Share

CHAPTER 1: PERMULAAN

Jakarta. Kebanyakan orang tahu tentang Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia. Karena Jakarta adalah ibu kota, pasti banyak sekali hal-hal yang bagus. Seperti wisata sejarah, wisata hiburan, pusat pemerintah, termasuk sekolah asing.

Tapi, untuk sekarang, aku tidak akan menjelaskan mengenai Jakarta. Kenapa? Karena lokasi sekolah asing tersebut berada di daerah Bintaro. Ya sebut saja sekolah jepang internasional Indonesia. Sekolah tersebut sesuai namanya di isi oleh orang Jepang semua. Walaupun ada orang Indonesia, tapi tetap saja kebanyakan orang Jepang.

Ya, bisa dibilang sekolah tersebut tidak jauh berbeda dengan sekolah yang berada di Jepang. Jadi, ya kita bisa sebut sebagai sekolah Jepang versi Indonesia. Di sebuah kelas 2 terdapat seorang lelaki yang sedang membaca buku. Dia adalah Ken.

Ken merupakan murid biasa di kelasnya. Dia selalu saja mendapatkan nilai di tengah-tengah  ketika ujian. Bisa dibilang dia tidak bodoh dan tidak pintar. Kemudian dari luar kelas, masuk seorang perempuan dan laki-laki. Mereka adalah Vicent dan Amane.

Vicent adalah seorang laki-laki yang biasa saja. Tapi, dia memiliki bakat di bidang olahraga. Karena itu, ia sering mengikuti lomba nasional dan selalu mendapatkan juara. Amane adalah perempuan yang sangat cantik dan pintar. Dia juga sangat pemalu jika berbicara dengan orang baru,tapi ketika sudah menjadi temannya. Maka dia sangat terbuka sekali.

"Kamu baca buku lagi." Ucap Vicent.

Amane dan Vicent pun duduk di dekat Ken.

"A-apa yang sedang kamu baca?" Tanya Amane

"Hah. Ini adalah sebuah novel Wendy." Jawab Ken sambil menunjukkan sampul novelnya."Saudaraku bilang ini sangat menarik, jadinya aku penasaran."

"Eeeeee..."

Mereka bertiga pun mulai melanjutkan pembicaraan mereka. Sedangkan di lorong, disana terlihat 3 murid kelas 2 yang sedang berbicara. Mereka adalah Syahdan, Nizar, dan Yukki. Nizar  adalah seorang murid yang cukup pemalas, walaupun begitu. Dia adalah anggota osis divisi pendidikan.

Sedangkan Syahdan. Dia adalah murid yang cukup malas sama seperti Nizar. Dia memiliki badan yang cukup atletis dan tinggi. Dia juga selalu saja di peringkat pertama di pelajaran biologi. Ya, bahkan dia bisa mengalahkan bintang yang merupakan ketua osis.

Dan terakhir adalah Yukki. Dia adalah perempuan yangg sanagt ramah dan energik, dia memiliki rambut pendek dan wajah cantik. Ya, bisa dibilang dia adalah idola sekolah. Selain idola sekolah, Yukki juga adalah seorang seketaris osis di sekolah.

"Jadi, apakah nanti malam ada kumpul?" Tanya Yukki sambil memasanng wajah berpikir.

"Kata Amita sih ada." Jawab Nizar sambil melihat ponselnya.

"Dimana tempat-"

Sebelum Syahdan selesai berbicara. Dia terkena tendangan di punggungnya dan terpental jauh. Nizar dan Yukki melihat kearah orang yang menendang Syahdan. Dia adalah Kino. Kino adalah seorang perempuan yang cantik diantara semua siswa perempuan. Dia masih kelas 1 dan merupakan adik dari Yukki.

Dia sangat pintar di angkatannya dan sangat ahli dalam beladiri Judo. Karena Yukki adalah idola sekolah, jadi Kino bertugas untuk melindungi kakaknya dari orang yang membahayakan kakaknya, ya walaupun Nizar dan Syahdan adalah temannya dan yukki.

