All Chapters of Kain Basahan Basah Di Kamar Mandi: Chapter 31 - Chapter 40
223 Chapters
Part 20
Kain Basahan Basah di Kamar MandiPart 20: See Good ByeMata Ririn melotot seolah mau keluar dari sarangnya. "Ya sudah kalau nggak mau menepati janjimu! Dasar pria tak bertanggungjawab," hardik Ririn dan mendorong Rusly hingga jatuh seolah dia tidak ada jiwa kemanusiaannya."Aw," ucapnya lirih. Badan gempalnya luruh ke lantai. Rusly semakin sakit. Sudah jatuh tertimpa tangga lagi."Itu belum seberapa kalau kamu mau mencoba ingkar janji. Kamu kira bisa lepas dari aku," ucap Ririn mengancam.Keadaan seperti ini masih saja Ririn berpikiran seperti itu. Padahal kondisi tubuhnya masih babak belur dihajar warga."Aku nggak mungkin menikahi kamu kalau belum cerai sama Nesya. Lagi pula Lala lagi mengandung janinku," jawab Rusly spontan dan keceplosan. Tidak berapa lama, tiba-tiba dia sadar dengan ekspresi mata membelalak dan menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya."Apa?! Lala hamil anak kamu? Nggak ... Nggak mungkin pasti kamu bercanda Mas!" ucap Ririn lirih. Dia kini menghampiri Lal
Read more
Part 21
Kain Basahan Basah di Kamar MandiPart 21: Lala MualHilang sudah harapan ririn, tubuhnya lemas seolah tidak berdaya. Dia merasa tidak ada lagi hidup di dunia ini.Sudah seminggu dirinya ditinggalkan Rusly. Hidupnya sekarang morat-marit akibat dicampakkan Rusly.****Di tempat lain, Rusly sedang menghabiskan waktu bersama Lala. Mereka masih berbulan madu di Pulau Dewata, Bali. Lala merasa enggan beranjak dari atas ranjang. Sudah seminggu memanjakan diri di hotel, rasanya masih kurang."Sayang! Cepat bangun!" seru Rusly."Aku masih mager. Tambah waktu lagi napa, sayang," balas Lala dengan manja.Dia memutar tubuhnya menghadap Rusly. Tanpa sadar, dia memijit hidung mancungnya Rusly."Aku masih pengen memadu kasih dengan kamu. Please, kamu ajukan cuti lagi!" ucap Lala penuh harap."Perusahaan itu bukan milik aku, sayang. Mana bisa sesuka hatiku libur lebih dari seminggu."Rusly menaikkan nadanya tiga oktaf. Dia mulai menampakkan karakter aslinya."Kamu 'kan managernya di situ. Masa nggak
Read more
Part 22
Kain Basahan Basah di Kamar MandiPart 22: Rusly CuekRusly menatap ke belakang, dia kira Lala berakting. Tidak berapa lama, tubuh Lala ambruk ke lantai."Lala ...!" teriak Rusly sambil berlari menolong istrinya. Namun, dia laksana pahlawan kesiangan.Sesampainya di samping Lala, Rusly membangunkan Lala dengan menggoyang tubuh istrinya. Tidak ada sama sekali Lala bangun.Disaat panik seperti ini, pihak hotel menagih biaya over time penginapan Rusly dan Lala."Pak! Mohon maaf tolong segera selesaikan pelunasan over time menginap di hotel ini!" ucap Fitri.Semua mata tertuju kepada Lala, Rusly dan Fitri. Ada sebagian bersorak dan ada juga yang melempar mereka pakai tissu. Posisi restoran hotel dengan loby dekat-dekatan. Kebetulan pula pada jam breakfast. Itu sebabnya para tamu hotel menyaksikan kejadian yang sangat memalukan itu bagi Rusly. Untung saja tidak ada yang mengenal dia di dalam hotel itu."Ba-baik, Mbak! Akan aku segera lunasi se-semua. Aku harap, Mba bisa bersabar," jawab Ru
Read more
Part 22B
