Share

Adelia VS Adipati
Adelia VS Adipati
Penulis: Mikha Queen

PROLOG

"Cepet bergerak! Kita cuma punya waktu 2 Jam!" Titah seorang gadis dengan rambut terurai rapih. Mendengar perkataannya, beberapa murid segera berhambur menyusuri setiap sudut ruangan kelas XII IPS III. 

Dengan gerakan yang cepat, mereka menggeledah setiap tas di dalam ruangan itu. Hal ajaibnya adalah, mereka banyak menemukan barang-barang terlarang yang tak semestinya berada di sekolah. Mereka menyita beberapa alat make up, majalah dan kaset dewasa, bahkan mereka mendapat beberapa barang tumpul berbahaya yang biasa digunakan sebagai alat tawuran antar sekolah.

"Ayo, pindah ke kelas sebelah lagi! Upacara hampir selesai, waktu kita gak banyak!" 

Jam upacara adalah waktu yang tepat untuk menggeledah tas semua murid-murid teladan SMA Abdi Bangsa. Karna bagaimanapun  bentuk teguran dan ancaman yang diberikan, tak akan memberikan efek jera pada mereka.

Ketika pembina upacara meninggalkan lapangan upcara, maka waktunya barisan di bubarkan, hal itu membuat seluruh murid bernafas lega. 

"Ehh, Yo! Udah ngerjain tugas dari bu Vivi belum lu?"

Yoga Bramasta Nugroho, salah satu antek dari anggota ATALIYON. Pria tampan dengan sejuta fikiran kotor memenuhi otaknya. Siapa yang tidak kenal dengan geng ini? Kumpulan berandal penguasa di SMA Abdi Bangsa.

"Lah ini gua juga mau nyontek di Adipati." Yoga beralih tatap pada lelaki tegap bernetra putih dengan manik mata coklat karamel yang membuat siapapun yang di tatapnya terbius asmara.

"Di, lu udah kan?"

Ia berdiri tegap dan kekar, menyombongkan diri.

"Soal model kayak gitu mah, udah basi!" Ia mengibaskan lengannya. "Bentar."

Lelaki itu mengambil buku tulis tak bersampul dengan tulisan 'EKONOMI' dan memberikannya pada Yoga dan Alex. 

Jangan lupa dengan Alexander Fabian Raymond, anggota Geng ATALIYON dengan kemampuan cerdas meretas segala macam perangkat elektronik.

"Nyontek lagi? Udah jadi rutinitas ya?" Celetuk Novian, membuat Yoga dan Alex memutar bola mata malas.

"Lu sama Adipati, kan emang udah pinter dari lahir" Omel Yoga dengan jemari yang sibuk berkutat dengan pena dan buku tulisnya. 

Perkataan Yoga sepenuhnya benar, dalam Geng ATALIYON, hanya Adipati dan Novan yang dikaruniai otak cemerlang dari Tuhan. Contohnya Novan Ananda Purnomo. Si pendiam yang memiliki otak cerdas. Tapi jangan salah, terkadang diamnya Novan, mampu mematikan setiap musuhnya.

"Lex, lu lihat kaset sama majalah HOT yang baru gua beli gak?" Adipati membongkar setiap lekuk tas miliknya namun barang yang ia cari tak kunjung ia temukan.

"Kaset yang lu beli sama Yoga kemarin? Kok bisa ilang sih?" Dahi Alex mengernyit dalam. Begitupun dengan Adipati yang mengedikkan bahu. Lagi pula, makhluk mana yang berani mengusik kepemilikan Geng ATALIYON?

Samar-samar Adipati mendengar bisikan-bisikan suara para gadis yang kehilangan make up nya di tengah kegaduhan kelas.

"Ra, Gua pinjem lip tint lu dong, punya gua ilang." Ucap salah seorang gadis yang bernama Rena.

"Punya gua juga ilang! Kayaknya di ambil deh sama anak-anak OSIS." Ucap Rana, saudari kembar Rena.

Adipati beranjak dari kursinya dan berdiri tegap menatap seluruh penghuni kelas.

"DENGAR! GUA BARU AJA KEHILANGAN BARANG, SIAPA DIANTARA KALIAN YANG LANCANG MENGGELEDAH BARANG GENG ATALIYON?!" Suara tegas Adipati menggelegar ke seluruh ruangan. 

Mendadak ruangan kelas hening. Para murid terdiam membisu dengan wajah pucat. Hal seperti ini sudah sering kali terjadi, suasana akan berubah mencekam apabila Adipati telah murka.

Salah seorang murid memberanikan diri untuk membuka suara. 

"Bukan kita yang lakuin itu. Kebanyakan dari kita juga barang-barang nya ilang. Alat make up gue ilang."

"Iya, Di. Rokok gua juga gak ada, padahal udah gua sembunyiin di tas." Ucap Gilang

"Gua yakin ini ulah anak-anak OSIS!! Jadwal penyitaan barang yang akan mereka lakuin itu, tiap senin pagi!" Ucap Divanya yang memiliki tubuh molek dan wajah jelita.

"ATALIYON, BERGERAK!!" Suara itu sudah seperti sirine untuk Geng mereka berkumpul. Adipati terlihat murka dengan manik mata yang berubah menjadi gelap.

"Gua mau liat wajah mana yang udah ngerusak mood gua pagi ini!" Suara Adipati jelas mengisyaratkan bahwa akan ada hal besar yang terjadi nanti. Geng ATALIYON bersatu dan bergegas dengan langkah yang lebar menuju ruang OSIS.

