“Astro, kamu tahu Ammon menyayangimu, kan?” tanya Tiara. “Kenapa menanyakan hal itu?” Tiara memutar tubuhnya dengan kursi kerja kebanggannya. “Aku sedang menganalisa sesuatu. Akan lebih akurat kalau aku menanyakannya langsung padamu.” “Ya, kami cukup akur,” jawab Astro sesingkat itu. Bagi Tiara saat Astro bersikap dingin seperti karakter yang ia tulis, membuatnya bangga. Seperti merasa benar-benar bicara dengan Astro. “Tapi saat kamu izin ke dunia manusia ... tidak, selain itu kalian bertengkar bukan pura-pura, kan?” “Jangan mengimajinasikan hal yang aneh-aneh Nona. Itu membahayakan alur ceritanya.” Astro menurunkan buku yang ada di depan wajahnya dan menatap langsung pada Tiara. “Nona tahu konflik yang terjadi, kan? Banyak faktor, dan salah satunya idealis kami berbeda. Tapi bukan berarti kami membenci, walau terlihat tidak saling menyukai.” “Hubungan yang unik, aku tidak memikirkannya sama sekali. Saat aku menulis, aku begitu iri dengan Ammon dan-“ “Itu juga tidak salah.” Astr
Read more