All Chapters of Perginya Istri Manis Sang Pewaris: Chapter 21 - Chapter 30
129 Chapters
Malam yang Panas
“Kau di sini?” Alexandre menaikkan sebelah alisnya. “Ya, sayang. Kebetulan aku lewat ….” Alexandre tidak membiarkan Lea melanjutkan kata-katanya. Dia langsung menutup sambungan telepon, lalu berjalan keluar dari aula. Pria itu tak tahu bahwa Majandra yang telah kembali dari toilet, memperhatikan gerak-geriknya sejak tadi. Majandra yang tengah bersama Estelle dan dua adik perempuan Alexandre, langsung berpamitan kepada mereka. Wanita cantik bergaun merah tersebut melangkah cepat, agar bisa menyusul Alexandre yang lebih dulu meninggalkan aula. Majandra bahkan sampai menaikkan bagian bawah gaun pestanya, agar tidak menghambat langkah. Dari jarak beberapa meter, tampak Alexandre yang tengah berjalan gagah melintasi koridor cukup lebar, dengan ornamen dan ukiran-ukiran dinding khas eropa. Majandra tak tahu pria itu akan ke mana atau menemui siapa. Namun, pertanyaannya terjawab, saat Alexandre berjalan keluar halaman. Majandra sempat berse
Read more
Keributan di Malam Pesta
Majandra menoleh ke arah suara tadi berasal. Sementara, Damien masih dalam posisi menghadap padanya. Pria tampan tersebut seakan tak ingin berpaling, dari paras cantik wanita di hadapannya. Namun, Majandra lebih memilih bergerak mundur. Dia memberi jarak antara dirinya dengan putra dari Julien Curtis tersebut. Terlebih, karena Alexandre berjalan mendekat kepada mereka.“Sudah kuduga bahwa pria itu adalah dirimu,” ucap Alexandre setelah berdiri di dekat Majandra serta Damien. Damien yang awalnya tak menoleh kepada Alexandre, kali ini membalas tatapan tajam pria yang baru ditemuinya malam itu. Dia tetap menunjukkan sikap kalem, seakan tak merasa terintimidasi oleh sorot tajam suami Majandra tersebut. Damien bahkan menyunggingkan senyuman menawan, terhadap sulung dari Keluarga LaRue tadi. “Memangnya apa yang kau ketahui, Tuan LaRue?” tanya Damien tenang. “Tidak banyak,” jawab Alexandre dingin. “Aku hanya melihat dari selembar foto, bahwa Majandra menemukan
Read more
Dilarang Bercerai
“Ada apa ini?” seru Phillipe, saat melihat Alexandre yang baru bangkit sambil mengusap sudut bibir. “Apa yang kau lakukan, Damien?” sentak Julien. Pria itu terbelalak tak percaya, sambil menghampiri putranya yang berdiri dengan raut menakutkan. Kedua tangan Damien masih terkepal sempurna, hingga urat-urat di tangannya terlihat jelas. “Biarkan aku menghabisi bajingan ini, Ayah!” geram Damien dengan sorot tajam, yang terus tertuju kepada Alexandre. “Kau pikir aku takut padamu?” Alexandre bergerak maju. Dia bermaksud untuk meladeni ucapan Damien. Namun, dengan segera Phillipe dan beberapa pria lain menahannya. Begitu juga terhadap Damien. Mereka tak membiarkan kedua pria dari dua keluarga pebisnis ternama Perancis tadi saling mendekat, apalagi sampai baku hantam. “Hentikan!” sergah Philippe tegas. “Aku tidak akan membiarkan kalian merusak jalannya pesta malam ini!” Phillipe yang terkenal tegas, memperlihatkan kharismanya. Dia menatap Al
Read more
Berkilah
“Masalah seberat apa yang sedang kalian hadapi, sampai-sampai Alexandre harus berkelahi dengan putra Tuan Julien Curtis?” tanya Estelle. “Sudah kukatakan bahwa ini hanya salah paham,” sahut Alexandre dengan gaya bicaranya yang khas. “Aku tidak bertanya padamu. Aku bertanya pada menantuku,” ujar Estelle seraya mengarahkan perhatian sepenuhnya kepada Majandra. “Katakan sesuatu, Sayangku. Apa kau menyembunyikan hal penting dari kami berdua?” selidik wanita paruh baya tersebut. Majandra tidak segera menjawab. Lidahnya tiba-tiba kelu untuk mengungkapkan apa yang terjadi sebenarnya. Berat rasa hati mengatakan, bahwa rumah tangga yang dijalaninya bersama putra sulung dari Keluarga LaRue memang tidak baik-baik saja sejak dulu. Terlebih, karena mereka memang sudah terbiasa melakukan sandiwara di hadapan semua orang. Begitu juga dengan Alexandre. Pemegang jabatan tertinggi di Perusahaan La Bougenville, tersebut memilih tidak banyak bicara. Situasi yang
Read more
Saling Menjaga Rahasia
“Majandra?” Julien menaikkan alisnya yang telah bercampur dengan warna putih, setelah mendengar Damien menyebutkan nama itu. “Dari mana kau mengetahui nama istri Alexandre LaRue?” tanyanya penuh selidik. “Dari ….” Damien menggaruk, lalu mengacak-acak rambut gelapnya yang sudah sedikit berantakan, karena insiden tadi. “Aku mengetahui nama istri Alexandre LaRue dari media sosialnya ….” Damien menjeda kata-katanya, lalu mengembuskan napas pelan. Dia tahu bahwa dirinya telah bertindak bodoh dengan menyebutkan nama Majandra di hadapan sang ayah. Raut gelisah Julien tiba-tiba berubah menjadi ekspresi tak mengerti. Pria paruh baya itu memilih duduk sambil menyilangkan kaki. “Ya, dari media sosial,” ujarnya bernada sindiran, “dan kau menyebutkan nama itu dengan pelafalan yang sa
