All Chapters of My Love: Chapter 21 - Chapter 30
106 Chapters
Cuti Penuh Kejutan
Hari ini Adisty tidak berangkat ke kantor ia sudah meminta ijin cutinya. Bukan karena sakit akan tetapi ia membantu mamanya bekerja di warung soto. Mama Adiaty mengalami terkilir pada kakinya karena terpeleset di pasar saat membawa barang belanjaan terlalu banyak. Warung tidak dapat di liburkan mengingat keluarga Adisty saat ini butuh pemasukan. Adisty tidak bisa membiarkan adiknya bekerja sendirian. Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil cuti satu hari demi membantu adiknya berjualan.Di kantor Ricko tampak gelisah karena hari ini Adisty tidak datang ke kantor."Selidiki kenapa hari ini karyawan yang bernama Adisty tidak masuk!" perintah Ricko.Hmm, sejak kapan presdir mempedulikan karyawannya. Apalagi karyawan dari divisi kecil, batin Asisten pribadinya."Kau dengar kan apa kataku!" kata Ricko agak keras."Iya, Presdir," jawab Kevin."Lalu kenapa kau masih berdiri di sini? Segera tanyakan pada bagian kepala divisinya!" perinta
Read more
Jangan Ganggu Dia
"Pacar dalam kesulitan tentu saja saya datang membantu," ucap Ricko menatap tajam ke arah Jonathan. Tatapan mereka saling menyerang seperti kucing dan anjing. Adisty merasa canggung berada di tengah-tengah mereka. Melihat wajah Ricko yang tidak ramah pada Jonathan membuatnya merasa tidak enak. Tatapannya terlalu mendalam seperti melihat musuh terbesarnya yang selama ini sudah lama tidak di temuinya."Maaf, sebaiknya salah satu di antara kita ada yang di luar untuk melayani para tamu. Salah satu ada yang di dalam untuk membantu memasak dan membuang sampah, karena sampahnya sudah terlalu banyak di sana," ucap Adisty."Biar aku saja yang melayani tamu di luar," ucap Ricko tapi matanya tidak lepas melihat tajam ke arah Jonathan."Aku yang akan membuang sampahnya," lanjut Jonathan."Ya, kamu memang pantas berururusan dengan sampah, sesuai dengan orangnya," sindir Ricko."Apa maksudmu sebenarnya?" jata Jonathan berang."Tidak ada, jan
Read more
Kecemasan Ricko
Braaak!"Presdir Anda baik-baik saja?" tanya Asisten Kevin.Hemm, Adisty masih belum bisa melupakan Jonathan, batin Ricko jengkel.Asisten Kevin membuatkan kopi panas sembari melirik ke arah bosnya. Hari ini Ricko tampak aneh pagi-pagi sudah melamun tidak seperti biasanya. Padahal biasanya gila kerja. Dan waktu adalah uang.Apa yang dimiliki Jonathan sehingga Adisty masih saja menyukainya sampai sekarang, pikir Ricko."Maaf, apa Anda hari ini akan ke warung sotonya Nona Adisty?" tanya Kevin."Untuk apa kamu menanyakan sesuatu yang sudah pasti jawabannya," kata Ricko. Ia duduk di kursi kerjanya bertopang dagu. Saat menjawab pun tatapannya kosong ke depan. Sesekali menggeram menahan amarahnya.Presdir, pekerjaan Anda terus tertunda. Kalau Anda terus di sana membantu membuat soto dan menjadi pramusajinya maka warung itu akan semakin sukses dan besar. Ganti perusahaan kita yang akan gulung tikar," kata Asisten Kevin menasehati."Cari orang
Read more
Lepaskan Tangan Kalian!
