Aku kembali ke kantor dengan taksi, dan tidak peduli saat Sidney agak marah dengan sifat keras kepalaku. Jika aku tidak ingat masih meningalkan mobil Eric di kantor pasti aku akan langsung pulang saja dan mengurung diri di rumah. Karena rasanya aku benar-benar bisa gila jika terus seperti ini. Begitu kembali ke apartemen segera kulempar tas jinjing dan sepatuku di dekat sofa, tanpa menghiraukannya aku segera berjalan ke kamar mandi. Aku lelah dan hanya ingin berendam, kulepas pakaianku di depan cermin dan masih saja syok ketika menatap diriku sendiri dengan beberapa jejak memar kebiruan yang belum memudar. "Eric apa kau masih bisu! " Aku yakin dia juga bisa melihat itu, dan semua itu adalah perbuatannya. "Maafkan aku, Susan. "Ternyata hanya itu yang bisa dia ucapkan. "Kemana saja kau, brengsek! " makiku yang sudah begitu kesal dan tak tertahankan lagi karena ing
Baca selengkapnya