Berangkat mengendarai sepeda BMX kebanggaannya ke sekolah. Rio mengharapkan momentum kebersamaannya dengan Tiara Dyah terulang kembali dan terus terulang di hari ini dan hari-hari berikutnya.
Di sekolah Rio mengulang lagi hal-hal yg dia lakukan di hari sebelumnya, dengan maksud dan tujuan agar bisa mengulang lagi momen bersama Tiara Dyah di hari sebelumnya.
Keseringan Rio berkunjung ke ruang kelas 2D dan selalu menampakkan pandang serta gerak-geriknya untuk Tiara, membuat Robi menegur dirinya,"Wahh...,kamu ini, Rio. Gitu ya kamu, udah lupa sama aku. Tujuanmu kesini Tiara kan?, bukan aku lagi teman akrabmu ini. Dasar, semua cowo sama aja. Awas aja kalo patah hati, ya!".
Tertawa, Rio menjawab, "Hiii..., pait pait pait ".
Itulah kenapa, setiap saat Rio ke kelas 2D sangat jarang bisa mengajak Tiara keluar berdua lagi. Selain malu dengan Robi, teman sekelas Tiara sering lebih dulu mengajak Tiara keluar.
Selain itu, demi waktu bersaHari terus berganti lagi. Di sekolahnya, Rio masih seperti biasanya, yaitu belajar, bermain, digodai dua teman perempuannya dan juga masih mengharapkan cinta dari Tiara Dyah. Dengan harapan dan perasaannya ke Tiara, Rio juga melakukan beberapa hal atau usaha untuk mendapatkan cinta Tiara, seperti hal-hal yg biasanya Rio lakukan di hari-hari sebelumnya. Di suatu hari yg lain, berkat pertemuannya dengan Rani di tempat Fotokopi-an yg lalu, Rio memiliki ide lain untuk usahanya ke Tiara, yaitu membuat Surat Cinta, lagi. Sama seperti yang dulu pernah Ia lakukan di bangku Sekolah Dasar, untuk Rani. Suatu hari disela lamunannya di waktu belajar malam, Rio memikirkan 'Bagaimana caranya untuk mendekati Tiara'. Kemudian Rio teringat Surat Cinta. Lalu, Rio kepikiran untuk membuat Surat Cinta lagi, sama seperti yang dulu pernah Ia lakukan. Tetapi dengan cara yg sedikit berbeda, Rio akan membuat Surat Cinta itu dengan nama terang, yaitu 'Tubagus Rio
Setelah apa yg terjadi di hari sebelumnya, di sekolahnya kini, Rio Prasojo tak ragu lagi dalam hatinya untuk menemui, ngobrol dan mengajak Tiara untuk jalan atau istirahat berdua. Tanpa harus lagi memperdulikan tingkah Robi Prawiryo. Bekal keyakinan dalam hatinya, di waktu istirahat seperti biasa. Rio datang ke ruang kelas 2D, dengan maksud akan menemui Tiara dan mengajaknya keluar istirahat berdua. Namun malang bagi Rio, ketika di hari itu, disaat prasangka baiknya tentang harapan dan Tiara mengembang di hatinya harus dibarengi juga dengan patah hati. Ketika itu, langkah pastinya untuk menemui Tiara terhenti. Baru saja tiba di depan pintu ruang kelas 2D untuk maksud menemui Tiara, Ia melihat Tiara bersama teman laki-laki dari kelas lain yang sedang berjalan keluar kelas untuk beristirahat. Gelisah dalam hati Rio melihat itu, sejenak Ia diam beberapa detik di depan pintu ruang kelas 2D. Tiara dari dalam kelas yang sedang berjalan
Hari-hari berikutnya, Rio dan dan Tiara menjalani hari demi hari mereka semakin dekat dan akrab. Walaupun tidak setiap hari mereka bisa menghabiskan waktu bersama (seperti saat jam istirahat atau pulang), dan walau Tiara juga belum membalas Cinta Rio dan atau belum ada hubungan Pacaran diantara mereka. Semakin hari waktu bersama mereka lalui di sekolah, semakin akrab dan dekat, membuat senang hati Rio. Namun disisi lain, Rio juga merasa gelisah dan bertanya-tanya ketika mengetahui Tiara sudah menjalin hubungan dekat dengan teman laki-laki yg pernah di ceritakan Dita Anggita. Di setiap lamunnmnya, Rio terkadang kepikiran dengan apa yang di katakan Dewi dan Dita, tentang Tiara. Sekitar 2 bulan sebelum Ujian Kenaikan Kelas, Rio bercerita ke Robi tentang kabar berita Tiara yg Ia dapat dari Dewi dan Dita. Sedikit terkejut batin Rio, Robi meng-Iyakan apa-apa yg di beritakan Dita tentang kedekatan Tiara dengan teman lelaki. Sudah lama Rob
Setelah tahu atas apa yg Ia gelisahkan dari Tiara, kegelisahan Rio berubah menjadi kegundahan. Sedih hati Rio, ketika tahu bahwa Tiara dan Bisma benar-benar sudah menjalain hubungan atau pacaran. Kembali ke dalam kelas. Rio sebenarnya belum lega atas gelisahnya, Rio masih ingin bertanya banyak hal dengan Tiara, namun rasa sungkan dalam hatinya yg membuat Rio seolah baik-baik saja di hadapan Tiara, serta memilih untuk tidak lagi menyerca Tiara atas kegelisahan hatinya. Rio nampak sibuk dengan kegundahannya, hingga sesekali Ia melamun dan kaget akan segala suara yg timbul dari sekitarnya. Tanpa disadari Rio, lamunannya di dalam kelas mengundang tanya beberapa temannya, termasuk Dita Anggita. Karena penasaran, Dita Anggita yg sangat sering memperhatikan Rio datang menghampiri Rio, sembari sedikit mengagetkannya dan bertanya, Dita : " Woooiii!!!, ngelamun mulu. kamu kenapa Rio ?. Sebelum istirahat, aku perhatiin kamu masih seperti
