All Chapters of Office Girl Kesayangan CEO Tampan: Chapter 41 - Chapter 50
157 Chapters
Bab 41. Adikku bangun!
"Sayang, berhentilah bergerak!" Ezra nampak gelisah membuat Poppy heran."Aku pegal, Ezra. Biarkan aku duduk di kursi saja." Pria itu langsung melarang. "Tidak, tidak akan kubiarkan. Sudah kubilang kalau hukuman belum selesai."Poppy mendesah lirih kemudian kembali bergerak-gerak, membuat Ezra menggeram."Poppy, kau membangunkan adikku."Kening Poppy langsung mengkerut. "Kau juga memiliki adik, Ezra?""Tentu saja!""Dia ada di mana? Apa ada di sini, sehingga aku bisa membangunkannya?" Dengan pelan Ezra mengangguk. "Ya, dia ada di sini. Dia selalu mengikutiku ke mana pun berada." Poppy semakin bingung, hingga menatap Ezra penuh tanya. "Maksudmu bagaimana? Aku bahkan tidak pernah melihatnya.""Tentu saja kau tidak akan melihatnya. Karena sekarang bukan waktunya!" "Lalu kapan waktunya? Aku jadi penasaran dengan adikmu. Tapi sebelum itu, dia selalu mengikuti bagaimana? Padahal aku selalu ada bersamamu, tapi tidak pernah melihatnya."Raut wajah Ezra yang gelisah jadi merah. Pria itu m
Read more
Bab 42. Kejar-kejaran
"Sayang," panggil Ezra begitu masuk ke dalam ruangan pribadinya. Pria itu nampak tersenyum tipis begitu melihat Poppy yang ketiduran. "Padahal hanya sebentar, kenapa sampai ketiduran begini?" Ezra duduk di sisi ranjang kemudian membenahi anak rambut Poppy yang menghalangi wajah. Setelahnya ia menatap lekat wajah sang kekasih. "Cantik," gumamnya. "Ini seperti mimpi bagiku, Poppy." "Mimpi apa yang kau maksud?" Tiba-tiba saja Poppy membuka mata kemudian bertanya dengan suara serak. Tentu saja hal itu cukup membuat Ezra kaget. "Kau pura-pura tidur, hemm?" Ezra memincingkan mata, membuat Poppy langsung menggeleng. Masih dengan posisi yang tiduran, Poppy berkata, "Siapa yang berpura-pura? Aku memang tidur betulan. Hanya saja usapanmu membuatku terganggu." "Hemm, begitukah?" "Iya." Poppy bangkit kemudian duduk bersandar. "Kau belum menjawab pertanyaanku, Ezra." "Yang mana?" tanya Ezra pura-pura tidak tahu. Melihatnya membuat Poppy memutar bola mata. "Jangan berpura-pura!" Ezra te
Read more
Bab 43. Putus
Hap! Dengan cepat Ezra menangkap Poppy. “Kau kena!” serunya kesenangan.Pria itu tertawa lebar, membuat para karyawan yang melihat dibuat takjub. Pasalnya jangankan untuk tertawa lebar seperti itu, untuk tersenyum saja terlalu mahal!“Woaah, sebenarnya apa yang membuat Pak Ezra menyukai Poppy?” “Lihatlah, Poppy berhasil membuat Pak Ezra tertawa lepas.” Banyak komentar yang membuat Poppy tidak nyaman. Terlebih dengan ia yang menjadi tontonan. Sungguh, andai Poppy membawa cangkul … ia akan menggali lubangnya sendiri untuk bersembunyi! “Ezra, lepaskan.” Poppy mencoba melepaskan lengan kekar Ezra yang mendekapnya dari belakang, tetapi Ezra tidak mengizinkan.“Tidak, nanti kau kabur lagi.” “Tapi … aku malu. Lihatlah, kita jadi tontonan banyak orang!” Pria itu masih kukuh tidak ingin melepaskan. “Aku akan terus memelukmu seperti ini sampai kau berjanji tidak akan pergi dariku.”Poppy mendongak dengan kepala yang meneleng agar bisa melihat wajah Ezra dengan jelas. “Ezra ….” Tatapan w
Read more
Bab 44. Bagai bunglon!
