All Chapters of Suami Yang Tersakiti: Chapter 41 - Chapter 50
107 Chapters
Bab 41. Alasan Menghindari Malam Pertama
Resepsi pernikahan Yusuf dan Bella akhirnya digelar seharian dengan sangat meriah. Resepsi itu dihadiri oleh orang orang penting dari berbagai kalangan. Rekan rekan bisnis Bella, Hartawan dan dari Yusuf sendiri datang untuk memberi ucapan selamat.Salah satunya yang sangat membuat Yusuf bahagia adalah kehadiran sahabat sahabatnya yaitu Ustad Haikal dan Surya. Yusuf memeluk kedua sahabatnya itu dengan hangat. Dia bahkan meluangkan waktu khusus untuk berbicara dengan kedua sahabatnya itu tapi tentu saja setelah meminta izin pada Bella.Bella sebenarnya tidak mengatakan apapun tapi sikap diamnya diartikan setuju oleh Yusuf.Yusuf sengaja membawa kedua sahabatnya itu ke halaman belakang agar bisa berbicara dengan leluasa dan santai."Seharusnya tidak perlu sampai seperti ini. Hari ini hari berbahagia mu seharusnya kau duduk bersanding di pelaminan dan menerima para tamu.""Acaranya kan sudah selesai tamu yang tersisa itu adalah sahabat mertuaku jadi ak
Read more
Bab 42. Malam Pertama Yang Berbeda
Yusuf tidak bisa mengelak lagi kecuali menurut permintaan mertuanya itu. Yusuf melangkah dengan gontai menuju ke kamar pengantinnya.'Kau pikir bisa membohongi papa? Kalian pikir lebih hebat dari papa?'Hartawan tersenyum penuh arti setelah mengatakan itu dalam hatinya sambil terus melihat Yusuf yang kini berdiri tepat didepan kamarnya.'Apa yang harus ku lakukan? Bagaimana kalau Bella mengusirku keluar dari kamar ini?'Berbagai ketakutan itulah yang menghantui Yusuf sejak resepsi sehingga membuatnya selalu tampak banyak pikiran. Walau sudah berusaha untuk ditutupinya tapi beberapa orang masih bisa menebak kalau dia sedang memikirkan sesuatu. Salah satu yang curiga adalah Hartawan sendiri yang berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi.Yusuf memutar knop pintu dan ternyata tidak dikunci padahal dia sudah mengira kalau Bella akan mengunci pintu kamar untuknya.Yusuf melangkah perlahan masuk kedalam kamar itu. Hatinya semakin berdebar memb
Read more
Bab 43. Sandiwara Pernikahan
Beberapa saat yang lalu saat Yusuf mendekati Bella. Bella sama sekali tidak bermaksud untuk menggoda Yusuf tapi pakaiannya yang tersingkap itu murni karena dirinya yang gelisah dan selalu membolak balikkan badan sehingga tidak sadar pakaiannya tersingkap dan menunjukkan pahanya. Bella terkejut saat melihat Yusuf berjalan mendekatinya. Sebuah prasangka buruk terlintas dihatinya. 'Mau apa laki laki ini mendekatiku! Apa dia mau melakukan sesuatu yang buruk?' Bella sudah dipenuhi pikiran negatif dan hampir saja dia membuka mata dan memaki Yusuf tapi semuanya urung karena Yusuf hanya membetulkan pakaiannya yang tersingkap. Bella masih menyangka Yusuf akan melakukan hal lain tapi ternyata laki laki itu tidak melakukan apa apalagi kecuali menatapnya sejenak lalu bergegas untuk mengambil air wudhu. Kejadian itu jelas membuat pikiran Bella tidak karu karuan. Semua yang diduganya tidak satupun yang terjadi. 'Apakah laki laki itu memang p
Read more
Bab 44. Sandiwara Terus Berlanjut
