Beberapa waktu kemudian Radit pun terbangun dari tidurnya ia seakan tersentak melihat Julie yang berada di sampingnya.
" Elu itu memang cewek yang aneh ya!" ucap Radit tersentak kaget karena dia terkejut melihat Julie berada yang disampingnya. Sedangkan Julie justru ia tersenyum simpul melihat Wajah ketus Radit terhadapnya.
" Kapan eloh nyampenya? Giliran dibutuhin saja eloh nggak ada,sekarang gue lagi gak butuh eloh nongol disini!"ucap Radit mendengus dia memimikkan wajah kasarnya.
"Aku baru sampai Dit, sekarang kamu kan sudah bangun, gimana kalau kita keluar kamar saja!" tawar Julie pada Radit dengan wajahnya yang begitu ceria seakan dia sudah akrab dengan laki-laki itu.
"Gue nggak mau, kalau eloh mau keluar ya eloh saja yang keluar!gue nggak, tiba-tiba mood gue hilang karena ada loh!"ucap Radit Ketus.Dia meninggikan suaranya yang kasar.
"Dasar cowok angkuh, Kenapa sih Dit enggak ada kata maaf di hati kamu!"ucap ketus Julie meninggikan suaranya.
Radit ingin duduk tapi dia tidak mampu untuk memapah tubuhnya sendiri secara spontan Julie langsung tersentak memapah Radit.
Radit hanya mengawasi Julie secara dekat, dia mengawasi wanita itu begitu dalam.
"ternyata cewek ini cantik banget" Puji Radit dalam hatinya.
Namun cepat-cepat Ia tepiskan, dia mendorong Julie agar menjauh darinya.
"kamu tuh Emang cowoknya aneh ya, yang pernah aku temui! aku kesini itu mau nemenin kamu!" pungkas Julie meninggikan suaranya.
Tapi Radit hanya diam acuh tak acuh dan membuang wajahnya agar tidak melihat Julie.
Dengan keadaan kesal Julie pun keluar dari kamar Radit. Mungkin dia akan mencari udara segar Sendirian Saja. tiba-tiba suster memanggilnya.
"Mbak,Mbak dipanggil oleh Dokter Faisal. Mbak disuruh ke ruangannya sekarang!"ucap salah seorang suster padanya.
Tanpa basa-basi lagi Julie pun langsung menemui Dokter Faisal di ruangannya.
"Ada apa Dok?" tanya Julie penasaran.
"Oh, begini Julie teman kamu Radit sore ini sudah bisa diperbolehkan untuk pulang!" ucap Dokter itu serius.
"Serius Dok?" ucap Julie memastikannya lagi.
"Iya nanti sore Radit sudah bisa pulang tapi Radit harus sering-sering check up untuk terapi kakinya"ucap Dokter itu Seraya berdiri dari duduknya.
"Pulang ya Dok? akhirnya!" ucap Julie girang.
"Iya tapi ingat Radit harus rajin ikut terapi ya" peringat Dokter tersebut.
"iya Dok, saya akan menyuruh Radit untuk terapi. Terima kasih ya Dok!" ucap Julie dengan penuh kegirangan dia menjabat tangan Dokter tersebut.
Lalu dia keluar dari ruangan tersebut terlihat sekali dia menelusuri lorong-lorong penuh dengan kegirangan dia melangkah pasti menuju ke kamar Radit.
ceklek!
Dia membuka pintu kamar Radit. Radit mengawasinya seakan ingin bertanya namun dia enggan.
"Kamu tahu enggak Dit, aku kesini bawa kabar apa?"ucap Julie tersenyum.
"Gue lagi enggak mood dengar gosip murahan dari loh! " ketus Radit sembari membuang wajahnya kearah jendela kamarnya itu.
"Dit, nanti sore kamu boleh pulang!" ucap Julie girang dia langsung memeluk Radit seketika.
Radit hanya tercengang dia diam,dia diam membisu karena dia bingung atas perbuatan Julie terhadapnya.
Julie tersentak kaget dan langsung melepaskan pelukannya itu.
"so, sorry. Aku, aku."ucap Julie seakan bingung wajahnya terlihat memerah Mungkin dia gugup karena spontan ia memeluk Radit begitu saja semua replek begitu saja.
"Sudahlah enggak usah dibahas!?" ucap Radit datar.
Julie langsung mengurus semua administrasinya yang mengenai Radit tadi.Juga tak lupa Radit menghubungi mamanya jika hari ini dia akan kembali ke rumah.
