All Chapters of Sistem Pewaris Terhebat: Chapter 41 - Chapter 50
368 Chapters
41
Davis mengamati para bawahan The Street Boss yang tengah mengerumuni jendela. “Mereka akan mulai menginterogasiku karena aku mengaku sebagai teman Ricky. Aku harus segera menyelesaikan quest secepatnya dan menolong Ricky.”“Sialan! Kenapa ribut sekali di luar?” teriak Lexy sembari menendang pintu.Davis menghindar ke samping ketika pintu melayang ke arahnya, mundur beberapa langkah ketika Toba dan John ikut keluar dari ruangan bersama Lexy.“Apa yang terjadi?” Toba menguap beberapa kali, mengusap pipinya dari bekas lipstik.“Ricky menyusup ke markas kita. Dia menyamar sebagai pria gondrong yang berkelahi dengan pria berambut cokelat,” jawab salah satu bawahan Toba.Toba, Lexy, dan John seketika menatap Davis.“Untuk apa pria botak itu menyusup ke markas kita? Apa mungkin dia bekerja untuk seseorang sekarang?” tanya John.“Polisi tidak mungkin berani berbuat macam-macam dengan kita. Mereka ikut menikmati uang hasil taruhan dan uang suap.” Lexy menyalakan rokok, mengembus asap pada Davi
Read more
42
Ricky berhasil memasuki mobil, menutup pintu sekencang mungkin, mengendalikan napas yang terengah-engah. Wajahnya tampak babak belur dengan tangan, perut, dan kakinya berdarah. Ia seperti ikan yang jauh dari air.Davis memacu mobil lebih cepat, melewati para berandalan yang datang menghadang, menambah kecepatan ketika melihat sepuluh berandalan datang dengan lima motor dari depan.Lima motor itu berbelok ke samping ketika Davis terus melaju lurus. Para berandalan terjatuh dari motor. Mobil berhasil keluar dari jalur masuk. Davis menambah kecepatan. Ia melihat para berandalan yang menaiki lima belas motor mengejarnya dari belakang. Dua mobil berisi para berandalan ikut mengejar.Ricky menoleh ke layar yang menujukkan para berandalan, menekan perutnya yang berdarah, menatap Davis yang tampak tenang. “Sialan! Aku pikir kau akan meninggalkanku.”Mobil mulai memasuki jalan raya.Davis mengaktifkan mode penyamaran mobil. Warna mobil seketika berubah dengan tambahan beberapa aksesoris.[Din
Read more
43
“Berjanji menjadi orang yang lebih baik,” ujar Davis ketika mengingat perkataan Ricky.Davis melajukan mobil, melepas rambut dan tompel palsu, mengembus napas panjang. Mendengar ucapan Ricky dan bersinggungan dengan para berandalan membuatnya memahami sesuatu yang luput darinya selama ini.“Selama ini aku berpikir jika aku adalah orang yang paling malang di dunia karena tidak memiliki keluarga dan selalu mendapatkan perlakuan sangat buruk dari keluarga Anderson. Pikiran sempit itu membuat mataku tertutup hingga tidak menyadari keadaan orang-orang di sekelilingku. Banyak orang seperti Dave, Ricky, dan Tonny yang harus hidup di jalanan yang sangat keras. Mereka hidup tanpa kepastian di masa depan. Aku lebih beruntung dibanding mereka. Selama ini, aku … menjadi pribadi yang kurang bersyukur.”Davis mengembus napas panjang, melirik cincinnya. “Aku mendapatkan sistem yang mengubah hidupku. Sistem adalah hadiah paling berharga yang aku dapatkan dalam hidupku.”[Sistem diciptakan dan hadir
Read more
44