"Kino. Kenapa kamu menendang Syahdan?" Tanya Yukki dengan bingung.

"Aku hanya merasakan bahwa dia dan Nizar akan melukai Onee-san." Kemudian Kino menatap Nizar dengan tatapan tajam.

Itu membuat seluruh tubuh Nizar menjadi gemetar. Sedangkan untuk Syahdan, dia masih saja terkapar di lantai. Orang-orang yang melihat keadaan tersebut hanya bisa diam saja, karena kejadian tersebut sudah menjadi kejadian rutin setiap hari di sekolah.

Sedangkan di sebuah ruang osis. Di situ terdapat tiga orang yang sedang sibuk. Mereka adalah Bintang, Rifqi, dan Aimi. Bintang adalah siswa berprestasi dan pintar. Dia adalah orang yang baik dan ramah, selain itu juga. Dia juga merupakan ketua osis di sekolah.

Di sebelah kanannya adalah Aimi. Dia merupakan perempuan yang sangat angun dan cantik. Karena dia dari dulu sudah pintar, jadinya dia terpilih menjadi wakil ketua osis di sekolah. Selain jadi wakil ketua osis, dia juga menjadi ketua di klub panahan.

Di sisi kiri Bintang adalah Rifqi. Dia adalah seoranng siswa yang rajin. Dia selalu saja berada di peringkat 4 ujian di sekolah. Dia di bagian inti osis memiliki jabatan sebagai bendahara. Karena dia dididik oleh keluarga Omega yang terkenal bisnisnya di Jakarta, jadi dia bisa membuat sekolah maju dengan ilmu pengetahuan yang dia punya.

"Jadi Rifqi. Bagaimana tentang ekonomi sekolah?" Tanya Bintang yang sedang membaca sebuah laporan.

"Hmmm... Tenang saja." Jawab Rifqi sambil bermain sebuah perangkat game. "Minggu depan sekolah akan kedatangan banyak sponsor untuk berkerja sama dengan kita."

"Itu ide yang bagus!!" Ucap Aimi sambil menunjuk ke Rifqi.

"Baiklah. Kalau begitu, aku mendengar dari Amita nanti malam ada kumpul?"

"DBF?" Tanya Rifqi.

Bintang hanya menganggukkan kepalanya saja. DBF adalah sebuah organisasi yang sedang naik daun. Awalnya DBF adalah sebuah klub penggemar yang didirikan oleh Ken, tapi karena para member DBF memiliki bakat yang berbeda-beda. Jadinya mereka mendirikan sebuah organisasi.

Bahkan DBF menjadi perantara antara 7 branded dunia ke sekolah ketika acara sekolah. Itu sebabnya sekolah mereka menjadi sangat terkenal. DBF sebenarnya mempunyai banyak anggota. Tapi, yang berada di garis depan hanya ada beberapa siswa saja. Bahkan, pada tahun lalu. DBF pernah menjadi sponsor utama pada pertandingan piala dunia sepakbola.

Di suatu taman sekolah. Disana terlihat ada 5 orang. Mereka adalah Dayat, Athaya, Agung, Agunk, dan Lenix. Mereka sedang tiduran di rumput. Di depan mereka terlihat danau sekolah yang bersih dan cukup besar. Karena suasananya yang damai dan adem, jadinya mereka sering istirahat disini.Biasanya taman ini juga menjadi tempat rapat organisasi DBF.

Dayat adalah seorang siswa yang sangat kuat. Dia sangat ahli dalam beladiri silat, karate, dan wushu. Dia juga memiliki nilai yang tinggi di sekolah, bahkan banyak sekali perempuan yang suka dengannya. Tapi, karena dia sudah menyukai seseorang. Jadinya, dia menolak perasaan para perempuan yang menyukainya.

