All Chapters of GADIS NAKAL CEO: Chapter 11 - Chapter 20
82 Chapters
BAB 11 KERJA SAMA
Sky sedang dalam pertemuan penting bersama Jeremy Loghan pemilik baru dari Loghan Group yang selama ini dianggap sebagai pesaing sengit mereka. Ini adalah pertemuan pertama mereka setelah sekian lama hanya saling mendengar sepak terjang masing-masing yang juga tidak pernah dianggap akur oleh mata media.Sky duduk berhadapan dengan Jeremy Loghan yang baru menyimak kembali beberapa poin kesepakaan yang dibacakan oleh sekretarisnya."Melangkahkan kaki ke pintu Loghan sudah merupakan resiko besar untukku, tapi aku tetap akan menawarkan kerja sama ini tanpa syarat dan jaminan," tegas Sky dengan begitu percaya diri ketika menegakkan punggungnya menatap Jeremy Loghan yang belum bergeming menanggapi tawaran bisnisnya.Sky berinisiatif untuk menawarkan kerja sama dengan Loghan Group setelah selama ini Gerald lebih bersikukuh untuk bekerja sendiri. Keputusan Sky kali ini memang dianggap sangat berani dalam kepemimpinan barunya yang di anggap beresiko. Semua mengenal nama
Read more
BAB 12 BOSAN
Sudah lewat dua minggu Lizie tinggal bersama Sky dan sudah hampir sekarat karena bosan. Dia hanya dikurung sendirian sedangkan Sky terlalu sibuk dengan dunianya sendiri.Lizie sudah ribut dan mengerutu untuk diijinkan keluar tapi Sky tetap tegas melarangnya."Apa kau juga tidak akan keluar di hari Libur?" pancing Lizie yang sudah bosan duduk di sofa seperti orang bodoh tanpa kegiatan berguna."Aku akan menemanimu," kata Sky tapi masih sambil mencermati layar ponselnya dan tidak menghiraukan Lizie yang sudah nyaris mati karena diabaikan."Menemani duduk diam! "sarkas Lizie untuk mengkritik keacuhan Sky."Baiklah apa yang kau mau?" baru Sky meletakkan ponselnya kemudian menoleh pada Lizie.Lizie juga langsung berpikir memang apa yang bisa dia lakukan, sementara Sky tetap tidak akan mungkin mengijinkannya keluar rumah."Bagaimana jika kita berenang!""Berenang!" kaget Sky."Kita taruhan berenang!" tegas Lizie sambil mengang
Read more
BAB 13 EMMA WHITE
"Sky aku mau keluar...." Lizie semakin sering merengek untuk diijinkan keluar karena sudah benar-benar bosan nonton film dan berenang di balkon sementara Sky tetap saja sibuk sendiri dan susah ditemui jika Lizie tidak bangun pagi-pagi. Akhirnya seperti hari ini, masih pagi dan Sky baru bangun ketika Lizie sudah mengekor di belakangnya seperti anak balita yang sedang rewel. "Nanti gurumu akan mulai datang." "Aku tidak mau!" keras Lizie yang merasa terus diabaikan pendapatnya. Sky langsung berhenti karena sepertinya Lizie tetap bersikeras akan semaunya sediri. "Sebaiknya kita membuat peraturan!" Sky menjentikkan jari telunjuknya di depan Lizie ."Aku akan mengajakmu keluar satu kali dalam sebulan jika kau bisa menyelesaikan pelajaranmu dengan tertib!" "Satu kali seminggu !" tawar Lizie. "Tidak, hanya satu kali sebulan!" tegas Sky. "Aku juga tidak sepenganguran itu hingga bisa mengajakmu keluar tiap akhir pekan!" "Baiklah,
Read more
BAB 14 CEMBURU
