Semua Bab Mencari Suami Sewaan : Bab 21 - Bab 30
98 Bab
Bab 21. Klinik
Fitri yang melihat itu seketika beranjak dari duduknya dan menyusul Kayana ke kamar mandi. “Sayang apa kamu baik-baik saja?” tanya Fitri khawatir. Begitu juga dengan Rendra yang melihat putrinya seperti itu pun dengan langkah yang sangat pelan mencoba untuk menyusul Kayana. “Ayah mau ke mana?” tanya Rose yang melihat Rendra beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah kamar mandi. “Ayah mau lihat kondisi Yana,” “Tidak perlu Ayah. Kak Yana baik-baik aja. Ayah duduk saja,” perintah Rose kemudian menghampiri Rendra dan membantunya kembali duduk di kursinya. “Tapi_” “Sudah ada Ibu, Ayah,” potong Rose geram. Sedangkan Kayana saat ini mencoba untuk mengeluarkan isi perutnya. Entah kenapa pagi ini ia mengalami mual yang begitu hebat setelah mencium bau selai kacang.“Ibu ambilkan teh hangat untukmu, semoga mualnya cepat reda ya sayang,” setelah membantu memijat tengkuk Kayana Fitri pun segera membuatkan teh hangat untuk Kayana Setelah apa yang terjadi pagi tadi. Kayana pun berfikir bahw
Baca selengkapnya
Bab 22. Dia telah pergi.
EnguhhLenguh Kayana yang baru saja sadar.“Anda sudah sadar?” Tanya suster yang mengecek kondisi Kayana.Kayana pun melihat sekelilingnya,”Dimana aku sekarang?” Gumam Kayana mengingat semua yang terjadi.“Anda ada di klinik. Anda baru saja melakukan operasi pengangkatan janin,” terang suster.“Pengangkatan janin,” bisik Kayana pelan dan mencoba mengingat semuanya.“Terimakasih suster apa saya boleh pulang?” tanya Kayana.“Sebaiknya Ibu istirahat selama seminggu agar dapat mengembalikan kondisi Ibu yang sudah mengalami paska operasi.”“Berikan saya obat rasa sakitnya. Karena saya tidak mungkin berlama-lama di rumah sakit.”“Tapi setidaknya Ibu bisa menginap dua hari atau tiga hari jika Ibu tidak ingin terlalu lama.”Kayana yang mendengar itu pun menggunakan kepalanya sepertinya dia bisa dua hari untuk istirahat. Karena besok adalah hari Sabtu dan Kayana libur bekerja.“Baiklah suster, terima kasih,”“Sama-sama,”DrrtTerdengar getaran ponsel yang berasal dari milik Kayana. Kayana yang
Baca selengkapnya
Bab 23. Tidak terduga
“Aku sayang sama, Ibu.” “Sungguh, kalau begitu kamu harus tetap bersama Ibu dan jangan pernah tinggalin Ibu.” “Ok. Tapi Ibu juga harus janji gak bakal ninggalin aku. Dan aku juga gak bakalan ninggalin Ibu," ucapnya sambil menautkan jari kelingkingnya. Keduanya pun tersenyum dan bercanda. Sampai ada seorang lelaki dewasa menghampiri mereka. “Ayah!” Panggil gadis kecil tersebut sambil berlari. “Sayang tunggu!” Namun, gadis kecil tersebut terus berlari dan menghampiri lelaki dewasa tersebut. Sampai dirinya pun ikut berlari mengejar mereka tapi entah kenapa langkahnya tak pernah sampai. Dan hanya tawa mereka yang bisa dirinya dengar. “Tunggu!” “Tunggu!” “Tunggu!” teriak Kayana dalam tidurnya. “Tunggu!” ucapnya lagi. “Aaa!” jerit Kayana, ia pun terbangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu. Untuk kedua kalinya, ia bermimpi bertemu dengan seorang anak kecil. Namun, Kali ini anak kecil itu memilih meninggalkannya dan memilih orang lain. Apa ini, orang-orang yang di luar sana
Baca selengkapnya
Bab 24. Bertemu
