Share

Bukan Siapa-Siapa?

Aku membawakannya teh hijau hangat, air hangat, minyak kayu putih, dan kompresan air hangat. "Reza jangan bobo dulu," aku menggoyangkan pundaknya.

"Kamu ngikutin apa yang aku suruh ya," pintaku seraya menyibak rambut tebalnya.

"Kalau aku ga bisa?" tanyanya polos. Aku terkekeh geli, ternyata ini sifat aslinya.

Aku membantunya untuk duduk namun, dia hanya senyam-senyum ga jelas. "Kamu minum ini pelan-pelan ini panas, ya," aku mengambil gelas teh hijau lalu di kasih ke Reza.

"Huh! Nara ini panas," ucapnya sambil mengibas-mengibas tangannya ke mulut.

"Ahahahaha kamu ih. Kan aku suruh apa? Pelan-pelan, Reza."

"Kamu cantik..." godanya.

"Hmm." Ia memajukan bibirnya dengan ekspresi marah. Aku yang melihatnya jadi gemas sendiri.

"Apa kamu marah? Aku ga mau tolongin kamu lagi," ucapku yang seolah-olah dibuat marah.

 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status