Rusly menerima amplop yang diberikan Fitri. Usai sudah urusan biaya penginapan Rusly dengan pihak hotel. Dia menghela napas lalu membuangnya dengan kasar.****Rusly sedang duduk di ruang tunggu di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali menunggu jadwal keberangkatan pesawatnya menuju Bandara Internasional Kualanamu, Medan. Sudah sepuluh menit dia dan Lala menunggu. Rasa jenuh dan bosan kini menyapa dirinya."Mas ...!" sapa Lala.Rusly tidak menyahut sama sekali.Penumpang yang sedang menunggu semakin padat. Sebagian ada yang memainkan ponselnya ada juga yang tertidur pules menunggu jadwal keberangkatan."Sayang ...," tegur Lala kembali.Lala memukul bahu suaminya dengan lembut. Rusly terkejut dan menatap ke arah istrinya. Tidak berapa lama, dia melanjutkan game online. "Sayang! Jangan terlalu fokus dengan game onlinenya. Aku lapar.""Lapar saja harus melapor kepadaku. Di ujung sana banyak resto. Tinggal pilih saja mana kamu suka."Lala merasa kesal mendengar jawaban suaminya
Read more
Part 23
Kain Basahan Basah di Kamar MandiPart 23: Bu Aisyah Pingsan Semua mata penumpang yang sedang lewat tertuju kepada Lala. Lama-lama, Lala merasa malu akibat sorot mata penumpang. Akhirnya dia bangkit dan berjalan gontai mengejar Rusly."Kalau mau berakting itu lihat situasi dan kondisi. Lagi pula aku heran melihat kamu. Baru saja bulan madu, kamu minta bulan madu lagi. Asal kamu tahu, cari uang itu susah!" amuk Rusly.Rusly merah padam kepada Lala akibat ulah nya yang tidak masuk akal. Ponselnya sudah padam akibat ulah Lala. Kini dia malah meminta bulan madu lagi bulan depan."Kamu cuek dan dingin. Kalau misalnya kamu tidak sanggup mengabulkan permintaanku. Bilang saja dengan jelas. Aku merasa dicuekin.""Sudah akh! Aku nggak mau berdebat dengan kamu. Aku menyesal menikah dengan kamu."Lala terkejut mendengar ucapan suaminya. Baru beberapa hari resmi menikah walaupun itu nikah sirih, Rusly sudah menyesal.****Rusly, Lala, aku dan Bi Ijah sedang sarapan pagi. Dari awal gerak gerik Lal
Read more
Part 24
Kain Basahan Basah di Kamar MandiPart 24: TeririsBu Aisyah sudah siuman, wajahnya kelihatan pucat."Nesya di mana?" ucapnya.Pandangannya masih kabur dan tidak jelas. Dia mencoba meraba kenapa pandangannya tidak jelas."Aku ada di sini, Bu."Aku mencoba memegang tangan Bu Aisyah."Aku kenapa Nesya?" tanya Bu Aisyah.Aku diam sejenak, berpikir apa yang harus kukatakan."Nesya ... Kamu di mana? Kenapa tidak menjawab pertanyaanku?" tanya Bu Aisyah kembali."Tadi pagi ibu pingsan di rumahku. Sekarang sudah ada di rumah sakit."Aku terpaksa berkata dengan jujur. Perlahan aku menatap wajah Bu Aisyah.Sementara Rusly, anak kandungnya tidak ada sama sekali peduli kepada Bu Aisyah. Dia lebih mementingkan Lala daripada ibu kandungnya sendiri."Ru-rusly ada di-di mana? Kenapa tidak ada suaranya?"Aku memejamkan mata menerima kenyataan yang ada. Kalau aku berkata jujur, takut Bu Aisyah nge-drop. Lebih baik aku mengalihkan pembicaraan.****Rusly dan Lala asyik bermesraan di kamar tamu. Sementar
Read more
Part 25A
Kain Basahan Basah di Kamar MandiPart 25: Rusly Lahap Makan"Tanganku teriris pisau, Bu."Bu Aisyah bangkit lalu menghampiriku."Hati-hati, Nes!" ucap Bu Aisyah."Maaf, Bu. Aku tidak sengaja."Aku merasa bersalah dan langsung minta maaf. Padahal tidak ada sangkut pautnya dengan Bu Aisyah."Lah, kenapa kamu minta maaf segala? Sudah, nggak ada yang salah kok."Bu Aisyah mengambil kotak P3K di lemari. Tidak berapa lama, beliau datang dan membersihkan lukaku. Setelah jariku yang teroris pisau benar bersih dari darah segar, Bu Aisyah membalutnya dengan perban."Selagi ibu ada di sini, nggak usah kamu masak. Serahkan saja sama ibu."Bu Aisyah mengulum senyum simpul. Aku membalas senyumnya.'Andai saja Rusly sebaik Bu Aisyah, pasti rumah tangga ku tidak retak seperti ini.'****Semua makanan sudah tertata di atas meja. Aku dan Bu Aisyah sedang menunggu Rusly. Walaupun bagaimana, aku tetap mengizinkan mantan suamiku datang ke rumah demi membahagiakan ibu mertuaku. Aku dan Rusly sebenarnya be
