Share

Part 9

"Hati-hati di jalan nak Aska. Lain kali mampir lagi ke sini."

Ayah melambaikan tangan di saat mobil hitam mengkilat itu berangsur dari parkiran samping rumah yang di sambut dengan klakson mobil pak Aska. Senyum ayah selalu terlihat merekah, begitupun dengan ibu. Nampaknya kehadiran pak Aska memang mengurungkan rindu mereka pada kakakku yang kini jauh di negara orang.

"Pak Aska itu siapa sih, Bu? Nampaknya akrab banget."

Aku menggandeng tangan ibu menuju rumah setelah mobil mewah itu menghilang dari ujung halaman. Rasa penasaranku sudah di ubun-ubun. Jika tidak segera ku utarakan pertanyaan bisa-bisa jadi gila.

Sedari tadi saat ku tanyakan, ibu hanya banyak alasan agar menunda penjelasan. Kata beliau, tunggu pak Aska pulang dulu baru aku di beritahu. Nah sekarang, mungkin waktu yang tepat.

"Dia teman kecilnya kakakmu. Masa lupa?"

Ibu menautkan kedua alisnya. Sedang aku kembali berfikir untuk kembali ke masa lalu. Namun yang mananya? Rasanya kak Anjela memiliki banyak teman di masa ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status