Semua Bab Casabelle: Bab 21 - Bab 30
51 Bab
Chapter 21
Ara memasuki ruangan divisinya dan langsung menemukan wajah teman-teman nya terlihat berbeda. Ara berjalan mendekat dengan rasa bingung yang menghinggapi hatinya."Ada apa ?" Ucap Ara kepada Celline yang terlihat kebingungan.Perempuan itu menatapnya sebentar sebelum membalas pesan di ponselnya"Devian tiba-tiba di pindah ke cabang di luar kota. Tanpa alasan dan dia menjadi pegawai biasa juga di sana" ucap Celline dengan kerutan yang jelas di keningnya.Devian ? Dipindahkan tanpa alasan? Bukankah hal seperti itu tidak di benarkan ? Apalagi Devian di sini merupakan kepala divisinya.Seharusnya tidak mungkin jika perpindahan di lakukan secara mendadak. Harus ada pemberitahuan terlebih dahulu."Kau tenang saja. Nanti pasti kita akan diberitahu. Tidak perlu di pikirkan" ucap Celline sambil menepuk lengan Ara."Kerjakan tugasmu saja dulu. Hampir jam masuk kerja" ucap Celline yang membuat Ara memutuskan berbalik menuju tempat duduknya.Ara berdiri d
Baca selengkapnya
Chapter 22
"Kau yakin di sini ?" Ucap Axton pada Nial yang berjalan disampingnya sejak mereka menurunkan kaki di gedung apartemen mewah ini.Salah satu properti miliknya di London. Bisa-bisanya Ara memilih gedung apartemen ini untuk dijadikan tempat persembunyian.Bahkan dengan sekali perintah Axton bisa saja menyuruh anak buahnya di sini untuk menyeret Ara untuk kembali ke rumahnya. Tetapi Axton sadar diri jika di sini mereka sedang salah paham. Sebagai gentleman yang baik Axton akan datang menjemput istrinya sendiri.Menjelaskan dan merayu istrinya untuk pulang. Bukannya seperti pria keji yang menyeret istrinya pulang.Permasalahan mereka saat ini adalah sebuah kesalah pahaman yang tentu saja harus segera di selesaikan. Perempuan itu sangat sulit di rayu.Kata Melly perempuan merajuk yang sedang hamil adalah double kill yang mantap untuk para suami. Lalu di sinilah Axton berada. Diposisi sebagai suami yang harus meredamkan amukan istrinya.Banyak hal
Baca selengkapnya
Chapter 23
"Kita harus bicara!" Ucap Axton ketika mereka baru saja masuk ke dalam apartemen."Ya! Mari kita bicarakan kegilaanmu" teriak Ara dan Axton langsung bergerak maju ingin mendekat tetapi Ara langsung mundur.Axton menghentikan gerakannya dan menatap Ara yang menatapnya tanpa gentar. Walaupun terlihat ketakutan membayang di mata perempuan ituDengan tampilan seperti itu Ara terlihat semakin cantik. Terkutuklah pikiran mesum Axton yang berkeliaran di pikirannya saat ini."Aku tidak suka dengan gaya bicaramu, Ara!" Desis Axton dan sebuah tawa sinis keluar dari bibir Ara."Kau pikir aku suka dengan segala tingkahmu, Mr. Ellard! Kau pria paling brengsek yang pernah kutemui" ucap Ara dan terlihat jelas Axton mengernyit tidak suka."Apa lagi yang akan kau lakukan ? Setelah berselingkuh dan kemudian memukul sahabatku. Demi tuhan ! Kau kenapa ?" "Aku tidak selingkuh Ara" bela Axton yang membuat Ara tertawa kembali.Bahkan Ara memundurkan beberapa l
Baca selengkapnya
Chapter 24
