Share

#8. Tak Kenal, Maka Ta' Kenalan

Di bangku kelas 1 SMP ini, Rio Prasajo belum lagi menemui Asmaranya atau perasaan yg timbul sama seperti waktu dengan Rani Purnasari. Rio juga terkadang masih menyempatkan waktu untuk melewati rumah Rani di waktu pulang sekolah, namun sama seperti sebelumnya, Ia tak pernah menjumpai Rani.

Rio terus akrab dan beradaptasi dengan lingkungannya di bangku kelas 1 itu. Rio juga tak ada keinginan untuk Pacaran seperti beberapa temannya di sekolahnya. Perasaan yg sama ke lawan jenis seperti waktu bersama Rani pun tak pernah Rio rasakan sampai di ujung kelas 1 SMP.

Perlahan namun pasti, perasaan dan pikiran Rio tentang Rani Purnasari pun sudah tak Ia rasakan lagi, luntur dan hilang. Karena memang, sejak hari Kelulusan Sekolah Dasar itu Rio dan Rani tak pernah lagi saling berkabar dan bertemu.

Kenaikan Kelas,

Di kelas 2, Rio Prasojo kembali menemui ruangan dan teman baru dari ruang kelas lain. Karena di kelas 2 ini ada pengacakan peserta didik di ruang kelas, Yaitu beberapa orang dari ruang kelas berbeda di pilih kemudian di jadikan kelas baru. Rio kini menempati ruang kelas 2B.

Dengan ruang dan teman baru, walau tak benar-benar baru, Rio kembali beradaptasi dengan lingkungan ruang kelasnya itu. Mereka tak benar-benar baru seberangnya, Sebab di waktu kelas 1 mereka sudah saling tahu, akan tetapi belum kenal ataupun akrab. 

ASMARANYA.

Di bangku kelas 2 SMP, Rio kembali menemui Asmaranya dengan teman satu angkatan, namun beda ruang kelas di sekolahnya.

Di awal bangku kelas 2 Rio Prasojo masih berdaptasi dengan teman-temannya satu kelas, terkadang Ia juga ke ruang kelas lain untuk bertemu dan mengobrol dengan teman-teman lamanya yg di kenal waktu kelas 1 SMP. 

Saat berkunjung dan bermain di kelas 2D dan bertemu teman lamanya yaitu Robi Prawiryo, Rio kembali memiliki rasa ketertarikan terhadap lawan jenis. Ketika Ia tak sengaja berpapasan, saling pandang, saling senyum dan bersapa dengan Tiara Dyah Fajri, hatinya merasa tertarik dan penasaran dengan gadis itu.

Tiara adalah gadis cantik satu angkatan dengan Rio, kulitnya putih bersih, gingsulnya selalau nampak ketika Ia tersenyum. Dengan rambut hitam lurus se-pundak yg khas, membuat Rio tak ingin melepas pandangannya dari Tiara ketika itu.

Sebenarnya, Rio sudah tahu keberadaan Tiara Dyah di bangku SMP kelas 1, Tiara berada ruang kelas 1F waktu itu. Namun, Rio hanya sekedar tahu sama tahu, tak kenal apalagi akrab.

Akan tetapi di bangku kelas 2 ini, setelah Rio bertatap mata lumayan lama dan saling melempar senyum dengan Tiara Dyah, Rio menyadari wajah Tiara Dyah terlihat sangat cantik dan senyumnya terlihat amat manis dengan gingsul yg menghiasi. Hal itu membuat rasa ketertarikan terhadap teman lawan jenis kembali muncul di perasaan Rio, setelah sekian lama tak dirasakan Rio. 

Dihari-hari berikutnya, Rio selalu sempatkan dirinya untuk berkunjung/bermain ke ruang kelas 2D, dengan harapan bisa mendapatkan perhatian Tiara dan berkenalan dengan Tiara Dyah.

Setelah sekian hari berkunjung ke ruang kelas 2D, akhirnya Rio dan Tiara bersalaman dan berkenalan untuk pertama kalinya. Berkat teman Rio (Robi Prawiryo) meneriaki Tiara ketika itu.

"Tiara!!!...,Kemarinlah!. Temanku pengin kenalan", Teriak Robi.

Tanpa diduga Rio, Tiara benar-benar menanggapi celoteh si Robi.

Tiara benar datang menghampiri ke meja Robi, yg dimana ada Rio di meja tersebut.