Davis seketika mendorong Dave ke samping ketika melihat seseorang berlari ke arahnya seraya melesatkan pisau.Davis menendang pisau hingga terjatuh, menendang perut orang itu dengan sangat keras hingga orang itu terjatuh, berguling-guling dan menabrak tong sampah.[Peringatan!][Seseorang bersiap melempar batu dari ketinggian]Davis yang akan menangkap orang tadi seketika melompat ke samping ketika melihat sebuah batu jatuh dari ketinggian. Ia berlari menuju Dave yang terbaring di tanah, membantu pria itu berdiri, menarik Dave untuk segera berlari.Davis melihat dua orang bertopeng melemparkan batu dari dua gedung di sisi kiri dan kanan. “Cepatlah, Dave!”Davis mengawasi sekeliling di saat sistem terus memberi peringatan. Ia melihat empat orang bertopeng mengikutinya dari belakang, melempar batu seukuran kepala bayi. Pria bertopeng yang akan menusuknya sudah menghilang.“Sialan! Mereka pasti bawahan The Street Boss yang ingin mencelakaiku.”Davis mengambil sebuah kayu, melompat ke kir
Read more
45
“Davis dan Trex sudah berada di arena pertandingan. Apa kalian siap untuk bertaruh dan memenangkan banyak uang?” teriak Don di sisi arena.Para penonton seketika berteriak heboh, memanggil Davis dan Trex dalam waktu bersamaan. Suasana sangat ramai sampai penonton meluber ke bawah tribun. Para penonton lain masih terus berdatangan dari pintu masuk. Para penjaga mengatur penonton agar tertib.“Siapa yang akan menang dan melaju ke babak semi final nanti? Apakah Dave yang berhasil menghalahkan dua petarung terkuat sebelumnya atau Trex yang memiliki gaya bertarung agresif?”Don berjalan ke tengah arena, mengangkat kedua tangan. “Malam ini adalah malam yang sangat seru karena kita akan melihat banyak pertarungan. Dua petarung akan melaju ke final untuk memperebutkan hadiah yang sangat banyak. Para tamu istimewa kita akan datang dan semakin memeriahkan permainan. Kalian semua harus hadir dan membawa uang banyak. ”Davis mengamati para penjaga di bawah dan atas tribun. Ia menerka seseorang ya
Read more
46
Davis segera berdiri, menahan gempuran serangan Trex yang membabi buta selagi menghindari serangan dari arah penonton. Davis terjatuh seraya memegangi perutnya yang terkena tendangan dan pukulan dari Trex.“Davis terus menerima serangan dari Trex. Apakah dia akan kalah dengan memalukan tanpa bisa mendaratkan serangan pada Trex?” Don tertawa. “Apakah ini akhir dari perjalan si petarung baru yang berhasil mengalahkan dua petarung terkuat sebelumnya?”Davis menahan kaki Trex, bergerak untuk menghindari serangan dari penonton. Ia melihat beberapa batu kerikil yang gagal menyerangnya.Trex menendang perut Davis sekuat mungkin.Davis berpura-pura memekikik kencang, memegangi perutnya sambil berguling-guling. Ia mendengar para penonton menertawakan dan mencibirnya. “Aku tidak boleh terus-menerus menerima serangan Trex. Aku harus mengakhiri pertarungan sekarang.”Davis berpura-pura memejamkan mata, terus berguling-guling, mengintip. Ketika Trex menerjang ke arahnya, ia dengan gesit berguling
Read more
47
Davis menerima botol minuman dari Dave untuk kedua kalinya malam ini. Sistem kembali memperingatkannya mengenai bahaya minuman yang Dave berikan.Davis kembali berpura-pura meminum minuman itu hingga habis, padahal ia membuangnya di toilet. Saat kembali ke arena pertandingan, suasana semakin ramai.Davis bertarung dengan Victor di babak semi final. Ia kembali menghadapi kecurangan dari Victor dan beberapa orang di tribun penonton. Bahkan, beberapa pipa sengaja dijatuhkan dari atap arena ke arahnya.Davis berpura-pura lemas sama seperti saat menghadapi Trex. Pada menit-menit awal, ia berakting nyaris kalah dari Victor.Davis harus mengakui jika Victor adalah lawan yang cukup kuat, tetapi ia sama sekali tidak menghormati pria itu karena kecurangannya. Davis akhirnya memenangkan pertandingan di saat-saat terakhir.Davis melihat Don dan beberapa orang yang tampak marah ketika ia memenangkan pertandingan. Ia menduga jika mereka tidak akan tinggal diam dan berniat kembali mencelakannya sele
