Semua Bab Suami Yang Tersakiti: Bab 51 - Bab 60
107 Bab
Bab 51. Yusuf Atau Bella Yang Cemburu
Yusuf baru saja ingin mempertanyakan perihal Bella cemburu atau tidak saat pintu ruangan itu terbuka dan seorang laki laki berpenampilan menarik dengan wajah yang manis dan tampan masuk dan melangkah mendekati meja Bella. "Ini adalah berkas yang ibu minta." Ucap laki laki itu memberikan berkas itu pada Bella. Bella menerima berkas itu dan memeriksanya sejenak. "Jadi ini jadwal pekerjaanku selama seminggu ini?" "Iya bu." "Berarti hari ini ada aku ada pertemuan dengan pak Brahma!" "Iya Bu dan semuamya sudah saya siapkan." "Bagus! Kau memang sangat bisa diandalkan." Ucap laki laki itu sambil tersenyum pada Bella tapi membuat Yusuf kesal. 'Apa coba maksudnya senyum senyum seperti itu pada Bella? Apa dia tidak tahu kalau Bella itu sudah menikah denganku? Lagi pula senyumku masih lebih manis daripada senyumnya!' Kalimat kalimat itu yang sedang bergejolak didalam hati Yusuf. Kekesalannya makin bertambah saat melihat Bella sama sekali tidak
Baca selengkapnya
Bab 52. Ciuman Bryan Untuk Yusuf Membuat Bella Iri
Yusuf sebenarnya belum mendapat alasan saat Bella tiba tiba muncul. "Mama ikut dong! Masa mama mau melewatkan jalan jalan dan makan bersama Bryan dan papa." "Mama..." Ucap Bryan sambil memeluk mamanya dengan girang. Yusuf tentu saja sangat senang sekaligus terkejut dengan kehadiran Bella disaat yang tepat. "Kau disini?" Pertanyaan itu hanya dijawab oleh Bella dengan senyuman dan itu membuat Yusuf urung untu membahasnya. "Bagaimana kalau sekarang saja kita perginya." Ajakan Bella tentu saja sudah membuat Bryan sangat senang karena setelah bertahun tahun menunggu akhirnya hari ini bisa juga pergi dengan papa dan mamanya. "Bryan senang akhirnya bisa jalan jalan dengan papa dan mama." "Mobilnya ada disana." Kata kata Bella tentu saja makin membuat Yusuf heran karena dia tidak menyangka Bella akan datang dengan mobil. 'Apa sebenarnya yang terjadi? Mengapa Bella tiba tiba saja berubah pikiran dan ada disini? Atau dia sedang meren
Baca selengkapnya
Bab 53. Ketegasan Yusuf
"Selia!" Ya... Seseorang yang sedang berbicara dan menatap Yusuf dengan tajam itu adalah Selia mantan istrinya. 'Gawat kalau Selia sampai dengar semuanya! Bisa bisa dia curiga dan menjadikan ini sebagai alasan untuk terus mengusikku dengan Bella.' Sejujurnya Yusuf terkejut mendengar pertanyaan Selia dan sedikit khawatir kalau dia mendengarkan semua yang dikatakannya tapi dia mencoba setenang mungkin agar tidak membuat Selia curiga. "Kenapa kau masih saja menggangguku! Apa kau tidak punya malu lagi hingga mengikuti laki laki yang bukan suamimu lagi!" "Itu bukan jawaban dari pertanyaan ku!" Selia tetap saja meminta penjelasan dari yang didengarnya. "Aku tidak punya kewajiban untuk menjawab pertanyaan mu lagi pula kau tidak tahu apa yang sedang kami bicarakan." "Jangan jangan pernikahan kalian hanyalah sebuah perjanjian!" Kata kata Selia tentu saja mengusik akmar dan Bella biar bagaimanapun mereka tidak ingin rahasia pernikahan mereka diketa
Baca selengkapnya
Bab 54. Makan Siang Bertiga
