Share

5.Shelia Positif Hamil

Shelia melamun, hatinya sedang bertanya-tanya, pikirannya pun tidak tenang karena dia merasakan keanehan pada tubuhnya. Karena sudah beberapa malam ini, semenjak Adnan selalu menggagahinya secara diam-diam, maka ketika pagi harinya Shelia merasakan tubuhnya sakit dan area intinya pun sangat sakit.

"Apa yang terjadi padaku sebenarnya? Mengapa setiap aku bangun tidur tubuhku terasa remuk redam, sangat sakit, dan area sensitifku juga sakit seperti telah digagahi berkali-kali. Tetapi aku kan sudah tidak bekerja sebagai kupu-kupu malam lagi dan aku sudah tidak pernah lagi berhubungan dengan laki-laki, tapi mengapa rasanya tubuhku seperti ini sama halnya seperti aku setelah selesai melayani para pelangganku," batin Shelia.

Shelia bergegas membersihkan dirinya dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Karena Shelia tidak mengetahui bahwa dirinya telah melakukan hubungan suami istri, maka ia tidak pernah melakukan mandi wajib. Shelia hanya melakukan mandi biasa saja dan dia tetap melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Jika siang hari, Adnan sibuk bekerja di kantor karena dia merupakan seorang CEO di perusahaan milik keluarganya. Adnan yang merupakan anak tunggal itu telah menggantikan kepemimpinan almarhum Papanya. Dan Shelia akan mengerjakan tugasnya yaitu mengobati penyakit Adnan di malam hari saja, itu pun juga hanya sebatas memijat tubuh Adnan, karena Adnan tidak mau jika Shelia melihat ataupun memegang kejantannnya, karena Adnan tidak mau jika Shelia mengetahui bahwa kejantanannya sudah hidup kembali.

Malam itu, seperti biasanya Shelia akan melakukan tugasnya untuk mengobati Adnan. Shelia mencoba berbicara kepada Adnan, karena pertanyaan tersebut sudah memenuhi benaknya sejak dulu.

"Tuan Adnan, maaf, saya ingin bertanya. Tugas saya kan untuk mengobati penyakit impoten Anda, tetapi sudah satu bulan saya di sini, saya tidak pernah melakukan pengobatan itu terhadap Anda. Lalu bagaimana caranya agar Anda ketahuan sembuh atau tidaknya?" tanya Shelia.

Arnan yang sedang menikmati Kopi hitamnya itu, seketika berhenti dan menatap Shelia. Dia sedang berpikir bahwa yang Shelia katakan itu memang benar.

"Sebenarnya penyakitku sudah sembuh, tetapi aku tidak ingin kau Berhenti bekerja denganku. Karena jika kau sudah tahu bahwa penyakitku sudah sembuh, maka kau pasti akan berhenti dan pergi dari sini. Maka dari itu aku tetap ingin menjeratmu di sini agar kau tidak pergi dariku," batin Adnan.

"Apakah kau merasa bosan bekerja denganku? Kau ingin berhenti?" tanya Adnan.

"Bu ... bukan begitu ... Tuan. Saya hanya merasa pekerjaan utama saya di sini justru tidak pernah saya lakukan, jadi saya merasa bahwa saya tidak bekerja dengan baik, hanya itu maksud saya, Tuan," jawab Shelia.

"Ya sudah jika begitu, jangan banyak tanya dan jangan banyak bicara! Kau cukup tetap bekerja di sini, kau tetap melayaniku, semua kebutuhanku kau yang melayaninya, oke?!" ucap Adnan dengan tegas.

"Bab, Tuan," jawab Shelia dengan patuh.

Malam itu , seperti biasanya Adnan melakukan pemerkosaan terhadap Shelia kembali. Begitulah setiap malamnya Adnan yang selalu melakukan hubungan suami istri terhadap Shelia tanpa Shelia ketahui. Dan mereka melakukannya tanpa pengaman maupun kontrasepsi. Adnan tidak mengetahui resiko dari perbuatannya tersebut, yang bisa membuat Shelia hamil.

***

Hari-hari pun berlalu, tanpa terasa Shelia sudah dua bulan bekerja dengan Adnan, sebagai pengobat penyakit impotennya. Hari itu merupakan weekend, Adnan sedang jogging, tetapi dia mengajak Shelia dengan alasan Shelia akan membantu membawakan air minumnya dan keperluannya. Shelia menurut karena itu merupakan pekerjaannya yaitu menjadi pelayan Adnan.