Ara terbangun dengan sebuah lengan yang memeluknya erat di pinggang. Lebih tepatnya lengan itu seakan menjaganya dan juga kandungannya saat ini.Terasa posesif namun begitu lembut. Seperti itulah rasa ketika lengan Axton memeluknya dengan posisi seperti iniDengkuran halus terdengar dari pria di belakangnya itu. Nampaknya Axton terlelap dengan sangat nyenyak. Seperti Ara sendiri yang tidur dengan lelap.Kemarin adalah hari yang melelahkan. Drama hebat untuk pertama kalinya sejak mereka menyandang gelar suami istri.Entah bagaimana pikiran Ara akan berjalan selanjutnya. Perasaan gila itu sudah merasuki dirinya tanpa disadari.Cinta.Ya entah bagaimana Ara bisa-bisanya menyimpan perasaan pada pria yang tengah memeluknya saat ini. Sepertinya ini adalah hal yang bodoh.Mencintai sosok yang sulit di gapainya. Pikirannya sempat merasa senang melihat Axton cemburu dengan Dave. Tetapi hal itu langsung di tepisnya.Semua ini karena Ara tengah mengandun
Baca selengkapnya
Chapter 25
"Kenapa kau di sini ?" Ucap Ara sambil menarik Axton untuk masuk ke toilet perempuan.Setelah memastikan bahwa tidak ada yang Melihat Axton berdiri di toilet karyawan ini."Kau membuatku terhina karena masuk ke sini" ucap Axton dengan entengnya dan Ara mendengus."Kau sudah terhina sejak membuka pintu itu" ucap Ara dan kekehan muncul di bibir Axton.Celline yang masih berdiri di sana hanya diam menyaksikan dua orang yang sedang berdebat. Celline cukup kaget dengan perubahan suasana hati Mr.Ellard yang dikenal sebagai sosok yang dingin.Pria itu tersenyum dan bahkan saat ini tengah mengusap rambut Ara dengan lembut."Kenapa kau meninggalkanku hm ?" Ucap Axton yang membuat Ara mendengus dan menyingkirkan tangan Axton dari kepalanya."Ada beberapa pekerjaan" bohong Ara dan Axton hanya mendengus pelan."Kenapa kau ke sini ?" tanya Ara dan Axton hanya mengedikkan bahunya."Aku tidak menemukan istriku jadi kucari ke sini" ucap Axton enteng dan
Baca selengkapnya
Chapter 26
"Hai, Aratha ?"Jari lentik dengan kutek berwarna nude itu di letakkan di atas meja Ara yang masih sedikit terkejut dengan kehadiran sosok yang lama tak ditemuinya itu. Perempuan itu terlihat ya cantik walaupun bisa di lihat jika beberapa bagian wajahnya terlihat di permak. Setidaknya itu pandangan Ara tentang sosok sepupunya itu, Lenny. Anak dari Bibi tercintanya."Hai Lenny" sapa Ara dengan senyum canggungnya.Bagimana bisa dirinya beramah tamah dengan orang yang selalu menganggapnya remeh. Orang yang selalu merasa tersaingi dengan adanya Ara.Bahkan dulu sepupunya ini pernah merengek pada Bibinya jika dirinya tidak tau satu sekolah dengan Ara. Dengan sangat jelas ingatan itu masih ada di pikiran Ara sampai sekarang. Drama keluarga yang membuat Ara mulai merasa tidak enak jika terus saja menumpangAlhasil ketika umurnya 17 tahun ya hampir 18 tahun kalau tidak salah Ara memutuskan untuk keluar dari ruang Bibinya.Lalu takdir menem
Baca selengkapnya
Chapter 27
Axton membuka pintu darurat dengan cepat. Meninggalkan Nial yang ternyata juga mengejarnya. Axton melihat ke atas dan juga ke bawah. Melihat posisi Ara saat ini berada."Kata penjaga itu sekitar di lantai 13" ucap Nial di sampingnya dan Axton langsung menatap dinding yang bertulisan 16.Sialan! Apa yang dipikirkan Ara untuk menuruni tangga sebanyak itu. Ruangan Ara berada di lantai 17 jadi menandakan jika Ara sudah menuruni 4 lantai.Demi tuhan apa yang dipikirkan perempuan itu untuk melakukan hal gila itu. Apalagi dengan beberapa berkas tebal yang tengah di bawa istri hamilnya itu.Ketika Axton melihat sebuah bayangan perempuan yang memegang erat pagar tangga. Axton dengan cepat menuruni tangga dengan di susul oleh Nial.Mereka seperti berada di film action saja. Saling berkejaran dan bergerak dengan cepat. Secepat detak jantungnya saat ini.Bahkan Axton menuruni tangga dengan cepat seakan-akan dua sampai tiga anak tangga di lewatinya supaya segera men
