Share

Bab 10

Zakki jarang sekali berkompromi, tetapi Annika menolak.

Annika menekuk jari-jarinya yang putih dan ramping.

"Apa sebenarnya yang kamu inginkan?" tanya Zakki dengan tidak sabar.

"Cerai! Aku ingin bercerai," jawab Annika.

Zakki sibuk bekerja dan Annika menolak untuk pulang bersamanya. Pagi harinya, Zakki mencoba mencari kancing lengan yang tepat, tetapi dia tidak menemukannya. Dia merasa sangat kesal. Kekesalannya memuncak ketika dia melihat Jony dan seorang perawat sedang mengobrol di depan BMV putih di tempat parkir depan.

Zakki sangat tidak senang.

Saat itu, Sekretaris Dania meneleponnya. Zakki mengangkat telepon dan berkata dengan nada kesal, "Ada apa?"

"Nona Shilla baru saja bangun dari tempat tidur dan tidak sengaja terjatuh. Dia mungkin mengalami cedera saraf di kakinya. Suasana hatinya sedang buruk sekarang. Apakah Anda ingin pergi ke Kota Handa untuk menemuinya, Pak Zakki? Kalau Anda datang, dia pasti sangat senang,” ujar Sekretaris Dania.

Zakki tidak langsung menjawab, dia khawatir karena Annika ada di sampingnya.

Volume ponselnya cukup keras dan Annika bisa mendengarnya.

Annika tersenyum ringan. Dia membuka pintu mobil, lalu pergi tanpa menoleh ke belakang.

Embusan angin malam membuat seluruh tubuh Annika menggigil.

Dia berpikir, untung saja dia tidak tergoda atau berubah pikiran ketika Zakki mengeluarkan cincin kawin tadi. Dia juga tidak ingin menjalani kehidupan pernikahan yang menyesakkan seperti itu lagi.

Dia merasa bersyukur.

Zakki menatap punggung Annika yang mulai menghilang sambil berbicara dengan Sekretaris Dania lewat telepon. "Carikan dokter terbaik untuknya!"

"Kenapa Anda tidak pergi ke Kota Handa untuk menemuinya?" tanya Dania.

Zakki langsung menutup telepon.

Setelah menutup telepon Sekretaris Dania, dia menelepon Annika lagi, tetapi panggilannya tidak dapat tersambung.

Dia juga tidak bisa mengirim pesan WhatsApp.

Annika memblokir nomor telepon dan WhatsApp Zakki.

Zakki melemparkan teleponnya dengan marah. Dia mengambil cincin berlian itu dan mengamatinya cukup lama. Sekarang dia percaya bahwa Annika memang bertekad untuk meninggalkannya.

Namun, jika Zakki tidak menyetujuinya, Annika akan tetap menjadi Nyonya Ruslan.

Tiga hari kemudian, di ruang CEO, lantai atas gedung kantor Grup Ruslan.

Zakki berdiri di depan jendela sambil berbicara dengan neneknya lewat telepon. Neneknya merindukan Annika, dia meminta Zakki untuk membawa Annika ke rumah lagi.

Zakki berpura-pura mengiakan permintaan itu.

Tiba-tiba, ada seseorang yang mengetuk pintu. "Pak Zakki, Anda mendapat kiriman khusus."

Zakki mengangkat alisnya dan menebak-nebak kiriman apa itu.

Setelah beberapa saat, Sekretaris Dania masuk dan meletakkan surat di atas meja. Kemudian, dia berkata dengan lembut, "Ini surat dari Nyonya Annika."

Zakki berdiri di dekat jendela, dia menatap surat itu selama beberapa detik sebelum berjalan. Dia mengambil surat itu dan membukanya. Sesuai dugaannya, itu adalah surat perjanjian perceraian.

Zakki membacanya sekilas dan berpikir bahwa Annika cukup keras kepala karena Annika tidak menginginkan apa pun.

Annika akan pergi tanpa membawa apa pun!

Ekspresi Zakki menjadi makin muram, dia bertanya dengan suara rendah, "Apa kesibukan dia akhir-akhir ini?"

"Sepertinya dia akan menjual rumahnya! Sudah ada banyak orang yang berminat, tetapi belum ada yang benar-benar mengajukan penawaran! Selain itu, Nyonya sedang mencari pekerjaan. Dia memenangkan penghargaan dalam negeri saat kuliah. Sepertinya ada organisasi besar yang tertarik untuk merekrutnya. Gaji dan tunjangan lainnya juga lumayan bagus," ujar Sekretaris Dania.

Zakki duduk di kursi kantor yang terbuat dari kulit.

Dia mengangkat surat perjanjian perceraian itu dan melihatnya cukup lama.

Zakki berkata dengan nada dingin, "Cari seseorang untuk membeli rumah itu dengan harga terendah! Dia juga pasti tidak akan tahan bekerja!"

Sekretaris Dania terkejut.

Dia mengira Pak Zakki akan mengusir Keluarga Chandra, tetapi ternyata tidak.

Bukankah dia sangat membenci Annika?

Dania terdiam sejenak, lalu Zakki menegur, "Kenapa masih belum keluar!"

Sekretaris Dania keluar.

Begitu keluar dari ruangan CEO, Dania mengepalkan jarinya. Dia ragu-ragu sejenak, lalu menelepon seseorang ….
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anis Eko
ah sekertaris Dania harus ny yg di pecat nih......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status