Adisty melihat Jonathan berdiri menunggu di luar. Entah apa yang akan di bicarakannya dengan Adisty."Kak, Jo. Ada apa?" tanya Adisty."Tidak apa-apa, aku hanya ingin bilang aku sudah putus dengan pacarku," kata Jonathan. Kali ini wajah Jonathan ada yang berubah, penglihatannya juga seperti dalam kondisi setengah sadar."Kak, Jo sedang mabuk?" tanya Adisty."Sedikit, tapi tidak apa-apa, aku masih sadar kok," ucap Jonathan."Ayolah kita ke kafe sana, temani aku dulu," pinta Jonathan."Tap ... tapi aku sedang banyak kerjaan. Kalau kakak pingin bicara sesuatu ... bicara saja di sini," kata Adisty."Perkataanku tidak bisa di bicarakan di sini," kata Jonathan."Memang kakak mau bicara apa?" tanya Adisty."Ada, penting," jawab Jonathan."Apa presdir itu ada di sini, sehingga kamu enggan ku ajak keluar?" tanya Jonathan."Tidak, presdir tidak berangkat hari ini," ucap Adisty.Dari balik kaca jendela Rania mengamati gera
Read more
Adisty Kecewa
Ricko mengamati wajah Adisty tidak seperti biasanya. Ia merasa Adisty masih mencintai Jonathan. Ricko tidak ingin menyerah begitu saja, ia ingin mendapatkan hatinya Adisty."Jika kau sakit istirahatlah," kata Ricko."Ya, hari ini aku akan menutup toko lebih awal. Aku lelah," ucap Adisty.Ada sebuah pembicaraan antara dirinya dan Jonathan yang membuat Adisty kecewa. Saat itu ..."Aku mencintaimu Adisty," ungkap Jonathan."Kakak bicara apa?" kata Adisty pura-pura tidak paham."Aku tahu kau juga mencintaiku, waktu itu aku tidak sengaja mencuri dengar jika selama ini kau menyukaiku," kata Jonathan dengan tatapan bahagia."Tidak itu dulu, jika kakak mencintaiku kenapa kakak pacaran dengan mereka," protes Adisty. ."Itu karena aku ingin kau cemburu, tapi setelah aku berganti-ganti pasangan kau tak pernah cemburu. Bahkan kau selalu mendukungku. Aku bingung harus dengan cara apalagi membuatmu jatuh cinta padaku," terang Jo
Read more
Ciuman Tak Sengaja
“Makanlah, kau pasti lapar," ucap Ricko."Terima kasih, ini enak sekali," puji Adisty. Ia menyantap makanan di hadapannya dengan malu-malu."Makanlah setiap hari denganku," kata Ricko. Adisty hampir tersedak mendengar perkataan bosnya. "Maksudku, kita perlu pendekatan yang lebih intens karena besok aku akan membawamu bertemu kakekku," kata Ricko."Bertemu? Kenapa secepat ini?" tanya Adisty.Tentu saja harus cepat karena aku tidak ingin di hatimu terus memikirkan Jonathan, batin Ricko."Bukankah lebih cepat lebih baik," kata Ricko."I .. iya, tapi kita kan hanya pacaran pura-pura," kata Adisty."Tenang saja, aku hanya ingin kakekku berhenti menjodohkanku terus, jadi ... tolong bantu aku," kata Ricko. Hanya itu satu-satunya alasan agar ia selalu dekat dengan Adisty. Jika ia terang-terangan mengatakan perasaannya, takutnya Adisty malah akan kabur meninggalkannya. Dan semua rencananya akan
Read more
Mana Calon Menantuku?