7 hari berlalu. Yusuf dan Bella masih terus memainkan sandiwara yang sama saat harus berhadapan dengan Hartawan. Seperti saat sarapan pagi itu. "Bagaimana Bella? Apa Yusuf sudah berhasil membuatmu hamil?" Yusuf dan Bella yang sedang makan tentu saja tersedak mendengar pertanyaan Hartawan yang blak blakan. Ini bukan pertama kalinya Hartawan menanyakan hal yang sama. Bahkan saat hari pertama setelah pernikahan pun dia sudah menanyakan hal yang personal itu. Baik Yusuf dan Bella tentu saja kelabakan ketika ditodong pertanyaan seperti itu. "Papa apaan sih! Disini juga ada Bryan." Bella melayangkan protesnya karena pertanyaan yang diberikan papanya ini sungguh tidak ingin didengarnya. "Justru karena ada Bryan makanya papa bertanya seperti ini. Asal kalian tahu Bryan itu sudah sangat menginginkan adik." "Iya ma, pa. Bryan ingin seperti teman teman yang memiliki adik." Jawaban Bryan tentu saja membuat Y
Read more
Bab 45. Malam Malam Menggoda
Bella membuka mata saat yakin Bryan dan Yusuf sudah tidur. Dia menyentuh keningnya yang telah dicium oleh Yusuf. 'Mengapa hatiku berdebar tidak karuan seperti ini? Mengapa aku merasa bahagia dia mengecup ku.' Semua yang dikatakan Bella dalam hatinya itu semakin membuat perasaannya tidak karuan. Bella memilih bangun dan bersandar sambil memperhatikan Bryan yang kini tertidur dalam pelukan Yusuf. 'Mengapa putraku bisa sedekat ini dengan laki laki ini? Padaku saja dia jarang minta untuk dikecup apalagi dipeluk seperti ini! Apakah pelukan laki laki ini begitu hangat dan menyenangkan hingga putraku tampak sangat bahagia seperti ini?" Bukan tanpa sebab Bella mengatakan itu. Bryan memang tampak sangat bahagia dan nyaman tidur didalam pelukan Yusuf dan itu yang membuat Bella sedikit iri. 'Bagaimana kalau putraku sampai tidak bisa berpisah dengan laki laki ini? Apa yang akan terjadi kalau suatu hari nanti laki laki ini pergi dari sini.' Kekhawatiran ini sebenarnya membuat hati Bella ter
Read more
Bab 46. Bicara Dari Hati Kehati
Yusuf hanya menggeleng karena tidak mungkin baginya mengatakan pada Bella kalau dia memikirkan kemungkinan mereka untuk berjodoh. Mereka berdua terdiam lagi sambil sesekali meneguk cokelat yang panasnya semakin berkurang itu. "Kalau aku melakukan sesuatu yang tidak kau sukai dan aku minta maaf apa kau akan memaafkanku." "Apa yang kau lakukan?" Bella tentu saja belumlah mengerti arah pembicaraan Yusuf. Berbeda dengan Yusuf yang sedang memikirkan kecupan yang telah dilakukannya. "Sebaiknya aku jujur saja dari pada aku terus kepikiran." Bella sedang menduga duga kira kira yang dimaksud oleh Yusuf. "Saat kau tidur tadi, aku mengecup kening mu." Baru saja Bella mau menanggapi tapi Yusuf sudah melanjutkan kata katanya. "Tapi semua karena permintaan Bryan yang baru mau tidur kalau aku mengecup mu dulu." "Jadi karena Bryan?" Bella justru mempertanyakan itu dan membuat Yusuf sedikit gugup tapi dia mengangguk. "Jadi hanya karena Bryan? Kalau bukan karena Bryan kau tidak akan melaku
Read more
Bab 47. Hati Berdebar
Yusuf membuka mata dan terkejut karena Bella tertidur dengan menyandarkan diri di pundaknya. Rupanya mereka berdua tertidur di sofa dalam posisi duduk. Memang semalam mereka sudah bicara dari hati ke hati dan itu membuat hubungan mereka lebih terbuka dan hati lebih hangat. 'Bagaimana ini? Aku harus segera salat subuh sementara Bella masih bersandar di bahuku.' Memang saat itu sudah terdengar adzan subuh dari kejauhan dan itu membuat Yusuf buru buru ingin melaksanakan salat. 'Kalau ku bangunkan kasian juga, Bella sepertinya sedang terlelap.' Yusuf terus berpikir dan akhirnya memutuskan untuk memindahkan Bella ke ranjang. Perlahan Yusuf merubah posisinya tubuhnya hingga tubuh Bella kini berada dalam pangkuannya lalu membawanya ke ranjang dan menidurkannya. Yusuf menatap sejenak wajah cantik Bella lalu tersenyum sekilas. Bella membuka mata saat Yusuf sudah berlalu untuk berwudhu. 'Mengapa perlakuan laki laki ini semakin manis dan membuatku s
