Share

KEPERGIAN

Pagi yang cerah.

Aku terbangun dengan mata masih berat, dan ternyata Kang Bambang tidur di sebelahku.

Semalam dia ikut bantu-bantu mengemasi barang-barangku, dan sekarang, waktunya aku pulang ke desa untuk menemui Emak dan Aisyah.

Ada perasaan sedih sebenarnya, mengingat bila selama ini perjalanan di Ibu Kota tidaklah mudah. Tapi, keputusanku sudah bulat sempurna, sehingga aku beranjak dari kasur kemudian mandi.

Selesai mandi, aku menyisir rambutku agar rapi.

“Kang, oi, bangun, Kang!” Badan Kang Bambang kugoyang-goyangkan, dan seketika matanya mengerjap.

“Eh?”

“Anterin aku ke stasiun, yuk!”

“Kamu yakin mau pulang sekarang?” tanyanya sambil menguap.

“Yakin lah.”

“Nggak nunggu yang lainnya?”

“Lainnya siapa?”

“Dewik, Inces, atau Yudi Keling mungkin?”

Kulihat di sekitar Markas. Sepi. Manusia-manusia yan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status