'Benar juga yang dikatakan wanita ini, aku bisa kehilangan segalanya kalau dia sampai menyebarkan berita kehamilanku ini.' "Pergilah Selia! jangan pernah mengganggu keluargaku lagi! kalau kau sampai melakukan itu bukan Bella yang akan menyebarkan berita ini tapi aku sendiri dan orang-orang pasti akan sangat percaya padaku karena aku adalah mantan suamimu yang kau sakiti dengan perselingkuhanmu." Kata-kata yang diucapkan oleh Yusuf membuat nyali Selia menciut. Dia tidak berani lagi untuk mengatakan sepatah kata pun untuk membantah atau menghina Bella dan Yusuf. "Baik aku akan pergi tapi urusan kita belum selesai! sampai kapanpun aku tidak akan membiarkan wanita ini merebut kebahagiaanku!" Selia kemudian pergi setelah mengatakan kata-kata itu. Ferdy ingin mengatakan sesuatu tapi sebelum dia sempat mengatakan sepatah kata pun Yusuf sudah berbicara lebih dulu. "Untukmu, aku tidak akan ada toleransi! sekali saja kau menyakiti keluargaku maka semua kejahatanm
Baca selengkapnya
Bab 55. Rahasia Masa Lalu
"Alena!" Ya... yang sedang berada di ruangan itu dan menatap Bella dengan tajam memanglah Alena. Alena, tentu saja Bella sangat ingat dengan nama itu. Wanita yang sudah menjadi salah seorang yang menorehkan luka pedih dimasa lalunya. Wanita yang menjadi penyebab dia tidak pernah bisa menyelamatkan rumah tangganya bersama Alex yang waktu itu sempat ingin diperbaikinya saat sedang hamil. "Apa kabar? Apa kau masih ingat sahabat lamamu ini?" Sebuah sapaan yang tentu saja langsung membuat hati Bella menjadi geram. "Ada urusan apa kau disini dan membuat gaduh di kantorku!" Sebuah jawaban yang sama sekali tidak bersahabat untuk seseorang yang menyebut namanya sahabat lama. "Ternyata begini penyambutan mu setelah sekian lama kita tidak bertemu." Alena masih berbicara seolah dia adalah orang yang sangat dinantikan oleh Bella. "Tidak perlu berbasa-basi! Apa maksud dan tujuanmu ada dikantor ini." Alena akhirnya menghentikan senyumnya dan kini berganti de
Baca selengkapnya
Bab 56. Permainan Bryan Yang Menyenangkan
'Apa sekarang saatnya aku menceritakan semua masa laluku pada Yusuf? Aku memang butuh seseorang untuk berbagi cerita.' Bella masih berpikir hal seperti itu sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk bercerita. "Dia Alena dan dia istri Alex mantan suamiku dulu." Bella memulai ceritanya sementara Yusuf memilih menjadi pendengar sejati. Dia tidak memotong atau pun menyanggah saat Bella bercerita. "Apa kau ingin mendengar saran dariku?" Pertanyaan itu yang diberikan Yusuf saat Bella sudah selesai bercerita. "Apa?" "Sebaiknya kau memberi tahu Bryan tentang Alex sebagai papa kandungnya." "Tidak!" Tentu saja jawaban dari Yusuf membuat Bella gusar dan menatap Yusuf tajam. "Apa maksudmu berbicara seperti itu. Aku tahu Bryan itu bukan anak kandungmu tapi aku tidak suka kau memberi jalan keluar seperti itu." Masih banyak kata kata bernada merah yang dikatakan Bella dan Yusuf hanya diam saja mendengarkannya. Yusuf sengaja memberi waktu untuk Bella
Baca selengkapnya
Bab 57. Cinta Bersemi di Minggu Pagi Bag. A
Permainan berlanjut, kali ini Yusuf memilih lebih banyak kalah dan tentu saja membuat Bryan senang karena selalu menang tapi apakah yang dipikirkan Yusuf memang demikian? Yusuf akan tampak sedih setiap kali kalah padahal dalam hati dia bersorak karena bisa mencium Bella lagi. 'Ampuni aku ya Allah, aku tahu ini tidak seharusnya tapi apa salah bila aku menginginkan mencium istriku?' Lain halnya yang dipikirkan Bella. 'Ihh laki laki ini sepertinya sengaja memanfaatkan kesempatan untuk menciumiku, tapi jujur aku menyukainya dan berharap dia mengalah saja terus.' Tentu saja sebuah pemikiran yang membuat Bella menertawakan dirinya dalam hati karena tingkahnya tampak konyol. *** Hari Minggu Yusuf sengaja bangun pagi karena akan joging di komplek perumahan itu bersama Bella dan juga Bryan. Selain joging Yusuf pun berjanji untuk mengajari Bryan berenang. Bryan tentu saja tidak akan melewatkan kesempatan itu, pagi pagi dia sudah bangun dan mempersiapkan dirinya. "Ayo pa, ma kita joging
