Share

WHERE
WHERE
Penulis: Sharon Addeline

PROLOG

“Sharon Benedict.” Ucap Sharon kepada seorang laki-laki yang sedang menjabat tangannya.

"Nama gue Gideon, panggil aja ganteng.” Ucap laki-laki yang menjabat tangan Sharon dengan percaya diri.

“Pede gila, lo!” raut muka Lisa menjadi sinis melihat Gideon. Sharon hanya cekikikan.

“Udah, kan? Udah gue kenalin si ganteng dari kandang macan.” Ucap Lisa sambil merangkul pundak Sharon hendak mengajak pergi.

“Ya! Lo Macannya!” Sahut Gideon yang membuat wajah Lisa memerah hingga rangkulan dari pundak Sharon ia lepaskan. 

“Macan kesayangan.” Lanjut Gideon sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Lisa.

Wajah Lisa melunak dan sedikit salah tingkah. 

“Heh, lanjut nanti pacarannya. Gue dan Lisa mau ke kelas dulu. Bye!”

Sharon menarik tangan Lisa dan berlalu dari tempat itu.

Sharon melangkahkan kaki dengan cepat menuju kelas hingga membuat Lisa kewalahan.  “Ron, pelan-pelan aja, sih!”

“Heh, lo lupa? Ini tuh pelajarannya ibu Sarah! Gue gamau telat.” Ucap Sharon tanpa menoleh ke belakang. 

Lisa mengerutkan kening lalu memperlambat langkahnya. “Ibu Sarah siapa?”

Sharon menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang. “Ibu Sarah, lho! Gausah pura-pura lupa deh.”

Lisa melihat Sharon dengan tatapan bingung dan kesal. “Apasih? Bu Tiffany, kali?”

Sharon mengerutkan keningnya. “Ibu Sarah, kali. Ini jadwalnya Ibu Sarah. Wali kelas kita!”

“Lo ngomong apa sih? Wali kelas kita Bu Tiffany, kali. Enggak ada yang namanya Bu Sarah di sekolah ini.” Lisa menatap Sharon datar lalu berjalan mendahului Sharon yang terdiam.

Dia benar-benar mengingat jika Ibu Sarah mengajar kemarin dan memberikan tugas menulis naskah drama yang minimal 6 Scene. Astaga! Ia ingat sekali.

Lalu, mengapa Lisa tidak mengingatnya sama-sekali?

Seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

“Astaga!” Sharon mengelus dadanya.

“Danny!” Tegur Sharon ketika ia mengetahui siapa yang mengejutkannya.

Danny hanya tersenyum ringan. “Kamu kenapa gak ke kelas?”

“I..ia ini mau ke kelas. Soalnya Bu Sarah galak, gue gamau kena marah.” Ucap Sharon malu –malu karena ia menyukai Danny. 

Danny mengerutkan kening. “Bu Sarah, siapa?”

To be continued...

Komen (1)
goodnovel comment avatar
firsty.luvi
This is one of the best story I've read so far, but I can't seem to find any social media of you, so I can't show you how much I love your work
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status