All Chapters of Fake Identity: Chapter 51 - Chapter 60
78 Chapters
Bab 51. Cewek Ngambek
Ilona dan Jason sampai di lokasi event, Ilona tak tau kalau ternyata Ziyan sudah ada di sana. Pria itu langsung berangkat ke lokasi even segera setelah sampai ke Indonesia tadi pagi. Ziyan yang merangkap sebagai staf perbantuan memang sedang membantu Linda untuk menyiapkan semua urusan gladi bersih yang berhubungan dengan humas hari ini. Linda yang melihat Jason datang bersama Ilona langsung tersenyum lebar, sementara Ilona terlihat kaget saat melihat Ziyan sudah ada di sana. Tapi sebelum Ilona menyapa Ziyan, Linda langsung berkomentar."Yan! Tuh liat si Jason bareng sama Ilona! Sudah kuduga mereka emang dekat!"ujar Linda sambil menunjuk Jason. Jason langsung datang menghampiri Linda dan memberikan sekardus barang-barang perlengkapan lomba anak-anak. "Nih bantuin bawa Nih! Daripada gosip aja Lu Lin!" ujar Jason.Ilona telihat diam dia hanya menurunkan semua barangnya bahkan tanpa menyapa Ziyan. Ziyan yang tak suka didiamkan langsung datang dan membantu Il
Read more
Bab 52. Canggung
Ziyan duduk di belakang Ilona dan Jason dengan wajah tak nyaman. Dia merasa jadi pria yang payah karena harus menumpang di mobil Jason yang merupakan rival cintanya. Beda dengan Jason yang memang jauh lebih dewasa, pria itu hanya tersenyum memperhatikan kedua tingkah stafnya yang terlihat canggung. “Kalian lapar ga? Mau makan dulu?” ujar Jason memecah keheningan. “Nggak Pak, terima kasih!” jawab Ziyan “Iya Pak, ga usah! Saya mau langsung pulang saja?” jawab Ilona. “Beneran nih? Ga ada yang lapar?” tanya Jason menawarkan ulang “Iya Pak beneran! Lagi capek banget pengen langsung istirahat untuk persiapan even besok!” jelas Ilona. “Oh, ya udah! Okay!" Jason melihat wajah Ziyan dari kaca spion mobil. “Ziyan mau bareng sampai mana? Kamu rumahnya di mana?” tanya Jason. “Bapak jalan ke arah kantor kan ya? Saya nanti berhenti dekat sana aja Pak! Langsung ke tempat Ilona saja dulu Pak!” ujar Ziyan pada Jason. “Okay!” Jason membawa
Read more
Bab 53. Jason Pria Yang Penyayang
Jason yang menatap para bocah yang berlarian tampak sedikit murung. Pernah menikah dan ditinggalkan oleh pasangan karena kematian adalah pengalaman yang menyedihkan. Melihat Timo yang lucu berlari-lari dengan lincah Jason tak tahan karena merasa gemas dan ikut bermain dengan para bocah itu. "Hai Timo sini! Om punya bubble gun lo....!" ujarnya mengajak ke spot tempat bermain outdoor. Beberapa bubble gun memang disediakan di playing corner, Jason membuat gelembung yang sangat banyak dengan bubble gun yang sangat besar. Anak-anak berlari mendekat mereka berebut memecahkan balon yang terbang sangat banyak. Jason tertawa senang, pria itu tampak sangat bahagia. Ilona menatap Jason yang sedang bermain, ada rasa iba di hatinya. Di usia Jason seharusnya dia sudah punya keluarga kecil yang bisa menemani kesehariannya. Seorang istri yang mencintainya dan anak-anak yang lucu yang bisa menyambutnya dengan ceria saat dia pulang kerja. Tapi sebelum dia mengasihani Jas
Read more
Bab 54. Perform Drama
