All Chapters of Sistem Pewaris Terhebat: Chapter 31 - Chapter 40
348 Chapters
31
[Waktu penyelesaian Quest Utama : 3 hari 8 jam 30 menit][Waktu penyelesaian Sub Quest : 3 hari 8 jam 10 menit] “Apa kau berhasil mendapatkan uang taruhan itu, Dave?” tanya Davis ketika melihat Dave tengah bediri di dekat gang kecil.“Temanku, Davis.” Dave semringah. “Aku senang karena kau selamat. Aku benar-benar mengkhawatirkanmu.”“Kau sepertinya lebih mengkhawatirkan uang taruhanmu.” Davis terkekeh.Dave tertawa. “Kau adalah hal kedua yang aku khawatirkan, Bung. Aku takut kau berbohong padaku dan aku takut kau celaka karena para berandalan itu.”Davis dan Dave berjalan di trotoar.“Aku berhasil lolos dari mereka. Aku juga melihatmu saat kau keluar dari gang. Kau pelari yang sangat baik.”Davis dan Dave memakai penyamaran untuk mengelabui para berandalan. Mereka memilih jalur berbeda dengan semalam meski harus mengambil jalan memutar.Davis berhenti ketika melihat Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul di dalam mobil yang melaju ke arah jembatan Wessel. “Ke mana mereka akan pergi?”“A
Read more
32
[Waktu penyelesaian Quest Utama : 3 hari 8 jam 5 menit][Waktu penyelesaian Sub Quest : 3 hari 7 jam 45 menit]Davis langsung melesat maju ke arah Ricky, melayangkan tendangan samping sebagai serangan pembuka. Di saat yang sama, Ricky juga melayangkan tendangan samping. Kedua tendangan itu saling beradu di titik yang sama. Davis merasakan perih yang menjalar hingga nyaris terjengkang, sedang Ricky tersenyum ketika melihat Davis kesakitan.Ricky melesatkan tendangan ke arah dada, tetapi Davis bisa menghindar dan merenggangkan jarak. Para penonton seketika bersorak heboh. Beberapa di antara mereka berdiri, memegang uang di tangan mereka, meneriakkan nama Ricky.Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul terkejut ketika melihat aksi Davis.“Davis pasti mendapatkan uang dari hasil pertandingan murahan ini. Dia juga pasti melakukan pekerjaan kotor seperti bergabung dengan para berandalan,” ujar Romeo ketus, “selain pekerjaan kasar, tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dia lakukan.”“Kau benar, Romeo
Read more
33
“Apa pria itu yang melemparkan batu padaku?” Davis bergumam. “Jika benar, ada seseorang yang tidak ingin aku menang.”“Apa kau sedang berdoa pada Tuhan?” Ricky tertawa. “Kalau pun Tuhan ada, Dia belum tentu mau menolongmu.”“Ricky kesulitan mematahkan tanganku karena satu tangannya menekan kepalaku ke tanah. Dia berencana untuk mematahkan tanganku lebih dulu, lalu menempatkan satu tangannya ke leherku untuk membuatku tidak sadarkan diri. Kunciannya tidak sekuat Tonny. Aku bisa lepas dari kunciannya,” lirih Davis.Davis berhenti berontak, menahan kesakitan ketika Ricky semakin menekan kepalanya ke tanah dan meremas kuat tangannya. Darah mengalir dari luka di tangan dan lehernya.“Menyerahlah sebelum aku benar-benar mematahkan tangan dan kakimu.”Davis mengamati bawah tribun dengan saksama, mencari keberadaan pria yang melemparkan batu tadi. Ia mendapati seorang pria yang cukup jauh dari penonton lain, bersiap dengan ketapel. Cahaya dari tiang besar membantunya melihat pria itu lebih je
Read more
34
