All Chapters of Pejantan Tangguhku: Chapter 31 - Chapter 40
268 Chapters
Posisi Enam Sembilan
“Tuan, tolong jangan tinggalkan saya,” rengek Alya. Andrew mendengus pelan. Dia tidak berniat untuk meninggalkan Alya. Pria macam apa sampai tega meninggalkan wanita sendirian di tengah hutan seperti ini. Dia hanya jengkel karena wajahnya yang ‘dikencingi.’Tanpa berkata, Andrew jongkok. Alya yang paham langsung beralih ke gendongan kuat pria itu. Bagaikan mimpi, Alya bisa merasakan dadanya bersentuhan dengan punggung kekar dari Andrew. Ingin sekali dia meletakan kepalanya untuk bersandar di sana pasti terasa nyaman, tapi, dia takut kalau Andrew membentaknya lagi.Pria itu berjalan membelah hutan sampai tidak terasa sampai ke villa.Andrew sama sekali tidak beristirahat, seolah tubuh Alya tanpa beban. Bahkan, ketika meletakan tubuh Alya di sofa. Wajahnya tidak terlihat kepayahan, hanya nafasnya saja yang sedikit menderu.“Wajahmu pucat!” seru Andrew begitu melihat Alya. Alya sendiri merasakan tubuhnya melemas. Apa mungk
Read more
Kalau Ular Dokter Suka Mematuk Enggak?
Alya melenguh begitu area bawahnya dijilat oleh Andrew. Namun, dia tidak bisa leluasa mendesah karena mulutnya yang dijejali oleh keperkasaan Andrew.Alya bisa mendengar suara Andrew yang begitu rakus memakan apem tembemnya. Alih-alih untuk menyedot racun, rupanya Andrew memang bernafsu.Sedangkan Alya dengan sepenuh hati mengulum apa yang selama ini menjadi impiannya. Batang besar dan berurat. Meski, mulutnya harus tersiksa karena sangat sesak, Namun kenyataanya dia sangat menikmatinya.Sesekali, Alya melepas mulutnya, karena merasakan orgasme yang luar biasa di bawah sana. Oh, Andrew. Memang pejantan sejati, padahal hanya foreplay tapi mampu menerbangkan Alya menuju langit ke tujuh.Andrew melepas bibirnya. Dia mengumpat karena lagi-lagi wajahnya dipenuhi oleh cairan. Pria itu bangkit dan melihat tubuh Alya yang mengejang-ngejang.“Kamu memang tidak pandai memuaskan lelaki, masa kena gigi terus sedari tadi!” rutuknya. Alya tidak menja
Read more
Mandi Air Seni
“Kalau ularnya dokter sering mematuk enggak?”Ditodong pertanyaan seperti itu, jelas membuat sang Dokter kaget. Sebagai lelaki normal, dia tahu kalau Alya sedang memancingnya. Namun, dia harus menahan diri karena Alya adalah istrinya Andrew. Orang yang cukup terpandang di kota ini.“Saya sudah memeriksanya, Nyonya. sepertinya sudah tidak ada racun yang tersisa di dalam tubuh Nyonya, Nanti saya beri obat supaya bisa memulihkan kondisi Nyonya kembali,” sahut sang Dokter di luar ekspektasi dari Alya. Pria itu sepertinya sedang menjaga diri supaya tidak tergoda olehnya. Namun, Alya pantang menyerah.“Ularnya dokter pasti kuat ya mematuknya?”Si dokter menghela nafas. Mulutnya gatal ingin membalas dengan kata-kata yang lebih nakal, tapi dia harus menjaga kode etik seorang tenaga medis, terlebih lagi dia tidak mau berurusan dengan pengusaha sekelas Andrew.“Ini obatnya Nyonya, diminum dua kali sehari setelah maka
Read more
Kamar Mandi Birahi
