All Chapters of SIXTH SENSE (Horror Love Story): Chapter 31 - Chapter 40
41 Chapters
Setan Wujud Manusia
Raniah memegang kedua bahu suaminya yang terkulai lesu, ia merasa saat ini adalah kehidupan Setya saat berada di titik terendah. Akan banyak orang yang tidak suka padanya yang akan mencoba melukainya, akan banyak makhluk yang akan sangat membutuhkan dia untuk membebaskan jiwa-jiwa yang masih terikat dengan dunia dan butuh bantuan orang-orang seperti Setya.Saat ini Setya tidak bisa melakukan itu semua, bahkan melindungi dirinya sendiri Setya rentan terkena tipu daya, bagaimana dia bisa melindungi Raniah dan calon bayi mereka?"Bangunlah, Kak. Jangan seperti ini," pinta Raniah dengan nada lirih, Raniah sungguh merasa iba pada sang suami tercinta.Setya meraih kedua telapak tangan Raniah yang ada di bahunya, merangkumnya dan mengecupnya penuh kasih. "Aku ingin menagih janjimu di malam itu, Ran. Janji di mana kamu tidak akan pernah meninggalkanku dan akan tetap mencintaiku apapun yang terjadi," kata Setya dengan kedua bola mata yang berkaca-kaca, sungguh ia takut akan pikiran buruknya s
Read more
Sulit Mati
Hari-hari berlalu, Setya kini lebih mendekatkan dirinya pada sang kuasa. Setya benar-benar taubatan nasuha atas segala dosa dan kekhilafan selama ini.Setya berusaha mensucikan dirinya kembali dari segala dosa-dosa yang ia sengaja atau pun yang tidak ia sengaja ia lakukan dengan cara shalat wajib dan shalat sunnah, berdzikir di sepertiga malam dan tak lupa tadabur qur'an."Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah ... .""Assallamuallaikum ... .""Astag-firullah." Setya menghentikan dzikirnya saat mendengar suara seseorang mengucap salam padanya.Laki-laki itu membuka kedua matanya dan menatap Raden Bagus Arya di hadapannya, dia tersenyum melihat Setya. Setya juga tersenyum bisa berjumpa kembli dengan khodam pendampingnya."Waallaikumsalam Warahmatullahi Wabbarakatuh, apa kabar Diriku Yang Lain?" tanyanya dengan penuh ketenangan."Alhamdulillah, kabar baik, bagaimana denganmu? Lama kita tidak berjumpa, Setya." DYL tersenyum.Setya mengangguk dan membalas senyum DYL. "Allah sedang me
Read more
Susuk Pemikat
Malam itu seorang laki-laki tengah asyik bermesraan dengan wanita di sebuah tempat hiburan malam. Andini, gadis cantik itu masuk dengan langkah pasti dan penuh keanggunan.Setiap mata memandangnya penuh kagum, sorot netranya yang tajam memikat, bibirnya yang manis merona, tubuhnya yang indah menggoda, siapa pun akan tertarik padanya dan sangat ingin menjamahnya.Tidak hanya mereka, laki-laki bernama Aryo juga tak luput dari rasa kagumnya pada sang primadona malam ini, lelaki itu sampai mendorong wanita di kedua sisi tubuhnya agar menjauh demi ia bisa berdiri dan menghampiri Andini."A-andini, kamu Andini?" tanyanya sangat gugup, bahwasanya gadis di hadapannya benar-benar memukau."Iya, Mas Aryo. Saya Andini, kenapa?" tanyanya dengan suara lemah lembut bak nada indah terdengar oleh Aryo.Aryo sedikit berdehem dan terseyum tipis. "Kamu beda malam ini, An.""Beda gimana toh, Mas?" tanya Andini dengan senyum malu-malu."Beda saja, kamu tambah cantik, dan ... seksi," pujinya dengan siulan