Baca selengkapnya
Bab 58. Cinta Bersemi di Minggu Pagi Bag. B
Yusuf, Bella dan Bryan sedang joging. Mereka bergabung dengan keluarga lain yang ternyata juga melakukan hal yang sama. Mereka joging bersama dalam suasana hangat penuh keceriaan. Pada kesempatan itu Yusuf berkenalan dengan keluarga keluarga lain. Bryan yang paling antusias memperkenalkan papanya. Yusuf dan Bella hanya tersenyum saja melihat tingkah Yusuf yang menggemaskan. Cukup jauh jarak yang sudah mereka lalui sampai akhirnya Bryan berhenti. "Pa... Bryan capek tidak bisa jalan lagi." "Ayo papa gendong!" Yusuf segera berjongkok dan menyuruh Bryan naik ke punggungnya. "Tapi ini masih jauh dari rumah! Nanti papa capek." Jawaban Bryan tentu saja membuat Yusuf terharu melihat putranya ternyata memikirkannya. "Papa tidak akan capek kalau cuma menggendong Bryan kecuali ..." Yusuf sengaja menggantung kata katanya. "Kecuali apa pa?" Bukan hanya Bryan yang penasaran tapi Bella pun diam diam ingin tahu. "Kecuali kalau harus m
Baca selengkapnya
Bab 59. Kejujuran Tentang Alex Bag. A
Yusuf dan Bryan kemudian menuju ke kolam renang. Yusuf memberikan banyak penjelasan tentang cara cara berenang pada Bryan sebelum anak itu memulainya. "Kenapa susah sekali pa? Bryan bahkan tidak bergerak sama sekali padahal sudah menggerakkan kaki dan tangan" Keluhan pertama yang di ucapkan Bryan adalah itu dan tentu saja membuat Yusuf tersenyum. "Memang tidak bisa instan tapi harus selangkah demi selangkah." Yusuf kemudian memberikan contoh menggerakkan kedua kaki saja dan Bryan mengikutinya. "Ya seperti itu, jadi gerakan kaki dulu, nanti dilanjutkan dengan gerakan tangan." Bryan melakukan semua yang diajarkan oleh Yusuf. Yusuf memegang tubuh putranya sementara anak itu melakukan gerakan tangan dan kaki sehingga Bryan merasa seperti melayang didalam air. Yusuf tidak menyadari kalau Bella sedang memperhatikan mereka yang sedang asyik berenang. 'Laki laki itu sangat sabar sekali mengajari putraku! Coba tadi aku ikut saja pasti akan diajari
Baca selengkapnya
Bab 60. Kejujuran Tentang Alex Bag. 2
Yusuf akhirnya menyelesaikan kalimat paling berat itu. Matanya berkaca kaca menahan rasa hati sekaligus penasaran mendengar tanggapan Bryan. "Tapi laki laki itu tidak pernah ada bersama Bryan dan kata kakek sejak lahir Bryan hanya punya mama." Jawaban Bryan tentu saja tidak pernah disangka oleh Yusuf. "Tapi laki laki itu masih hidup, sayang. Namanya Alex dan suatu saat pasti akan menemui mu dan mengatakan pada mu kalau dia adalah papa kandung mu." "Aku tidak mengenalnya jadi aku tidak akan peduli." "Tapi bagaimana kalau dia memaksa agar Bryan ikut dengannya?" Tentu saja Yusuf masih sangat takut memikirkan hal itu. Memikirkan akan kehilangan Bryan saja membuatnya tidak bisa berpikir dengan jernih. "Apa papa tidak sayang lagi padaku hingga membicarakan hal ini? Apa papa akan meninggalkanku karena tahu papaku masih ada?" Pertanyaan Bryan tentu saja langsung membuat Yusuf menyadari kalau anak itu terluka dan sedang bersedih. "Kalau papa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status