“Stop! Saya tidak mau mendengar apapun. Saya hanya minta kejelasan dari, Pak Surya. Kenapa saya dipindahkan ke devisi keuangan tanpa pemberitahuan?” Kayana dengan penuh tekanan. “Biar saya jelaskan. Tapi sebelum itu kamu minta maaf terlebih dahulu sama atasan baru kita dia, Pak Dirza,” ucap Surya dengan tenang. Kayana yang mendengar bahwa pria yang ada dihadapannya adalah atasannya pun menggelengkan kepalanya tidak percaya. “Saya tidak percaya,” “Baiklah, ayo ikut aku. Biarku jelaskan,” ucap Surya menarik lengan Kayana. “Surya, kau bisa pergi. Hal ini biar saya jelaskan,” Surya yang mendengar itu pun mengangguk dan melepaskan tangannya dari lengan Kayana. Lalu pamit untuk meninggalkan ruangan tersebut. “Baik, Pak," ucapnya. Setelah itu ruangan pun kembali tegang akibat emosi Kayana yang belum redup. "Kayana Zahrah putri. "Dirza, menyebut nama lengkap Kayana. Kemudian, ia pun berdiri dan mendekati Kayana yang saat kejadian ini tengah berdiri di hadapannya. Lalu terdengar
Baca selengkapnya
Bab. 25. Tidak ingat
"DASAR PRIA BADJImppphh__," teriak Kayana dengan emosi yang tinggi karena tidak terima Dirza menciumnya tepat dibibirnya. Namun, lagi-lagi teriakan Kayana dan umpatan kayana harus tertahan karena Dirza kembali menciumnya. Kali ini bukan sekedar kecupan singkat. Namun, ciuman panjang di sertai lumatan kecil. Kayana seberusaha mungkin menolak ciuman paksa Dirza dengan menutup rapat bibirnya. Namun, Dirza punya cara agar ia bisa melakukan itu dengan cara menggigit bibir bawah Kayana. Sehingga Kayana yang merasakan sakit pun tanpa sadar membuka mulutnya dan kesempatan itu Dirza gunakan untuk mencari lidah Kayana untuk berperang melawannya. Setelah mendapatknya, Dirza tidak bisa berhenti untuk mencecap dan menjelajahi bibir kayana yang tersa sangat manis. Bahkan tidak ada niatan bagi Dirza untuk mengakhiri ciuman yang baginya adalah candu. "Emppphh__" Kayana mencoba melepaskan ciuman dari Dirza karena merasa bahwa dirinya sangat kesusahan dalam bernafas. Namun, sangat sulit karena kedu
Baca selengkapnya
Bab 26. Gulali
Dengan langkah yang tergesa-gesa Kayana pun sampai di rumah dengan keadaan kacau.Fitri yang melihat Kayana sudah ada di rumah pada saat jam kantor pun bertanya-tanya dalam hati. "Tidak biasanya Kayana pulang pada jam kantor. Apa mungkin terjadi sesuatu padanya ."Yan_!" baru saja Fitri akan memanggil Kayana. Tapi suara gebrakan pintu di banting terdengar keras.Fitri yang mendengar itu terjangkit kaget."Astaghfirullah," ujar Fitri sambil mengelus dadanya.Di dalam kamar Kayana ia tidak berhenti merutuki Dirza dengan berbagai sumpah serapah."Dasar pria brengsek! modus! tak tau diri! Lihat saja nanti aku akan melaporkannya ke polisi atas pelecehan seksual," monolog Kayana sambil menatap cermin yang ada di kamar mandi. Setelah itu Kayana pun memutuskan untuk untuk berendam untuk menenangkan pikirannya.***Di kantorSetelah kejadian dimana Dirza mencium Kayana. Hal itu tidak lepas sedikit pun bayangan Kayana dari pikirannya. Bahkan saat ini berkas-berkas yang ada di hadapannya tidak b
Baca selengkapnya
Bab 27. Gulali 2
"Lima ribu den," jawab si penjual gulali"Kalau begitu ini boleh saya minta satu," pintanya kemudian memberikan uang pecahan seratus ribu."Aduh den saya belum ada kembaliannya," kata si penjual gulali."Tidak masalah ini buat gulali yang punya saya serta si mbaknya. Jadi bapak ambil saja kembaliannya," ucapnya."Waduh saya jadi gak enak. Lebih baik gulainya gak usah dibayar aja. Ini kembalinya masih banyak," si penjual gulali merasa tidak enak."Tidak masalah pak. Uang segitu bagi saya gak ada apa-apanya dibandingkan anak saya yang begitu menginginkan gulali ini," kata Dirza."Oh itu istri Bapak ya," tebak si penjual gulali"Iya Pak. Dan saat ini istri saya sedang ngidam," ucap Dirza sambil tersenyum."Wah selamat ya pak kalau begitu. Saya do'akan semoga pernikahannya langgeng sampai tua nanti dan anaknya menjadi anak yang Sholeh bisa membanggakan orang tuanya," do'a si penjual gulali."Iya pak terimakasih atas do'anya." Dirza menganggukkan kepalanya."Iya sama-sama. Kalau begitu say