Alya tidak kuasa saat mulutnya dikerjai oleh Andrew. Untuk pertama kali dalam hidupnya, dia mencecap sesuatu yang tidak bisa di mulutnya.“Nah, terus begitu. ingat jangan sampai kena gigi,” ancamnya. Dengan lelehan air mata, Alya terpaksa mengulumnya. Perlahan tapi pasti. Dia sekarang mulai belajar untuk melayani si joni Andrew yang suka mengamuk.Semakin lama Alya semakin larut. Sekujur tubuhnya merasakan panas. Rasa jijik berganti menjadi nikmat saat batang itu bergerak maju mundur.‘Apa yang salah dengan kencingnya, toh sama saja keluar dari lubang yang sama dengan cairan itu,’ sisi lain dari Alya membela. Akalnya dikuasai nafsu sekarang. Terlebih mindset Alya yang ingin terus dipuaskan, menyingkirkan kewarasannya.“Wah, kamu sekarang pandai sekali ya mengulum. Mau jadi jalang ya!” Lagi-lagi Andrew mengejek. Tapi, bagi Alya, itu adalah sebuah pujian. Andrew, lelaki perkasa dambaannya sudah mulai menikmati cara bermai
Read more
Tidak Kuasa Menahan Gejolak
“Bernando! Kamu di mana!”Yang dipanggil buru-buru keluar dari kamar Alya dan langsung berhadapan dengan tatapan tajam dari Andrew.“Ngapain kamu di kamar jalang itu?”“Maaf Tuan, tadi saya lihat Alya tertatih berjalan makanya saya bantu sampai kamarnya.” Bernando beralasan.“Lain kali jangan pedulikan jalang itu, sini ikut aku. ada yang harus aku bicarakan denganmu.”Bernando mengekori majikannya menuruni tangga. Mereka pun duduk di ruang tamu.“Bagaimana bisnis property kita? Ada kendala?” tanya Andrew yang terlihat menyilangkan kakinya sambil menyandarkan tubuh besarnya di sofa. Pria itu terlihat hanya menggunakan jubah tidur yang menampilkan bongkahan kokoh dadanya yang berbulu. Kalau dibuka jubah itu, terlihat Andrea hanya menggunakan celana dalam saja.“Untuk saat ini belum ada kendala, Tuan. Apalagi, kompleks Apartemen kita yang ada di daerah bintaro juga sudah h
Read more
Babak Baru Kehidupan Alya di Mansion
“Tuan! Alya kabur!”Andrew langsung melempar pandangan ke atas. Dia tertegun melihat Bernando yang menuruni tangga dengan sangat cepat.“Kabur? Bagaimana bisa?” tanya Andrew keheranan begitu Bernando sudah ada di hadapannya.“I-iya tuan, dia mengunakan seprai dan mengikatnya pada pagar balkon,” jelas Bernando.“Selalu saja menyusahkan,” gerutunya kesal.“Kita harus mencarinya sekarang, Tuan.”“Sebentar, Wanita itu tidak akan lari ke hutan, pasti dia tengah menurun menuju perkampungan sekarang,” analisa Andrew.“Mungkin dengan naik Mobil kita bisa menyusulnya Tuan.”Mereka pun bergegas masuk ke dalam mobil dan meninggalkan villa.Suasana langit malam itu begitu gelap. Sesekali terdengar suara halilintar yang menggelegar.Kedua pria itu mengarahkan pandangan ke jalanan yang menurun mencari sosok Alya. Terdengar Andrew yang mengumpat
Read more
Kejutan Di Tengah Malam
Andrew sudah tampak segar keluar dari kamar mandi. Setelah membopong wanita kampung tadi. Dia langsung menenggelamkan diri di dalam bath up yang dilengkapi dengan jakuzi. Menikmati sensasi semburan air yang mengenai tubuhnya. Terasa sangat menenangkan.Dia menggunakan celana boxer, lantas menuruni tangga di mana Bernando masih ada di sana.“Ayo temani saya minum dulu,” ajaknya. Bernando tidak segera menyahut. Dia tampak gelisah.“Kenapa kamu? Tidak mau menemani saya minum?” gertak Andrew.“Bukan begitu Tuan, tapi ibu saya sedang sakit,” sahut Bernando yang tampak takut-takut.Saat Bernando menyebut soal ibu, Andrew langsung memejamkan mata. Ada sesuatu yang tidak bisa diungkapkan berkaitan dengan ibu.“Pulang sana!” pekik Andrew yang langsung membuat Bernando mendongak.“Mohon maaf sekali Tuan, kalau bukan karena ibu saya sakit, pasti saya akan menemani Tuan.”“T
