All Chapters of BABY CEO : Chapter 41 - Chapter 50
91 Chapters
Chapter 40
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 40"Ya, Baby. Kau sedang mengandung. Calon anak kita." Malam itu setelah Ares memberinya pil pencegah kehamilan darurat, Vanya memang memuntahkan isi perutnya yang hanya tersisa cairan pahit dan kental. Vanya yang saat itu terlarut dalam kesengsaraan, kepedihan, dan masih terlalu polos sedikit pun tidak pernah risau jika dirinya akan mengandung.Vanya memejamkan matanya, bayangan membesarkan anak di usia muda sangat mengerikan. Sedikit pun dirinya belum siap karena mungkin dirinya tidak seperti Tania, ibunya itu meskipun menjengkelkan tetapi wanita yang kuat dan tangguh dapat membesarkan dua anak kecil. "Aku ingin mengaborsinya," ucap Vanya kemudian menghela napasnya. "Aku tidak akan membiarkanmu melakukan itu," kata Ares dengan nada tegas. "Aku menginginkannya." "Tapi, aku tidak, Ares.""Vanya, kumohon. Jangan lakukan itu." Vanya menggelengkan kepalanya yang terasa berdenyut-denyut kembali. "Tidak, Ares. Aku mungkin akan menjadi orang tua y
Read more
Chapter 41
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 41Vanya tidak pernah lagi terlihat di sekolahnya karena kehamilannya yang payah dan memerlukan banyak waktu istirahat di tempat tidur, terakhir menginjakkan kaki di sekolah adalah saat ujian sekolah berlangsung. Malam ini, mungkin akan menjadi malam terakhir berkumpul dengan siswa dan siswi lain di sekolahnya. Vanya hadir di prom night bukan hanya sekedar ingin melihat acara yang ditunggu-tunggu siswa-siswi kelas tiga yang merayakan kelulusan mereka. Vanya datang karena ingin bertemu Dario, juga karena telah berjanji akan menghadiri pesta bersama mereka terutama Wilson.Ketika Vanya mengakhiri hubungannya dengan Wilson, pemuda itu memohon agar Vanya bersedia datang ke prom night bersamanya dan saat itu Vanya sudah menyetujuinya. Jadi, meskipun harus melangkahi mayat Ares sekali pun ia tidak ingin mengecewakan Wilson sekali lagi.Vanya menatap kerumun siswa dan siswi yang menari di bawah suara alunan musik kencang dan lampu berwarna-warni, bibir
Read more
Chapter 42
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 42Tiga bulan kemudian. Suhu semakin dingin di penghujung musim gugur, daun-daun layu berguguran berwarna kecokelatan menutupi sebagian tanah. Vanya menatap ke luar jendela kelasnya seraya meraba perutnya yang kini kosong, janin yang dipertahankan dengan sekuat tenaga pergi meninggalkannya—meninggalkan Ares juga.Dokter mengatakan jika fisiknya saat itu terlalu lemah untuk menerima kehamilan, mungkin itu hanya bahasa lain dari jika tubuhnya terlalu muda untuk mengandung. Entahlah, yang jelas Vanya merasa bersalah kepada seseorang yang belum pernah dijumpainya dan setiap mengelus perutnya membuat sebuah perasaan rindu juga nelangsa bercokol di benaknya. Sudah tiga bulan pula hubungan antara dirinya dan Ares tiba-tiba seperti terbentang jarak yang sangat dalam, Ares seperti berada di tempat yang sulit dijangkau. Pria itu seolah mengurung dirinya di sebuah jurang yang tidak dapat Vanya tapaki. Mungkin karena pernikahan mereka hanya sekedar rasa t
Read more
Chapter 43
