Semua Bab Pembalasan Sang Menantu Terkaya Yang Menyamar: Bab 21 - Bab 30
136 Bab
Bab 21 : Ke Marilah Menantu Kesayanganku
Cindy pun tertawa dengan keras karena menganggap Clara sedang bermain-main dengannya."Sudahlah, Sayang. Jangan ikut-ikutan seperti Papamu! Berhenti berkhayal dan terima saja kenyataan. Dia itu hanya karyawan biasa! Lagipula kalian itu menikah karena terpaksa, jadi untuk apa mengurusi pria seperti dia!" ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya."Mama, Clara bicara serius! Clara sama sekali tidak bercanda. Sekarang Clara bukannya mengigau, Ma! Tadi pagi Daniel datang ke tempat kerja Adrian," ungkap Clara dengan nada yang jengkel."Apa? Untuk apa dia kesana? Apa dia mengganggumu?" tanya Cindy dengan mata yang melotot.Meskipun awalnya dia merestui dan menyukai Daniel saat masih berpacaran dengan Clara, tapi setelah mengetahui pria itu yang berselingkuh, membuatnya kehilangan rasa sukanya pada pria itu.Walaupun dia sangat berharap kalau Daniel menjadi menantunya, tapi apa boleh buat.Pria itu sudah membuat mereka malu dan mengorbankan masa depa
Baca selengkapnya
Bab 22 : Layani Suamimu Dengan Baik!
Adrian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.Dia merasa canggung saat Cindy mengatakan itu."Maaf, Nyonya. Aku sedang berkeringat, jadi mau cepat pergi mandi," ucap Adrian meminta izin dengan sopan."Aduh, Adrian! Kamu panggil saja Mama! Kenapa masih seperti itu sih!" ujarnya dengan senyuman manis yang dibuat-buat."Baiklah, Ma!" jawabnya canggung.Adrian merasa sangat aneh dengan memanggil Cindy seperti itu karena sudah terbiasa memanggil Nyonya.Juga suara lemah lembut Cindy yang bicara padanya saat ini sangatlah di luar dugaan.Cindy pun beralih pada Clara yang masih saja duduk manis di sofa."Clara, kenapa kamu diam saja! Ayo cepat susul suamimu! Layani dia dengan baik!" ujarnya dengan mata melotot sebagai kode pada anaknya itu."Iya, Ma!" jawabnya dengan mendesah pelan.Bukan hanya Mamanya saja yang harus dituruti sebagai anak yang baik tapi dia juga sekarang harus berperan sebagai istri.
Baca selengkapnya
Bab 23 : Aku Mau Pamer
"Papa! Papa kenapa?" pekik Cindy panik.Dia pun membantu suaminya agar kembali duduk dengan benar."Clara! Bi Dina!" teriaknya memanggil semua orang."Mama, ada apa?" Clara yang panik karena mendengar teriakan Mamanya segera berlari ke arah ruang tamu.Bi Dina mematikan kompor dan langsung menyusul majikannya."Papa kenapa, Ma?" tanya Clara ikut panik."Sepertinya penyakit jantung Papa kumat lagi, Sayang!"Cindy segera melepas dasi yang Baron kenakan dan membuka kancing kemeja suaminya.Baron pun mengatur napas dengan menghirup dari hidung dan mengeluarkannya dari mulut.Begitu terus sampai beberapa kali.Setelah merasa baikan, dia pun mulai terlihat tenang."Papa baik-baik saja kan?" Cindy terlihat khawatir."Iya, Ma!" jawabnya pelan."Syukurlah. Papa kenapa bisa kaget begitu sih! Mama bicara soal apa pada Papa?!" selidik Clara curiga."Mama cuma bilang soal Adri
Baca selengkapnya
Bab 24 : Selidiki Perusahaan Mereka
Setelah makan malam selesai, Adrian ingin segera naik ke kamarnya seperti biasa.Meskipun Baron dan Cindy mengucapkan kata basa basi supaya Adrian mengobrol bersama mereka, tapi pria berambut hitam itu menolaknya dengan halus."Lain kali saja ya, Tuan dan Nyonya. Masih ada beberapa hal yang harus aku kerjakan," jawabnya dengan tersenyum tipis."Oh, baiklah. Mulai sekarang kamu harus panggil kami papa dan juga mama seperti Clara. Ok, Adrian?" pinta Cindy dengan memasang wajah seramah mungkin.Dia harus bisa mengambil hati Adrian secepat mungkin untuk mendapatkan simpati dan juga uang tentunya."Iya, Ma. Adrian naik dulu," Adrian bangkit dari duduknya dan bergegas menaiki tangga.Setelah memastikan Adrian sudah tidak terlihat lagi. Cindy pun tidak tahan untuk bicara."Clara, kenapa kamu diam saja dari tadi?!" Cindy jadi heran melihat sikap putrinya yang tidak mau mendekati Adrian sedangkan mereka kan su
Baca selengkapnya
Bab 25 : Bagaimana Kalau Kita Dipecat?!