Keesokan harinya Sky benar-benar mengirim guru laki-laki untuk Lizie. Bukanya senang Lizie justru semakin kesal. Lizie langsung menjatuhkan gelas di tangannya yang masih berisi air mineral ketika melihat pria botak berkacamata yang baru dia persilahkan masuk itu tersenyum padanya dengan kawat gigi berkilau. Pipinya terlalu montok untuk ukuran orang dewasa tapi perutnya terlalu buncit untuk ukuran anak-anak yang cuma sekedar hobi makan. Bahkan tingginya tidak sampai sebahu Lizie. Secara keseluruhan dia benar-benar bulat, dan mungkin akan mengapung jika Lizie mendorongnya ke kolam. [Sky kenapa kau mengirim pelampung kemari!] Lizie langsung mengirim pesan kepada Sky. [Itu tetap laki-laki seperti yang kau minta] [Dia juga pandai berenang!] tambah Sky sebelum langsung mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam laci. Sepertinya masalah Sky tidak berhenti sampai di situ karena beberapa menit kemudian Celine Dawson tiba-tiba sudah berdiri
Read more
BAB 15 HARGA DIRI
"Cepat buat aku hamil! " Celine menyeret Damian Marfield yang baru masuk ke apartemennya.Pria itu juga segera mendorong Celine dengan tidak sabaran. Damian melepas ikat pinggang dan resleting celananya sambil berjalan. Bibir mereka sudah saling bertautan seperti hendak menelan satu sama lain seperti dua orang yang sedang kelaparan. Celine yang sudah siap dengan lingerie tanpa pakaian dalam membuat pria itu lebih mudah untuk segera memasukinya. Celine juga sedang tidak ingin bermain dengan pengaman dan tidak ada pria yang tidak menyukai hal itu."Oh! " pekik Celine yang sepertinya juga sangat menyukai rasanya.Damian Marfield memiliki otot keras seperti torpedo dan mengisinya dengan sesak ketika pria itu melakukan penetrasi sambil berdiri.Damian mendesak tubuh Celine ke dinding terus memompanya seperti ketika dirinya sedang push-up di lantai gym. Celine Dawson juga wanita yang tidak kalah nikmat. Wanita yang serba mahal tentu juga memberikan kenikmatan g
Read more
BAB 16
"Kau yakin tidak apa-apa?" Sky memeriksa tubuh Lizie lebih teliti."Tidak, karena kau segera datang." Lizie menatap Sky yang sedang membenahi bahu gaunnya yang miring karena sedikit koyak."Sungguh maafkan aku, Lizie.""Aku tidak apa-apa.""Lain kali kau boleh memilih kemana ingin keluar." Sepertinya Sky masih merasa sangat bersalah karena kejadian tadi."Akan kuingat yang ini!" Lizie berusaha menanggapinya dengan santai agar Sky tidak terus mencemaskannya dengan berlebihan. "Ingat saja baik-baik lain kali kau akan mengajakku keluar dan aku boleh memilih!"Sky mengangguk, sepertinya Sky juga baru sadar jika menjaga gadis muda tidak
Read more
BAB 17 GADIS BERANI
Sepertinya Lizie juga tidak kehabisan cara untuk membalas Sky, Dia mulai bertingkah seenaknya sendiri dan mengabaikan semua aturan, termasuk tentang larangan memakai pakaian renang. Lizie sengaja berenang hanya dengan menggunakaan bikini. Kebetulan di rumah siang itu hanya ada dirinya dan Emma yang dari tadi cuma duduk di sofa karena mereka tidak saling bertegur sapa. Sebenarnya Emma sudah beberapa kali menyapa lebih dulu tapi Lizie terang-terangan menolaknya. Lizie memang bukan gadis yang bisa berbasa-basi dia akan menyampaikan apapun yang tidak dia suka. Jadi dari tadi Emma juga hanya sesekali memperhatikan Lizie yang sedang berenang dan seketika tidak bisa membayangkan bagaimana Sky sudah tinggal dengan gadis muda seperti itu setiap hari. Walaupun masih sangat muda Lizie sudah memiliki tubuh yang sangat sempurna sebagai wanita. Mustahil Sky samasekali tidak memiliki pikiran apa-apa jika melihat gadis muda dengan bikini berkeliaran di rumahnya. Emma sangat paham se
