Semua Bab Adikku Pemuas Nafsu Suamiku: Bab 31 - Bab 40
86 Bab
Hinaan Mantan Pacar Eric
Pov Ola"Gimana, Mbak. Apa yang di bicarakan Dokter Eric. Kenapa dia sampai ngajak ngobrolnya di kamar? Dia enggak ngelakuin sesuatu yang buruk sama Mbak kan?"Baru saja aku menginjakan kaki di dapur, aku sudah di todong banyak pertanyaan oleh adikku Anisa."Enggak, kok. Dokter Eric cuma mau aku ikut makan malam nanti." jawabku jujur."Beneran, Mbak?"Aku mengangguk."Hati-hati loh, Mbak. Nanti ini jebakan saja.""Jebakan gimana maksud kamu, Nis?""Ya, bisa aja kan nanti makanan Mbak di kasih obat tidur terus Mbak di apa-apain Dokter Eric. Kayaknya Nyonya Hani ngebet banget punya menantu kaya Mbak makanya bisa saja mereka bekerjasama untuk jebak Mbak.""Kamu itu enggak cape ya selalu suudzon sama orang. Kalau mereka mau jebak saya sudah lama. Mereka orang baik dan terhormat, enggak mungkin mereka melakukan hal rendah seperti yang pernah kamu dan Mas Dani lakukan padaku." balasku sambil kembali meracik bumbu dapur. Anisa terdiam, sempat ku lihat wajah terkejutnya saat aku mengingatkan
Baca selengkapnya
Anisa Diusir
Pov Ola"La, kamu enggak kenapa-kenapa, kan?" suara ketukan pintu toilet terdengar. Aku yang sedari tadi mondar mandir keluar masuk toilet hanya bisa menjawab dari dalam toilet."Enggak kenapa-kenapa kok, Dok." "Kalau kamu baik-baik saja kenapa dari tadi enggak balik ke ruang makan? Apa kamu marah karena ucapan Renata barusan?"Ya ampun, perutku masih terasa mulas namun Dokter Eric malah salah paham."Bukan begitu, Dok. Saya enggak balik ke ruang makan karena dari tadi mondar mandir ke toilet. Perut saya mules sekali. Jadi jangan salah paham!" aku mencoba menjelaskan. Setelah dia tahu kebenarannya aku harap dia akan langsung pergi. Rasanya benar-benar tak nyaman di tungguinya di depan toilet seperti ini."Tadi kamu bilang enggak kenapa-kenapa. Kenapa sih, La. Enggak jujur dari tadi aja. Nanti kalau sudah selesai mulesnya temui aku, ya. Biar aku periksa kamu!""Ba...Baik...Dok...!" balasku sambil menahan sakit. Badanku terasa begitu lemas sekarang. Seingatku aku enggak makan makanan y
Baca selengkapnya
Ola Diculik
Pov Ola"Maaf ya, La. Gara-gara aku bawa adikmu kesini, kamu jadi kembali dicelakai wanita itu. Awalnya aku cuma kasian karena waktu itu dia hampir saja mengakhiri hidupnya karena putus asa." ucap Dokter Erik setelah kepergian Anisa."Enggak apa-apa, Dok. Saya juga salah. Saya pikir dia sudah berubah setelah apa yang sudah di laluinya makanya saya izinkan dia tinggal di sini.""Yang sabar, ya, La. Aku tahu kamu seorang kakak yang baik. Rugi sendiri Anisa kalau dia terus-terusan musuhin kamu."Apa yang diucapkan Dokter Eric benar, Anisa sendiri yang rugi karena sudah menjahatiku. Diluar sana banyak orang-orang jahat. Bahkan ibunya sendiri tega menjualnya demi uang apalagi orang lain. Harusnya Anisa bisa lebih dewasa setelah melalui banyak hal mengerikan di hidupnya. Bukan malah mencari kesempatan lagi untuk menghancurkan orang yang sudah benar-benar tulus ingin membantunya."Dok, saya pergi ke kamar dulu, ya. Saya takut besok bangun kesiangan.""Ok, La. Mimpi yang indah, ya. Kamu janga
Baca selengkapnya
Anisa Berhasil Kabur