Read more
Melunturkan Susuk
"Aku tidak rela melihat kamu yang hidup bahagia bersama mas Aryo, Din. Harusnya aku yang ada di posisimu sekarang, bukan kamu. Aku tidak percaya kalau mas Aryo benar-benar menyukaimu, aku yakin kamu pakai sesuatu di dalam tubuhmu itu."Seorang wanita seksi, berwajah cantik dengan make up lumayan tebal, wanita itu tengah memperhatikan Aryo dan Andini di teras rumah mewah mereka."Mas berangkat kerja dulu ya, Sayang." Aryo mengecup kening istrinya seraya memeluk pinggang wanita itu."Iya, Mas. Hati-hati di jalan yah, kerjanya yang semangat," sahut Andini dengan senyum manis yang ia miliki."Aku pasti susah konsentrasi kerja, Sayang. Karena akan terus memikirkan kamu di rumah, rasanya aku pengen cepet-cepet pulang ketemu kamu terus." Aryo tampak mendekatkan wjaahnya ke ceruk leher istrinya dan berbisik menggoda hingga Andini tampak malu dan tertawa kecil.Terlihat sangat romantis dan harmonis membuat wanita yang sejak tadi mengintai mereka itu tampak begitu sangat geram karena terbakar
Read more
Yang Sesungguhnya
Sejak hari itu Andini jadi sakit keras, Aryo tidak serta merta meninggalkan Andini begitu saja, dia memang sudah lepas dari pengaruh susuk Andini, Andini sendiri merasa heran kenapa Aryo tetap bertahan dan malah mengurusnya selama dia sakit.Tanpa Andini tahu bahwa Aryo memang sudah merasakan ketulusan wanita yang kini terbaring sakit, itu membuat Lina merasa sangat marah. "Mas, Mas Aryo kenapa sih tidak buang si Andini dia itu licik, dia memakai susuk untuk menjerat kamu, Mas. Dan ... dia juga merebut kamu dari aku, Mas."Andini yang mendengarnya pun hanya meneteskan air mata, dia memang salah dan dosa, tapi itu hanya ingin bisa mendapatkan cinta dari Aryo.Aryo menoleh ke arah istrinya yang tengah berbaring, entah usia Andini sampai kapan ia bertahan, Aryo hanya merasa iba padanya. Andini hanya seorang pelayan di sebuah tempat hiburan, wajahnya tidak begitu cantik dan dia sedikit pemalu. Aryo sering kali memperhatikannya, tapi tidak sama sekali ingin menyentuhnya.Karena Aryo menil
Read more
Melepasnya
Di tengah perjalanan keduanya hanya saling diam, Andini bicara jika Aryo bertanya, itu pun Aryo hanya menanyakan arah jalan ke rumah Andini.Setelah sampai, Andini segera turun dari mobil Aryo. "Terima kasih banyak Mas sudah mengantarkan saya.""Sama-sama, aku pulang dulu," ucap Aryo."Iya, hati-hati di jalan, Mas."Aryo mengangguk dan menutup kaca mobil kemudian melajukannya kembali, Andini tersenyum melihat kepergiannya.***Hari-hari berlalu, setiap kali Aryo datang ke tempat hiburan mereka kembali bertemu, Aryo tampak biasa saja saat bertemu dengan Andini dan terkesan seperti tak acuh.Berbeda dengan Andini, perasaan polos wanita itu sangat terikat dengan Aryo, di hari itu dia begitu sangat terpesona dengan kebaikan hati Aryo.Andini telah jatuh cinta, tapi dia sadar diri dia ini siapa, dia juga tidak cantik-cantik banget, wanita itu hanya memendamnya selama berbulan-bulan, merasakan cemburu jika laki-laki itu bercumbu dengan wanita lain.Aryo sebenarnya ada ketertarikan pada Andi
Read more
Hamil Anak Siapa ?
