Share

Bab 14

Yuna terbangun dengan keringat yang membanjir tubuhnya, deru nafasnya kini tak lagi beraturan. Rasanya tubuhnya lemas dan tak bertenaga, "Kau sudah bangun?" Suara itu membuat Yuna menoleh ke arah jendela.

Pria dengan pakaian bangsawan sedang duduk di pinggir jendela dengan sebuah buku di tangannya. Mata merah darah itu menyoroti Yuna dengan menusuk. Adelion tampak sedang dalam suasana yang tidak baik.

"Kau keluar tanpa seizinku," Ujar Adelion dengan suara berat yang terasa mendominasi.

"Ehmm.. Itu, aku. Aku hanya ingin melihat kota peri," Ujar Yuna yang menciut melihat Adelion menatapnya begitu tajam.

Adelion kemudian berjalan menuju Yuna yang memainkan jari-jarinya seraya duduk menunduk. Yuna kemudian mendongak saat merasa Adelion telah berdiri di samping kasur.

"Yuna, dengarkan aku baik-baik. Aku bisa langsung membunuhmu jika tidak menuruti perintahku!" Bisik Adelion di telinga Yuna.

Jantung Yuna seakan tak berdetak, ia takut dengan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status