Read more
Bab 48. Karena Kecupan
Bella sudah bersiap dengan baju kerjanya saat Yusuf masuk ke kamar. Dia bingung sendiri hari ini akan memakai baju yang mana ditambah lagi ada Bella di kamar itu membuatnya sedikit risih. 'Bagaimana ini? Walau dia sekarang adalah istriku tapi tetap saja aku merasa malu bila harus berganti baju dihadapannya.' Yusuf masih berpikir dan belum menemukan solusi saat Bella mengatakan sesuatu. "Aku sudah menyiapkan baju untukmu." Ucap Bella sambil menunjuk baju yang dimaksudnya yang sudah diletakkannya di ranjang. "Kau menyiapkannya untukku?" Wajar saja bila Yusuf bertanya seperti itu karena dia tidak pernah menyangka sama sekali Bella akan melakukan hal yang sepenting itu padanya. 'Kenapa sikapnya semakin baik seperti ini? Apakah dia mulai menyukaiku' Yusuf masih saja belum bisa menemukan jawaban dari perubahan sikap Bella. "Hari ini kita akan ke kantor jadi penampilanmu harus rapi dan menarik dan papa yang menyiapkan semua pakaian itu dan memba
Read more
Bab 49. Di Sekolah Bryan
Yusuf, Bella dan Bryan dalam perjalanan menuju ke sekolah. Sesekali Bella melirik Yusuf yang sedang fokus menyetir. Yusuf bukannya tidak tahu kalau Bella sering meliriknya tapi dia sengaja tidak ingin merusak suasana yang sedang tercipta. 'Aku memang belum tahu bagaimana perasaanmu padaku saat ini seperti aku yang juga belum bisa memastikan seperti apa perasaanku padamu tapi kalau ada yang bertanya apa yang kurasakan sekarang maka bisa dipastikan kalau saat ini aku sedang bahagia.' Bukan tanpa alasan Yusuf mengatakan itu dalam hatinya tapi karena beberapa hari ini sikap Bella mulai berubah menjadi lebih baik dan lebih hangat padanya. Bella tidak pernah lagi menampakkan wajah jutek padanya seperti awal awal mereka bertemu. Bukan hanya soal Bella yang membuatnya semakin nyaman tapi juga karena Bryan yang menyayanginya melebihi papa kandung yang membuatnya merasa sangat beruntung. Dilain sisi, Bella pun sedang memikirkan perasaannya pada Yusuf. 'Bagai
Read more
Bab 50. Pujian Yang Membuat Jantung Berdegup Kencang
Yusuf menarik nafas lega karena Bella akhirnya mau mengalah. "Bryan, kau mau ikut papa dan mama saja atau tetap masuk sekolah hari ini." Pertanyaan ini tentu saja ditnykn oleh Yusuf saat suasana sudah membaik. "Bryan masuk sekolah saja, lagi pula sekarang semua sudah tahu kalau Bryan punya papa dan mama." "Kau memang putra papa yang hebat dan tentu saja papa bangga padamu." Yusuf memberikan kecupan dikening anak itu sebelum melangkah masuk ke kelasnya. "Tapi nanti papa harus menjemputku dan kita bermain dikantor mama." Sebenarnya ini salahku juga karena selama ini kurang memperhatikan putraku. Aku bahkan tidak sadar kalau putraku sangat mendambakan figur seorang papa.' Kata kata penyesalan ini hanyalah diucapkan Bella dalam hatinya karena tidak mungkin mengakuinya didepan Yusuf. 'Dan lagi laki laki ini menyelesaikan semuanya dengan bijak. Seandainya tadi dia tidak ada entah apa yang sudah ku lakukan disekolah ini.' Bella pastiny
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status