Pov Eric"Dok, saya tidak sengaja mendengar obrolan Anisa dan seseorang. Sepertinya mereka mempunyai niat tak baik pada Mbak Ola." ucap Yanto melalui panggilan telepon."Maksud kamu apa?" tanyaku tak paham."Saya kurang begitu paham maksud mereka. Intinya Anisa bilang pada seorang lelaki tua akan menukar tubuhnya dengan Mbak Ola. Dan lelaki tua itu setuju.""Apa?"Tanganku mengepal mendengar ucapan Yanto. Anisa ternyata wanita yang sangat berbahaya. Dia tega sekali melakukan hal sejahat itu pada kakak perempuan yang sudah menolongnya. Aku sangat menyesal sudah membujuk Ola menerima wanita itu lagi di rumahku. Untuk menebus kesalahanku, aku akan melakukan segala cara untuk mengusir wanita itu."Kamu tolong jaga baik-baik, Ola. Jangan sampai kita kecolongan, pastikan Ola aman sampai ke rumah.""Baik, Dok. Saya akan selalu awasi Mbak Ola. Saya pastikan kami selamat sampai ke rumah.""Makasih ya, Yanto. Saya usahakan pulang awal karena kebetulan sepupu saya juga mau datang makan malam ke
Baca selengkapnya
Target Baru Anisa
Pov AnisaAku berlari sekuat tenaga untuk menghindari kejaran para orang bayaran Dokter Eric. Aku hampir putus asa karena aku pikir takan menang melawan mereka hingga tiba-tiba ku lihat tak jauh dari tempatku berada, ada sebuah minimarket yang buka 24jam. Aku terus berlari sambil berteriak minta tolong mendekati minimarket tersebut sampai akhirnya para pekerja dan pembeli yang ada dalam minimarket tersebut keluar dan menghajar beberapa lelaki yang mengejarku.Dalam hati aku tertawa karena orang-orang itu tak memberikan kesempatan sedikitpun pada orang-orang suruhan Dokter Eric untuk menjelaskan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Sampai akhirnya orang-orang itu menyerah dan melarikan diri karena tak mau makin babak belur dihabisi orang-orang."Makasih, ya. Kalau tak ada kalian semua pasti aku sudah habis diapa-apain para pereman itu!" ucapku sembari pura-pura terisak di depan semua orang."Iya, De. Sama-sama. Kamu malam-malam begini ngapain di luar seperti ini. Pastilah sangat berbaha
Baca selengkapnya
Anisa Dalam Bahaya
Pov EricHari ini aku dan Ola ke kantor polisi, para penjahat yang hampir membawa Ola pergi semalam sudah mengakui semua perbuatan mereka. Mereka juga sudah berterus terang pada polisi siapa bos mereka sebenarnya.Seorang pria dengan perut buncit muncul. Umurnya belum sampai 40 tahunan. Aku merasa janggal akan hal ini karena yang Yanto katakan saat itu dia adalah lelaki tua.Diam-diam aku mengambil gambar wajah bos penjahat itu lalu aku kirimkan ke Yanto. Benar dugaanku, Yanto bilang dia bukan lelaki yang dia lihat bersama Anisa. Aku mencoba menjelaskan pada polisi bahwa lelaki itu bukan bos para penjahat itu namun sayangnya polisi lebih percaya ucapan mereka semua. Aku kesal, sangat kesal. Aku yakin para penjahat itu sudah di bayar mahal oleh bosnya agar menutup mulut mereka."Aku antar kamu pulang dulu, ya, La. Aku ada perlu sebentar di luar.""Kenapa Dokter gelisah gitu, apa Dokter masih belum percaya kalau lelaki gendut tadi bukan bos yang menyuruh mereka menculikku?" tanya Ola.B
Baca selengkapnya
Anisa Dikurung
Pov Anisa"Anisa...!"Aku berpaling dan pura-pura tak mendengar panggilan ibuku. Hatiku masih sangat terluka karena perbuatannya saat itu. Aku tak mau mengulang mimpi burukku jika memberi kesempatan lagi wanita itu. Dia pasti akan menjualku lagi. Aku tak mau di jadikannya alat untuk mengenyangkan perutnya."Anisa, ini ibu...sayang...!"Aku melangkah tanpa mempedulikan teriakan ibu. Aku tak mau hatiku melunak jika berhadapan dengan wanita itu."Ibu harus pergi, Anisa tidak mau ketemu ibu!" satpam di rumah ini mengusir ibuku. "Anisa, ibu minta maaf...!" ibu tak pantang menyerah. Dia terus berteriak memanggil namaku.Aku mengelap air mataku yang menetes, biar bagaimanapun dia ibuku. Rasa benci, kecewa dan kasihan bercampur menjadi satu.Beberapa saat kemudian, tak ku dengar lagi suara ibuku. Mungkin satpam di rumah ini berhasil mengusirnya."Ngapain kamu berdiri seperti orang bodoh disitu?"Suara Nyonya Anita membuyarkan lamunanku."Saya cape, Nyonya. Saya mau istirahat sebentar!" ucapk