Read more
Perdebatan Panas
Majandra tersenyum sinis, setelah mendengar ucapan Alexandre. Wanita cantik bergaun merah itu menatap sang suami beberapa saat, sebelum membalikkan badan tanpa memberi jawaban. Majandra langsung keluar kamar. Padahal, dia belum berganti pakaian serta membersihkan riasan. “Kita belum selesai bicara!” Alexandre mencoba mencegah Majandra. Pria itu beranjak dari tepian tempat tidur. Dia bergegas menuju pintu, mengikuti langkah anggun sang istri yang tak memedulikannya.“Apa lagi yang ingin kau bicarakan?” Majandra menoleh sekilas tanpa menghentikan langkah. Dia terus berjalan menyusuri koridor, hingga dirinya tiba di ruang tamu. Dari sana, Majandra melangkah ke ruangan dengan ukuran jauh lebih kecil dari ruang tamu tadi, yang merupakan mini bar. Meski di sana hanya ada counter bar kecil dengan dua stool bar, mini bar itu didesain denga
Read more
Berlagak tak Peduli
Alexandre meletakkan lagi ponsel milik Majandra. Sebelum beranjak, pria itu kembali memandang sang istri yang sudah dinikahinya selama tiga tahun. Alexandre mengembuskan napas pelan. Dia berjalan ke sisi sebelah kanan tempat tidur, di mana dirinya biasa berbaring.Sebelum benar-benar memutuskan tidur, Alexandre terlebih dahulu memeriksa ponselnya. Ada beberapa pesan masuk. Salah satunya dari Lea. Seperti biasa, model cantik itu selalu mengirimkan foto seksi setiap malam. Kali ini pun tak berbeda. Wanita berambut pirang tersebut, memperlihatkan paha mulus serta kaki jenjangnya kepada Alexandre. Caption nakal disertakan dalam foto yang Lea kirimkan. [Apa kau tidak ingin menyentuhnya?]Alexandre tersenyum kalem. Untuk saat ini, dia memang sedang tergila-gila pada model cantik nan seksi tersebut. Alexandre membalas pesan tadi. [Kau sudah tahu bahwa aku sangat menyukainya]Sesaat kemudian, Alexandre menerima pesan balasan dari Lea. 
Read more
Vanila di Tepi Sungai Seine
Damien sedang fokus di depan layar komputer, saat terdengar dering pesan di ponselnya. Pria berambut gelap tersebut tengah mengerjakan proyek dari rekannya, yang mengelola perusahaan di Inggris. Sebagai seorang desain interior, Damien dipercaya untuk merancang interior kabin pesawat. Rancangan buatan putra Julian Curtis tersebut sangat unik dan memiliki ciri khas tersendiri.Jika sudah berhubungan dengan urusan pekerjaan, Damien pasti akan lupa waktu. Dia hanya berhenti untuk makan dan ke kamar kecil. Selebihnya, akan pria itu habiskan bersama peralatan di meja kerja. Seperti pesan yang diabaikan kali ini. Damien terus fokus pada apa yang sedang dilakukannya. Sementara, Majandra sudah berada di tepi Sungai Seine. Wanita itu duduk termenung seorang diri, menikmati embusan angin yang menerpa paras cantiknya. Dia mendongak ke langit. Ini adalah musim panas.
Read more
Memulai Permainan
Alexandre menatap dingin kepada Majandra, yang berdiri di samping Damien. Pengusaha property tersebut sebenarnya tak ingin memedulikan mereka. Namun, Alexandre harus menjaga, agar jangan sampai ada pelayan di kediamannya yang melihat Majandra bersama pria lain. Pria itu tahu bahwa sang ibu menempatkan seorang informan, di antara beberapa asisten rumah tangga. Karena itulah, dia dan Majandra selalu menjaga sandiwara mereka. Sebenarnya, Alexandre dan Majandra sangat kompak dalam bekerja sama. Namun, sayangnya cinta tak jua hadir dalam biduk rumah tangga mereka. Lebih tepatnya, di hati Alexandre. Pria itu tak jadi masuk ke rumah. Dia kembali ke dekat undakan anak tangga, yang menghubungkan teras dengan halaman di mana Damien memarkirkan kendaraan. “Sudah terlalu malam. Sebaiknya kau segera pulang, Tuan Curtis. Pintu gerbang rumahku akan dikunci o
Read more
Lemparan Asbak
“Kau juga datang bersama kekasihmu. Kenapa aku tidak boleh?” ucap Majandra enteng.“Bukannya tidak boleh. Aku hanya berharap semoga kau tidak berciuman dengan pria itu di hadapan orang tuaku. Lagi pula, Lea akan mengisi acara di sana. Kami bertemu setelah semua selesai,” ujar Alexandre tak acuh. “Ah, kau memang licik.” Majandra tersenyum sinis. Dia tak ingin menanggapi lagi ocehan Alexandre. Majandra meletakkan kembali ponselnya. Wanita itu memejamkan mata, bersiap untuk tidur. Namun, baru saja dirinya terpejam, suara berat Alexandre kembali membuat si pemilik rambut cokelat itu terjaga.“Aku tak ingin kau mengacaukan semuanya. Ingat, orang tuaku akan hadir di sana. Jadi, jangan mempermalukanku,” tegas Alexandre. Tak biasanya, pria itu menjadi banyak bicara. Alex
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status