All Chapters of TERJERAT CINTA HOT MOMMY: Chapter 51 - Chapter 60
123 Chapters
MENEMUI BELINDA DIAM-DIAM.
Tengah malam Raffa terbangun lantaran lagi-lagi merasakan sesak di dadanya. Dia bangkit dari tempat tidur lantas keluar dari kamar dan menuju pantry. Tenggorokannya terasa kering, dia ingin mengambil air minum di kulkas.Setelah mengambil air dari kulkas, Raffa duduk di stoolbar lalu meminum cairan bening tersebut. Rasa dingin menjalar ke seluruh tenggorokan dan sedikit mengurangi sesak yang sempat menderanya. Raffa meletakkan botol air mineral yang masih tersisa separuh itu di meja."Heuh ...." Helaan napas panjang berembus di hidungnya. Bibirnya meringis menahan rasa nyeri yang terkadang masih muncul di bekas lukanya.Sampai detik ini dia masih merasa penasaran dengan sosok yang ingin menghabisinya. Selama ini Raffa merasa tidak mempunyai musuh di luaran sana. Namun, kenapa tiba-tiba ada orang yang mengeroyoknya hingga babak belur."Siapa orang itu?" Pikiran Raffa menerawang, bayangan kejadian tempo hari kembali berkelebat di ingatan.Seingatnya, orang yang memukulinya mengatakan ji
Read more
"YANG KANGEN SI JACK"
"Kenapa bisa begini, Raffa? Apa yang terjadi sama kamu? Mukamu kenapa banyak lebam dan luka-luka?" Belinda mencecar banyak sekali pertanyaan kepada Raffa yang saat ini berbaring di pangkuannya. Perempuan itu terkejut bukan main ketika melihat wajah kekasihnya yang tampan di bawah sinar lampu kamar miliknya. Bekas jahitan dan beberapa bekas luka bertebaran di seluruh wajah pemuda itu menjadi pusat perhatian Belinda. Dan, tanggapan Raffa justru membuat sang kekasih menjadi kesal bukan main. Dengan santainya dia malah menjawab, "Namanya juga anak muda, sekali-kali bandel dikit enggak apa-apa 'kan ya? Muka aku juga masih tetep keliatan ganteng 'kan?" Raffa mengerling nakal seraya mencium berulang tangan Belinda yang ada di kepalanya. Belinda menghela napas panjang, sambil memutar bola matanya ke atas. Dia heran, kekasihnya sangat percaya diri sekali. "Aku ini serius nanya, Raf. Kamu kenapa jawabnya kayak santai begitu," ujarnya sembari memindai wajah Raffa. "kamu itu malah tambah jel
Read more
SUKA, BEL?
Raffa mulai melumat dan memagut bibir tipis Belinda yang selama sepekan tidak dia sentuh. Bibir yang selalu terasa manis saat dia merasainya.Belinda melenguh kala tangan kokoh Raffa mulai menelusup di balik piyama tidurnya. Gesekan kulit tangan Raffa seperti sengatan aliran listrik yang membuat seluruh tubuhnya menegang."Raffa ...." Suara Belinda terdengar erotis di telinga Raffa yang sudah terbakar gairah sejak beberapa saat yang lalu.Pemuda itu mencium kening lalu turun ke kedua kelopak mata Belinda yang terpejam, lantas ganti mencium pipi putih itu."Kangen, Bel," bisiknya parau. Lantas, melumat bibir itu lagi dengan penuh nafsu. Ciuman itu turun ke leher jenjang Belinda, dan merambat ke tulang selangka, menggigitnya kecil hingga berbekas jejak keunguan."Eugh ...." Desahan kembali lolos dari bibir Belinda yang meremang dan semakin terbakar gairah.Tak berhenti di situ, pemuda yang saat ini tengah menikmati hangatnya kulit Belinda perlahan mengangkat tubuh langsing itu ke pangku
Read more
MENGUSUT SAMPAI TUNTAS!