Lenix adalah siswa yang sangat teladan dan disipilin. Itu karena dia emang adalah ketua di osis divisi kedisplinan. Tapi, ketika dia berada di teman-temannya, dia berubah sikapnya menjadi anak-anak laki-laki yang biasa. Tentu saja, dia melakukan hal itu untuk menjaga martabat nya di depan para siswa.

Athaya adalah siswa  yang sangat semangat dan periang. DIa sangat mudah bergaul dengan siapapun di sekolah, tapi. Dia juga sangat kuat di beladiri winchun, kemampuan akademiknya memang tidak terlalu bagus jika dibandingkan dengan Bintang dan anggota inti osis lainnya.

Agung dan Agunk. Mereka adalah kakak beradik kembar, mereka berdua memiliki bakat yang sama seperti akademis mereka sangat bagus, bahkan mereka berdua masuk ke top 10 nilai tertinggi di sekolah,  tapi mereka juga memiliki bakat yang berbeda satu sama lain. Jika Agunk memiliki bakat kecerdasan dalam politik yang tinggi. Maka Agung memiliki kekuatan untuk menggerakkan orang dari ucapannya saja.

"Nyaman sekali…" Ucap Lenix dengan santai.

"Kamu benar." Jawab Dayat. "Karena yang lain sedang sibuk dengan urusan mereka sendiri, jadinya hanya kita berlima saja yang disini."

"Ngomong-ngomong. Nanti setelah pulang sekolah, kita ada rapat."

Athaya berkata seperti itu sambil mengambil gambar awan dengan ponselnya. Kemudian Agung dan Agunk bangun dari tidurnya dan melihat kearah Athaya.

"Kumpul DBF?" Tanya mereka berdua.

"Iya." Jawab Athaya.

Setelah Athaya menjawab pertanyaan si kembar. Si kembar mulai tiduran lagi di rumput, mereka berlima pun memutuskan tiduran disana hingga bel masuk sekolah bunyi. Sementara di perpustakaan, terlihat 6 orang yang sedang berkumpul di satu meja. Mereka adalah Arif, Zaky, Anton, Kudoharu, Anju, dan Rikako.

Arif adalah seorang siswa yang biasa saja. Tapi, dia memiliki kemampuan beladiri di taekwondo. Dia juga sudah pernah menang tiga kali dalam turnamen internasional taekwondo di berbagai negara. Walaupun dia berada di bawah top 10 di sekolah. Tapi, dia selalau saja memiliki ide untuk perkembangan organisasi DBF.

Zaky adalah seorang siswa yang cukup terkenal di sekolah. Dia terkenal karena kemampuan olahraga dan kemampuan meniru suara. Bahkan, dia pernah menggantikan Ken yang sedang ada urusan dengan suaranya pada pertemuan online dengan perdana menteri di Amerika. Ya, kalau masalah akademik, dia di peringkat 9 di sekolah.

Anton adalah seorang siswa yang memiliki kemampuan di bidang komputer dan teknologi, Dia juga pernah menjadi juara satu pada olimpiade sans internasional di Florida, dan juara satu di Brain competition academy world di Rusia. Dia juga meraih prestasi sekolah karena membangun robot pembersih. Walaupun dia pintar di sains, dia berada di peringkat 11 di sekolah.

Kudoharu adalah seorang siswa perempuan yang memiliki bakat di bidang rumah tangga. Dia juga adalah ketua dari klub tataboga dan ketua organisasi Student Chef School di daerah Jakarta. Dia juga memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat. Walaupun begitu, dia berada di peringkat 16 di sekolah.

Anju adalah seorang siswa yang gemar menyanyi. Bahkan, dia adalah pendiri klub idol sekolah. Dia juga sering menampilkan penampilan solo nya di acara sekolah, maupun acara luar sekolah. Dengan kemampuan bicaranya dan nyanyiannya. Dia bisa memikat hati setiap orang.

Dan yang terakhir adalah Rikako. Dia adalah seorang siswa yang memiilikii bakat dalam seni dan musik. Dia juga sering meraih piala di kompetisi nasional piano. Karena dia dilahirkan dari keluarga tentara. Dia memiliiki ilmu tentang perang, strategi, survival, dan mata-mata.