Baca selengkapnya
Anisa Sekarat
Pov Author"Tuan, tadi ada beberapa lelaki datang mencari wanita semalam yang kita tolong. Mereka bilang wanita itu buronan polisi. Tolong, berhati-hatilah pada wanita itu!"David memang sempat terkejut mendapat laporan tentang Anisa dari karyawanannya. Namun dia sudah terlanjur memasukan Anisa ke dalam rumahnya. Dia takut istri yang sangat dicintainya akan mengamuk kalau dia mengambil keluar kembali mainan baru istrinya."Apa kamu cerita pada lelaki itu kalau wanita itu aku yang bawa?" tanya David pada karyawannya."Iya, Tuan. Bahkan saya memberi alamat Tuan pada mereka!" "Bodoh, kita tak tahu apa yang mereka bilang benar atau tidak. Kenapa kamu ceroboh seperti itu!"David naik pitam, sebenarnya dia tak meragukan ucapan orang-orang yang mencari Anisa. Itu dia jadikan alasan kemarahannya saja karena takut tujuan membawa Anisa ke rumahnya sebenarnya akan terbongkar."Maaf, Tuan. Tapi saya sangat yakin mereka tidak jahat. Mereka bahkan memberikan bukti bahwa wanita yang bernama Anisa i
Baca selengkapnya
Dani Tewas Bunuh Diri
Pov Author"Dok, gimana kabar Anisa?" tanya Ola dengan raut wajah khawatir karena melihat baju bos lelakinya dikotori darah."Keadaannya sekarang kritis! Doain yang terbaik buat dia. Dia satu-satunya saksi untuk mengungkap dalang di balik penculikan kamu!"Ola menutup mulutnya karena terkejut."Bagaimana bisa tiba-tiba keadaan dia seperti itu. Siapa yang melakukannya?""Maaf, La. Sebaiknya kamu enggak usah tahu tentang ini. Aku enggak tega mau ceritain detailnya ke kamu."Ola berhenti bertanya, ia paham maksud Eric. Eric tak mau melihatnya syok karena kejadian tragis ini."Udah ya, kamu tidur. Ini sudah hampir jam satu malam. Besok kamu harus bangun pagi, aku takut kamu bangun kesiangan!""Baik, Dok!""Soal Anisa jangan pernah kamu salahkan diri kamu karena kejadian buruk yang menimpanya. Kamu sudah berusaha menjadi kakak yang baik untuk selalu melindunginya, tapi dia sendiri yang lebih memilih mengkhianatimu!"Ola mengangguk mengerti, dia awalnya ingin pergi menuju kamarnya namun dia
Baca selengkapnya
Anisa Sadar, David Menjadi Buronan
Pov AuthorOla melangkah lemah menuju pemakaman mantan suaminya. Disampingnya ada Elsa yang terus menunduk tanpa mengucapkan satu patah katapun. Terlihat sekali kesedihan di wajah anak berusia 8 tahun itu."Kalian untuk apa datang kesini?" tanya Nayla dengan ketusnya. Wajah wanita itu penuh luka, namun Ola tak berani menanyakan kenapa Nayla dan ibunya bisa terluka seperti itu."Kalian berdua adalah penyebab kematian kakak lelakiku tragis seperti ini. Beraninya kalian menunjukan wajah kalian dihadapan kami lagi!"Bukan tak malu, Ola memeluk anaknya yang mendapat tatapan sinis dan makian dari keluarga mantan suaminya. Namun biar bagaimanapun Elsa berhak datang di pemakaman Ayahnya, Ola mengabaikan perlakuan tak baik keluarga Dani terhadapnya."Mas Dani sudah berubah, dia melakukan apapun demi bisa mendapatkan maaf kamu, Mbak. Tapi apa yang Mbak lakukan pada dia? Kamu membuatnya berdendam pada Anisa yang menjadi perusak rumah tangga kalian. Mas Dani tidak akan balas dendam pada Anisa kal
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
DMCA.com Protection Status