Sementara di Apartemen pemuda itu, ada dua orang yang sedang mencari keberadaan Raffa sejak tadi. Ibu Farah dan Vano kelimpungan lantaran tidak menemukan Raffa di manapun. "Vano, gimana ini? Raffa ke mana?" tanya bu Farah dengan cemas dan khawatir. Beliau tak henti berjalan mondar-mandir layaknya alat pelicin pakaian. "Hapenya pakek ditinggal lagi. Ibu jadi susah 'kan mau nelepon dia. Anak itu bener-bener." Bu Farah menggerutu kesal lantaran tak bisa mencari tahu di mana Raffa berada sekarang. Vano yang sedari tadi ikut-ikutan cemas juga turut merutuki sahabatnya itu. Dalam kondisi seperti itu, sebenarnya Raffa pergi ke mana. Hampir tiga jam dia dan bu Farah menunggu kepulangannya. "Raffa mungkin cari angin, Tante. Dia bawa mobilnya Vano," ujar Vano yang malah semakin menambah kecemasan bu Farah. Menatap terkejut sembari memijat pangkal hidungnya, bu Farah lantas berkata lagi. "Cari angin kok pakek mobil. Dia 'kan bisa di balkon kamar atau di sini." Mendesah gusar kemudian memici
Read more
MEMBUJUK RAFFA.
Keesokannya, Vano dan Raffa tengah dalam perjalanan menuju bengkel, tempat di mana mobil Raffa di servis. Kondisi mobil yang lumayan parah memakan waktu yang juga agak lama untuk memperbaikinya. Dan, oleh karena itu Raffa harus merogoh kocek yang lumayan dalam agar bodi si Fortuner hitam kesayangannya kembali seperti semula."Ck! Gara-gara ulah itu orang mobil gue jadi dibawa ke sini. Udah bayarnya mahal lagi." Raffa berdecak nyaring hingga membuat Vano menoleh seraya menahan kesal."Sabar, Raf. Polisi juga lagi bertindak. Kita tinggal tunggu kabar dari mereka aja." Vano menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu. Sudah hampir dua pekan kasus pengeroyokan itu dilaporkan. Namun, belum ada petunjuk dari pihak kepolisian mengenai perkembangan kasus tersebut. Seakan polisi sangat sulit untuk melacak keberadaan pelaku. "Huh! Kalo emang bener dalangnya si Bima, gue bakalan jeblosin dia ke penjara," ujar Raffa yang seketika ditanggapi Vano."Emang segampang itu?" Vano menautkan alisnya. "Bukannya
Read more
GIMANA KALO BELINDA HAMIL?
"Elu enggak ke diskotek?" tanya Raffa yang baru saja selesai mandi. Dia menghempaskan tubuhnya di sofa di samping Vano yang sedang sibuk dengan ponselnya. "Gue lagi males. Capek, Raf!" Vano menyahuti tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel. Entah apa yang membuatnya sibuk seperti itu. "Ck! Bisa capek juga lu. Gue pikir enggak bisa," celetuk Raffa menanggapi keluhan Vano. Bola mata Vano memutar ke atas. "Ya kali, Raf! Emang gue robot, yang enggak bisa capek. Aneh lu!" sungutnya. "Masa sih?" Raffa melipat bibirnya seraya menahan tawa. "Bikin enak orang juga butuh tenaga kali, Raf! Apalagi kalo tante-tantenya minta lagi." Vano berseloroh seakan dia merasa tidak terima jika Raffa meragukannya. "Tapi 'kan lu dapet bonus." "Bonus apaan! Pelanggan gue pelit-pelit, Raf! Kesel gue! Jadi males kerja begituan lagi." Raffa berdecak seraya menggeleng. "Entar enggak bisa jajanin cewek lu. Kalo lu enggak kerja," ejeknya. "Udah putus gue, sama dia."Menggeser posisi duduknya, Raffa
Read more
TAK SENGAJA KETEMU TANTE DINI.
Satu Minggu kemudian....Hari ini Raffa yang berniat ingin pergi ke pusat perbelanjaan secara tidak sengaja bertemu dengan Tante Rika. Pertemuan itu sungguh di luar dugaan, biar bagaimana pun Raffa sudah tidak ingin berurusan lagi dengan masa lalunya. Namun, demi menjaga perasaan seseorang yang pernah baik kepadanya, Raffa pun memutuskan untuk menerima tawaran Tante Rika.Perempuan itu meminta Raffa menemaninya makan. Hitung-hitung melepas kangen katanya. Dan, di sinilah mereka berada sekarang. Di sebuah foodcurt yang ada di mall."Denger-denger kamu udah enggak lagi kerja di diskotek, ya? Kenapa Raf? Kenapa kamu keluar?" tanya tante Rika yang sangat menyayangkan jika kabar yang dia dengar ternyata benar adanya.Raffa mengangguk cepat lantas menjawab, "Aku cuma mau cari kerjaan yang lain aja, Tan. Enggak mungkin juga 'kan aku selamanya kerja begituan." Jawaban yang cukup membuat perempuan di hadapannya termenung."Iya, tante paham. Tapi 'kan kamu udah banyak pelanggan, Raf? Emang engg
Read more
PULANG KE RUMAH.