"Apakah kamu tahu soal ini?" Tanya Kudoharu sambil menggarukkan kepalanya dengan bingung,

"Soal ini bukannya memakai rumus billangan prima." Jawab Anton sambil menunjuk ke buku tulis milik Kudoharu.

"Eh semuanya. Nanti malam kita ada kumpul."  Ucap Zaky sambil melihat ponselnya.

"Baiklah, kalau begitu." Jawab Arif. "Kita harus segera menyelesaikan tugas sekolah dulu."

"Baiklah." Balas Rikako. "Ngomong-ngomong, aku mendengar kabar bahwa nanti Shin, Fauzan, Ojan, dan Hanif akan pergi ke Korea Selatan untuk mengikuti turnamen Axelo?"

Semua orang tampak terkejut dengan ucapan Rikako. Mereka terkejut karena tidak menyangka bahwa keempat teman mereka akan pergi ke Korea Selatan untuk mengikuti turnamen Axelo. Padahal, minggu lalu, mereka berempat baru saja pulang membawa piala turnamen Rwdi The Adventure di Argentina. Setelah itu, mereka pun fokus lagi untuk mengerjakan tugas sekolah mereka bersama-sama.

Di kantin. Terlihat 4 orang yang sedang makan di satu meja. Mereka adalah Taya, Afandy, Kanon, dan Hasshi. Mereka berempat tampak damai sekali makannya. Bahkan, para murid yang melihat mereka berempat tampak terkagum-lagum, Tentu saja, karena mereka adalah anggota band sekolah.

Taya adalah seorang siswa yang sangat baik dan ramah senyum. Dia juga selalu saja membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan, dia juga adalah pemain bass di band sekolah. Pernah suatu ketika, dia juara dalam kompetisi Bass Swiss Championship dan mendapatkan juara dua. Selain anggota band, Taya adalah orang yang sangat handal dalam menyamar dan mengumpulkan informasi.

Afandy adalah seorang siswa yang yang sangat cerdas. Saking cerdasnya, dia selalu saja memberikan ide kepada Bintang atau Anton untuk membuat sekolah berkembang. Selain cerdas, dia juga adalah kapten di tim sepak bolanya. Di band, dia adalah pemain gitar.

Kanon adalah murid paling teladan di sekolah, selain teladan juga dia memiliki wajah yang cantik dan berkarisma. Banyak sekali laki-laki yang menyukainya. Tapi, mereka semua di tolak olehnya karena alasan tertentu. Dia juga adalah pemain keyboard di band sekolah.

Hasshi adalah siswa yang energik dan pintar. Dia sangat ahli di bidang olahraga, selain di bidang olahraga. Dia juga sangat ahli dalam berbisnis dan berpendapat. Bahkan dia mendapatkan julukan di sekolahnya sebagai 'dewi dua sisi'. Di band sekolah, dia adalah pemain drum.

"Jadi, apakah kalian akan datang ke rapat?" Tanya Taya sambil memakan rendang yang dia pesan.

"Tentu saja." Jawab Kanon. "Percuma saja nanti kalau kita latihan jika tidak ada ketua kita."

"Hmmmm.. Betul juga." Balas Afandy sambil memakan pudingnya.

"Ngomong-ngomong.... Dimana 'dia'?" Tanya Hasshi.

Semua orang saling memandang satu sama lain. Kemudian mereka mengingat bahwa hari ini adalah hari peringatan insiden 'itu'. Kemudian, mereka pun merubah topik pembicarannya dan melanjutkan makan mereka.

Di atap sekolah, terlihat seorang siswa yang sedang bersandar mengadap pemandangan Bintaro. Tatapannya yang sayu dan air matanya yang keluar. Dia adalah Hanif. Hanif adalah seorang siswa yang penuh misteri, padahal dulunya. Dia adalah orang yang ramah dan baik kepada siapa pun. Tapi, karena insiden 'itu'. Dia menjadi berubah karena menyalahkan dirinya.