Read more
48
Davis menatap foto lekat-lekat. Sebastian tengah berdiri di depan sebuah gerbang megah, tersenyum ke arah kamera. “Aku tidak tahu kalau kakek pernah bekerja di Oaktown.”Sebastian menatap cincin di jari Davis sekilas. “Aku mendapatkan banyak pengalaman berharga selama berada di Oaktown. Aku bertemu dengan para pebisnis sukses dan handal dan belajar banyak hal dari mereka.”“Gerbang rumah tempat kakek berfoto sangat megah dan besar.” Davis memberikan foto pada Sebastian. “Apa rumah itu milik rekan kerja Kakek?”Sebastian terdiam sejenak, mengangguk. “Kau sepertinya sangat tertarik dengan Oaktown, Davis?”“Aku mendengar jika Oaktown adalah kawasan ekslusif yang menjadi tempat tinggal para pebisnis sukses di negeri ini. Bahkan, para pebisnis dari luar negeri pun memiliki properti di sana. Bukankah itu luar biasa?”“Kau benar, Davis.” Sebasian berusaha mengambil gelas di nakas.Davis memberikan gelas pada Sebastian, lalu mengembalikan gelas ke nakas setelah Sebastian selesai minum. “Bisak
Read more
49
Romeo dan Gabriel tertawa terbahak-bahak.“Kau benar-benar pemimpi, Davis. Orang sepertimu tidak mungkin bisa mengajak Kakek pergi ke Oaktown. Aku dan Gabriel lebih tahu darimu mengenai dunia bisnis.”“Kau benar-benar mendalami peranmu sebagai orang kaya, Davis. Padahal kau hanya petarung jalanan yang mendapatkan uang dari hasil taruhan,” cibir Gabriel.“Tutup mulut kalian sebelum aku melemparkan kalian ke lantai bawah,” ancam Davis.Romeo dan Gabriel seketika terdiam.Romeo berdecak. “Davis, kau sangat sombong karena—”Davis menarik baju Romeo dengan kencang. “Diamlah, Romeo.”“Lepaskan tangan kotormu dari bajuku, bajingan!” Romeo tampak panik, berusaha melepas cengkeram Davis yang sangat kuat.Davis melepas pegangan, tertawa. “Kau tampak lucu saat panik barusan, Romeo. Kau benar-benar seperti bayi yang merengek.”“Bajingan!” Romeo menjauh dari Davis, merapikan bajunya yang berantakan.“Menyingkir dari jalanku.” Davis mendorong Romeo dan Gabriel.“Davis, apa yang kau bawa?” Romeo den
Read more
50
Malam pertandingan final akhirnya tiba. Suasana di sekitar arena sudah sangat ramai sejak pukul sembilan malam. Tempat duduk penonton diperbesar dan diperlebar. Lampu-lampu jalan terpasang di sepanjang lorong.Di markas The Street Boss, Toba tengah menonton pertarungan Davis di televisi.“Sampai kapan kau akan melihat televisi, Toba?” tanya Lexy yang datang bersama John, “kita harus segera berangkat ke arena pertandingan.”Toba mematikan rokok, berdiri dari sofa. “Aku sangat tertarik dengan pria bernama Davis. Aku akan merekrutnya menjadi bawahanku setelah final nanti. Aku harap dia tidak mengecewakanku.”“Dia memang cukup kuat. Dia berhasil sampai ke final tanpa melalukan kecurangan sekalipun.” Lexy mematikan televisi. “Aku jadi penasaran kenapa kau tidak merekrut Davis menjadi bawahan kita ketika dia berhasil memenangkan pertarungan pertama.”“Aku ingin melihat kemampuan asli Davis, dan sejauh ini aku terkesan dengan kemampuannya. Davis adalah pria berambut cokelat yang kemarin semp
Read more
PREV
1
...
34567
...
37
DMCA.com Protection Status