"Kenapa hari ini kau terlihat mengantuk?" tanya Ricko di kantor."Eh, itu _," Asisten Kevin teringat bagaimana ia menghabiskan malam bersama Rania. Mereka melakukannya berulang-ulang sehingga kelelahan. Dan untung saja ia mengatur wekernya, kalau tidak tamatlah riwayatnya kali ini."Aku bertanya padamu, tidak biasanya kau terlihat lelah dan mengantuk, apa yang kau lakukan semalaman. Bukankah kemarin kau pulang lebih awal," kata Ricko lagi.Kevin menunduk, ia tidak mungkin menceritakan kejadian tadi malam pada bosnya. Apalagi bosnya bukan orang yang berpengalaman dalam hal itu."Kevin! Aku sedang menanyaimu! Sejak kapan kau suka menyembunyikan sesuatu sekarang!" sentak Ricko."Itu ... saya tidak bisa menjelaskannya, Bos. Yang jelas ada hubungannya antara pria dengan wanita," kata Kevin memberi isyarat.Oh, tidak ... ternyata Asisten Kevin bergerak lebih cepat dariku. Ia pasti tidur semalaman dengan Rania. Pantas saja sedari tadi ia kelihatan
Read more
Kakek Yang Butuh Perhatian
Ketegangan terjadi ketika Ricko mengajak makan malam Adisty untuk bertemu dengan kakeknya. Adisty memakai dress yang di belikan oleh Ricko waktu itu. Ia duduk menghadap   Tuan Fermount, nama dari kakek Ricko. Terlihat jelas guratan ketampanan meskipun usianya tidak muda lagi. Di sejajarkan dengan Ricko, sebenarnya memiliki kemiripan wajah. Perbedaan jelas hanya pada usianya, mereka seperti orang yang sama tampan tapi dingin."Perkenalkan, dia Adisty kekasih yang saya ceritakan," ucap Ricko menggandeng tangan Adisty.Adisty melihat ke arah Ricko, lelaki itu meyakinkan dirinya untuk berani menghadapi Tuan Fermount.Mereka kemudian duduk berhadapan dengan Tuan Fermount. Adisty melihat semua makanan yang tersaji rasanya membuat perutnya lapar.Tuan Fermount mengamati wajah Adisty. "Matanya indah, wajahnya juga sangat cantik. Kita lihat bagaimana karaktermu, kalau hanya ingin memanfaatkan cucuku maka akan ku tendang," pikir Tuan Fermount.
Read more
Perdebatan Dua Generasi
Pagi ini Adisty datang ke rumah Fermount, sebelumnya telah di jemput oleh sopir pribadi Ricko. Ia sudah berjanji pada kakek Fermount jika akhir pekan akan menikmati waktunya untuk liburan bersama."Hai, kakek hari ini aku bawakan soto dari rumah," kata Adisty."Ya, letakkan di sana! Aku belum mau makan," kata Kakek Fermount.Ricko yang sedang membenarkan letak dasinya tampak kesal melihat ulah kakeknya."Adisty sudah repot-repot membawakan makanan, setidaknya kakek bisa menghargainya!" kata Ricko galak."Lah, aku kan tidak menolak. Aku hanya mengatakan letakkan saja di situ. Nanti kalau lapar pasti ku makan," jawab Kakek Fermount.Adisty melihat perdebatan keduanya, langsung mendekat ke arah Ricko. Ia memegang tangan Ricko. “Sebaiknya kau berangkat kerja dulu, biar aku yang menemani kakek," ucap Adisty berusaha meyakinkan."Hari ini semua pekerjaanku telah aku bawa di rumah. Aku akan mengawasi kalian, pokoknya aku tidak ingin ka
Read more
Pernyataan Cinta
Hari berikutnya Adisty menemani Kakek Fermount untuk berbelanja buku. Ricko membuntuti mereka dari belakang. Ia tidak ingin kakeknya membuat masalah baru untuk Adisty. "Kakek juga suka novel?" tanya Adisty."Iya, tapi kakek suka cerita yang romantis," jawab Kakek Fermount. "Wah, sama denganku. Aku juga suka novel yang berakhir bahagia," imbuh Adisty."Ricko, kamu suka novel genre apa?" tanya Kakek Fermount. "Mafia, pembunuhan!" jawab Ricko dingin.Adisty langsung menciut nyalinya. Memang kelihatan sekali jika Ricko adalah pria yang dingin. Mana mungkin suka hal yang romantis. Mereka sudah menemukan bukunya masing-masing, lalu Ricko membayar semuanya di kasir. Sepanjang perjalanan Ricko hanya mengekor di belakang mereka berdua, padahal hari ini ia terpaksa cuti lagi untuk mengawasi Adisty dan kakeknya. Ricko takut jika kakeknya bertingkah aneh-aneh yang membuat Adisty kerepotan.Tak lupa juga mereka mampi
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status