Baca selengkapnya
Chapter 28
"Anda bisa memecatnya" Ucapan Lenny sukses membuat semua orang yang berada di ruangan itu terkejut.Apalagi Celline yang sudah maju di depan meja kerjanya dengan tatapan tak menyangkanya.Sebuah senyuman kecil muncul di sudut bibir Axton dan pria itu menolehkan kepalanya pada Ara. Menatap istrinya yang ternyata juga sedang menatapnya.Ara terlihat menggelengkan kepalanya ketika tau arti tatapan yang dilayangkan Axton padanya. Melihat respon Ara yang seperti ketakutan senyum Lenny semakin lebar.Hingga Axton mengalihkan pandangan matanya pada Lenny kembali. Sekarang dengan tatapan dinginnya."Keputusanku mengatakan kau yang akan kupecat" ucap Axton tegas dan membuat suasana begitu hening.Seakan-akan detak jam saja tidak berani bersuara saat ini. Ara menghela napasnya ketika mendengar keputusan Axton yang sudah diduganya."Mr. Fransiska urus pemutusan kerja dengan perempuan ini. Sekarang!" ucap Axton dan wajah Lenny memerah karena amarahnya.Se
Baca selengkapnya
Chapter 29
"Agustus yang akan menjemputmu nanti" ucap Axton dengan membantu Ara untuk keluar dari mobil.Ara hanya menganggukkan kepalanya beberapa kali dan mengecek tas serta beberapa paper bag yang memang di bawanya."Kau ada rapat penting ?" Ucap Ara dan Axton berdehem menatap jamnya."Ehm.. ya mungkin nanti sore rapat akan dilaksanakan" ucap AxtonAra mengambil ponselnya dan menatap Axton yang sudah rapi dengan pakaian jas mahalnya.Saat ini mereka tengah berada di depan restoran tempat Ara janji temu dengan teman-temannya. Sudah lama sekali Ara tidak bertemu teman-teman rempongnya itu. Ara ingin bertemu mereka sebelum Ara melahirkan dan mungkin akan semakin sibuk lagi."Baiklah, aku akan berangkat. Kau hati-hati okay ? Jika ada masalah segera hubungi aku atau Nial okay ?" Ucap Axton ketika mereka sampai di depan restoran.Ara yang meminta Axton hanya mengantarkannya sampai di depan restoran saja. Ara tidak mau semua temannya merasa canggung de
Baca selengkapnya
Chapter 30
"Aratha!" Panggilan namanya membuat Ara menoleh dan menemukan Celline yang berlari ke arahnya.Ara langsung bergerak maju ketika Celline berhenti di depannya dan memberikan sebuah pelukan hangat. Ara tertawa di dalam pelukan mereka."Upss... Sepertinya aku salah panggil. Mrs Ellard" ucap Celline dengan menundukkan tubuhnya dan Ara tertawa memukul lengan temannya itu."Panggil aku seperti biasanya kau panggil" ucap Ara dan Celline menganggukkan kepalanya.Ara cukup tau jika Celline hanya becanda dengan apa yang dikatakannya. Bagaimanapun Ara sudah mengatakan pada Celline jika Ara tidak suka jika di panggil Mrs. Ellard.Celline temannya jadi tentu saja Celline bisa memanggilnya dengan nama seperti biasa. Tanpa embel-embel Mrs. Ellard."Kau akan ke ruangan Mr. Ellard ?" Ucap Celline dengan menatap layar lift yang menunjukkan dimana lift saat ini berhenti.Saat ini Ara tengah menunggu lift bergerak untuk menjemputnya. Agustus disuruhnya untuk meninggal
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status