Baca selengkapnya
Bab 28. Mengundurkan diri
"Baiklah aku akan menelepon polisi lihat saja ini," Kayana pun segera menekan tombol telepon darurat dan sebelum ponsel itu tersambung dengan tanpa perasaan Dirza langsung mengambilnya dan melemparnya ke arah jendela.Kayana yang melihat itu. Merasa tidak percaya apa yang dilakukan Dirza."KAU! TURUNKAN SAYA!" ***Entah yang keberapa kali hari ini Kayana menyumpah serapahi Dirza dalam waktu yang berdekatan. Bermula dari kantor hingga saat ini. Keduanya tengah berada di restoran untuk makan siang. Pada saat kejadian Dirza melempar ponselnya lewat jendela mobil. Kayana langsung saja memukul Dirza secara membabi-buta untuk membukakan pintunya untuk mengambil ponselnya. Dan hal itu pun di turuti oleh Dirza dengan meminta tolong kepada orang yang lewat untuk mengambilkan ponsel milik Kayana yang sudah retak. Akan tetapi ponsel milik Kayana bukanlah ponsel murah yang sekali banting akan hancur atau ngeblank. Sementara Kayana yang sudah mendapatkan ponselnya kembali dengan keadaan Retak pu
Baca selengkapnya
Bab 29. Masalah
Hari sudah Sore saat ini Kayana tengah berada di apartemen milik Adella. Saat ini dia masih memikirkan apa yang harus ia lakukan sekarang. Terbang ke Bali, dan harus mendapatkan modal untuk usahanya yang sudah ia bangun sejak lulus SMA bersama temannya dengan hasil uang tabungannya. Sungguh ia tidak akan rela jika harus menjual restoran tersebut tapi jika keadaannya sangat parah. Dirinya hanya bisa pasrah.Di keheningan apartemen Della suara pesan masuk ke dalam ponsel Kayana.Kayana yang mendengar itu mengabaikannya karena Kayana mengira jika itu hanya pesan dari operator dan sangat tidak penting dan lebih memilih larut dalam pikirannya.Sementara di kemudian Rajaspati saat ini tengah kedatangan seorang tamu yang sangat penting."Bagaimana kabar kamu, Za?" tanya Rendra merasa senang karena melihat Dirza sudah kembali setelah 4 tahun lalu pergi atas perintah dirinya "Alhamdulillah, Dirza baik Ayah. Ayah ,sendiri bagaimana? " tanya Dirza."Yah seperti inilah kondisi, Ayah saat ini.
Baca selengkapnya
Bab 30. Kekecewaan Adella
"Aku tidak mau tahu. Apartemenku harus kembali bersih!" titah Adella tidak mau dibantah. Kayana pun tidak banyak bicara melakukan hal itu. Karena di sini. Dirinya memang salah.Setelah apartemen Adella di bersihkan oleh Kayana. kini, terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya. Dan kini keduanya pun sedang membicarakan apa yang telah terjadi di kantor tadi."Jadi?" tanya Adella meminta penjelasan dari Kayana yang pergi begitu saja. Dan ketika dirinya pulang Kayana sudah ada di apartemennya dengan kondisi yang bisa di sebut berantakan ala Kayana."Aku sudah resign dari kantor hari ini," jawab Kayana dengan nada biasa.Sedangkan Adella yang mendengar itu seketika membulatkan matanya tidak percaya."Apa kamu gila? masuk ke perusahaan itu hal bukan yang gampang Aya, apalagi perusahaan internasional. Yang jadi ob aja berpikir seribu kali untuk resign. Dan kamu malah resgin begitu saja." Adella menggelengkan kepalanya. Ia lupa jika Kayana adalah anak dari pemegang saham di tempat mereka beker
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status