All Chapters of Adikku Pemuas Nafsu Suamiku: Chapter 11 - Chapter 20
86 Chapters
Kebohongan Dani
Pov AnisaPlak!Sekali lagi Ibu Mas Dani menamparku dengan sangat kuat, rasanya sama perihnya dengan tamparan yang pertama."Dasar wanita enggak tahu terima kasih. Di kasih tumpangan di sini malah godain suami kakak sendiri!"Sial, jadi aku gagal mencuci otak ibu mertua Mbak Ola. Malah sekarang jadi senjata makan tuan buatku."Maaf, ya, jeng. Jangan salahin anak saya saja, anak situ kalau enggak kegatelan sama anak saya, semua ini enggak mungkin terjadi!"Tatapan ibu Mas Dani beralih ke ibuku, dia maju beberapa langkah sembari mencekeram kerah baju ibuku."Aku yakin kamu dalang di balik semua perbuatan bej*d mereka berdua kan?"Sebenarnya ucapan Ibu Mas Dani benar, ibuku yang awalnya menyuruhku untuk memakai baju seksi sehingga Mas Dani tergoda dengan kemolekan tubuhku. Tapi kenapa ya, meski ucapannya benar aku tetep enggak terima dengan tuduhannya."Ya ampun, jeng. Jangan fitnah sembarangan, ya. Saya saja terkejut mendengar kabar ini. Seharusnya yang marah itu saya. Saya pihak dari p
Read more
Dani Mulai Kesal Dengan Anisa
Pov Anisa"Mas, kamu jadi suami kok bod*h banget. Katanya enggak cinta sama Mbak Ola, nyatanya semua uang tabunganmu kamu percayakan sama wanita itu. Gimana, sih!"Jujur, aku sangat kecewa pada Mas Dani. Setahuku Mbak Ola cuma di kasih setengah gajinya saja, tapi di luar dugaan lelaki itu juga mempercayakan uang tabungannya pada Mbak Ola. Kalau ceritanya begini, aku tidak akan sudi mau tidur dengannya. Rugi dong, kalau aku tak sampai dapat apa-apa.Memang sih beberapa hari ini sudah tumbuh benih-benih cinta untuk lelaki itu, tapi makan cinta saja aku enggak mungkin bisa kenyang. Aku butuh uang dan kemewahan agar teman-temanku tidak pernah lagi memandangku sebelah mata."Ola orangnya hemat, makanya Mas percayakan uang Mas pada dia. Lagian dia enggak pernah banyak bertanya kalau Mas sewaktu-waktu mau ambil uang buat kebutuhan mendesak ataupun buat kebutuhan Nayla.""Terus tiap bulan Mas cuma dapet capenya saja kalau semua uang Mas percayakan pada Mbak Ola?" tanyaku semakin geram."Ya en
Read more
Ola Kabur Dari Rumah Sakit
Pov Dani"Mas, kok sampai gebrak meja gitu. Memangnya enggak takut apa kalau sakit jantung ibuku kumat?" bentak Anisa sambil melotot marah kearahku. Menurutku lebih baik ibu Anisa terkena serangan jantung dan mati saja dari pada hidup pun percuma tiap hari kerjaannya cuma mempengaruhi Anisa untuk memeras uangku.Belum seminggu aku dan Anisa menjalin hubungan, uang tabungan pribadiku hampir habis. Untung di rekening Ola uangku masih banyak, jadi aku enggak terlalu down.Terus terang, aku banyak mengarang cerita demi mendapatkan hati Anisa. Aku memang sempat berbohong padanya kalau aku tidak mencintai Ola. Nyatanya selama pernikahanku, hatiku tidak pernah berpaling ke wanita lain sebelum Anisa muncul dalam rumah tanggaku dan Ola.Antara cinta dan nafsu, aku tak tahu yang mana yang lebih mendominasi perasaanku untuk Anisa. Setiap kali aku berhubungan badan dengannya, aku selalu merasa dipuaskan."Gimana Mas enggak marah, kamu ambil uang Mas tanpa izin. Itu uang baru Mas ambil dari ATM bu
Read more
Anisa Hamil
