Julie dan Vino pun pamit pulang dari rumah Radit. Karena Vino tidak ingin jika ayah Julie akan menunggu terlalu lama walau sebenarnya ia ingin sekali mengajak Julie sekedar berjalan-jalan.
Mereka berada di dalam mobil sebenarnya Julie masih enggan untuk pulang, dia ingin sedikit lebih lama lagi di rumah Radit walau Radit selalu jutek bahkan Angkuh terhadapnya.
Tapi dia sudah mempunyai feeling terhadap pria itu yang membuat dia mampu untuk meredam rasa kecewanya ketika Radit selalu Angkuh berbicara padanya, mungkin cinta bisa merubah segalanya.
"Jul,kamu lihat tidak tampang Radit saat melihat kita tadi.Pasti Radit pikir kita memiliki hubungan!" seru Vino yang tetap konsentrasi menyetir mobilnya itu.
Julie tersenyum simpul menanggapi ucapan Vino.
"Vin, terkadang aku ini bingung deh sama Radit. Sebenarnya Radit itu Bagaimana sih,dia itu selalu dingin menanggapi omongan dari aku. Dasar cowok aneh!" ucap Julie datar.
"Kamu tahu Radit itu kenapa?" tanya Vino seakan menyelidiknya.
"Iya,mana tahulah aku Vin, aku itu penasaran banget dengan sifat Radit yang selalu dingin bahkan angkuh. Bahkan dia selalu ngomong seenaknya, nggak tahu apa perasaan orang sakit atau gimana mendengarnya" ucap Julie sedikit kesal.
"Mungkin, Radit itu punya feeling sama kamu. Tapi dia enggan untuk mengutarakannya!" ucap Vino melapangkan dadanya karena dia merasa hatinya sangat sempit,Karena hatinya mengatakan hal itu dia mempunyai feeling terhadap wanita itu.
"Nggak mungkin Vin,Karena Radit itu masih mengharapkan Tika" ucap Julie meradang.
"Seandainya jika Radit punya feeling sama kamu bagaimana?" ucap Vino seakan menantang Julie. Dia ingin menyelidiki akan hati Julie terhadap Radit, agar dia bisa mengambil keputusan untuk menolak perjodohan yang telah disepakati oleh Ayahnya itu.
Deg!!
Jantung Julie seakan berdetak dengan kencang. Ini yang ia harapkan, walau ia masih sangat ragu.
Entah mengapa rasa itu datang sehingga ia mempunyai perasaan yang begitu dalam terhadap pria yang selalu berbicara angkuh terhadapnya.
"Gimana apanya?Vino please jangan katakan itu"ucap Julie ragu.
"Jul, jangan apa? sudah lah kita itu sudah sama-sama dewasa ya bagi gue wajar kok!"ujar Vino memotong pembicaraan Julie.
"Tapi bukankah kita dia telah dijodohkan, lalu bagaimana orang tua kita nantinya" ucap Juliw lagi.
"Ketika kamu ingin menjalaninya. Aku siap demi orang tua kita.Tapi jika kamu tidak mampu untuk menjalaninya aku bisa apa,lagi pula aku sudah memiliki kekasih Mungkin pelan-pelan aku akan berbicara kepada Papa aku!"ucap Vino serius.
Walau Sebenarnya dia berbohong karena hingga sampai saat ini dia tidak mempunyai kekasih.
Julie terdiam dengan wajah merah padam nya dan Vino hanya menggelengkan kepalanya mengawasi Julie.
Mereka tiba di rumah Julie dan Papanya pun pamit mereka harus pulang saat itu juga.
"Bagaimana hari ini Sayang?" tanya Papanya.
Julie hanya menyandarkan kepalanya di bahu Papanya. Julie memang anak yang manja karena mamanya sudah lama meninggal sewaktu Julie masih kecil dulu.
Namun Julie selalu bersikap Tegar ketika iya bersama dengan Radit.Dia harus mengubah sikap manjanya seakan menjadi wanita yang paling tegar.
Walau ia merasa Terpukul ketika Radit berkata Angkuh yang selalu menohok akan dirinya.