“Lepaskan tangan kotormu dariku!” Rebecca menarik tangannya dari tangan Davis, menepuk-nepuk tangannya seperti baru saja terkena kotoran. Ia merasakan pipinya memanas ketika Davis menatapnya. Apa yang sebenarnya terjadi padanya?Rebecca mendekat pada Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul, memutar bola mata. “Aku pasti sudah gila. Bagamana mungkin aku terpesona dengan sampah seperti Davis?”Romeo menatap Davis kesal. “Kami tidak akan berterima kasih padamu, Davis. Kami tidak pernah meminta bantuanmu. Kau datang tanpa persetujuan kami.”“Jangan bermimpi kami akan berterima kasih padamu,” sambung Gabriel.Davis mengepalkan tangan erat-erat, mengembus napas panjang. Mereka sama sekali tidak berubah, padahal ia sudah menolong mereka dari kejahatan Ethan dan para berandalan. “Aku tidak membutuhkan ucapan terima kasih dari kalian karena aku tahu kalian tidak memilikinya. Kalian sebaiknya segera pergi dari tempat ini. Bayi-bayi seperti kalian hanya akan membuatku kerepotan.”“Siapa yang kau panggi
Read more
35
[Ding][Sub Quest (1) sudah dibuat][Tingkat kesulitan : Normal][Sub Quest : Mengungkap Identitas Para Pecundang][Durasi Quest : 1 Hari 6 Jam][Hadiah : 10 exp + $100.000]“Quest baru?”Davis tersenyum, mengamati informasi sub quest saksama. “Tepat seperti yang aku pikirkan. Sub quest bisa muncul saat sub quest lain sedang berlangsung, tapi hal itu tidak berlaku untuk quest utama.”“Waktu berakhirnya sub quest ini adalah sekitar jam empat sore. Aku memiliki banyak waktu, tapi aku memiliki sedikit informasi mengenai para pecundang itu.”Davis menoleh pada ponselnya. “Aku beruntung karena memiliki Dave. Dia pasti bisa membantuku dengan memberikan informasi penting.”Davis melajukan mobil ke jalan raya setelah mengirimkan pesan pada Dave. Ia melihat beberapa berandalan di seberang jalan, keluar masuk gang. “Mereka masih mencariku.”Davis mulai keluar dari pusat kota. Jalan raya mulai lengang dari pejalan kaki dan lalu lalang mobil. Serangga malam tampak mengerumuni lampu jalan. Seekor
Read more
36
Tonny terkejut saat melihat Davis. Ia mengamati para berandalan yang semakin mendekat, membuka pintu dengan terburu-buru, memasuki mobil. “Sialan! Kenapa aku harus bertemu denganmu?”Davis memacu mobil dengan sangat cepat, melirik para berandalan yang mengejar mobil. “Siapa mereka dan kenapa mereka mengejarmu?”Tonny mengendalikan napas yang terengah-engah, mengamati jalan. Para berandalan sudah tidak terlihat lagi.“Kau belum menjawab pertanyaanku, Tonny.” Davis menoleh pada Tonny. “Aku bisa membawamu kembali ke para berandalan itu jika kau tidak menjawab pertanyaanku.”“Mereka ingin menghabisiku,” jawab Tonny.“Apa mereka suruhan dari para pecundang?”Tonny menoleh pada Davis. “Kau mengetahui mengenai para pecundang itu?”Davis mengangguk. “Temanku Dave memberitahuku setelah ada seseorang yang melemparkan batu padaku ketika aku bertanding dengan Ricky. Saat aku dalam perjalanan pulang, aku bertemu dengan Ricky yang sedang dikejar-kejar oleh para berandalan. Ricky mengatakan soal The
Read more
37
Keesokan harinya, selepas pulang dari belajar bisnis, Davis pergi ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan Ricky. Pria itu masih terbaring di ranjang, tertidur pulas dengan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya.Davis menghubungi Dave untuk menemaninya pergi ke markas The Street Boss, tetapi Dave tidak membalas pesan dan mengangkat panggilannya. Davis tidak punya pilihan selain mengajak Ricky. Pria botak itu pasti mengetahui soal markas The Street Boss.“Aku tidak tega membangunkan Rikcy, tapi aku butuh seseorang untuk membantuku pergi ke markas The Street Boss. Dia adalah pilihan keduaku setelah Dave.”Davis mencipratkan air ke wajah Ricky. “Bangunlah.”Ricky tetap tertidur, mengubah posisi menjadi menyamping.Davis menuangkan segelas air pada wajah Ricky. “Bangunlah pemalas.”Ricky mengerjapkan mata beberapa kali, menggeleng pelan. Ia dengan cepat duduk, menatap sekeliling, mengusap wajah berkali-kali. “Sialan! Kenapa kau membangunkanku? Aku baru saja bermimpi berada dalam satu kama