Pikiran Rio kembali berubah. Setelah di hari sebelumnya ngobrol dengan Dita, Rio kembali berkunjung ke ruang kelas 2D, dengan tujuan kembali berinteraksi dengan Tiara. Rio juga ingin memastikan lagi berita tentang Tiara, langsung ke Tiara. Rio tak ingin apabila yg di katakan Dita benar, Ia akan benar-benar akan menysesalinya di kemudian hari. Di dalam ruang kelas 2D, Rio melihat Tiara dari kejauhan, dari meja Robi lebih tepatnya. Matanya tak pernah lepas pandang ke arah Tiara, Rio memperhatikan gerak tingkahnya dengan sungguh-sungguh. Adu pandang diantara mereka. Rio dan Tiara saling bertatap dari kejauhan di ruang kelas 2D itu. Akan tetapi, tatapan mata dari wajah Tiara malah semakin membuat Rio keheranan. Sebab saat bertatap, hal yg sangat tak biasa ditunjukkan Tiara. Ketika itu saat Rio beradu pandang dengan Tiara, kemudian Rio menegur Tiara (dengan senyum dan anggukan kepala), Tiara tak merespon senyum yg di lempar Rio. Respon Tiara
Hari berganti.Hari-hari Rio dan Tiara terasa asing satu sama lain. Rio ingin memperbaiki pertemanannya dengan Tiara, sebelum Tiara pindah ke luar kota. Namun disisi lain, Rio juga tak tak tahu musti berbuat apa. Meski demikian, Rio terus berusaha untuk kembali mendekati Tiara dan mendapatkan waktu untuk bisa ngobrol berdua dengan Tiara. Rio sangat ingin ngobrol berdua dengan Tiara, Ia merasa bersalah dengan sikapnya dan ingin memperbaiki kembali pertemanannya dengan Tiara. Sebelum apa yg di katakan Dita waktu itu tentang kepindahan Tiara benar-benar terjadi. Rio terus memantau pergerakan Tiara di sekolahnya, disaat-saat kegiatan bersama seluruh warga sekolah di luar jam pelajaran, seperti : upacara, jalan sehat, kerja bhakti, istirahat dan jam pulang sekolah. Sampai pada akhirnya, pantauannya membuahkan hasil di jam istirahat, di food court depan sokolahnya. Rio melihat kesendirian Tiara di penjual Bakso Bakar, tak menyia-nyiakan kesempata
Di taman sekolah, setelah Tiara duluan pergi kembali ke ruang kelasnya untuk menyelesaikan catatan IPA nya, Rio menikmati jajan yg diberikan Tiara dengan kesendirian. Beberapa menit kemudian, tak disangka Bisma pacar Tiara datang mengampiri Rio di taman itu, lalu mereka mengobrol, Bisma : " Weitssss, sedep nih, istirahat gini makan Terang Bulan, dikasih orang cantik lagi (he...he..he)" *sedikit kaget, tetap tenang. Rio : "wihh, Bisma..., (ha.. ha...) iya, nih. kue dari Tiara, Pacarmu. kamu mau marah padaku, Bisma?" Bisma : "(ha..ha..ha) enggak dong, santai atuh. Justru aku malah sangat senang kedekatanmu dengan Tiara bisa kembali seperti dulu. Sebab, Tiara sering bercerita tentang Sikapmu yg mengacuhkan dia, karena mungkin hubunganku dengan Tiara. Aku yg malah jadi gak enak ke Tiara, karena aku merasa jadi penyebab kesedihannya. Aku juga sudah tau lama kedekatan kalian dari Tiara sendiri dan juga dari Dita teman sekelasmu
Ujian Kenaikan Kelas. Semua anak murid di Sekolah Menengah Pertama disibukkan dengan belajar untuk menghadapi ujian sekolah. Rio yg tak mau mengecewakan orang tuanya, terus memfokuskan dirinya untuk belajar, agar bisa naik kelas dengan nilai yg baik. Demikian juga dengan waktu bermain Rio dan semua murid di sekolah itu, ketika jam istirahat pun mereka gunakan untuk membuka buku-buku dan menghafal materi Ujian. Meski demikian, Rio tak pernah lupa dengan perasaannya terhadap Tiara, terkadang disaat semua temannya sibuk dengan buku, Rio tetap sempatkan sedikit perhatiannya untuk memantau pergerakan Tiara. Hanya memantau. Rio ingin rasanya bercengkrama dengan Tiara di waktu istirahat, namun baginya di waktu Ujian Sekolah seperti ini malah bisa membuat Tiara atau orang lain terganggu. Sebab Tiara pun juga tak melakukan pergerakan untuk Rio, enggan rasanya untuk Rio memaksa situasi di waktu Ujian Sekolah ini. Terkadang hanya bersapa yg Rio dan