Semua Bab LOVE GAME: Bab 1 - Bab 10
66 Bab
Part 01-Awal mula game
Namaku Clarissa Shaffira, saat ini aku sedang berada di Kafe bersama dengan teman-temanku untuk merayakan kelulusan SMP kami sekaligus merayakan diterimanya kami di SMA yang sama. Aku sudah berteman cukup lama dengan Christian, Lala dan Ares. Lebih tepatnya kami sudah bersahabat sejak kami masih duduk di bangku SD. Saat ini kami sedang memainkan sebuah permainan truth or dare. Kebetulan Christian sudah mendapatkan truth dengan mengakui hal paling memalukan yang dia rahasiakan yaitu tentang celana boxer kesayangannya yang berwarna pink bergambar hello kitty yang masih dia pakai sampai saat ini. Sedangkan Lala dan Ares sudah mendapatkan dare mereka yang menurutku lumayan keterlaluan. Ares harus membuat seorang gadis yang terkenal cupu bernama Rayanna agar jatuh cinta padanya. Sementara Lala harus mengaku hamil pada pria pertama yang masuk kedalam Kafe. Menurutku tindakan Lala saat berdrama tadi cukup keterlaluan, dia bisa-b
Baca selengkapnya
Part 02-Kehancuran Axcel
  Axcel POV Namaku Axcel Aditama Riguela, anak tunggal dari pasangan Alexander Riguela dan Andini Marselina Riguela. Saat ini aku berada di kelas XII di sebuah SMA ternama yang merupakan milik papaku. Bisa dibilang aku anak berada, siapa yang tidak mengenal keluarga Riguela? Kakekku yang bernama Samuel Riguela merupakan pemilik beberapa perusahaan besar warisan turun temurun keluarga yang dia kembangkan menjadi lebih besar. Papaku yang merupakan anak lelaki satu-satunya dikeluarga Riguela, tentu saja dia yang akan meneruskan bisnis keluarga. Sedangkan kakak dari papaku yang bernama Alana Swarini Riguela atau sekarang sudah berganti marga menjadi Negulian karena sudah menikah dengan keluarga Negulian yang juga deretan keluarga kaya. Aku memiliki pacar bernama Indira Cantika, kami sudah berpacaran sejak masih SMP kelas VIII. Aku sangat mencintai Indira, dia pacar pertamaku, dan kurasa dia cinta pertamaku. Hubungan kami san
Baca selengkapnya
Part 03-Bertemu
Axcel POV Hatiku terasa sangat sakit mengetahui gadis yang sangat aku cintai pergi begitu saja tanpa pamit. Dia bahkan pergi tanpa mendengarkan penjelasan dariku terlebih dahulu. Akhirnya  aku berjalan gontai keluar bandara lalu melajukan mobilku menuju rumah orangtuaku. "Indira, kenapa kamu ninggalin aku? Kenapa kamu gak percaya padaku? Kamu bahkan gak mau mendengarkan penjelasanku terlebih dulu." Kini aku duduk di ranjang king size miliku sambil memegang fotoku yang sedang bersama dengan Indira. Aku tak menyangka kisahku dan Indira yang sangat sempurna akan hancur seperti ini. Kami berpacaran selama kurang lebih empat tahun tapi harus kandas hanya karena kesalahpahaman. Padahal aku dan Indira yang digadang-gadang oleh banyak orang sebagai pasangan paling romantis, serasi, bahkan diharapkan sampai ke pelaminan ternyata harus kandas seperti ini. "Ini semua gara-gara gadis gila itu, awas saja aku kalau berte
Baca selengkapnya
Part 04-Mengalah