Pov Ola"La, ibu pulang, ya. Ibu mau masakin sarapan buat kamu dulu. Setelah selesai, nanti ibu baru kesini lagi." pamit Ibu mertuaku pagi ini. Dalam hatiku yang paling dalam, jujur aku tak tega meninggalkan dia. Tapi jika aku terus berada disini, aku dan Elsa akan makin tersakiti karena secara terang-terangan melihat perselingkuhan Mas Dani dan Anisa.Meninggalkan Mas Dani adalah pilihan tersulit yang mau tak mau aku ambil. Delapan tahun ini dia sangat baik, hingga pada akhirnya dia berubah setelah menjalin hubungan dengan adikku Anisa.Memang tak ikhlas melepaskan Mas Dani begitu saja untuk Anisa. Tapi setelah kupikir lagi, buat apa mempertahankan si pengkhianat, bukankah aku malah akan makin tersakiti jika pada akhirnya lelaki yang aku pertahankan justru lebih memilih si pelakor daripada aku istri sahnya.Setelah kepergian ibu mertua, aku menemui Dokter Eric. Dia adalah Dokter yang menangani Elsa untuk sekarang ini.Aku mengetuk pintu ruangannya, setelah di izinkan masuk baru aku b
Read more
Penyesalan Dani
Pov Dani"Dan, kamu enggak mau cari kerja apa? Sampai kapan kamu nganggur gini terus, bosan ibu di kasih makan sayur kangkung sama sayur ubi terus sama kamu." tanya ibu Anisa saat aku asik-asiknya main game online. Dulu sebelum aku di pecat kerja, dia selalu menyebutku dengan sebutan 'Nak'. Namun setelah aku tidak bisa menghasilkan uang banyak lagi, dia langsung memanggil namaku seperti tadi."Nanti kalau aku kerja, ibu masukan lelaki ke dalam rumah ini lagi. Aku sudah kehilangan semuanya demi Anisa, jadi aku tak mau ibu menjual Anisa gara-gara aku sudah jatuh miskin." Aku pernah memergoki ada seorang lelaki keluar dari rumah ini ketika aku baru pulang kerja. Ibu dan Anisa bilang dia datang cuma untuk memperbaiki keran di kamar mandi yang rusak. Tapi melihat penampilan lelaki itu begitu rapih, aku sama sekali tak percaya ucapan mereka. Terlebih saat itu aku melihat Anisa dan ibunya mulai belanja gila-gilaan padahal aku tak memberi mereka uang banyak."Kamu ini orangnya curigaan terus
Read more
Gugatan Cerai
Pov Dani"Dasar wanita mura*an, pamit pergi sekolah tapi ternyata janjian sama lelaki lain!"Mendengar makianku, sepasang kekasih yang tengah kasmaran itu menoleh kearahku. Alangkah terkejutnya mereka berdua setelah melihat ada aku di depan mereka sekarang. Cepat-cepat mereka berdua saling melepaskan tangan mereka yang tadinya bergandengan mesra."Mas Dani, bukannya tadi kamu pamit interview, tapi kenapa malah disini?" tanya Anisa terlihat sangat ketakutan."Jadi ini kelakuan kamu di belakang aku, Anisa? Sumpah demi apapun aku sangat jijik dengan kamu. Jangan-jangan anak dalam kandunganmu itu bukan anak aku melainkan anak lelaki baji*gan ini!"Memaki Anisa lebih ku utamakan daripada menjawab pertanyaan wanita mura*an itu. Biarlah semua orang tahu tentang kehamilan Anisa. Biar wanita itu malu dan menjadi gunjingan banyak orang. Syukur-syukur ada yang memviralkan kejadian ini biar sekalian dia di keluarkan dari sekolahnya.Anisa menoleh kesekitar, betapa malunya dia menjadi pusat perhat
Read more
Bertemu Elsa
Pov Dani"Mas, akhirnya aku bisa bertemu denganmu juga. Aku tahu kamu tinggal di rumah ibumu tapi aku takut mau nemuin kamu!"Anisa mencoba meraih tanganku tapi segera ku tepis. Wanita yang dulu sangat ku banggakan ini sudah terlihat sangat menjijikan. Kecantikannya benar-benar memudar sejak perutnya mulai membesar."Mau apa kamu cari aku? Kita berdua sudah lama putus!" ucapku setengah berbisik. Biar bagaimanapun juga aku tak mau membuat keributan di sekitar tempat kerjaku."Mas, aku enggak mau putus. Aku sedang hamil anak kamu! Kamu harus bertanggung jawab!"Cuih! Ingin ku ludahi wajah Anisa saat mengucapkan hal itu. Hamil anakku katanya? Berani sekali dia langsung bilang kalau anak dalam kandungannya itu anakku padahal bukan hanya denganku wanita itu melakukan hubungan int*m."Pada kemana laki-laki yang ikut menikmati tubuhmu? Setelah kamu hamil kamu cuma minta tanggung jawabku!" cibirku."Mas memang aku sempat melakukan hubungan intim dengan pria lain, tapi aku yakin ini anak kamu.
