All Chapters of Wolf fair eyes: Chapter 31 - Chapter 40
77 Chapters
31! Selayaknya mimpi
Masa lalu yang tidak pernah terencana dalan hidupnya. Sebuah perjalanan singkat, membuat ia semakin terbawa arus penasaran yang mencengkam.Apalagi didapati sebuah kenyataan jika semua hal yang terjadi di masa lalu meninggalkan bekas. Berkas kenangan yang membuat Ananta berfikir ulang. Bahwa semua itu nyata dan perlu diingat setiap sekon.Pelarian dalam peristiwa mencengkam. Ananta tidak bisa memperkirakan apa yang terjadi dengan Alice dan Dyn satu tahun yang lalu selepas ia pergi. Selayaknya orang pengecut dan bodoh.Manik merah marun Ananta menatap ke luar jendela. Tanaman yang tumbuh subur dengan aneka macam bunga kini menjadi terbatas. Dibuang karena layu dan mati. Terlihat Bi Manda menyalakan keran air di sana. Menyiram pada satu per satu pot setelah air itu penuh.Helaan nafas kembali tercipta. Kendati rasa lelah kian mencengkam Ananta mengobati dengan secangkir besar teh tawar yang mengepul hangat dalam genggaman.Sampai tenggelamnya dalam p
Read more
32! Api merah darah
Dalam kecepatan yang tidak biasa sampai sesekali mobil itu terpontang-panting karena menginjak bongkahan batu ataupun akar kayu, pemuda berambut oren tersebut menegakkan tubuh. Hendak melubangi kaca mobil. Tetapi semua itu terhalang oleh cabang pohon yang cukup besar melintasi atap mobil. Tepat mengenai tubuh pemua tersebut hingga jatuh. Terjembab sampai berguling-guling dengan kecepatan tinggi.Dari kejauhan Bi Manda dapat melihat bahwa pemuda tersebut tidak merasakan sakit yang berarti. Mendadak bangkit kemudian mengejar lagi. Sampai mobil putih tersebut melintasi perbatasan. Ada perasaan lega karenanya. Pemuda tersebut dapat ditangani warga kalaupun mengikuti.Tetapi sesuatu yang Aneh dari kejauhan. Pemuda tersebut tidak lantas berlari melewati perbatasan. Memilih berhenti dibalik semak serta pepohonan.Dan ternyata tanpa di sadari oleh mereka pelarian itu bukanlah akhir. Terlihat sekali dari dalam mobil bahwa pinggir hutan itu telah dipenuhi banyak serigala
Read more
34! Become a fugitive
Ada seorang pria yang melihat kejadian tersebut. Dia adalah pria berpakaian putih aus yang pernah ditanyai Bella pasal arah hutan LeNight. Pria itu terbengong dengan mobil Bella yang melaju kencang melewatinya. Belum genap sepenuhnya pria itu menoleh ke belakang untuk mencari tau apa gerangan yang membuat mobil melaju kencang. Api merah tersebut melahap tubuh si pria mulai dari  kakinya dan secepat kilat naik ke seluruh tubuh. Tanpa memberi kesempatan pria tersebut untuk sadar akan keadaan beberapa sekon setelahnya api merah meninggalkannya. Tersisa abu kering.Semua kejadian mengerikan tersebut ditangkap indra penghilatan Bi Manda. Bahkan sekilas dari spion Bella juga menyaksikan."Sepertinya api itu mampu mendengar sesuatu, detak jantung atau suara apapun yang menimbulkan pergerakan." Bella berujar ngeri.Detak jantungnya semakin menggila sampai ia kembali menaikkan kecepatan mobil.Api merah tersebut semakin lama semakin kecil setelah melahap sesu
Read more
35! Laba-laba janda hitam
Sedang, mobil Bella masih melaju kencang meski telah memasuki area perkotaan. Degup jantung sedikit mereda meski terselimut perasaan cemas. Apa yang akan terjadi jika api itu mengikuti mereka terus dan tidak akan pernah padam?Meski dalam perkiraan Bella. Api itu pasti mati karena makin surut. "Kita selamat."Kendaraan lalu-lalang disepanjang jalan. Ada banyak jenis manusia yang berusaha menyelesaikan kesibukan masing-masing. Kenyataan ini membuat Bella sedikit tenang. Mereka tidak sendiri. Dan kejadian beberapa masa yang lalu. Segalanya seakan menjadi halusinasi yang tidak sampai."Maafin Ananta, Ma," ujaran sendu menggema penuh sesal.Bella menatap Ananta. Mengelus kepala putranya dengan sayang. Seulas senyum merekah tanpa paksaan. "Kamu akan selalu jadi putra kecil Mama. Suatu saat nanti, kamu jauh lebih kuat dari orang lain."Putra kecil, ya? Itu kata hangat yang menenangkan.
