Share

Bagian 16

Pagi ini keadaan Niar sudah lebih baik. Dahinya sudah tidak panas, demamnya sembuh.

Pagi ini aku belikan bubur ayam untuk kami sarapan. Ku belikan sekalian sepuluh bungkus. Takutnya ibu dan kak Ayu mau. Sedangkan aku tak mau ada keributan pagi ini gara-gara belum ada sarapan pagi.

"Sayang, makan dulu, yuk! Aku udah beli bubur ayam," kataku sembari membimbingnya ke dapur. "Duduk di sini, ya!" Ku dekatkan kursiku di sebelahnya.

Niar melihatku menuangkan bubur ayamnya. Lalu, aku mencoba menyuapinya. Tapi dia tak mau aku suapi. Diambilnya sendok dariku. Dia lebih baik makan sendiri.

Aku pun mengambil piringku. Satu bungkus lagi ku tuang di piring, lalu aku menyendoknya.

"Habiskan, Dek! Sayang kalau nggak habis. Soalnya aku rasa porsinya nggak terlalu banyak," kataku.

Niar terus memakannya. Ia menyukai bubur ayam itu, lalu berhenti setelah piringnya kosong.

Aku berikan segelas air putih untuk diminumnya.

"Silahkan minum yang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status