Wedding Drama season 2 BAB 16Bertolak pamit dari kediaman Chelsea, alih-alih pulang ke rumah, Zayn membelokkan roda empatnya ke arah lain. Gedung tinggi menjulang yang merupakan kantor Rayan Enterprise menjadi tujuan. Satpam yang berjaga di pos depan sigap membuka portal saat klakson mobil Zayn mengudara. Dua satpam lainnya yang berjaga di sekitar lobi sigap memberi akses masuk. Saling melempar pandang penuh tanda tanya melihat sang presdir datang ke kantor mengajak bayinya di hari libur, membawa tas bayi pula.Kecewa berpadu muak yang bergelut dalam benak, bersarang sesak di balik rongga dada. Untuk itulah Zayn memilih kantor sebagai tempat pulang, kembali ke rumah saat ini bukan ide bagus. Isi kepala dan hatinya semrawut dipenuhi kobaran amarah menggelegak. Demi menjaga kewarasan agar dirinya tidak lepas kontrol, Zayn memutuskan tinggal di kantor untuk sementara.Derap alas sepatu Zayn mengetuk lantai. Bergema nyaring membelah senyap. Aliza bergelung erat di dada bidang sang ayah
Wedding Drama Season 2 BAB 17Di depan cermin meja rias, Chelsea memaku pantulan leher jenjangnya. Jemari berpoles nail art putih shimmer itu menyentuh bercak kemerahan yang berangsur menggelap di sisi lehernya, lantas berangsur turun meraba dada yang berdegup kencang. Jejak panas salah alamat yang ditinggalkan atasannya itu memantik senyar aneh dalam dirinya. Chelsea tahu Zayn telah keliru mengira dirinya adalah Althea, tetapi ia tak merasa keberatan maupun merasa dihinakan. Padahal, Chelsea bukanlah wanita yang mudah membuka diri pada pria manapun setelah di masa lalu pernah dikecewakan begitu hebatnya oleh makhluk bernama pria. Tak dipungkiri, bersama Zayn dia menemukan kenyamanan lingkupan sosok pria dewasa yang membuatnya merasa aman. Merasa dihargai juga dibutuhkan meski interaksi dominan mereka berkaitan dengan pekerjaan, bukan secara personal. Ditambah lagi dengan kedua matanya sendiri dia menyaksikan bagaimana kesabaran Zayn mengayomi Althea yang mengalami baby blues para
Wedding Drama Season 2 BAB 18Satu jam sebelumnya. Menjelang matahari terbenam, Adam kembali datang ke gedung Rayan Enterprise bersama dokter spesialis anak yang tadi siang dibawanya setelah mendapat telepon darurat dari Zayn.Turut khawatir dengan kondisi Aliza, istri Adam ikut menemani. Datang membersamai setelah Adam bercerita tentang Zayn yang membawa Aliza menginap di kantor dan sekarang bayi enam bulan itu tantrum. Tangisan rewel Aliza menggema begitu Zayn membuka pintu untuk para tamunya. Rengekan Aliza melengking, di gendongan Zayn sekujur tubuhnya mengejang saking kencangnya Aliza menangis. Tak mempan dibujuk meski Zayn sudah mengayun-ayunkannya penuh sayang juga mencoba memberikan susu pengganti. Botol susu yang dipegang Zayn masih utuh isinya. Muka Zayn kusut, sudut matanya berair ikut menangis menyaksikan tangisan Aliza. Tergugu dan marah pada dirinya sendiri sebab tak berhasil menenangkan putri kecilnya. “Dok, tolong periksa anak saya. Sudah satu jam Aliza tidak berhe
Wedding Drama Season 2 BAB 19 Rentetan pertanyaan membludak di kepala Althea. Semalam Zayn pergi ke mana? Tidur di mana? Kenapa baru pulang saat malam menjelang? Semua tanya itu berjejalan tumpang tindih menyesaki benak.Mengayunkan kakinya mantap ke ruang kerja, Althea bermaksud membahas tindakan suaminya semalam yang pergi dari rumah membawa Aliza tanpa berpamitan padanya. Bertekad membela diri dan tak mau disalahkan, ia tak suka diganggu rasa bersalah seperti yang tengah dirasakannya sekarang. “Oke, aku mungkin memang salah. Tapi dengan membawa Iza kabur-kaburan, dia juga tetap salah kan? Lebih kekanak-kanakan dia dibanding aku bukan?” gerundelnya, menghentak langkah geram saat pintu jati ruang kerja yang terbuka separuh mulai terlihat. Pijar lampu baca dari meja kerja, bekerja keras menerangi ruangan luas yang penerangan langit-langitnya sengaja dimatikan. Di bawah lingkupan cahaya remang-remang, di atas sofa panjang berlapis kain oscar berwarna merah gelap, Zayn rebah di san