Read more
36! Rencana tindak terencana
Satu tahun yang lalu. Berkat kabar dari Dyn Alice mengatahui siasat buruk Charlotte. Pemuda itu ingin memperistri dirinya untuk mendapat kekuasaan. Bahkan rencana terburuknya adalah menguasai tubuh Alice sebagai sumber kekuatan.Pangeran Charlotte tau betul mengenai mata merah Alice yang memiliki magic. Ia ingin mengendalikan tubuhnya.Namun Alice tidak cukup memiliki bukti yang kuat untuk menghentikan pernikahan. Bahkan untuk melempar jauh Charlotte.Sampai akhinya sebuah ide gila itu muncul. Alice dengan lantangnya meletakkan mata merah kepada Ananta. Ia tidak perduli dengan Insley ataupun Dyn yang menolak keras. Bahkan Alice dengan ngototnya membius Ananta, menggunakan jeruk sebagai perantara. Alice telah merencanakan itu sejak awal.Kalaupun seandainya Charlotte mampu menguasai tubuh Alice, ia tatap tidak akan membiarkan pemuda tersebut menguasai LeNight dengan kekuatannya.Ternyata diluar dugaan. Charlotte lebih gesit satu langkah. Ia sadar Al
Read more
37! My belief
Kejadian selanjutnya tidak akan membaik. "Ayah lebih percaya pembual itu?" ujar Alice tidak percaya. Ia harus menghentikan ini."Siapa yang pembual? Jika buktinya saja berada di depanku! Bawa pelayanmu itu menghadapku!"Raja Adolph melangkah cepat. Dalam langkahnya yang kesekian ia berubah menjadi serigala berbulu abu. Cukup besar dua kali lipat dari ukuran biasa.Tidakan itu diikuti Charlotte. Pangeran tersebut berubah menjadi serigala bercorak oren.Alice dapat mengenali baunya. Mereka telah pergi. Ia bergegas keluar dari aula untuk menemui Insley. Memperingatkan perempuan tersebut akan rencana selanjutnya. Dan berusaha memastikan jika Dyn telah membawa Ananta kembali ke tempat asalnya. Di luar hutan terlarang.Meski dengan mata tertutup kain putih Alice dapat berjalan leluasa mengandalkan penciuman yang tajam. Sebagai keturunan serigala semua itu dengan mudah Alice lakukan.Ia mendapati Insley berdiri cemas dipinggir kolam. Tempatnya luas
Read more
38! Kehancuran
Sekuat apapun Alice memikirkan semua rencana dan taktik. Kenyataannya ia tidak sepandai itu menghentikan pernikahan yang berlangsung hari ini.Apa yang akan terjadi esok atau lusa? Pikirannya mendadak terpenuhi oleh sosok Ananta. Mungkinkah Ananta akan kembali? Sekalipun itu tidak terjadi. Kemudi harus tetap dikendalikan olehnya.Dengan tubuh terbalut gaun panjang berwarna merah gelap, Alice termenung di depan cermin. Pantulan dirinya tampak lebih elegan dengan manik-manik diberbagai sudut tidak membuat senyum bersinar."Aku selalu merasa terhormat bisa merias Putri Alice," gumaman Insley kembali menyentak Alice dari lamunan.Tanpa berusaha melirik wajah Insley yang tampak pucat. Pikiran Alice beralih pada kedua lengan Insley yang sibuk memilih alat rias. Mengambil serbuk pemerah bibir untuk diaplikasikan pada Alice. Kegiatan itu cukup membuat pikiran Alice terfokus pada lengan Insley yan
Read more