Read more
Kecemburuan Dani
Pov Dani"Om Dokter tolong Elsa, Om. Elsa enggak mau di bawa Papah!"Sekali lagi Elsa mencoba memberontak, namun sayangnya aku tak mau melepaskan anak yang sudah lama ku cari ini."Pak, kasihan Elsa ketakutan gitu. Tolong lepasin Elsa!" mohon Dokter Eric, dia terlihat tak tega melihat Elsa menangis dan menjerit meminta tolong padanya."Diem kamu, kamu cuma orang luar. Jangan ikut campur urusan keluarga saya. Saya lebih berhak ambil Elsa daripada kamu!" bentakku pada dokter itu. Aku tak peduli kini kami sedang menjadi tontonan banyak orang.Segera ku ambil dompetku kemudian meninggalkan beberapa lembar uang berwarna merah di atas meja. Setelah itu baru ku bawa Elsa ke dalam mobil. Aku sama sekali tak pedulikan teriakan dan tangisan Elsa. Karena ini satu-satunya cara untuk memancing kedatangan istriku Ola.Mobilku telah sampai di depan rumah ibu. Sampai sekarang Elsa masih belum mau berhenti menangis. Telingaku sampai sakit karena dia terus memnaggil-manggil nama ibunya.Mendengar suar
Read more
Jebakan Keluarga Dani
POV OLA"Ola, bilang pada teman kamu, jangan kurangajar sama Dani. Biar bagaimana pun juga Dani masih suami kamu. Dia berhak melarang kamu tinggal atau pergi dari rumah sini!"Ini bentakan pertama dari ibu mertuaku. Sebelumnya dia tidak pernah berkata keras apalagi kasar terhadapku."Dok, cukup!" aku menghentikan Dokter Eric ketika dia hendak mendaratkan satu bogeman lagi pada Mas Dani.Aku tidak membenarkan apa yang di lakukan Dokter Eric pada Mas Dani. Tapi aku juga tidak bisa menyalahkan tindakan refleknya. Dia sudah tahu semua masalah rumah tanggaku karena saat aku membawa kabur Elsa dulu aku mengungkapkan alasan kenapa aku ingin membawa Elsa pergi."Bu, lihat menantu kesayangan ibu. Menantu yang ibu bela mati-matian sampai ibu tega mengusirku dari rumahku sendiri waktu itu. Belum juga resmi bercerai tapi dia berani membawa seorang lelaki ke hadapan kita. Ola tidak lebih baik dariku, Bu. Dia munafik!"Aku menghela nafas panjang mendengar tuduhan Mas Dani. Memang salahku telah meli
Read more
Terjebak Pilihan Sulit
Pov OlaKesadaranku pelan-pelan pulih, meski kepalaku masih terasa berat. Ku paksa mata ini untuk terbuka.Saat mataku berhasil sepenuh nya terbuka, ku pindai pandangan ke sekeliling sembari mengumpulkan potongan-potongan ingatanku sebelum aku hilang kesadaran.Astaga, apa ini? Kenapa tubuhku terbaring di kamar ini tanpa sehelai bajupun?Brengs*k, apa mungkin ini ulah Mas Dani. Masih tercetak jelas ingatan di kepalaku saat mendengar tawanya sebelum aku tak sadarkan diri."Akhirnya kamu sadar juga, La!" ucap Mas Dani yang baru saja keluar dari kamar mandi."Apa yang sudah kamu lakukan sama aku, Mas?" tanyaku penuh amarah. Lelaki itu menjawab santai seraya mengeringkan rambutnya dengan handuknya."Kamu bukan anak kecil lagi, pasti kamu tahu apa yang sudah aku lakukan sama kamu!""Brengs*k kamu, Mas. Apa kamu pikir dengan menggunakan cara murahan seperti ini bisa membuatku berubah pikiran? Tidak akan!"Mas Dani hanya terkekeh kecil sambil menyisir rambutnya. Setelah itu dia duduk di sebe
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status