Lahat ng Kabanata ng Azura : The World of A Man's Love: Kabanata 11 - Kabanata 20
66 Kabanata
BAB 10 MALAM PANJANG
Saat ini “Bagaimana kalian bisa mengenal Profesor Elan?” tanya Ethan, masih tidak menyangka. Kayla, Rovin dan Aelin sudah masuk ke dalam mobil yang baru saja mengantar mereka ke gubuk besar di belakang. “Kita bicarakan itu di jalan, oke?” balas Rovin sambil menyalakan mobilnya. Ethan menghela napas. Begitu banyak pertanyaan di kepalanya hingga rasanya akan meledak. Ia pun masuk ke dalam mobil dan duduk di belakang, kali ini di sebelah Aelin yang masih terasa canggung baginya. “Ini benar-benar malam yang sangat panjang..” gumam Kayla sambil menatap keluar jendela dengan mata menahan kantuk. “Kau pasti lelah karena harus menyelesaikan banyak misi dari profesor hari ini..” balas Aelin, menepuk lembut pundak Kayla dari belakang. Misi? “Mungkin aku seharusnya tidak melakukan itu.. Kita benar-benar telah masuk perangkap Demios, huh!” keluh Kayla sambil menghela napas cukup panjang. “Ngomong-ngomong.. bagaimana caranya
Magbasa pa
BAB 11 DUA SISI KOIN I
Gunung Zyn Kota Baylee, Mei 2020 – Saat ini“Apa yang kalian lakukan?!” teriak Aelin ketika tubuhnya ditarik paksa untuk diikatkan ke kursi.Dalam waktu singkat, Aelin dan Layra sudah diikatkan ke kursi di samping ibu Aelin, Leane Kensley. Sementara setelah pria-pria itu menggeledah tubuh Aelin, tapi tidak bisa menemukan yang dicari, mereka segera mundur menyilakan pria lain.Salah seorang pria yang tampaknya bos dari keempat pria itu, menarik dagu Aelin dengan seringai tipis. “Kau tentu tahu apa yang kami inginkan, Nona Aelin?”Aelin menelan ludah.“Di mana kalung itu?” tanya pria yang sama.“Jangan katakan apapun, Aelin!” sahut Leane dengan wajah meringis kesakitan dari tangannya yang terluka.“Diam nenek tua!” Pria lain langsung menampar Leane dengan keras, membuat Aelin tercengang dan meronta-ronta untuk melepaskan cengkraman pada dagunya sambil menjerit. “HENTIKAN!”Pria yang menarik dagu Aelin tadi sudah berdiri k
Magbasa pa
BAB 12 DUA SISI KOIN II
Kota Baylee, Januari 2005 - 15 Tahun Lalu Seorang pemuda 30-an tiba-tiba muncul di depan Leane dan Derin saat mereka masih dikejar-kejar kelompok Demios. Orang-orang yang mengejar mereka, hampir saja menemukan tempat mereka sembunyi di belakang sebuah gubuk kecil. Tapi pemuda yang entah darimana asalnya, berhasil mengalihkan perhatian dengan diam-diam melepaskan beberapa ular ke tempat orang-orang yang mengejar mereka berada. Alhasil, mereka bertiga bisa pergi menjauh ke tempat lain saat orang-orang itu ketakutan. “Si..siapa.. Anda?” tanya Derin masih kewalahan. Leane mengamati tanpa berbicara. “Aku..” Pria itu tampak kebingungan. “Panggil saja.. Elan..” lanjut pria itu setelah beberapa saat. “..Elan Althen..” Derin dan Leane saling berpandangan. “Mengapa Anda.. menolong kami?” “Sebelum itu, di mana kalung spacetime yang kalian sembunyikan? Di rumah persembunyian sudah tidak ada..” tanya pria yang menyebut dirinya Elan, mengali
Magbasa pa
BAB 13 HARGA UNTUK KEPERCAYAAN
Gunung Zyn Kota Baylee, Mei 2020 – Saat ini Layra dan kelima anak buah Demios sudah mendapatkan kalung batu Ameet dari sebuah pot di pondok tempat Ethan dan Aelin bersembunyi sebelumnya. Layra mulai ragu dengan tindakannya setelah mendengar penjelasan Leane. Terlebih dengan kenyataan bahwa selama ini ia memiliki energi Aether yang mungkin telah melindunginya, untuk tetap hidup walau melebihi batas waktu selama di dunia yang bukan dunianya ini. Namun, Layra tetap memutuskan untuk pergi menemui Demios dan diam-diam berpikir untuk memastikan semuanya.