Setelah berjoging, Adnan mengajak Shelia duduk di bawah pohon. Mereka sedang bersantai di sana. Tetapi saat mereka sedang duduk bersantai, tiba-tiba ada seorang wanita yang menghampiri mereka.

"Wow! Ternyata setelah berpisah denganku, masih ada, ya, wanita yang mau denganmu? Tetapi aku rasa jika wanitamu ini tahu bahwa kau itu bukan laki-laki normal yaitu memiliki penyakit impoten, pasti wanita ini juga akan menceraikanmu, dia akan pergi meninggalkanmu, sama sepertiku!" ucap wanita tersebut.

Adnan sangat mengenali suara itu. Itu adalah suara Margaretta, mantan istrinya. Sementara Shelia menatap wajah perempuan tersebut dan kemudian menatap Adnan dengan perasaan bingung, karena dia tidak mengerti apa yang dimaksud oleh perempuan tersebut. Tetapi jika mendengar dari perkataan Margaretta, Shelia bisa mengerti bahwa Margaretta merupakan mantan istri Adnan.

"Adnan tiba-tiba berdiri, dia menatap tajam pada Margaretta. Dia bersedekap dada dan tersenyum miring menatap mantan istrinya itu.

"Urusan kita sudah selesai dan kita sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi, semuanya sudah berakhir. Dan kau sendiri yang mengakhirinya! Jadi, apapun yang terjadi pada diriku, apapun yang aku lakukan, itu bukanlah urusanmu lagi! Aku akan menikah dengan siapapun juga, itu juga bukan urusanmu lagi! Apa kau mengerti? Jadi, kau Jangan menggangguku lagi! Pada!" ucap Adnan dengan tegas.

Margaretta merasa terkejut mendengar ucapan Adnan, karena dia sangat tahu betapa Adnan sangat mencintainya. Lalu mengapa sekarang Adnan tiba-tiba berkata sedemikian rupa? Apakah benar jika Adnan sudah tidak mencintainya lagi?

"Jangan munafik, Adnan! Aku tahu bahwa di hatimu hanyalah ada diriku seorang. Kau itu sangat mencintaiku. Jadi jangan berpura-pura!" ucap Margaretta.

"Pergilah! Jangan menggangguku lagi! Bukankah kau tidak menyukaiku dan kau menceraikanku hanya karena aku bukan laki-laki normal? Jadi untuk apa lagi aku tetap mencintaimu? Untuk Apalagi aku tetap mempertahankan rasa terhadap dirimu?" ucap Adnan.

"Shelia, ayo ikut denganku pulang." Adnan berjalan meninggalkan Margaretta, sementara Shelia mengikuti Adnan dari belakang.

Margaretta merasa sangat diabaikan oleh mantan suaminya itu. Ia merasa sangat geram dan kesal melihatnya, apalagi dia melihat bahwa Adnan sepertinya sudah melupakannya.

"Kurang ajar, begitu cepat Adnan melupakanku. Dan kini dia sudah memiliki perempuan lain. Dan cara bicaranya juga sangat lemah lembut terhadap perempuan itu. Aku tidak akan membiarkan ini terjadi. Aku masih penasaran apakah Adnan sudah sembuh atau belum, karena sekarang dia sudah memiliki wanita. Tapi aku sangat yakin, bahwa Adnan masih sangat mencintaiku," batin Margaretta.

Semenjak pertemuannya dengan sang mantan istri, Adnan terlihat selalu melamun. Karena sebenarnya di hati Adnan masih tersimpan cinta yang besar untuk sang mantan istri. Tadinya Adnan berharap bahwa Margaretta masih akan menerimanya, apalagi sekarang dia sudah sembuh. Dan jika Margaretta tahu bahwa Adnan sudah sembuh dari penyakit impotennya, pasti Margaretta akan kembali lagi padanya. Tetapi Adnan merasa kecewa ketika mendengar perkataan Margaretta, yang merendahkannya di hadapan Shelia.

Sementara Margaretta, dia terus merencanakan bagaimana caranya agar dia kembali bisa mendekati Adnan, karena dia sangat meyakini bahwa Adnan masih sangat mencintainya.

Pagi itu, ketika Shelia sedang berada di kamar mandi, ia merasakan pusing hingga akhirnya Shelia terjatuh di kamar mandi. Adnan membantunya dan langsung memanggil Dokter.

"Selamat, Tuan Adnan, istri Anda positif hamil."

TBC ( TO BE CONTINUED )

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status