"Hanif.. Ternyata kamu ada disini…" Ucap seorang perempuan.

Hanif hanya terus memandang pemandangan saja, karena dia sudah tahu siapa perempuan tersebut. Dia adalah Amita, teman masa kecil Hanif. Dia adalah perempuan yang lembut dan perhatian kepada temannya. Karena dia adalah teman masa kecilnya Hanif, jadinya dia tahu mengenai insiden 'itu'.

Awalnya dia sangat sakit hati karena melihat Hanif yang menyalahkan dirinya. Dia bingung mau berbuat apa untuk menghiburnya, tapi berkat bantuan DBF. Akhirnya dia bisa membuat Hanif tersenyum lagi.

Tapi, sebenarnya dia tahu. Bahwa senyumannya itu, sikapnya yang dulu hanya untuk menghibur orang saja. Dia merasa Hanif tidak ingin mengkhawatirkan teman-temannya. Karena itulah, dia memutuskan untuk mensupport terus Hanif supaya dia bisa kembali seperti yang dulu.

"Ah, Amita… Sedang apa kamu disini?"

"Aku mencarimu kemana-mana. Teman-teman bilang mereka tidak melihatmu setelah pelajaran pertama, jadinya aku khawatir."

"Begitu ya…" Ucap Hanif sambil tersenyum sedih. "Maaf ya. Jika itu membuatmu khawatir."

Kemudian Hanif mulai mengelus kepala Amita dengan lembut. Tatapannya kepada Amita masih saja Sayu, tapi air matanya sudah berhenti keluar. Karena Amita sudah tidak tahan lagi melihat wajah hanif, kedua tangannya pun mulai memegang pipi Hanif.

"Kumohon. Jangan salahkan dirimu lagi… Aku tahu, kalau pada saat itu kamu memanggil kak Ariq untuk konser. Tapi, insinden 'lost people' itu bukalah kesalahnmu…"

Hanif hanya terdiam saja. Di dalam hatinya masih saja merasakan sakit karena kesalahannya pada dua tahun yang lalu. Kemudian dia mengalihkan kepalanya dari Amita. Dia pun mulai berjalan untuk masuk ke dalam sekolah.

"Ayo kita masuk." Ucap Hanif yang memperlihatkan senyum sedih kepada Amita.

Amita hanya terdiam saja. Kemudian dari arah pintu muncul dua orang, mereka dalah Fahri dan Nizar. Fahri adalah seorang siswa yang sangat popular di sekolahnya. Selain itu, dia juga sangat pandai membuat sebuah kreativitas dengan benda seadanya. Misalnya saja gerbang sekolah yang otomatis. Dia hanya perlu beberapa kabel, batere, beberapa magnet, dan bahan-bahan yang hanya dia ketahui saja.

"Kalian dari tadi dicariin terus!" Bentak Nizar kepada Hanif.

"Maaf!" Ucap Hanif sambil tertawa kecil. "Tadi aku hanya sedang berbicara denganAmita saja."

"I-itu benar." Jawab Amita gugup karena dia baru saja diberi kode mata oleh Hanif untuk tidak memberitahu yang sebenarnya kepada mereka berdua.

Masalah Hanif hanya diketahui oleh Amita dan teman bandnya saja. Karena teman bandnya tidak ingin menambah beban Hanif lagi, mereka berpikir untuk pura-pura tidak tahu saja dan menyerahkan masalah ini kepada Amita.

"Baiklah, ayo kita ke kelas." Ucap Fahri sambil menghela nafas.

Akhirnya mereka berempat pun mulai berjalan memasuki sekolah. Bel masuk pun bunyi, dan semua orang sibuk dengan kelas dan pekerjaan mereka sendiri. Bintang tampaknya sibuk sekali dengan tugas osisnya. Tapi, karena dia di dukung oleh Rifqi dan teman-temannya. Jadi dia mengerjakan masalah ini dengan cepat.