"Sudah siap kan Dit?"tanya Julie.
Radit hanya mengangguk dengan dibantu beberapa suster Radit masuk ke dalam mobil.
Di jalan Mereka hanya diam saja tidak ada obrolan yang dibahas mereka berdua.
Mereka berdua mempunyai pemikirannya masing-masing dan Julie konsentrasi menyetir mobilnya.
Dia tidak mau akan terjadi lagi Radit berikutnya Jika ia tidak konsentrasi Sesampai di rumah Radit pun turun dengan dibantu oleh Julie dan satpam rumah Radit.
3 Hari Berlalu Julie mondar-mandir bandung-jakarta ada sedikit lelah untuknya karena dia juga harus kuliah sementara dia tidak enak untuk meninggalkan Radit begitu saja.
Apalagi Radit masih saja berkunjung ke rumah sakit untuk sekedar terapi kakinya itu.
"Gimana kalau eloh tinggal di sini saja enggak terlalu banyak waktu kan. Elu mesti bolak-balik?" tawar Radit pada Julie.
Bersambung....
Sesampai di rumah Radit dia turun dengan dibantu oleh Julie dan juga satpam rumah Radit. Tiga hari berlalu Julie harus mondar-mandir antara Bandung dan Jakarta."Gimana kalau loh tinggal di sini saja kan enggak terlalu banyak waktu eloh mesti bolak-balik!"tawar Radit pada Julie.Julie pun menyetujuinya ia langsung pulang ke Jakarta untuk meminta izin dan cuti kuliah untuk sementara waktu.Tidak lama baginya dalam satu hari itu dia pun kembali ke rumah Radit. Terlihat laki-laki itu tengah siap-siap untuk pergi ke kampusnya dia berpakaian rapi layaknya seorang mahasiswa."Kamu mau ke mana?" tanya Julie terbatah."Gue mau kuliah kan loh sendiri yang bilang gue harus bisa dengan keadaan gue sendiri ya sudah sekarang gue akan pergi ke kampus dengan menggunakan sekrup" ucap Radit
Ponsel Radit berdering sesegera Radit melirik lalu mengangkatnya ternyata yang menelepon itu adalah Elga harga mengajak Radit ke diskotik."Dit kalau nggak halo eloh tidak sampai datang Berarti benar kalau cuman cowok pecundang!!"ucap Elga sembari mematikan ponselnya itu.Radit Tengah siap-siap di kamar Radit sengaja diam-diam pergi tanpa memberi tahu ke semua orang yang ada di rumahnya.Bahkan Julie tidak mengetahui Radit pergi dari rumahnya itu. Namun hingga sampai malam tiba Radit belum kunjung pulang Julie memutuskan untuk menghubungi Vino sahabat Radit.Akan tetapi Vino juga tidak tahu di mana keberadaan Radit berada Julie menyuruh Vino untuk datang ke rumah Radit.Mereka berdua pergi mencari Radit."Julie,gimana kalau kita ke diskotik saja!" ucap Vino memberi masukan Seraya menstater mobil
Seperti Apa hubungan itu sebenarnya hubungan itu adalah saling terikat satu sama lainnya walau jarak dan waktu telah memisahkan antara kita.Tapi ini adalah hati Biarkanlah hati yang berbicara karena hati tidak bisa untuk berdusta.Ternyata Julie dan Radit saling membutuhkan tapi Radit tidak mampu karena ia masih saja menginginkan Tika untuk kembali padanya.Terlihat Radit menghubungi sahabatnya Vella ada di Jakarta."Vel, sepertinya gue punya feeling ke Julie tapi gue sudah banyak nyusain dia Vel!"ucap Radit ditelepon."Gue cuman berharap kalau eloh harus tahu kalau Julie itu benar-benar tulus menolong eloh. Ya Itu kan di luar kendali loh kalau loh bisa suka sama dia. Ya secara dia yang nabrak eloh kan wajar kalau kalau dia merasa bersalah dan baik pada loh" ucap Vella di telepon."Thanks ya Vel" ucap Radit mematikan ponselnya.