Magbasa pa
BAB 14 SATU SISI
Tanpa pikir panjang, Ethan segera berlari keluar.Setelah beberapa saat, langkah Ethan terhenti. Ia menyadari bahwa ia tidak tahu di mana bisa menemukan Aelin. Terlebih, saat ia juga sadar bahwa ia sedang mengkhawatirkan orang yang sebelumnya ia benci. Apa mungkin karena kini Ethan telah tahu, bahwa bukan Aelin yang menjadi penyebab di balik jatuhnya kedua orang tua Ethan di jembatan portal 15 tahun lalu, melainkan Demios?
Magbasa pa
BAB 15 AWAL KEKACAUAN
Kota Trevin – 5 Jam Lalu Kayla dan Rovin berlari terengah-engah, bersembunyi di sebuah gua yang lembap dan gelap. Sementara beberapa orang yang mengejar mereka, memutuskan untuk menyerah dan kembali ke tempat asal setelah mendapat perintah dari pria di ujung telepon, Darren. “Apa lagi yang mereka rencanakan?” keluh Rovin setelah mengambil napas dan duduk di lantai berbatu. “Setidaknya berkat itu, kita akhirnya bisa kabur dari mereka..” Kayla ikut duduk di samping
Magbasa pa
BAB 16 SKENARIO
“Tapi, apa yang akan kita lakukan di sana?” tanya Kayla bersama pandangan keempat orang lainnya yang menunggu jawaban Ethan.“Tentu untuk mencari tahu rencana Demios..” ujar Ethan, “..dengan mengawasi kegiatan mereka seperti yang mereka lakukan pada kita selama ini, misalnya..”Mereka mengangguk mengerti, meskipun masih tersirat keraguan yang tidak bisa Ethan baca.“Kita harus berhati-hati, karena mereka lebih banyak dari kita dan ada di mana-mana. Bisa jadi kita yang tertangkap lebih dulu oleh mereka sebelum kita tahu rencana mereka..” Profesor Elan mengingatkan dengan ekspresi khawatir, membuat semua orang kembali merenung.“Bagaimanapun, sepertinya Demios sudah berhenti mengincar kalung yang masih kita miliki. Jadi, kalian bisa pergi ke Kota Trevin dan bersembunyi dengan bantuan kalung spacetime yang ada padaku..” lanjut Profesor Elan, sambil membuka salah satu ubin lantai kayu dan mengeluarkan kalung spacetime, yang persis dengan kalung yang pernah dipegang
Magbasa pa
BAB 17 SKENARIO II
“Kau bercanda ya?!” Aelin masih terkejut dengan apa yang Darren katakan. Bagaimana bisa Aelin tiba-tiba menjadi sekretaris pribadi Darren, seorang Walikota Trevin yang baru saja diangkat? Aelin tidak bisa berhenti bingung. “Aku tidak bercanda,” timpal Darren, tanpa sadar membuat Aelin menoleh ke belakang, tempat Ethan, Kayla dan Rovin berdiri di balik jendela. “Kau sudah berpengalaman menjadi sekretaris Tuan Gustav, jadi tidak masalah untuk bekerja menjadi sekretarisku sekarang ‘kan?” Aelin tidak tahu harus berkata apa tentang situasi yang tiba-tiba ini, terutama di tengah proses untuk mengetahui rencana Demios dan kelompoknya. “Oh ya, apa kau sudah tahu bahwa aku menjadi Walikota Trevin sekarang?” tanya Darren, memastikan. “Ya..” Aelin mengalihkan pandangannya, meninggalkan Ethan, Kayla dan Rovin yang mengernyit heran tentang apa yang sebenarnya Aelin bicarakan dengan Darren. “Aku sudah berbicara dengan Tuan Gustav dan beliau tidak keberatan..” Da
Magbasa pa
BAB 18 IKATAN-IKATAN
“Mengapa kau bertanya begitu?” Aelin tidak mengerti maksud pertanyaan Ethan.Ethan dengan sedikit gugup, hanya menjawab. “Aku ingin tahu saja..”Aelin memiringkan kepalanya. Ingin tahu saja?“Kami hanya beberapa kali terlibat hubungan bisnis,” jawab Aelin setelah beberapa saat.Hub
Magbasa pa
BAB 19 IKATAN-IKATAN II
Kota Trevin, Januari 2005 – 15 Tahun LaluEthan dan Aelin kecil harus berpisah dunia setelah pertemuan singkat mereka, karena mereka harus melindungi ketiga kalung yang diinginkan Demios untuk menghancurkan dunia. Ethan kecil yang saat itu tidak tahu apapun, merasa semakin kehilangan setelah perasaan nyaman dan aman yang diberikan Aelin kecil ketika ia berkabung. Di perjalanan menuju portal, saat Ethan terpaksa pergi bersama Profesor Elan, Leane dan Layra kecil meninggalkan Aelin dan ayahnya Derin di Kota Trevin, anak buah Demios menemukan mereka berempat. Mereka pun harus berlarian di tenga
Magbasa pa
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status