Sementara itu di Showroom One Car…Adrian memakai setelan jas berwarna hitam lengkap dengan dasi berwarna biru tua dan juga sepatu hitam yang mengkilat.Penampilannya sedikit berbeda hari ini.Adrian yang memang memiliki tubuh tinggi dan tampan terlihat sangat berwibawa dan juga gagah.Apalagi saat Adrian berjalan dengan gaya yang sangat khas di dampingi oleh pria yang tak kalah tampannya yaitu Joseph.Bukan hanya karyawan yang ada di showroom itu saja yang terpana melihat sosoknya tapi juga para pelanggan yang datang, sampai-sampai mereka berbisik siapa sih sebenarnya Adrian."Kenapa dia begitu terlihat mencolok di antara para karyawan yang lain?"Adrian sedang dan juga Joseph sedang berbincang serius di ruangannya."Bukankah dia karyawan di sini? Hari ini terlihat tampan sekali ya?" tanya salah satu pengunjung wanita cantik pada Gio.Gio yang mendapat pertanyaan seperti itu pun merasa kesal. Dia bahkan menjawab
Baca selengkapnya
Bab 26 : Mencari Tahu Lebih Dalam
Seketika itu juga Gio dan Bayu serentak membalikkan badan mereka ke belakang.Dua pemuda itu terkejut saat melihat siapa orang yang berdiri di hadapan mereka saat ini.Gio menelan ludahnya kasar. Sementara Bayu langsung menundukkan kepalanya.'Apa tadi dia mendengar semua pembicaraan kami?!' hatinya gelisah."Kenapa kalian diam saja? Apa kalian tuli?!" kali ini intonasi suaranya lebih tinggi dari ucapannya tadi."Ma-maaf, Pak. Kami bicara soal pekerjaan!" jawab Gio gugup.Pria yang memergoki mereka saat ini adalah Joseph.Dia tadinya ingin pergi ke toilet tapi malah melihat dua orang karyawan yang sedang bergosip.Joseph memicingkan matanya, memperhatikan Gio dan Bayu bergantian."Fokus pada pekerjaan kalian! Aku tidak mau ada karyawan yang mengobrol saat bekerja, tidak bagus kalau dilihat oleh pembeli! Paham kalian?!" Joseph langsung memberikan ult
Baca selengkapnya
Bab 27 : Semua Hutangku Lunas?