Julie dan Vino pun pamit pulang dari rumah Radit. Karena Vino tidak ingin jika ayah Julie akan menunggu terlalu lama walau sebenarnya ia ingin sekali mengajak Julie sekedar berjalan-jalan.Mereka berada di dalam mobil sebenarnya Julie masih enggan untuk pulang, dia ingin sedikit lebih lama lagi di rumah Radit walau Radit selalu jutek bahkan Angkuh terhadapnya.Tapi dia sudah mempunyai feeling terhadap pria itu yang membuat dia mampu untuk meredam rasa kecewanya ketika Radit selalu Angkuh berbicara padanya, mungkin cinta bisa merubah segalanya."Jul,kamu lihat tidak tampang Radit saat melihat kita tadi.Pasti Radit pikir kita memiliki hubungan!" seru Vino yang tetap konsentrasi menyetir mobilnya itu.Julie tersenyum simpul menanggapi ucapan Vino."Vin, terkadang aku ini bingung deh sama Radit. Sebenar
Semua kisah cinta memang amatlah manis terasa sepergi Deru ombak yang mengalun ngalun seakan menari-nari di pesisir pantai.Sama halnya yang dirasakan oleh Julie pada saat itu."Dit, mau sampai kapan kita berada disini Dit? Aku mengantuk"lirih Julie dia menguap menandakan bahwa ia ingin sekali tidur."Jul, gue cuma takut karena bisa saja mereka nunggu kita diluar"ucap Radit datar."Tapi aku ngantuk Dit"ucap Julir manja.Radit langsung memeluk Julie dengan keadaan yang sangat mengantuk Julie pun tertidur dipelukan Radit."Den, mengapa kalian disini?"tanya seorang kakek-kakek pada Radit yang membuat Radit sedikit curiga mengapa ada orang di dalam hutang selarut itu."Den, jangan takut.Saya orang baik Den"ucap Bapak itu tersenyum ramah pada Radit.&nbs
Terkadang apa yang kita pikirkan belum tentu kita dapatkan. Apalagi tentang perasaan tidak semudah itu kita mengutarakan apa yang ada di hati kita.Karena tidak semudah itu pula mengutarakan Apa maksud tujuan kita. Mungkin dengan memendam rasa itu bisa menjadi sedikit kelegahan karena mencintai diam-diam itu sangatlah menyakitkan bukan?Sama seperti dirasakan oleh Julie terhadap Radit korban yang ia tabrak itu. Dia mencintai korban tabrakan yang ia lakukan bukan inginnya jatuh cinta, tapi dia juga bingung entah kapan rasa itu datang padanya. Hanya saja dia hanya mencintai Radit dalam diam." Jul please, ini cuma mimpi Jul, gue nggak bakal bisa jalan lagi kalau tidak dibantu dengan tongkat ini!" bentak Radit pada Julie.Dengan sabar Julie pun duduk dan menjongkok menghadap Radit.Dia menggulung jenis Radit sampai ke lutut.
***Sudah 1 minggu lamanya Radit dan Tika seakan memiliki perasaannya kembali mereka berdua memutuskan untuk balikan karena Radit masih sangat mencintai Tika dan melupakan kesalahan yang pernah dilakukan oleh Tika yang meninggalkannya begitu saja ketika dia mengalami kecelakaan yang disebabkan oleh Julie.Tapi semua itu Radit sudah berjalan dengan normal tidak ada luka, tidak ada kepincangan diantara mereka berdua Karena itulah yang diinginkan oleh Radit.Dia juga berupaya untuk cepat sembuh dan kembali berjalan dengan normal Itu juga semua karena Tika.Sesaat dia melupakan wanita yang telah berjuang yang membuat dia kembali Melangkah dengan normal seperti itu.Dia melupakan sosok Julie,Julie yang selalu berkata lembut. Julie ketika dibentak dia hanya tersenyum getir.Julie
***Dikampus Julie bertemu dengan Rendy,Laki-laki yang selalu mengharap akan Julie bisa menerima cintanya."Ehk,Rendy apa kabar?"ucap Julie gugup dia hanya basa-basi."Jul ,bukan nya ini sudah tiga bulan saat aku menyatakan kalau aku menyukaimu,sekarang aku menagih janjimu!"ucap Rendy yakin.Karena Julie sendiri yang menjanjikan meminta waktu pada Rendy untuk menerima cintanya. Dengan gugup Julie pun dan menolak Rendy karena Julie merasa bukan Rendy lah dihatinya melainkan Radit yang tidak tahu bahwa Julie telah diam-diam mencintanya.Begitu pula dengan Radit tapi Radit takut kalau Julie hanya kasihan padanya pikir Radit karena Julie hanya sekedar tanggung jawab dan membantunya. Sementara itu dirumah Radit,Ibu Radit sedang berbinca