Ken saat ini sedang berjalan bersama Amane dan Vicent menuju ruang Bahasa, Mereka bertiga terus mengobrol topik mereka ketika beristirahat. Lenix terlihat sedang menasehati siswa yang nakal. Semua itu adalah hal yang rutin buat mereka semua di sekolah. Tapi, tampaknya mereka tidak tahu bahwa hari rutin mereka akan berakhir di malam ini.

Hari sekolah pun berakhir. Setelah Bintang selesai membereskan dokumen osis. Dia, Rifqi dan Aimi pergi meninggalkan ruangan osis. Di depan sekolah, mereka melihat sebagian teman-temannya yang merupakan Kino yang baru saja menghajar Nizar dan Syahdan, Yukki yang melihat adikknya dengan polos. Lenix yang sedang mengobrol dengan Afandy dan Zaky. Anton dan Dayat yang sedang merekam aksi Kino, Ken yang fokus dengan bukunya, bahkan dia tampaknya mengabaikan Vicent yang dari tadi bicara dengannya.

Tidak lama kemudian dari arah sekolah muncul Hanif, Amita, Kanon, Agunk, Agung, Taya, Athaya, Hasshi, Kudoharu, Rikako, Anju, Fahri, Amane, dan Arif. Mereka semua pun menyapa Bintang dan yang lainnya. Setelah itu, mereka semua mulai berjalan menuju tempat kumpul mereka,

Di perjalanan, mereka saling mengobrol, bermain game, dan fokus dengan urusan masing-masing. Amita masih saja memikirkan tentang perasaan bersalahnya Hanif. Dia benar-benar bingung harus berbuat apa, Kanon yang berjalan di sebelah Amita merasa bingung dengan Amita karena memasang wajah murung.

"Amita. Apakah ada yang salah? Kamu dari tadi memasang wajah murung."

"Ah… Eh- A-aku hanya saja memikirkan tentang kumpul malam ini saja. Hahaha…."

"Begitu ya…." Jawab Kanon dengan wajah penasaran. "O iya, aku sudah melihat drama yang kamu berikan kepadaku."

"Serius!?"

"Iya! Itu sangat menarik sekali. Aku tidak menyangka si pemain utamanya akan pergi."

Amita dan Kanon pun mulai mengobrol mengenai drama yang Kanon tonton berkat rekomendasi dari Amita. Hanif yang sedang mendengar ocehan antara Aimi dan Vicent hanya melirik ke Amita saja. Dia merasa bersalah karena mengabaikannya pada saat di sekolah.

"Ah kalian!"

"Yo!"

"…"

"Selamat sore semuanya."

Semua orang melihat empat orang yang menyapa. Mereka adalah Ojan, Shin, Fauzan, dan Haru. Ojan dengan semangat langsung membuat kombinasi gaya aneh dengan Dayat, Shin pun hanya menyapa mereka sambil tersenyum, Fauzan tidak berkata apa-apa karena sedang fokus bermain game di ponselnya. Ya, karena turnamen solo internasional akan datang, jadinya dia sedang latihan. Haru hanya menyapa mereka semua dengan hormat.

Ojan adalah siswa dari sekolah negeri di daerah Bintaro. Dia adalah orang yang terbuka dan semangat, dia juga selalu saja meraih peringkat pertama di pelajaran olahraga di sekolahnya. Selain itu, dia juga adalah ketua osis di sekolahnya dan dia adalah siswa yang selalu mendapatkan peringkat tiga di sekolahnya.

Shin adalah seorang siswa yang sangat  berprestasi. Dia juga adalah idola perempuan di sekolahnya, bahkan di umurnya yang masih muda. Dia sudah membangun usaha game, walaupun terkadang dia suka adu pendapat dengan guru. Tapi, dia adalah siswa yang berada di rank ke dua di akademik sekolah.