Read more
BAB 18 MENGINGINKANMU
"Aku menginginkanmu, Sky! untuk diriku sendiri!" Sky langsung mengangkat tubuh Lizie ke tepi kolam dan menindihnya di sana. Menaut kembali bibir Lizie yang sempat lepas sejenak darinya. Lizie menerima sapun bibir Sky yang terasa basah tapi panas dan balas mengigitnya lagi. Lizie mulai sibuk melepas kancing kemeja Sky yang tadi belum sempat pria itu lepas ketik ikut menceburkan diri ke dalam air. Dadanya hangat, berdegup kencang ketika Lizie merabanya hingga ke bawah pusar. Lizie juga tidak masalah ketika Sky mulai meremas buah dadanya dengan kencang. "Sky... " Sky sedang sama sekali tidak mau menghiraukan rintihan Lizie dan justru malah merampas bibir gadis itu agar tidak banyak bicara. Sky mendorong tubuh Lizie yang hendak bangkit dan menghimpit pinggul gadis itu untuk menghadapinya. Lizie sudah tahu pergulatan mereka kali ini akan berakhir seperti apa, tapi Lizie juga tidak ingin Sky berhenti. Pinggul Lizie semakin bergerak-gerak gelisah dan mul
Read more
BAB 19 CENTRAL PARK
Sky menemani Lizie sampai gadis itu benar-benar tertidur dan masih memperhatikan wajah polosnya yang tidak berdosa untuk terlibat dengan semua masalah ini. Sky tidak pernah ingin mengambil hak anak itu dia hanya ingin mengendalikannya, karena kalau tidak musuh-musuhnya pasti akan dengan senang hati memanfaatkan gadis itu untuk menjatuhkan dirinya. Tapi sepertinya Sky juga mulai sadar jika musuh terbesarnya ternyata adalah perasaanya sendiri. Perasaan, yang kadang tidak bisa memilih akan peduli pada siapa. Setelah kembali ke kamarnya sendiri ternyata Sky tetap juga tidak bisa memejamkan mata. Dia tidak hanya ingat dengan apa yang telah dilakukan gadis muda itu terhadap dirinya tapi dia juga ikut tidak terima mengetahui Lizie telah dibiarkan tumbuh di lingkungan yang sangat tidak sehat macam itu walau nyatanya Sky juga ikut-ikutan memanfaatkan kepolosan gadis tersebut. Lizie sedang membuat sarapan ketika Sky menghampirinya di pagi hari. Sky baru ikut duduk ketika ponse
Read more
BAB 20 SALAH PAHAM
Sky dan Lizie sedang duduk di balkon menikmati udara malam dengan atap yang terbuka. Malam ini sedang cerah walau mereka tetap tidak akan bisa melihat bintang. Sudah Seharian Sky menemani Lizie dan malam harinya Lizie masih membujuk Sky untuk mengijinkanya membuka botol Wine. "Kau sudah sangat baik sepanjang hari ini jadi sempurnakan saja kemurahan hatimu sebelum mungkin besok kau akan kembali menjadi seperti gozila." "Kau pikir aku seperti itu!" "Kadang." Lizie mengayunkan kakinya sambil mengerakkan kursi ayunan gantung yang dia duduki di tepi kolam. Sesekali Lizie menyaruk kaki Sky membujuknya agar segera berdiri. "Ayolah, Sky...." Akhirnya lama-lama Sky tidak tahan juga dengan rengekan gadis itu dan berdiri. Baru saja Sky membuka kunci lemari, ternyata Lizie malah langsung berdiri naik di atas meja pantry untuk menagmbil botol sampanye dari rak paling atas. "Aku mau sampanye," kata gadis itu sambil memeluk botol samp
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status