Share

Part 10

"Bagaimana Mar? Duh....Udah kebelet ini, sampai mau muntah."

Susi terus meringis sembari memegangi perutnya. Kasihan juga, tidak tega aku membiarkannya menahan hajat seperti ini hanya karena ia teman komplotannya Thalita. Dengan lemah aku mengangguk, mengajaknya ke rumah dengan meminjam sepeda salah seorang teman masa kecilku agar kami tidak berjalan kaki. Rumahku memang tidak terlalu jauh dari masjid ini, tapi bagi Susi yang tengah kebelet tentu saja akan merasa sangat jauh.

"Mar.....Kamu yang benar mau boncengin aku pakai sepeda ini?"

Susi tampak ragu. Netranya terus menyisir ke arah sepeda tua yang sudah aku keluarkan dari barisan parkiran.

"Iya. Emangnya kenapa?"

Ia tersenyum kecut, "Gak ada motor atau mobil gitu?"

"Gak ada. Ini saja sepeda milik temanku. Kalau kamu tidak mau ya sudah. Kita jalan kaki." ujarku dan membelokkan kembali sepeda ini ke dalam parkiran.

"Eh...Eh...Tunggu, Mar...Jangan gitu, dong. Ayo deh. Udah gak tahan ini."

Ia mencekal tanganku. Walau masih tampak tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status