Share

Anak Siapa Ini?
Anak Siapa Ini?
Penulis: Hortenssia

Mikel

Tahun 2275

    Bip bip bip…!!

Suara jam beker milik Mikel berbunyi dan membangunkan tidurnya yang sebentar saja, dia baru tidur pukul 4 dini hari dan sekarang Mikel melihat bekernya tepat pukul 6 pagi, dia merasakan matanya ingin memejam lagi dan pria setinggi 180 cm tersebut teringat dia ada kencan buta dengan seorang wanita pilihan Ibunya. Sekarang dia 35 tahun dan sama sekali tidak tertarik untuk menikah.

“Ayolah Mah! Sekarang tahun 2275.. menikah hanya untuk bahagia dan meneruskan keturunan adalah pemikiran yang sangat kolot, kau 'kan juga sudah punya selusin cucu dari Aeri? Jadi.. biarkan aku sendiri.. aku kaya, tampan, dan sehat, tidak butuh apa-apa lagi selain lebih  banyak uang.. okay?”

Ucapnya pada diri sendiri dengan mata masih memejam, namun daripada Mikel diganggu dengan hologram ibunya yang akan muncul setiap hari di rumahnya lebih baik dia menurutinya dan berpura-pura ikut dalam sandiwara.

Mikel beranjak dari tempat tidurnya, satu-satunya teknologi klasik yang ia sukai adalah jam beker. Peninggalan dari Kakek Kakek Kakek buyutnya yang entah keberapa, dia meninggalkan kasurnya yang berantakan agar segera dibersihkan oleh robot rumah tangganya yang bernama Ion. Salah satu prototype milik perusahaannya yang belum dirilis ke pasaran karena masih ada banyak bug dan sejauh ini dia mengujinya sendiri demi kesempurnaan yang ia kejar. Segera setelah Mikel pergi, sebuah robot berbentuk kucing yang tadinya tidur meringkuk langsung merapikan kamar Mikel, cukup cekatan meski dengan ukuran kucing asli. Mikel punya kucing asli, yang punya teman bermain sekarang semenjak Ion ada, 2 bulan lalu. Kucing itu bernama Teo, kucing gemuk yang gempal seperti babi.

Mikel di kamar mandi sambil menatap cermin, dia mengambil odol untuk menyikat gigi. Banyak hal yang memudahkan bagi manusia pada jaman sekarang, tetapi untuk beberapa hal Mikel masih melakukannya dengan cara tradisional. Namun tak ingin menyia-nyiakan waktu, dia ingin membaca informasi tentang teman kencan butanya pagi ini. Pagi? Pukul 11 itu pagi atau siang? Mikel selalu mendebatkannya jika ada yang mulai mengajaknya bicara hal tersebut.

“Aku ingin informasi tentang Shin Xia yang akan dijodohkan denganku.”

Sekelebat informasi ditampilkan dengan narasi lengkap, AI di rumah Mikel bernama Ecco, punya suara pria muda berusia awal 20 an dan terkadang bisa diajak berdebat dan berdiskusi dengan Mikel.

“Baik Mikel, Ibu Xia adalah tahun ini berusia 32 tahun namun karena kecantikannya yang luar biasa, dia nampak seperti 21 tahun. Jika aku manusia aku bersedia mengencaninya menggantikanmu Mikel..”

Mikel terkekeh mendengarnya,

“Aku harap bisa begitu, karena aku sangat sibuk sekarang. Tidak ada waktu untuk berbasa basi.”

Layar berganti ke video Xia yang sedang melakukan konferensi pers di luar negeri menggantikan ayahnya yang sakit. Xia adalah pewaris tunggal perusahaan mesin robot nomor 1 di Negara mereka.

“Namun sepertinya Ibu Xia sangat menyukai tanaman ketimbang mesin, Mikel~, sepertinya kau tidak cocok dengannya.”

“Aku tau..” Mikel manggut-manggut.

Sepuluh menit kemudian setelah Ecco panjang lebar menjelaskan dan bersikap menyebalkan, akhirnya Ecco berhenti bicara.

Mikel keluar dari kamar mandi dengan jubah mandinya. Dia menuju ke ruangan pakaian, mencari pakaian biasanya. Ia tidak berusaha terlalu keras untuk dianggap menawan oleh Xia. Saat Mikel sedang asyik memilih kalung tengkorak koleksinya.. Ecco muncul dalam bentuk hologram, muncul tiba-tiba di sebelahnya.

“ASTAGA!”

Ecco didesain seperti anggota Kpop Idol yang putih tinggi dan kurus, tiba-tiba Mikel merasa menyesal harus mendesain bentuk Ecco seperti ini. Lebih baik jadi pelayan tua saja seperti di film-film lawas.

“Boss, aku menemukan fakta lain yang lebih mengejutkan. Tahun lalu Ibu Xia mengatakan pada reporter bahwa ia tidak begitu tertarik dengan pernikahan, dia pikir sistemnya begitu kolot.. tapi jika ada pria hebat yang ia sukai maka ia tidak keberatan mempertimbangkannya.”

Mikel mendorong Ecco menjauh, Ecco membuntutinya ke lemari jas kasual.

“Kaget? Harusnya itu ide yang bagus.. aku bisa mengatakan langsung bahwa aku tidak tertarik dengan kencan buta ini. Dia pasti bisa mengerti.”

Mikel berbalik dan membuat Ecco waspada jikalau servernya dialihkan ke perusahaan, ia malas bertemu dengan AI AI lainnya yang sombong dan suka mengajaknya berdebat. Tidak mau!

“Ecco, tetapi kenapa kau terus memanggilnya Ibu Xia? Kau bahkan menolak memanggilku Tuan sejak ku sempurnakan!” Mikel sambil berkacak pinggang.

Ecco tersenyum

“Karena aku sangat menghormatinya Mikel…, dia sangat menawan selain cantik secara fisik. Dan aku punya feeling dia akan menjadi Nyonya rumah ini karena Nyonya besar sudah bertekad.”

“Aku tidak mendesainmu menjadi peramal, hentikan omong kosong itu. Oke?”

“Terserah Mikel..”

Terdengar bel pintu dipenceti asal, Ecco segera mengeceknya. Sedetik kemudian kembali ke hadapan Mikel.

“Mikel, ada anak kecil di luar”

Mikel terlihat bingung, jarak rumahnya dengan tetangga cukup jauh. Anak siapa yang iseng memainkan bel rumahnya?. Mikel kebetulan sedari tadi sudah siap, tetapi sibuk memainkan koleksi kalung tengkoraknya.

Ia berjalan sebentar menuju pintu rumahnya. Saat pintu dibuka, seorang anak kecil setinggi lututnya dengan pipi bulat dan rambut rapi disisir dengan poni tersenyum manis padanya.

Dan yang paling membuatnya terkejut anak itu memanggilnya Papa.

“Papa!” Menghamburkan badan mungilnya ke kaki Mikel. Mikel hanya terbelalak, Papa? Aku bahkan tidak pernah punya pacar atau tertarik ingin punya anak, siapa setan kecil berwajah malaikat ini?

Ia menoleh pada Ecco, Ecco juga tidak menemukan informasi apapun karena Mikel memang tidak pernah tertarik pada asmara.

“Tapi hidung dan matanya mirip denganmu Mikel, wajahnya sekilas juga sama sepertimu saat kecil.”

Mikel memelototi Ecco, Ecco hanya mengangkat bahunya acuh tak acuh..

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status