Hola, happy reading and enjoy Chapter 43"Bagaimana kuliahmu?" tanya Ares di dalam mobil yang dikemudikan oleh Leo. "Ada tugas yang harus kumpulkan besok pagi." Vanya menjawab setelah berpikir terlebih dahulu; mungkin menyingkirkan dosen tampan itu bisa dibicarakan lain kali karena sikap Ares yang masih cenderung dingin padanya. "Apa ada mahasiswa yang berusaha mencari masalah denganmu?" "Tidak ada, mereka bahkan tidak berani menatapku." Tentu saja karena semua orang kini tahu siapa Vanya, adik dari Julio Callas, juga satu-satunya anak gadis di keluarga Torrado meskipun hanya anak tiri. Di SMA beberapa orang berani mengejek Vanya karena ibunya menikah dengan Raul Torrado, tetapi di kampus tidak. Mungkin karena tidak hanyak yang terlalu peduli atau karena pengaruh keluarga yang makin kuat belakangan ini setelah partai yang dipegang oleh Raul menjadi partai terkuat di Spanyol.Terlebih lagi, sekarang wajah Vanya mengisi beberapa iklan produk kecantikan dan menjadi model brand pakai
Read more
Chapter 44
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 44Leya justru terkekeh seraya dengan santai tapi menggoda menatap Ares. "Julio dan aku bersaudara sekarang, dan kau juga saudara dengan Julio. Tidak sengaja bertemu kurasa hal yang wajar dan kita berbincang juga hal yang biasa." Apa yang Leya kemukakan memang masuk akal, lagi pula jarak mereka sekarang juga relatif berjauhan. Tetapi, Ares tidak dapat begitu saja setuju dengan apa yang dikemukakan Leya barusan karena selama ini Leya yang ia kenal adalah orang yang penuh perhitungan."Apa yang ingin kau sampaikan padaku?" tanya Ares.Leya menatap Ares melalui cermin yang terbentang luas di depannya, diam-diam mengagumi keindahan bola mata dan paras pria itu yang kini sepertinya sudah tidak lagi tertarik padanya. Tetapi, bukankah hal biasa di dunia ini? Seorang pria akan bosan dengan mainan lamanya dan mencari mainan baru. Leya sebenarnya sama sekali tidak peduli, tetapi ia ingin tahu siapa mainan Ares yang baru. Apakah lebih baik darinya?"Aku t
Read more
Chapter 45
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 45Bukan meraih piring berisi sarapannya, Vanya justru berlari ke ruang baca di mana tadi malam dirinya meninggalkan buku-bukunya. Tetapi, benda-benda tersebut telah berpindah ke meja Ares. "Tamatlah aku," erang Vanya seraya menyambar buku tulisnya. Buru-buru membuka bagian yang tadi malam belum diselesaikannya. "Kau tidak percaya padaku?" tanya Ares yang bersedekap dan menyandarkan pundaknya di kusen pintu. Vanya membolak-balik halaman buku yang berisi rangkuman, sebagian adalah tulisan tangannya dan sebagian lagi bukan tulisan tangannya. Tetapi, bagaimana bisa tulisan itu nyaris sama persis? Hampir tidak ada bedanya dan dipastikan hanya Vanya yang dapat mengenali tulisan aslinya."Kau...." Mata Vanya beralih menatap Ares, bibirnya ternganga. "Kau meniru bisa tulisanku?"Di dunia ini, apa yang tidak bisa kulakukan?" tanya Ares. Namun, pria itu sebenarnya sedang menyembunyikan bahwa kehilangan calon anaknya membuat Ares merasa sangat terluka
Read more
Chapter 46
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 46"Vanya!" sapa Alana seraya menghampiri Vanya. "Apa kau sudah bertemu Mr. Lucero?" Vanya menghentikan langkahnya dan mendengus kesal. Urusannya dengan dosen tampan itu belum selesai, sekarang Ares mengacaukan rencananya untuk mengobrol bersama Alana dulu sebelum kelas dimulai. Benar-benar pagi yang menjengkelkan!Vanya berusaha tersenyum semanis mungkin agar Alana tidak lagi merasakan kecanggungan terhadapnya. "Alana, terima kasih. Aku sudah membaca pesanmu." "A-aku... aku berpikir jika mungkin kau akan bosan jika berteman dengan orang canggung sepertiku." Vanya menyeringai. "Kalau begitu, bagaimana jika kuajari kau membuat ulah agar kau tidak lagi jadi gadis canggung?" Kepala Alana menggeleng cepat. "Tidak... jika orang tuaku tahu aku membuat ulah yang memalukan, aku takut membuat mereka sedih." Sedih? Pernahkah ibunya merasakan kesedihan setiap kali dirinya membuat ulah yang mencoreng namanya sendiri di SMA? Dulu ibunya hanya tahu membe