Ziyan yang baru saja datang belakangan, ternyata cukup menjadi pusat perhatian. Postur tubuh yang tinggi, kulit yang putih bersih dan wajah yang tampan tetap menjadi menarik para wanita walaupun dia memakai pakaian sederhana. Ziyan melepas kaca mata hitamnya dia berjalan di belakang para bocah yang tampak asik makan sambil meikmati alunan musik anak-anak yang ceria. Ziyan tersenyum, aura ceria anak-anak yang bahagia menular padanya. Dia bahkan tak sadar kalau Ilona sudah memperhatikannya dari tadi. Dia duduk bersila bersama para bocah dan tampak mengajak mereka ngobrol. Ikut membagi-bagikan balon dan memompa balon baru untuk dibagikan. Setelah 20 menit asik dengan para bocah barulah dia melihat Ilona di seberang area anak yang sedang melihatnya dengan wajah penuh makna. Melihat Ilona, Ziyan melambai. Pria itu mendekat, para staf di belakang Ilona tampak mulai bergunjing karena pria tampan yang dari tadi mereka perhatikan berjalan ke arah mereka. “Hai Ilona, giman
Read more
Bab 55. Pria Misterius
Ziyan dan Daniel bertepuk tangan, begitu juga para penonton yang terharu dengan drama yang mereka tonton barusan. Tiba-tiba Daniel berbisik pada Ziyan. "Pulang bareng apa mau tinggal di sini dulu?" tanyanya. Ziyan menatap Daniel dengan bimbang, dia ingin tinggal tapi bisa jadi Ilona masih marah padanya. "Mobilnya bawa aja Ian, aku bisa pulang bareng yang lain!" bisik Daniel lagi. "Ya udah okay!" jawab Ziyan. Daniel dan jajaran staf kantor pusat kepercayaan Daniel pamit pulang. Mereka meninggalkan acara event dengan segera setelah semua acara selesai. "Pak Daniel, apa ga masalah kalau Pak Eldrian di tinggal di sini?" tanya Haris pada atasannya. "Ga masalah Ris, Pak Eldrian kadang sering begitu! Jangan lupa di sini beliau namanya Ziyan!" ujar Daniel memperingatkan. "Ya Pak!" jawab Haris yang merasa kalau CEOnya itu aneh. Ziyan masih duduk di ruang aula saat semua orang bersiap pulang. Dia sedang menunggu Ilona keluar karena dia masih r
Read more
Bab 56. Kriteria Cowok Ilona
Ziyan yang mengambil dompet dokumen segera menyimpannya ke laci kecil di dalam mobilnya. Ilona terdiam dia merasa kalau Ziyan memang sedang menyembunyikan sesuatu. "Ups, maaf ya Yan, aku lancang!" ujar Ilona langsung mengangkat tangannya.Ziyan tersenyum simpul, dia juga tak enak sudah berteriak pada Ilona dengan nada yang agak keras karena benar-benar tak mau ketahuan. Suasana di mobil kembali hening, hanya suara kunyahan kentang dan air minum yang disedot melalui pipa sedotan plastik minuman kemasan. "Iya lebih baik makan aja lah, ngapain juga tadi aku kepo!" batin Ilona menyalahkan diri sendiri. Ziyan melihat Ilona yang tak bersuara, dia merasa bingung, tapi akhirnya memutuskan untuk mengajak bicara. "Ilona, setelah event amal ini kegiatanmu apa?" tanya Ziyan basa-basi. "Balik lagi kaya biasa, marketing ke mall, ke showroom optimasi website, ya gitu deh!" jawab Ilona. "Bosen ga sih?" tanya Ziyan. "Ya bosen juga sih, tapi aku emang
Read more
Bab 57. Ketika Eldrian Terpojokkan
Ziyan menatap Ilona dengan wajah memerah, kali ini dia benar-benar malu. Tapi melihat wajah Ilona Ziyan tertawa. "Hahaha, kita pura-pura pacaran gitu? Ya ampun Ilona ada-ada aja kamu!" jawab Ziyan. Wajah Ilona merah, dia merasa malu karena permintaannya itu ditanggapi dengan tawa. "Ya udah lah kalau ga mau, aku minta tolong Pak Jason aja lah!" ujarnya membuat pilihan ke dua. "Jangan! Sama aku aja! Aku mau, aku bisa jadi pacarmu yang paling ganteng!" jawab Ziyan tersenyum. "Diih PDnya!" cibir Ilona yang tampak menyembunyikan rasa malunya juga. Ziyan tersenyum, entah kenapa dia terlihat sangat senang meskipun ini hanya pura-pura. Mobil sport milik Daniel akhirnya sampai di depan apartemen Ilona."Kamu kabari aja ya kalau Ibumu ke Jakarta! Jangan khawatir aku pemain drama yang handal!" ujar Ziyan sambil melambai. "Ya, ati-ati di jalan ya Ziyan! Makasih dianter!" jawab Ilona juga melambai. Ziyan pulang dan Ilona masuk ke apartemennya. Gad