Axcel menarik tangan Clarissa dan membawanya ke gudang, dihempaskannya kasar tangan gadis itu membuat Clarissa mengaduh kesakitan dan nyaris saja tubuhnya terjatuh ke lantai karena hempasan kasar yang dilakukan Axcel padanya. Clarissa dapat melihat amarah yang besar dari wajah tampan yang kini terlihat sangat menyeramkan itu. Clarissa tidak mungkin dibunuh disini kan? Clarissa sangat takut karena sekarang mereka berada di gudang yang gelap dan pengap. "Sebenarnya apa sih tujuanmu mengaku-ngaku menjadi pacarku huh?" kak Axcel bertanya pada Clarissa dengan nada sinis sambil terus memberikan tatapan tajam pada Clarissa yang sudah menciut ketakutan. "Kak, soal yang waktu itu aku minta maaf," cicit Clarissa penuh dengan penyesalan. Clarissa hanya bisa menunduk karena tidak berani menatap Axcel yang tengah menatapnya dengan tatapan sinis seolah akan mengulitinya hidup-hidup. Sebenarnya Clarissa selalu kepikiran akan nasib Axcel dan Indira setelah hal tidak pantas y
Baca selengkapnya
Part 05-Pingsan
Clarissa POV Hari ini adalah hari pertamaku memasuki masa putih abu-abu, setelah kemarin telah selesai berkutat dengan MOS dan segala tetek bengeknya. Aku sudah terbiasa bangun pagi untuk bersiap sekolah, walau terkadang kalau tidurku larut malam karena tugas menumpuk membuatku terlambat bangun dan harus dibangunkan oleh mamaku. "Clarissa, nanti semangat yah belajarnya!" mama memberikan aku semangat saat aku sedang berjalan ke dapur untuk mengambil minum, karena saat ini mama sedang memasak untuk sarapan kami. Aku tersenyum ke arahnya sambil mengambil gelas dari rak piring, saat ini aku masih mengenakan piyama panjang bergambar doraemon. "Iya, Mah. Tapi sayang Clarissa gak sekelas sama Ares, Lala dan Chris." Aku sedikit sedih menceritakan hal itu pada mama, mengingat aku dan para sohibku tidak bisa bersama. Padahal sejak SD sampai SMP kami selalu bersama, walau sekarang kami juga masih satu sekolah hanya beda kelas saja. Kuli
Baca selengkapnya
Part 06-Sisi baik
Clarissa terjatuh tak sadarkan diri di kantin, membuat anak-anak yang tengah makan atau mengantri makan menjadi kaget. Axcel kebetulan memang sedang melihat kearah Clarissa sehingga dia tau gadis itu pingsan. Axcel dengan malas langsung bangkit dari tempat duduknya dan pergi menuju tempat Clarissa yang tengah tergeletak di lantai."Dih, ini anak malah pingsan, ngrepotin aja!" gerutu Axcel kesal, lalu dia mengangkat tubuh Clarissa untuk membawanya ke UKS.Semua murid memandang kearah Axcel saat dirinya menggendong Clarissa ala bridal style dan melangkah pergi menuju UKS. Banyak siswi yang berteriak histeris karena merasa iri hati, tidak bisa dipungkiri bahwa Axcel adalah salah satu pentolan sekolah. Dia tampan, kaya, gaul dan gayanya yang cool serta tak tersentuh membuat para siswi mengidolakannya. Dia juga terkenal sebagai pria yang setia, karena berdasarkan track record Axcel hanya pernah berpacaran satu kali dengan mantan kekasihny
Baca selengkapnya
Part 07-Dikerjai
Pagi ini Clarissa terbangun dari tidurnya, dia memang sudah terbiasa untuk bangun lebih pagi. Clarissa langsung bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, tapi sesuai dengan janjinya pada Axcel dia harus menjemput lelaki itu kerumahnya.Kak AxcelJangan lupa, jemput tepat waktu!Clarissa.Kak, jangan lupa kirim alamat rumahnya.Kak AxcelJln. KH Mas Mansyur, karet tengsin, Jakarta Pusat. Clarissa yang rumahnya berada di Jakarta barat harus menempuh perjalanan yang lumayan jauh tentu saja. Untuk menghindari macet, dia sengaja minta ijin berangkat lebih pagi pada orangtuanya. Tidak lupa Clarissa sarapan roti dengan selai karena makanan untuk sarapan belum siap. Tapi itu sudah cukup untuk sekedar mengganjal perutnya, karena dia tidak mau kalau sampai kejadian seperti waktu kemarin terulang kembali.“Kamu kok dari kemarin berangkatnya pa