Read more
Jangan Bilang Orang Tuaku, Tuan
“Ada yang bisa saya bantu Tuan?” tanya pelayan muda itu yang terkejut melihat pria berperawakan besar itu tiba-tiba muncul dari belakangnya yang tak lain adalah Andrew.Mata Andrew yang sulit tergambarkan membuat pelayan muda itu begidik. Apalagi saat Andrew tiba-tiba menyikap roknya. “Jangan Tuan!” cegah pelayan muda itu sambil menahan roknya supaya tidak terbuka. Namun, apa daya, tenaganya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan si buas itu.“Wow mulus sekali,” decak Andrew sambil mengelus-elus bulatan ranum yang tersembunyi. Tidak memperdulikan gadis itu yang terus protes. Percuma saja karena mansion ini adalah miliknya, tidak ada siapapun yang bisa mencegahnya.“Kamu sudah pernah ngapain saja sama pacar kamu?” tanya Andrew dengan pandangan yang masih takjub ke bulatan sintal itu.“Saya belum pernah pacaran Tuan,”“Oh ya?” Mata Andrew begitu mengerikan s
Read more
Menyaksikan Buasnya Suamiku Bersama Wanita Lain
Prang!“Woi! Siapa itu?”Andrew langsung menghentikan gerakanya dan mencabut miliknya dari pelayan muda itu. Pria itu langsung berjalan ke sumber suara. Vas yang pecah tanpa ada siapapun di dekatnya membuat dahinya berkerut. Kemudian dia mengedarkan pandangan.“Siapapun kamu keluar!” suara bassnya mnggelegar memenuhi ruangan.Alya muncul dari tempat bersembunyiannya di bawah meja. Dia tahu resikonya kalau sampai tidak menuruti permintaan Andrew. Sepandai apapun dia bersembunyi, pasti pria buas itu akan menemukannya, dan tidak ada ampun baginya . Dengan menunduk, dia melangkah mendekati Andrew.“Oh, ternyata kamu wanita kampung,”  Andrew tersenyum meremehkan.       “Ngapain kamu ngintip-ngintip? Pengen?” imbuhnya.Alya tidak menyahut. Sekalipun dia mengungkapkan keinginannya, dia sudah bisa menebak kalau Andrew akan menepisnya dengan sangat hina. Meski
Read more
Semburan Deras Ke Dalam Dirimu
“Tuan, aku enggak nyaman kalau ada yang liatin,” ucap pelayan itu yang berbisik di dekat rahang keras Andrew.“Sudah anggap saja dia patung, enggak usah dihiraukan, sekarang kamu masukan milikku, terus goyang,” balas Andrew.Pelayan itu mengiyakan, meskipun dia merasa nyeri yang luar biasa saat batang besar yang menyesaki lubang senggamannya. Sekilas, dia melirik Alya dengan wajah yang sendu.Alya menggigit bibirnya melihat posisi bercinta yang sudah lama dia idamkan. Di pangku oleh tubuh bongsor dan berotot khas pejantan sejati. Ingin sekali dia berada di posisi gadis itu. Sambil dipangku. Sambil bercumbu. “Enggak bisa goyang, Tuan.”Andrew mendecak sebal. Memang sejatinya dia masih perawan sehingga belum tahu bagaimana cara bercinta dengan liar. Alya membatin, kalau seandainya dia menjadi gadis itu, pasti tanpa malu dia akan memberikan goyangan panas sampai Andrew belingsatan.“Naik turun saj
Read more
PREV
123456
...
27
DMCA.com Protection Status