Read more
Bab 58. Salah Paham
Daniel yang di telepon oleh Eldrian langsung memesan tiket penerbangan ke Korea, pria itu tanpa basa-basi langsung menurut pada bosnya yang hampir mengalami pelecehan di sana. Siang hari setelah sekitar 7 jam perjalanan di udara Daniel langsung sampai ke hotel yang Eldrian pesan. Pria itu langsung menemui Eldrian di kamarnya. Ting Tong! Bel pintu kamar berbunyi, Eldrian membuka pintu dan melihat Daniel di depan pintu. "Uwiihhh! Bodyguard gue datang! Masuk Niel!" tawar Eldrian. "Dasar lo cowok apaan di deketin cewek ngadu!" celetuk Daniel dengan tatapan sinis. "Diih, masalahnya besok aku harus ketemu dia lagi! Kamu aja lah yang atasi semuanya! Aku merinding lihat Hae Yoen! Dia agresif banget, kaya mau makan orang!" jelas Eldrian. "Emmm, masak sih! Kalau Ilona gimana? Misal yang tadi malam itu Ilona gimana? Lu telepon gue ga?" tanya Daniel meledek. "Ga mungkin Ilona kaya gitu! Ilona itu cewek baik-baik, manis, pinter! Ga mungkin kaya gitu!"
Read more
Bab 59. Ketahuan
Selesai bertugas di Korea Eldrian segera pulang ke Indonesia, dia sampai di siang hari dan sorenya langsung naik motor ke kantor cabang. Dia ingin bertemu Ilona, karena sudah dua minggu dia tak melihat wajah gadis itu secara langsung. Eldrian duduk di lobi kantor cabang tanpa mengabari Ilona yang ternyata sedang ada event di mall hari itu. Gadis itu langsung pulang tanpa perlu kembali ke kantor, alhasil sampai jam pulang Eldrian tak melihat ada Ilona di sana. Seorang pria paruh baya datang menghampiri dan langsung menyalaminya. “Pak Eldrian! Main ke kantor cabang sendirian?” tanya pria yang ternyata salah satu co manager devisi pemasaran kantor pusat yang survei ke kantor cabang. “Ah iya Pak! Tolong jangan berlebihan ya Pak! Saya di sini ga datang sebagai CEO, biar ga ada yang sadar kalau saya ada di sini!” jelasnya. “Iya tapi biarpun pakai baju santai Pak Eldrian tetap ganteng Pak! Ada apa Pak? Dalam rangka audit Pak?” tanya Pak Danu penasaran. “Bukan
Read more
Bab 60. Bertemu Calon Mertua
Ilona membawa beberapa makanan ke meja makan, dia melihat Ziyan sedang tersenyum menyentuh tanaman sukulen pemberiannya. "Masih subur Yan! Makasih ya!" celetuk Ilona. "Kamu suka tanaman ini? Besok aku belikan lagi!" jawab Ziyan. "Udah ga usah, tempatnya ga ada! Ntar malah ga rapi kalau kebanyakan," jawab Ilona. "Oh iya udah sempit ya! Aku carikan raknya aja sekalian," celetuk Ziyan. "Rak?" "Iya, aku juga habis beli rak untuk tanaman di kamarku! Lucu, bentar kayanya aku simpan gambarnya," jawab Ziyan mengotak atik galery di ponselnya. Ilona mendekat gadis itu penasaran, rak seperti apa yang Ziyan bicarakan. "Nah ini! Bagus kan!" ujar Ziyan menujukkan sebuah furniture mahal keluaran toko furniture terkenal. Ilona mengangguk, dia tau betul kalau furniture sejenis itu harganya mahal. Tapi dia heran mengapa Ziyan ingin memberlikan rak mahal untuknya.Ibu Rina datang
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status