Tok ... tok ... tok ....Percakapan Ezra dan Belinda terhenti. Keduanya menoleh ke arah sumber suara, di mana Poppy berdiri sambil membawa nampan. Wanita itu tersenyum, mencoba untuk bersikap biasa. Meski hatinya berkecamuk. Segera Poppy menghampiri kemudian menaruh kopi di atas meja. "Nenek," sapanya ramah. Belinda langsung berdiri kemudian memeluk Poppy. "Nenek senang kita bertemu lagi, Poppy." Dengan hati yang menghangat Poppy membalas pelukan Belinda. "Aku juga, Nek." Setelahnya mereka mengurai pelukan. "Kalau begitu aku permisi dulu, Nek." Belinda menautkan kedua alisnya. "Kenapa buru-buru sekali? Nenek masih merindukanmu." Merasa rikuh atas kejadian tadi, Poppy menoleh ke arah Ezra. Seolah paham dengan apa maksud lirikan Poppy, Ezra mengangguk. "Kau di sinilah temani Nenek. Aku harus mengurus sesuatu," ujarnya. Senyum mengembang di wajah Belinda yang sudah keriput. "Dengar bukan, kau bisa tinggal di sini." "Iya, Nek." Akhirnya Poppy menemani Belinda berbincang, sedang
Read more
Bab 45. Tiba-tiba amnesia?
Selama perjalanan pulang, Ezra sama sekali tidak mengajak Poppy bicara. Tidak … bukan selama perjalanan, tetapi sejak di kantor pria itu membisu! Tentu saja Poppy merasa rikuh. Ia tidak menyukai situasi seperti ini karena sudah terbiasa dengan Ezra yang banyak bicara.Ya … jika bisa memilih, Poppy lebih menyukai Ezra yang menyuruhnya ini dan itu. Meski sangat melelahkan, tetapi itu lebih baik daripada Ezra yang memusuhinya. “Em … Ezra.” Poppy memberanikan diri.Ezra lantas melirik Poppy sekilas kemudian kembali melihat ke depan.Mendapati respon yang seperti itu membuat Poppy urung dan memilih membuang muka. Hingga tiba-tiba Ezra menegur yang membuat Poppy kembali melihat ke arah pria itu.“Jangan setengah-setengah. Kau membuatku penasaran!” Menelan ludah kasar, keberanian yang ada tadi pagi entah pergi ke mana. “Ayo bicara!” cetus Ezra kembali. Setelah diam beberapa saat untuk mengumpulkan keberanian, Poppy pun berkata, “Stok di kulkas habis. Jika kau tidak keberatan … tolong
Read more
Bab 46. Menjeratmu
“Aku tahu kau sedang memikirkan pria perebut itu!” Ya, tuduhan Ezra tidak sepenuhnya salah. Karena pada kenyataannya, Poppy memang memikirkan Keenan. Lebih tepatnya memikirkan sikap Keenan yang berubah.Sebenarnya, ada apa? “Kau diam, artinya benar!” Ezra mendengus sebal kemudian dengan sengaja menginjak pedal gas dalam.Sontak Poppy langsung menoleh dengan tangan yang refleks berpegangan pada sabuk pengaman. “Ezra, pelan-pelan!” Tidak menyahut, Ezra semakin mempercepat laju mobilnya membuat wajah Poppy pias. “Ezra, kau ingin membunuhku?” Poppy memekik histeris. Masih tidak menyahut membuat Poppy ketar-ketir. Meski hidup terasa berat, tetapi ia belum ingin mati! Pada akhirnya Poppy yang frustasi karena sikap Ezra pun hanya bisa menangis sambil berdoa.“Tuhan, aku tidak ingin mati tragis.” Meski lirih, tetapi pendengaran Ezra yang tajam membuatnya bisa mendengar dengan jelas. Perlahan Ezra memperlambat laju mobilnya. Hingga akhirnya benar-benar berhenti karena mereka sudah s
Read more
Bab 47. Rencana Ezra
“Ezra, malam ini mau makan apa?” tanya Poppy mencoba mencairkan suasana.Sudah hampir dua minggu dari kejadian mereka makan bersama di rumah Belinda. Selama itu pula sikap Ezra kepada Poppy begitu dingin.Jelas hal itu membuat Poppy menyadari jika diabaikan itu tidak enak. Sehingga ia mencoba untuk mengakrabkan diri kembali.Sayangnya, Ezra seolah tidak memberikan kesempatan itu! “Terserah kau saja!” cetus Ezra ketus. Memang Poppy sudah terbiasa dengan sikap ketus Ezra. Namun, pria itu kini jadi jarang bicara padanya. “Kalau aku membuatkan sop iga, apa kau mau?” Ezra yang sedang fokus menyetir menoleh dan menatap Poppy dengan jengah. “Sudah kukatakan terserah padamu. Apa kau tidak paham?” Poppy mengembuskan napas gusar. “Baiklah,” balasnya. Tiba di apartemen Poppy langsung menyiapkan air dan pakaian untuk Ezra. “Air hangatnya sudah siap.” “Hemm.” Dengan cueknya Ezra melenggang ke kamar mandi.Padahal sebelum-sebelumnya pria itu akan menggoda Poppy dengan berbagai cara. Melih