Di Perusahaan Bryan…Setelah makan siang, Ronald kembali mengecek ponselnya.Dia penasaran apa balasan dari pesan yang dikirim pada sepupunya tadi yaitu Clara.Dia akan memanfaatkan kepolosan gadis itu untuk mendapatkan informasi.Ronald yakin Clara pasti tidak akan keberatan dan mengatakan semuanya dengan jujur padanya.Ternyata Clara sudah membalas pesannya beberapa menit yang lalu.(Aku tahu soal itu, Kak. Tapi aku tidak tahu secara detailnya. Kak Ron tanya saja nanti pada Adrian ya!)Setelah membaca pesan itu, wajah Ronald terlihat kesal. Dia merasa tidak puas dengan jawaban yang diberikan oleh Clara.Tapi dia tetap membalas pesan itu agar Clara tidak curiga dan berpikir macam-macam tentangnya.(Oke. Terima kasih ya, Clara!)Pesan terkirim.Dia pun meletakkan ponselnya dengan kasar."Tinggal menunggu informasi darinya," gumamnya seorang diri.Ronald pun berusaha untuk bersa
Baca selengkapnya
Bab 28 : Aku Merasa Menyesal
Baron dan Clara sudah pulang ke rumah lebih dulu.Hari ini Adrian pulang sedikit terlambat dari biasanya karena masih ada yang harus dikerjakan di showroom bersama Joseph.Kali ini pun Joseph yang mengantar Ardian pulang ke rumah.Setelah sampai di ruang tamu, Cindy langsung menyambut Adrian dengan senyum manis dan juga ramah."Kamu sudah pulang, Adrian? Aduh, pasti capek sekali ya! Oh ya, segera bergegas mandi lalu berganti baju! Setelah itu kita makan malam bersama, ya?!" ucapnya dengan senyum mengembang yang tak pernah lepas dari wajahnya."Oke, Ma. Adrian naik ke kamar dulu!" jawab Adrian santai."Iya, Sayang! Silahkan istirahat sebentar!"Ya, kalau mengingat Cindy bukan Mama mertuanya, mungkin Adrian sudah malas meladeni Cindy.Tentu saja dia tahu kalau Mama mertuanya itu berubah drastis memperlakukannya dengan baik setelah mengetahui kalau dia adalah pria kaya raya.Mama mertuanya itu memang wanit
Baca selengkapnya
Bab 29 : Dasar Laki-laki Brengsek!
Pasangan itu hampir setiap hari bertengkar karena istrinya selalu curiga dan masih cemburu pada mantan tunangannya.Joana, nama wanita itu. Meskipun tidak punya bukti atas tuduhan ke suaminya, tapi perasaan batinnya sangat kuat.Dia memiliki wajah yang cukup cantik dan tubuh yang seksi, meskipun sudah mempunyai anak. Tapi itu semua tidaklah cukup untuk membuat suaminya berhenti mengharapkan wanita dari masa lalunya.Joana adalah penyebab dari retaknya hubungan Daniel dan juga Clara.Setelah Clara mengetahui kalau Daniel berselingkuh dan ternyata Joana hamil, Daniel mau tidak mau harus menikah dengan wanita itu.Meskipun awalnya dia hanya main-main saja tapi Joana memaksanya untuk bertanggung jawab atas kehamilannya.Disitulah sedikit penyesalan Daniel pada keputusannya.Sebab itu Daniel sekarang masih mengharapkan Clara kembali padanya, karena dia tidak benar-benar mencintai istrinya itu."Jawab aku?! Kamu masih menemuiny
Baca selengkapnya
Bab 30 : Apa Yang Sudah Kau Lakukan?
Tubuh Daniel langsung tersungkur ke tanah karena tidak siap menerima serangan dari Adrian.Dia pun segera bangkit dan menatap Adrian dengan sorot mata kebencian. Begitu pula dengan Adrian yang balik menatapnya tajam seperti elang."Sialan kau!" pekik Daniel tidak terima.Dia pun balik memukul Adrian tapi pria itu berhasil mengelak.Clara yang panik melihat suami dan mantan tunangannya sedang berkelahi jadi bingung.Dia akan meminta bantuan supaya bisa memisahkan mereka."Tolong! Security!!!" teriaknya kencang.Adrian pun mencengkram kerah kemeja Daniel dan kembali memukul wajahnya.Bughhh!!!Puas sekali rasanya melihat musuhnya itu kesakitan.Dua orang security pun datang dan memisahkan mereka berdua.Clara segera mendekati Adrian dan berlindung di belakang tubuh suaminya.Sedangkan dua security itu langsung memegang tubuh Daniel."Sialan! Lepaskan aku!" pekiknya tidak ter
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status