Read more
38
Davis terdiam sejenak. “Majikanku mengawasiku dari jauh. Dia bisa memerintahkan pasukannya untuk mencarimu dan menghabisimu dengan mudah.”“Sialan! Siapa sebenarnya majikanmu dan apa pekerjaannya? Dia terdengar seperti orang yang sangat hebat.” Ricky memakai jam tangan. “Kau harus mengenalkannya padaku nanti.”“Kau bisa menganggap penyusupan ke markas The Street Bos sebagai ujianmu. Majikanku akan menilai kinerjamu. Jika kau pantas, dia akan merekrutmu.”“Aku jadi lebih bersemangat untuk membantumu, Brengsek!” Ricky tertawa. “Kau seharusnya mengatakan hal ini lebih awal.”Davis dan Ricky melakukan penyamaran, keluar dari mobil. Mereka berjalan secepat mungkin, melewati pepohonan dan rumput-rumput liar setinggi perut pria dewasa, mengawasi sekeliling.Davis menekan sebuah tombol di jam tangan. Sebuah informasi seketika muncul di layar. “Tidak ada kamera CCTV di sekitar tempat ini. Itu berarti keberadaan kita tidak akan diketahui oleh para bawahan The Street Boss.”“Sialan, aku menjadi
Read more
39
[Sistem akan kembali aktif ketika situasi benar-benar darurat][Sistem peringatan dimatikan][Berhati-hatilah, Host] Saat angin berembus, Davis berlari secepat mungkin, melompat menuju rooftop markas The Street Bos. Tubuhnya melayang selama beberapa detik di udara. Satu tangannya berhasil meraih pinggiran rooftop, tetapi keadaan yang licin membuat pegangannya terlepas.Davis menoleh ke bawah di saat tubuhnya melesat turun. Sesuai peringatan dari sistem, ia pasti akan mengalami cidera parah jika sampai terjatuh.Davis berusaha meraih benda apa pun di sekitarnya. Ia berhasil meraih pagar balkon yang usang, terombang-ambing di udara untuk sesaat, nyaris terjatuh. Beberapa potongan pagar berjatuhan.Davis melihat cincinnya berkedip-kedip, menatap lubang jendela di depannya. Ia menggoyang-goyangkan tubuh, melompat ke dalam bangunan, mendarat sempurna.“Aku selamat.”“Apa kau baru saja melompat dari ro
Read more
40
“Brengsek!” Ricky memekik tertahan. “Kau benar-benar membodohiku.”“Kau mengatakan jika aku harus menarik perhatian mereka. Kemampuan bertarung adalah hal yang paling bisa menarik perhatian. Keputusan berada di tanganmu sekarang. Apa kau ingin menemui The Street Boss atau aku yang akan menemui mereka,” kata Davis seraya mengamati Toba, Lexy, dan John yang menaiki tangga.“Baiklah, aku akan berpura-pura mengalah padamu. Kita akan bertarung sekarang.”Davis tiba-tiba menendang bokong Ricky hingga Ricky terdorong ke depan dan nyaris terjatuh. “Dasar sialan! Kau menjanjikanku sepuluh ribu dollar jika aku berhasil melompat dari rooftop gedung kosong ke rooftop gedung ini, tapi kau tiba-tiba saja membatalkan taruhan.”Ricky menatap tajam Davis, merasa kesal karena Davis tiba-tiba menendangnya. “Dasar bodoh! Kau tidak akan bisa melompati rooftop karena kau lemah. Aku hanya membuang waktuku jika berurusan dengan orang bodoh sepertimu.”“Sialan! Aku nyaris mati karena melompati rooftop! Kau pa
Read more
PREV
123456
...
35
DMCA.com Protection Status