Read more
Chapter 47
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 47"Hah? Dosen tua itu?" Vanya ternganga seraya mengerjap-ngerjapkan matanya.Jelas-jelas Ares tahu jika dosen itu tidak setua yang Vanya bilang. "Jangan kau pikir aku belum menyelidikinya." Vanya mengembuskan napasnya. "Ya. Kau adalah Ares Torrado, kau tahu segalanya. Lalu, kenapa tidak kau saja yang mengikutiku ke kampus setiap hari?" Ares menyipitkan matanya dan terlihat tidak senang dengan jawaban Vanya, tetapi sebelum mulutnya terbuka untuk kembali menginterogasi Vanya, pilotnya menginstruksikan agar dirinya duduk dengan benar karena mereka akan mendarat lalu perlahan helikopter menukik ke bawah dan mendarat di landasan. "Akhirnya aku meninggalkan Madrid yang membosankan," ucap Vanya seraya melangkah keluar dari helikopter. "Pembicaraan kita belum selesai," kata Ares seraya mengambil alih tas Vanya kemudian mencangkingnya. "Menikmati akhir musim gugur di Valencia adalah ide yang brilian meskipun sayang sekali kita tidak bisa berjemur d
Read more
Chapter 48
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 48"Kenapa bisa sampai begini?" tanya Ares kepada sekretarisnya dan Leo seraya menghela napasnya dengan kasar dan melonggarkan dasinya. "Kepala divisi keuangan sedang cuti, semua pekerjaan diserahkan kepada wakilnya," jawab Margarita, sekretaris utama di kantor Ares. "Kenapa wakilnya sepayah ini?" Ares terlihat sangat jengkel. "Siapa yang merekrut orang payah itu di perusahaanku dan bisa menempati posisi sepenting ini?" Leo dan Margarita saling berpandangan beberapa detik kemudian Leo berdehem pelan. "Begini, Bos...." "Setelah ini aku harus bicara dengan HRD." "Ini... bukan kesalahan HRD." Leo berucap Lambat-lambat. Ares mendengus. "Lalu siapa? Apa kalian yang bertanggung jawab?" Margarita dan Leo kembali bertatapan kemudian kedua orang itu serempak menggelengkan kepala."Tidak peduli kesalahan siapa, sekarang perintahkan semua untuk bekerja dengan cepat dan perbaiki kesalahan. Aku akan mengulur waktu berbicara dengan orang yang akan mengi
Read more
Chapter 49
Holla, happy reading and enjoy!Chapter 49Vanya bergelung di selimutnya dan memilih untuk tetap berada di ruang keluarga sembari bermain game. Sudah terlalu lama permainan Mobile Legends-nya tidak dimainkan sehingga jari-jarinya terasa kaku saat memainkannya dan juga permainan itu terasa tidak terlalu menarik lagi seperti dulu, sesekali Vanya melirik jam di ponselnya."Nona, apa kau ingin kupesankan makan malam?" tanya Rose yang duduk di sofa berseberangan dengan Vanya. "Apa Ares mengirimkan pesan teks padamu?" "Tidak ada, bos juga tidak menelepon."Vanya mendengus, kesal karena Ares tidak kunjung datang juga tidak mencarinya. "Kalau begitu, kau pulanglah. Aku sudah mengantuk." "Tapi, kau belum makan," kata Rose. Vanya tidak merasa terlalu merasa lapar karena telah memakan begitu banyak kue dan jika makan malam dengan makanan berat, tidak mustahil jika berat badannya akan naik. Tetapi, pergi menikmati malam di Valencia sepertinya menjadi hal yang patut dicoba. Sayangnya Vanya tid
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status