Read more
Bab 48. Perjalanan bisnis
“Jangan lupa bawa semua keperluanku, Poppy.” Ezra mewanti-wanti Poppy yang sedang menyiapkan segala keperluan Ezra selama di luar kota.“Memang akan berapa hari?” “Rencananya tiga hari.”“Baiklah.”Poppy kemudian memasukkan semua barang yang mungkin dibutuhkan. Sementara Ezra nampak santai menunggu Poppy selesai.Ting-tong …. Buru-buru Poppy membukkan pintu. Hingga tampaklah Kevin yang berdiri tegap. “Selamat pagi, Nona.” Kevin sedikit membungkukkan tubuhnya–memberi hormat kepada Poppy, membuat wanita itu tidak enak.“Kevin, kau jangan seperti itu. Aku bahkan hanya office girl, bukan nonamu.” Poppy mencoba memberikan penjelasan yang langsung disangkal Kevin.“Tidak, Nona. Anda wanita yang dicintai Pak Eza, jadi—” “Kau sedang apa berdiri di sana? Cepat siapkan semuanya!”Perintah Ezra memutus ucapan Kevin yang berniat menerangkan.Mendengarnya membuat Poppy meringis. “Aku harus menyiapkan keperluan Ezra, kau masuklah.”“Baik, Nona.” Setelah Poppy ke kamar, Ezra yang berdiri de
Read more
Bab 49. Semua ulahnya!
Poppy mengerutkan keningnya ketika tidak mendapati sofa di kamar yang Ezra sewa. “Kenapa?” tanya Ezra seolah tidak mengerti. “Sebenarnya kau menyewa kamar kelas apa?” “Maksudmu?” Ezra masih saja pura-pura. Padahal ini semua ulahnya! “Aku tidak menemukan sofa, Ezra.” Mata Ezra membola–seolah baru menyadari hal itu. “Ah, kau benar! Padahal aku menyewa kamar kelas VVIP. Bagaimana bisa tidak ada sofa?” “Kenapa kau malah balik bertanya? Lebih baik kau hubungi pihak hotel! Barangkali mereka salah memberikan kunci.” Ezra menggeleng kemudian berkata, “Aku rasa tidak perlu, Poppy. Aku sangat lelah.” “Kalau begitu biar aku yang menghubungi.”Tanpa menunggu persetujuan dari Ezra, Poppy langsung menghubungi pihak hotel. “Bagaimana?” tanya Ezra yang kini sedang rebahan dengan berbantalkan kedua lengannya. yang dilipat ke belakang.Poppy menatap Ezra tajam. “Aku tahu ini pasti ulahmu,” cetusnya. Satu alis Ezra terangkat. Sepertinya pria itu masih mempertahankan perannya.“Apa maksudmu m
Read more
Bab 50. Mengajak kembali
“Kenapa dia lama sekali?” Ezra yang berniat membiarkan Poppy pergi dengan diikuti oleh pengawalnya malah dibuat ketar-ketir karena Poppy tidak kunjung kembali. Karenanya pria itu langsung menghubungi orang suruhannya. “Apa yang sedang calon istriku lakukan? Kenapa dia belum kembali?”“Mohon maaf, Pak. Sekarang Nona Poppy sedang bersama seorang pria.” Dada Ezra tiba-tiba terasa panas. Mendengar Poppy bersama seorang pria saja sudah membuatnya menggeram. Apalagi kalau melihat secara langsung? “Apa maksudmu?” tanya Ezra tidak sabaran.“Nona Poppy sedang berbincang dengan seorang pria, Pak. Tetapi saya tidak tahu apa yang mereka bicarakan,” ujar Seseorang dari seberang sana.“Kenapa kau tidak bilang dari tadi!” “Karena Anda hanya menyuruh saya untuk mengikuti Nona Poppy, bukan melaporkan apa yang dilakukan Nona Poppy.” Demi apapun Ezra dibuat kesal dengan orang suruhannya ini! Ia benar-benar menyesal karena sudah mempercayakan Poppy kepada orang suruhnya. Dan tadi apa dia bilang
Read more
PREV
1
...
34567
...
16
DMCA.com Protection Status