Baca selengkapnya
Part 08-Terkunci di gudang
Axcel terus menarik Clarissa ke luar dari Mall menuju ke parkiran, setelah sampai di parkiran dia menyuruh Clarissa masuk ke dalam mobilnya dan menaruh belanjaan mereka di kursi belakang."Kita makan malem dulu," ujar Axcel sambil menjalankan mobilnya ke sebuah restoran langganannya.Sesampainya di sana Axcel mengajak Clarissa masuk, mereka kemudian duduk di kursi yang kosong, Axcel bahkan mengijinkan Clarissa memilih makanan yang Clarissa inginkan dan Axcel yang akan membayarnya.Karena tidak ingin terlalu merepotkan, Clarissa akhirnya memesan makanan yang paling murah di sana. Hal itu membuat Axcel mengernyitkan alisnya, biasanya perempuan suka sesuatu yang mahal dan mewah. Indira saja kalau setiap makan selalu pesan yang mahal-mahal, Axcel pikir semua perempuan seperti itu.Saat sedang makan, sedari tadi Clarissa nampak gelisah sambil berulang kali melirik jam tangannya. Karena ini sudah semakin larut, tadi Clarissa berbohong pada orangtuanya dengan me
Baca selengkapnya
Part 09-Berubah
Cukup lama Clarissa menangis dipelukan Axcel, dengan sabar Axcel menenangkan dan menepuk-nepuk punggung Clarissa supaya gadis itu tenang. Clarissa akhirnya sadar bahwa ternyata sejak tadi dia memeluk dan menangis dipelukan devil yang selama ini membuatnya kesulitan. Clarissa langsung melepaskan pelukannya dan segera menyeka air matanya dengan tangan."Kak, m-maafkan aku. Tadi aku refleks memeluk Kakak karena aku sedang ketakutan," ujar Clarissa saat dirinya sudah mulai tenang.Clarissa merutuki dirinya sendiri, bisa-bisanya sejak tadi dia tidak sadar telah memeluk erat lelaki itu bahkan menangis sesenggukan dipelukannya. Apakah seniornya ini akan marah padanya? Atau justru Axcel akan menganggapnya kegatelan karena sudah berani memeluknya."Ya sudah, ayo pulang. Gue anterin lo balik, tadi gue udah bilang sama Ares dan Lala kalau lo gak bisa jalan sama mereka," ujar Axcel datar membuat Clarissa mengela nafasnya sedikit lega karena ternyata Axcel tidak marah karena
Baca selengkapnya
Part 10-Jogging
Pagi ini sebelum masuk kelas, Lala dan Clarissa mengobrol didekat lapangan.  Sudah  cukup jarang dia dan teman-teman gengnya tidak berkumpul bersama dan menghabiskan waktu seperti dulu. Selain karena mereka tidak satu kelas, tapi mereka juga punya kesibukan yang berbeda-beda. Clarissa sibuk menjadi pesuruh Axcel dari awal masuk sekolah, sementara Ares sibuk mendekati Anna karena menjalankan taruhan atau dare yang sudah disepakati saat bermain TOD di Kafe. Sedangkan Lala dan Chris juga cukup sibuk dengan teman-teman baru mereka.“Udah lama kita gak nongkrong bareng nih, gimana kalau siang ini sepulang sekolah kita nonton bioskop bareng? Kebetulan ada film baru yang bagus nih, Ares sama Chris juga siap katanya!” ajak Lala antusias.“Boleh deh, aku ikut juga. Kangen banget kumpul-kumpul kaya dulu!”  pekik Clarissa senang.“Iya lah, lagian lo sibuk mulu sama Kak Axcel. Dan Ares sibuk sama Anna, tersisa gue sama Chris doan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status