Saat ini Raffa tengah dalam perjalanan menuju rumah lamanya. Rumah orang tuanya yang dia tinggalkan sejak tiga tahun lalu. Berkat dorongan dari tante Dini, pemuda itu pada akhirnya memutuskan untuk pulang dan meminta maaf kepada ayahnya. 'Kamu harus pulang Raffa. Ini semua demi kebaikan kamu dan Belinda. Bukankah kamu mau merebutnya dari Bima? Karena itu kamu harus punya kuasa atas itu. Bima bukan orang sembarangan. Dia punya nama besar. Kalau kamu kekeh mau menghadapinya sendirian itu enggak akan berhasil. Kamu mau jauh dari Belinda selamanya? Enggak 'kan?' Perkataan tante Dini beberapa waktu yang lalu, yang seketika membuat pikiran Raffa jadi terbuka.Ego dalam dirinya, dia buang jauh-jauh. Kini yang ada hanya kemantapan hati dan keinginan untuk segera membawa Belinda pergi dari rumah Bima."Apa pun akan gue lakuin demi Belinda. Sekali pun gue harus berdamai sama Ayah. Yah, demi kamu, Bel," gumam Raffa, lantas melirik hadiah yang dia bawa. "Semoga Ibu suka sama hadiahnya." Dia ter
Read more
BERTEMU AYAH.
"Raffa!""I-ibu?" Raffa sempat terpaku sejenak, sebelum dia langsung meletakkan barang bawaannya begitu saja di lantai. "Bu." Dia memeluk erat sang ibu yang berdiri di depan pintu."Kamu pulang, Nak." Bu Farah mulai terisak di dekapan sang putra. "Kamu pulang," lirihnya, mengurai pelukan lantas menatap lekat Raffa. Meski baru satu Minggu yang lalu mereka bertemu dan sempat menghabiskan waktu bersama. Namun, kerinduan ibu yang semula terbayarkan kini hadir kembali.Sang anak yang kala itu menolak untuk diajak pulang kini ada di hadapannya. Bu Farah begitu bahagia, itu tandanya Raffa mulai mau melupakan masa lalu. Masalahnya dengan sang ayah yang bertahun-tahun telah mendarah daging mungkin akan segera selesai. Seperti harapannya sejak dulu. Suami dan putra satu-satunya ini berdamai dan menjadi rukun.Raffa mencium kening ibu, lalu mengusap jejak air mata di wajah perempuan yang telah melahirkannya itu. "Raffa pulang, Bu. Sesuai dengan apa yang Ibu mau. Ibu senang?" ucapnya sambil merai
Read more
HAMPIR TERBONGKAR.
Bukan tanpa alasan ayah berkata demikian sebab selama ini Raffa tak pernah lepas dari pantauannya. Membayar beberapa orang untuk mengawasi gerak-gerik sang anak selama hampir tiga tahun belakangan ini. Tak ada secuil rahasia pun yang tidak ayah ketahui. Begitu pun soal hubungan Raffa dengan Belinda.Yah, ayah tahu mengenai pekerjaan Raffa yang menjadi lelaki bayaran di sebuah diskotek ternama di ibu kota. Beliau pun tahu jika saat ini putranya itu sudah tak lagi menjalani profesinya. Turut senang lantaran anaknya mulai berpikiran dewasa dan menyadari jika pekerjaannya selama ini bukanlah pekerjaan yang halal.Namun, ayah merasa kecewa ketika tahu Raffa menjalin hubungan dengan pelanggannya bahkan sudah sangat melewati batas. Itu yang membuat ayah lagi-lagi kehilangan rasa percaya terhadap Raffa. Sewaktu beliau sedang berada di Puncak untuk bertemu dengan para kliennya di sebuah Restoran. Ayah secara tidak sengaja melihat Raffa dengan seorang perempuan.Lalu, ayah memerintahkan anak bu
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status