Sedikit malu namun tanpa ragu, Rio langsung memulai aksinya terhadap Tiara, Ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.  Senyum - Salam - Sapa, gerak gesit Rio membuahkan hasil, akhirnya kenal-lah Rio dan Rani, setelah sebelumnya hanya saling tahu.

Alasan Robi Prawiryo meneriaki Tiara demikian adalah karna Robi sering melihat mata Rio yg selalu menuju ke arah dimanapun Tiara berada di ruang kelas 2D itu, dan juga terkadang Rio menanyakan sesuatu hal tentang Tiara Dyah kepada Robi Prawiryo. Oleh karenanya, Robi berinisiatif melakukan hal tersebut.

Setelah kenal, Rio selalu berusaha menunjukkan keberadaannya apabila Ia mengetahui ada Tiara di sekitarnya. Entah dengan cara apapun, agar supaya Tiara memerhatikannya, mengetahui keberadaannya dan juga menyapanya. Rio selalu mencari kesempatan untuk bisa mendapatkan waktu dengan Tiara, walaupun hanya waktu untuk saling berpandang, bersapa dan mengobrol.

Tibalah saat dimana Rio mengharapkan kesempatan itu. Suatu ketika di jam istirahat sekolah di depan gerobak Cimol, Rio mendapat kesempatan untuk ngobrol dengan Diyah.

Kala itu, tak sengaja Rio dan Tiara sama-sama sedang mengantre atau menunggu giliran untuk membeli Cimol, karena mereka sudah kenal kemudian Rio mulai mengajak Tiara untuk mengobrol di sela-sela kerumunan depan Gerobak Cimol tersebut,

"Ehh..., Hai, Tiara. Jajan cimol juga nih?", Sapa Rio.

Tiara Dyah : "Ehh..., hallo, Rio, iya nih. Lagi pingin, soalnya Cimol disini kalo di gigit kenyel-kenyel gimana gitu, enak deh. Nagihin".

Rio : "Oh, bener banget, Ti. Apalagi yg cimol paling terakhir di bungkusnya, itu selalu jadi bagian paling istimewa rasanya. karna bumbunya paling banyak yg nempel".

Tawanya ringan, Tiara : "Bener banget, Rio".

Setelah beberapa saat mengobrol dalam antre-an itu, Rio mendapat kesempatan untuk membeli Cimol di sela antreannya. Lalu, Rio menawarkan diri ke Tiara untuk memberikan uangnya, supaya Rio bisa sekalian membeli dua porsi cimol, agar supaya Tiara tak perlu lama mengantre.

Rio tak menyia-nyiakan kesempatan untuk dapat ngobrol bersama Tiara. Setelah membeli Cimol, Tiara beralih ke tempat penjual Es Tape, diikuti dengan Rio. Kemudian setelah mendapatkan jajanan Cimol dan Es Tape, Rio mengajak Tiara untuk sama-sama bersama menikmati jajanan mereka bersama di taman sekolah.

Di bangku taman di bawah pohon kelengkeng, Rio dan Tiara mulai saling melempar pertanyaan satu sama lain, dari mulai alamat rumah, pelajaran sekolah, kegiatan di rumah dan lain lain.

Tawa-tawa kecil juga tak jarang nampak dari wajah mereka berdua di sela waktu kebersamaan menikmati Cimol dan Es Tape itu.

Di akhir waktu istirahat, Tiara mengajak Rio untuk pulang bersama. Karena Tiara juga berangkat ke sekolah menggunakan Sepeda dan jalurnya pun searah, namun hanya sampai di perempatan ke-dua dan ke-tiga dari sekolah mereka. Akhirnya, mereka janjian untuk pulang bersama, dan betemu lagi di gerbang depan sekolah, di akhir jam sekolah.

Murid ruang kelas Rio, yaitu 2B, keluar lebih dulu di jam pulang sekolah. Rio keluar lebih dahulu, Ia menunggu kedatangan Tiara di gerbang depan sekolah.

Rio dan Tiara pulang bersama. Sembari mengayuh sepeda masing-masing, Rio dan Tiara pun saling melempar canda, satu sama lain di atas sepeda mereka masing-masing.

Alangkah senangnya hati Rio, kepulangannya menuju rumah di iringi senyum riang dari Tiara.

Sampai di ujung perempat ke tiga, kemudian mereka berpisah. Tiara belok kanan untuk menuju rumahnya, sementara Rio masih harus lurus untuk menuju rumahnya. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status