Read more
Part 25B
Kain Basahan Basah di Kamar MandiPart 25: Rusly Lahap Makan"Nggak pernah, makanya aku berpaling darinya."Aku merasa kesal dan kecewa mengizinkan Rusly masuk dan ikut makan. Niat hatiku mau mengukir bahagia, eh ternyata sebaliknya."Serius?!" tanya Bu Aisyah memancing."Ya, kenapa aku bohong. Bohong itu tidak baik dan sangat dilarang dalam agama."Rusly asal ngomong dan tidak menyaring ucapannya. Dia sangat lahap memakan masakanku."Lapar atau doyan semua lauk yang ada?" ucapku sambil menyindir.Aku meneguk air putih untuk menetralisir emsoiku yang sudah mulai mendidih tadi. Untung saja aku bisa mengontrolnya. Kalau tidak, semua hidangan bisa melayang dalam sekejap."Dua-duanya," jawab Rusly polos."Dasar manusia tidak tahu di untung. Sudah mempunyai istri cantik, pintar, sholeha, multitalent lagi. Kamu malah menyia-nyiakan Nesya."Rusly tidak peduli perkataan ibunya. Dia terus berusaha untuk menyantap hidangan yang kusajikan.Tidak berapa lama, Rusly selesai makan dengan lahap. Dia
Read more
Part 26A
Kain Basahan Basah di Kamar MandiPart 26: TerkejutPlak!Sebuah tamparan melayang ke wajah Rusly. Tidak biasanya Bu Aisyah menggunakan tangan sewaktu anaknya kecil. Kali ini dia emosi dan tidak bisa mengontrol diri."Argh!" ucap Rusly merintih kesakitan. Seketika dia sadar, sorot matanya taja melihat ke arah ibunya."Kamu sudah gila, ya!" sindir Bu Aisyah sambil merapikan mukenanya. Dia merasa jijik melihat ulah anaknya."Ibu ... Kok bisa ...," ucap Rusly. Dia tidak melanjutkan pembicaraannya.Rusly mencoba mengingat apa yang terjadi. Dia melangkah menghampiri ibunya. Namun, ibunya mundur perlahan."Kamu jangan gila, Rusly! Kamu itu manusia. Jangan lebih rendah derajatnu daripada binatang!"Bu Aisyah mundur pelan-pelan. Dia tidak mau hal yang tidak diinginkan terjadi. Walaupun Rusly anak kandungnya, kalau sudah setan menguasai akal sehat anaknya. Bisa saja dia khilaf dan melampiaskan hasratnya kepada ibunya sendiri."Nesya ... Nesya ... Tolong ibu, Nak!"Bu Aisyah berteriak meminta
Read more
Part 26B
"Ya! Ini aku, Ririn!"Lala buang muka dan berpikir mencari cara agar Ririn mau menerima dirinya kembali."Tolong bantu aku, Rin," ucap Lala memelas.Lala selalu banyak cara agar dia.mendapat keuntungan sendiri. Dirinya sangat cocok disebut benalu."Minta tolong apa?!"Ririn menautkan alisnya satu ke atas. Dia berpikir manusia benalu seperti Lala tidak layak ditolong. Apalagi Lala sudah mengkhianatinya sekali."Aku tidak tahu harus tidur di mana malam ini. Rusly, Nesya dan Bu Aisyah mengusir aku dari rumahnya, Nesya.""Bagus itu."Lala heran mendengar jawaban Ririn. Dia mencoba mendekat lalu membuka pintu mobil."Aku masuk ya ke dalam mobil."Lala memberanikan diri membuka pintu mobil tanpa menunggu jawaban dari Ririn."Enak sekali kamu masuk. Nggak bisa!" amuk Ririn.Ririn menutup kembali jendela kaca mobil. Lala meringis kesakitan. Jari telunjuknya terhimpit kaca mobil."Argh ....!" teriak Lala dengan nada meninggi dari biasanya.Ririn mengukir senyum bahagia. Dia berhasil melukai ja
Read more
PREV
123456
...
23
DMCA.com Protection Status