"Gua demen nihh, udah lama kita gak main sama mangsa baru." Ujar Yoga tertawa renyah sambil high five dengan Alex dan juga Novan. Mereka menaiki tangga menuju lantai tiga dan melewati kumpulan murid yang selalu terpana memandang mereka. 

Kebanyakan murid memandang takjub ke arah mereka yang dikaruniai Tuhan memiliki wajah rupawan, dan ada juga yang memandang mereka ketakutan.

Inilah Geng ATALIYON, kumpulan para lelaki penguasa sekolah yang siap membantai siapapun yang mengusik mereka. Tentu saja, Geng ini di ketuai oleh Adipati Gamael Abraham. Lelaki tampan dengan sejuta karismatik, penghancur hati wanita, pria arogan yang senang melihat lawan terkapar, dan sosok yang ditakuti semua orang, bahkan para guru pun tak ingin berurusan dengannya. 

Setelah sampai di depan ruangan OSIS, tanpa disuruh oleh Adipati, Yoga dan Alex mendobrak pintu ruangan tersebut dengan satu kali tendangan. Lalu nampaklah para murid-murid berdasi yang terlonjak kaget dengan raut wajah ketakutan. Pemandangan yang selalu digemari oleh Geng ATALIYON.

"Hai adik-adik maniss!!" Sapa Yoga dan Alex pada seluruh murid yang mulai bercucuran keringat dibuat tegang oleh mereka.

"Lex, Yo, orang-orang kayak mereka gak pantes dilembutin" Tandas Adipati membuat suasana makin tegang. Ditatapnya satu per satu setiap wajah di ruangan ini, dan ada satu hal yang membuat Adipati tertarik. Ada satu wajah gadis yang terlihat tak gentar sedikitpun.

Gadis dengan rambut terurai rapih itu berdiri tegap dan berjalan tepat dihadapan ke empat lelaki Geng ATALIYON tanpa ragu. Cukup membuat mereka takjub.

"Daff.." Suara lembut itu memanggil salah seorang rekannya.

"I-iyaa Del..?" Jawab Daffa Ragu

"Catat semua material kerusakan dan kerugian yang mereka sebabkan. Itu akan jadi kado buat mereka sebagai sambutan hangat dari gue." Tandas gadis itu tanpa ragu.

Adipati dan para antek-anteknya tertawa melihat nyali yang dimiliki gadis di hadapan mereka. Lelaki itu menatap badge name di seragam yang ia gunakan. 

"Adelia Saphire Ardanta. Gua mengapresiasi keberanian lo! Tepuk tangan dulu dong, guys!" Mereka pun tertawa  sambil bertepuk tangan memandang wajah Adelia. 

"Tapi lu juga harus perhatiin jalan sebelum lu melangkah, jangan sampai lu menghalangi jalan kita." Desis Adipati penuh makna, namun Adelia tetap berdiri tegap tak goyah sedikitpun. Lelaki itu menyilangkan lengannya di dada. "Kita dateng kesini cuma mau ngambil barang yang gak seharusnya lo sentuh. 

"ATALIYON!!! GELEDAH TEMPAT INI! DAPATKAN KEMBALI BARANG KITA, DAN JANGAN BIARKAN ADA SATUPUN TERLEWAT!" 

Sedetik kemudian mereka menggeledah seluruh penjuru ruangan ini, lebih tepatnya adalah menghancurkan seisi ruangan. Para anggota OSIS yang lain mati kutu dan tak mampu berbicara sepatah katapun.

"Yo! cari yang bener dong!! Di atas meja ada gak?!" Seru Adipati

"Gak ada, Boss!"

"Yaudah berarti di bawah meja!"

Yoga mengacungkan jempol dan tersenyum smirk. Lelaki itu menungging meja yang biasa digunakan rapat, membuat semua barang yang berada diatas meja itu jatuh, termasuk laptop serta ponsel mereka.

"Laptop gue" Salah satu lelaki menatap nanar ke arah laptop barunya yang layarnya retak akibat jatuh dari meja.

"Boss!! Ketemu!" Seru Alex setelah menghamburkan seluruh isi lemari.

Adelia menatap sekeliling ruangannya. Dadanya menggebu-gebu menahan buncahan amarah yang setengah mati ia tahan. 

"Denger baik-baik KAK ADIPATI YANG TERHORMAT! Saya akan tetap berjalan tanpa ragu di jalan yang menurut saya benar! Jika ANDA merasa terganggu, silahkan cari jalan lain, karna tak seorangpun yang dapat menghentikan saya, terlebih jika itu Anda ataupun geng preman Anda ini!" Ucap Adelia dengan tegas.

"Jika sudah mendapat barang yang kalian cari, silahkan angkat kaki dari sini, dan bersiaplah untuk esok hari kejutan yang saya berikan untuk kalian. Karna saya akan pastikan Kepala Sekolah akan mengeluarkan kalian dari sekolah ini secara tidak terhormat!"

Adipati dan kawan-kawannya terkikik geli. 

"Makasih atas waktunya, saya tunggu kejutan dari Anda Adelia" Ucap Adipati yang meniru gaya bahasa yang dipakai oleh Adelia dengan menggunakan kata 'Saya-Anda'. Lelaki itu melambai pada Adelia yang wajahnya kian memerah menahan amarah.

****************************************************************************

Komen (3)
goodnovel comment avatar
sugarmommy
Adipati ngeselind juga yaah bund:')
goodnovel comment avatar
Anastasya Putri
Parah ini sii Adipati
goodnovel comment avatar
Andini Yulia
astaghfirullah.. Ada ada aja kesekolah bawa majalah dewasa :(
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status