Fauzan adalah siswa yang sangat kalem dan pendiam. Walaupun begitu, dia banyak disukai oleh banyak orang. Selain itu juga, dia pintar di pelajaran olahraga dan akademik sehingga dia menduduki peringkat satu di akademik sekolah.

Haru adalah seorang mahasiswa yang kuliah di daerah Jakarta. Dia juga adalah manajer dari band sekolah Hanif dan manajer dari esport tim Hanif. Dia memiliki bakat bebricara sehingga dia mempunyai banyak koneksi di setiap penjuru Indonesia.

Dan mereka semua adalah orang-orang inti DBF.

"Yo, semuanya." Sapa Bintang. "Apakah kalian juga mau pergi ke tempat kumpul?"

"Tentu saja." Jawab Haru.

Akhirnya Haru dan yang lainnya bergabung dengan yang lainnya. Suasana sore pun semakin lama semakin berakhir sehingga suasana malam pun datang. Tujuan mereka kumpul adalah di rumah Ken. Karena Ken mempunyai dua rumah, dan satu rumahnya tidak di gunakan, Jadinya member DBF menggunakannya sebagai tempat berkumpul.

Jarak dari sekolah ke tempat kumpul lumayan jauh sehingga membutuhkan waktu 1 jam. Tapi, karena Aimi pernah menemukan jalan pintas. Jadinya hanya membutuhkan 45 menit saja. Akhirnya mereka semua tiba di depan rumah Ken.

Rumah tersebut cukup simpel tapi memiliki tiga lantai. Di belakang rumah tersebut memiliki taman dan kolam renang, bahkan di lantai dua terdapat lapangan basket kecil dan di lantai tiga terdapat lapangan untuk olahraga. Rumah ini memiliki 15 tempat tidur, satu ruang tamu, satu ruang keluarga, 6 kamar mandi shower dan bathub, dua dapur yang berada di lantai dasar dan lantai 2, dan berbagai ruangan lain.

Mereka semua pun mulai masuk ke dalam rumah Ken. Sesampai di dalam, beberapa orang seperti Hanif, Amita, Bintang, Rifqi, Amane, Ojan, Fauzan, Haru, dan Dayat duduk di sofa. Sedangkan untuk Kanon, Hasshi, Ken, Taya. Mereka menyiapkan minuman. Sisanya mereka memutuskan pergi ke berbagai ruangan.

Setelah berisitirahat cukup lama. Akhirnya semuanya berkumpul di satu ruangan yang sangat besar. Disana terdapat sofa, rak buku, foto, koleksi action figure, poster, dan makanan/minuman yang disiapkan oleh Ken dan yang lainnya.

"Jadi. Hari ini kita akan rapat apa?" Tanya vicent sambil memakang biscuit.

"Kalian tahu bahwa bulan depan aku, Ojan, Fauzan, dan Shin akan pergi ke Korea untuk mengikuti turnamen Axelo?" Tanya Hanif.

"Tentu saja." Jawab Bintang. "Jadi, apakah ada masalah dengan itu?"

"Entah kenapa aku mempunyai firasat bahwa kami akan di serang."

"!!??"

Semua orang mulai terdiam. Memang betul kalau organisasi DBF baru terkenal, tapi walaupun begitu. Pasti akan ada kelompok atau organisasi yang ingin menjatuhkan DBF. Jadi, Hanif sudah merasakan perasaan ini setelah pertemuan DBF dengan menteri pertahanan Indonesia.

"Ja-jadi… A-apa yang harus kita la-lakukan?" Tanya Amane dengan gemetar.

"Tenang saja. Aku sudah-"

Sebelum Hanif selesai berbicara. Seketika muncul cahaya yang sangat terang di ruangan tersebut. Semua orang menutup matanya karena silaunya cahaya tersebut. Dan setelah cahaya tersebut mengilang, semua orang yang tadinya sedang rapat pada menghilang juga.

Dan kejadian 'lost people' terjadi lagi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status