Share

17. Melanggar Janji

Pukul dua belas siang, benda pipih di meja kecil berukuran segi empat itu terus berdering hingga panggilan ke tujuh, perempuan yang kerap di sapa Achi pun terbangun. Dia meringkuk sakit di sekujur badannya, tulang-tulangnya terasa pegal, pandangannya tidak lagi berputar, tapi kepalanya masih terasa pusing. Perlahan ia mengambil handphonenya dan segera mengangkat panggilan itu.

“Halo?” Achi menyapa dengan suara lemah.

“Halo, Achi? Kamu dimana?”

“Siapa ini?” kata Achi tak mengenali siapa pemilik suara perempuan di sebrang itu.

“Ini aku, Cecilia. Astaga kamu nggak save kontakku?!”

“Oh, ya Cecil, ada apa?” Achi memperbaiki posisi duduknya sambil memegangi ubun-ubun kepala.

“Chi? Kamu sehat? suaramu terdengar lemas, oh aku tau, kamu baru bangun tidur,” ujar Cecil dengan nada suaranya yang tampak gembira, ah mungkin harinya sedang baik.

“Ya,, aku baru bangun tidur. Aku sehat hahaha hanya sedikit lelah.”

“Syukurlah kalau gitu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status