Hari-hari berlalu, begitu cepat usia kandungan Raniah sudah jalan 4 bulan. Wanita itu menikmati masa-masa kehamilannya dengan bahagia.Setya terus memberi perhatian padanya, dan Galuh juga tidak lagi datang mengganggu kehidupan mereka. "Kak, coba sini." Raniah melambaikan tangan pada Setya yang baru saja keluar dari kamar mandi."Ada apa, Ran?" tanya Setya yang kini masih mengenakan handuk melilit piggangnya."Sini deh, tadi aku merasakan ada gerakan di sini." Raniah memegangi perutnya yang sedikit membuncit."Oya, coba kakak pegang." Setya segera berjalan mendekat, duduk di hadapan Raniah dan menempelkan telapak tangannya di permukaan perut sang Istri.Dengan sabar Setya menunggu gerakan kecil dari perut Raniah, hingga ia juga merasakannya. "Dia bergerak, Ran." Setya tampak sangat senang."Iya, Kak," sahut wanita itu girang."Kakak akan bicarakan dengan ayah untuk acara empat bulanannya kamu, Sayang." Setya kemudian berdiri dan melangkahkan kakinya menuju lemari baju.Laki-laki itu s
Read more
Tidak Merasakan Ikatan
Acara 4 bulanannya bayi Raniah tengah berlangsung, suasana khidmat sangat terasa. Lantunan tahlil dan tahmid berkumandang serentak, ayat suci al-qur'an terdengar syahdu di telinga Raniah.Setya Adji membacakannya dengan penuh perasaan kasih, tanpa terasa tetes bening meluncur dari sudut mata Raniah yang merasakan haru sangat dalam."Setya Adji!" seruan dengan nada sarkas mengejutkan semua orang dan serentak menoleh ke arah ambang pintu yang terbuka lebar.Andre tampak menggenggam pergelangan tangan Galuh dan menatap Setya tajam. "Setya, kamu harus bertanggung jawab atas adikku, dia hamil!" Andre menunjuk ke arah Setya."Astagfirullahaladzim!" ucap Setya, Raniah, juga Danu Adji yang terkejut, tak luput juga orang-orang yang hadir dalam acara tersebut.Raniah berdiri seraya memegangi perutnya yang mulai membesar, segera Setya juga berdiri dan berada di samping istrinya yang tampak shock."Raniah," lirih Setya di samping istrinya seraya memegang kedua bahu Raniah untuk saling kuat dan me
Read more
Menghangatkan Ranjang
Sekeras apa pun Setya menolak karena merasa tidak bersalah, laki-laki itu hanya dijebak. Tapi fitnah keji sudah terarah padanya dan tidak bisa Setya mengelaknya.Hari ini adalah hari pernikahannya dengan wanita yang tidak pernah dia harapkan."Apakah sudah siap, Nak Setya?" tanya sang penghulu pada Setya yang tampak hanya diam saja.Raniah justru terlihat tegar dibanding Setya yang tampak ingin menangis. Wanita itu duduk di samping Danu Adji, dan Andre sebagai keluarga satu-satunya Galuh kini siap menjadi walinya.Pernikahan digelar dengan sangat sederhana, hanya ada keluarga inti dan kedua saksi. "Nak Setya, apakah sudah siap?" Penghulu mengulang bertanya.Setya masih diam, sampai kapan pun dia tidak akan pernah siap. Danu Adji menepuk pundak putranya . "Setya, ayo, Nak. Jangan terlalu lama," ucap Danu Adji, berusaha menenangkan putranya."Tapi, Ayah--""Kak!" Raniah memanggil suaminya dengan lirih.Pandangan Setya begitu sendu memandang istrinya, tapi Raniah mengangguk memberi isyar
Read more
Bukan Budak Nafsu
Keadaan tempat tidur yang berantakan, menyisakan seorang wanita yang tergolek lemah berbalut selimut. Galuh mencengkram sprei dengan perasaan marah, dia pikir Andre akan berhenti mengganggunya ketika dia sudah menikah dengan Setya. Namun, pada kenyataannya Kakak tirinya itu benar-benar iblis!"Aku tidak bisa membiarkan seperti ini terus, Andre tidak bisa bersikap seenaknya padaku seperti ini. Aku bukan budak nafsu bejadnya, aku menyesal karena terbujuk olehnya. Bagaimana kalau Kak Setya tahu dan semua anggota keluarga ini tahu hubunganku dengan Andre bagaimana?Aku yakin bayi dalam kandunganku ini juga anak Andre, jika skandal ini terbongkar akan jadi berbahaya untuk posisiku dan anak di rahimku ini, meski aku sejujurnya tidak peduli dengan bayi ini. Akan tetapi, bayi inilah yang akan membawaku agar tetap berada di posisi sebagai Nyonya Rumah ini.Aku tidak bisa tinggal diam, aku harus melakukan sesuatu untuk menghentikan si Brengsek Andre!" gumam Galuh dengan penuh kebencian dan den
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status