Wedding Drama Season 2 Bab 20Hampir tiga minggu berjalan, Zayn tak pernah lagi tidur di ruang peraduan utama sejak hari dia pulang ke rumah bersama Aliza. Beristirahat di kamar si buah hati setiap malam, Zayn hanya bertandang ke kamar utama untuk mandi dan berganti pakaian. Dua kamar tamu di rumahnya tak dijadikan alternatif walaupun ada ranjang ukuran queen size di dalamnya. Zayn malah membeli matras baru berukuran single, menaruhnya di kamar Aliza dan diatur merapat dengan kasur putrinya.Zayn juga tak pernah lagi meminta Althea menyusui Aliza di malam hari. Jika putrinya terbangun dan menangis tengah malam, Zayn lebih memilih menghangatkan ASI. Kecuali Althea berlari sendiri ke kamar Aliza dengan sukarela saat mendengar rengekan putri mereka di kesunyian malam. Kejadian yang cukup ajaib, pasalnya Althea biasanya menggerutu kesal tidurnya terganggu. Sudah nyaris tiga minggu pula tidur Althea tak lagi pulas. Terbiasa Zayn hadir di sampingnya ketika tidur walaupun tanpa ada kegiat
Wedding Drama Season 2 BAB 20 Part 2Malam telah larut ketika Althea keluar dari kamar mandi. Bathrobe diikat cepat saat telinganya menangkap deru halus mesin mobil memasuki carport. Melalui celah gorden Althea mengintip, tampak Zayn turun setelah sopir kantor membukakan pintu. Terdengar Mbok Sari menyambut sopan. Derap langkah Zayn membelah kesunyian malam. Althea blingsatan tak menentu ketika pintu kamar didorong dari luar. Zayn masuk dan langkahnya tersendat saat beradu pandang dengan Althea yang berdiri di dekat jendela. Dalam satu garis lurus mereka bersitatap tegang. Tak ada yang bicara, membiarkan keheningan mencekik terutama Zayn. Sorot tatapan tajamnya masih sedingin es, sedangkan riak si jendela hati milik Althea memamerkan keresahan tak karuan yang terbungkus keras kepala. Lidah Althea kelu untuk sekadar mengucap selamat datang pada suaminya. Akibat terlalu lama tak dilakukan, hal itu berubah asing.Zayn memutus tatapannya lebih dulu. Mendekati ranjang dan mencondongka
WEDDING DRAMAProlog"Saya, Zayn Alvaro Rayan. Menerima engkau Althea Gazala sebagai istriku. Berjanji akan selalu mengasihimu, baik dalam keadaan suka maupun duka, kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, hingga maut memisahkan. Segala milikku adalah milikmu.""Saya, Althea Gazala. Menerima engkau Zayn Alvaro Rayan sebagai suamiku. Saya berjanji akan selalu mengasihimu, tunduk melayanimu, baik dalam keadaan suka maupun duka, kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, hingga maut memisahkan. Segala milikku adalah milikmu."Zayn Alvaro Rayan. Si blasteran tampan Indonesia-Rusia berusia 29 tahun itu merupakan dosen baru di salah satu universitas bergengsi di Jakarta. Seperti biasa, di mana pun berada, Zayn langsung menjadi idola para kaum hawa termasuk di kampus Sinar Bangsa. Pesona kuatnya yang membuat lumer selalu menjadi sorotan sekitar. Pembawaannya yang tenang dan berwibawa saat mengajar, malah menyihir dan membuat para mahasiswa perempuan kerap kali salah fokus. Bukannya memerhatikan
Wedding Drama Bab 1Beberapa minggu sebelumnya.Rambut panjangnya digelung kusut, langkahnya gontai super lambat ibarat siput. Althea menyeret kakinya malas memasuki gedung perkuliahan sembari memeluk setumpuk modul. Ia duduk dan menaruh barang bawaannya lalu membenamkan wajah di meja, mengetuk-ngetukkan dahinya sendiri secara konstan berulang-ulang.Tak lama datanglah suara ribut serupa kericuhan yang lama-lama semakin mendekat dan mendekat. Namun, gadis berwajah kusut itu masih tetap melakukan kegiatannya dan tak memedulikan suara cempreng bak toa SATPOL PP yang tengah melaksanakan razia.Rupanya yang datang adalah temannya si kembar Rena dan Reni. Althea baru pindah ke kampus barunya ini sekitar satu bulan dan duo cerewet inilah mahasiswi yang langsung akrab dengannya. Keduanya berhenti tepat di dekat meja Althea berada.“Dari tadi udah kubilang kaos kaki warna pink yang kamu pakai itu milikku!” seru Rena sembari menunjuk kaki kembarannya.“Enak aja, kaos kaki yang kupakai ini mili