39! Penyelidikan dadakan
Ditengah keadaan genting tersebut. Alice masih sempat menyusup dari istana menuju pondok tengah hutan. Di sana ia bertemu dengan Dyn. Pengawal kepercayaannya tersebut memberitahu, "jika kekuasaan beralih ke pangeran Charlotte. Tentu ini akan sangat sulit bagi kita untuk melemahnya.""Tidak, selagi akupun mendapat kekuasaan. Melemahkan burung tentu butuh sangkar yang indah agar ia lupa cara terbang bebas." Ujar Alice tenang. Dalam kondisi saat ini. Orang terdekat musuh yang memiliki potensi banyak untuk menekuknya. Dan itu Alice sendiri.Dyn masih ragu dengan rencana Alice kali ini. Pasalnya mereka telah gagal melakukan rencana awal sampai harus berpindah ke rencana transfer mata.Meskipun begitu, Dyn akan mengikuti rencana tersebut. "Soal penyakit Raja. Apa tidak masalah ketika tuan Putri akan kehilangan beliau.""Apa maksudmu?" Alice menyelidik. Menajamkan telinga pada Dyn yang berdiri tepat dibelakang."Penyakit Raja bukan tanpa sebab. Jika kita
Read more
40! Do not go!
"Lakukan lagi."Ucapan Insley sukses membuat pelayan berambut pirang yang disapa Anyt membuatkan mata. "Kau tidak bisa mengacak-acak tempat penyimpanan rempah-rempah." Tanpa rasa takut sedikitpun karena baginya Insley hanya ketua pelayan Putri Alice.Tidak ada yang menggubris teriakan Anyt. Para penjaga tetap menggeledah laci-laci yang berisi botol-botol bubuk rempah. Hingga salah satu dari mereka menemukan botol bening yang berukuran kecil. Tampak mencurigakan karena itu tidak memiliki cap bumbu pada kemasan ataupun nama-nama bumbu. Setelah penjaga tersebut menyerahkan botol tersebut pada Insley. Tanpa di bukapun, Insley sudah tau kalau itu bukan bubuk. "Bagaimana bisa ini tercampur dengan bubuk rempah?"Semua merunduk. Anyt menjawab, "itu hanya paterseli, Insley.""Tentu, daunnya tampak mirip." Insley membuka penutupnya. "Tidak mungkin baunya mirip lobak.""Bawa Anyt ke ruang interogasi!"Dua penjaga segera membekap lengan Any
Read more
41! Yang membuatnya tersenyum
🍒🍒🍒Insley tidak pernah menyangka bahwa ia akan kehilangan teman kecilnya tersebut.Duduk tersimpuh sendirian ditengah hutan. Sembari memandangi tumpukan batu di atas kuburan Anyt. Insley memang menyesali hal ini."Aku tau ini berat. Tapi aku akan selalu di sisimu. Sampai kapanpun."Mendapati Dyn yang mendekat. Insley lantas mengusap air mata dengan kasar. Kedatangan Dyn membuat Insley tidak bisa bersikap lemah. Memaksakan tersenyum. Karena segalanya belum berakhir.Insley masih harus membenahi tatanan kerajaan ini bersama dengan Putri Alice. Sistem kerajaan yang terbentuk masih kurang kokoh dan makin condong pada kaum terkuat. Sayangnya rencana seperti ini tidak pernah dipercayai oleh Anyt hingga temannya itu memilih membenci dan mencari jalan lain. Untuk membalik sistem."Kita seharusnya tidak menyia-nyiakan waktu. Seseorang bergerak lebih cepat."
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status