"Senang banget pak Hari ini"ucap Julie girang. Dan ditanggapi oleh ayahnya yang ikut tersenyum.
Mereka telah sampai di rumah mereka. Julie langsung menghempaskan tubuhnya di atas ranjangnya.
"Mengapa ya Dit dengan melihat kamu saja aku sudah senang "ucap Julie senang.
Dia begitu girang satu minggu berlalu Julie diminta kembali ke Bandung oleh Vino karena Radit sakit dan Mbok Ira pulang kampung.
Mendengar perkataan Vino Julie langsung melaju ke Bandung dengan mobil Mini Cooper nya yang berwarna kuning itu.
Sesampai di sana Julie langsung mengetuk pintu luar rumah Radit.
"Eh Eneng, Kapan nyampenya?" Sapa satpam rumah Radit itu.
"Barusan Pak, Raditya nya mana?"ucap Julie tidak sabar.
"Anu neng, Den Radit sakit" ucap satpam tersebut.
Julie masuk Lewat Pintu Belakang terlihat Julie berlari kearah kamar Radit.
"Radit,Kamu kenapa?kita ke rumah sakit ya" ucap Julie khawatir pada Radit.
Radit hanya diam dia Acuh Tak Acuh pada Julie.
"pasti kamu belum makan kan aku masakin bubur ya"Ucap Julie meninggal Radit sendiri di kamarnya.
Setelah memasak bubur Julie langsung menuangkan ke dalam mangkuk dan membawa nampan yang berisi satu mangkuk bubur dari satu gelas air putih.
"Sudah habis, ini minumnya" ucap Julie Seraya menyodorkan 1 gelas air putih pada Radit.
Sore tiba Radit mengajak Julie ke rumah temannya disana mereka menghadiri party Andika mengadakan party.Julie sangat cantik malam itu semua mata tertuju padanya bahkan Radit menyukainya.
"Hai cantik!"sapa Elga sembari menghampiri Julie yang sedang mengambil minuman untuk Radit.
"Elga!" ucap Julie gusar.
Elga menarik tangannya yang menahan Julie untuk pergi dari hadapannya.Merasa tidak senang Julie langsung menampar pipi Elga.
"Dasar wanita tidak tahu diri!" Ketus Elga yang memegang pipinya.
Tangannya masih menggenggam tangan Julie lalu Julie menginjak kaki Elga dan berlari meninggalkan Elga yang kesakitan.
"Jul, lama banget sih. Mana minumannya!"ucap Radit Merasa tidak senang.
Julie hanya diam Mereka pun pulang dijalan Julie hanya diam saja begitu pula dengan Radit.
Namun di persimpangan jalan mobil mereka terhenti Julie pun turun untuk melihat keadaan mobilnya ternyata air aki mobil yang ditumpangi mereka itu habis Julie mengawasi di sekitar mereka.
Ia merasa sangat takut dan kembali masuk ke dalam mobilnya.
"Kenapa Jul?" tanya Radit datar.
"Biasalah dengan mobil kamu itu selalu kehabisan air aki.Sepi banget, aku takut" ucap Julie merasa takut.
"Dasar cewek!!" ucap Radit tertawa lepas sembari mengawasi Julie yang melirik keluar.
Obrolan mereka terhenti saat kawanan perampok mengetuk kaca mobilnya.Radit dan Julie terpaksa keluar untuk turun mereka disekap.
"Lumayan ini cewek"ucap salah seorang kawanan rampok itu sambil mencekam Pipi Julie.
"Tolong jangan ganggu kami"ucap Julie ketakuta.
Radit tak kuasa seakan perampok itu mau melecehkan Julie dengan menarik gaun Julie hingga sobek.
Dia mengangkat tongkatnya dan membanting tongkatnya ke arah perampok tersebut dengan cepat Radit meraih tangan Julie dan berlari ke arah hutan yang ada disekitar mereka.
Namun dengan keadaan Radit yang masih pincang membuat mereka terhenti bahkan gaunnya dipakai Julie sudah robek karena tersangkut ranting yang berjatuhan Radit dan Julie berhenti di sebuah pondok tua.
"Dit, aku takut" ucap Julie memeluk Radit.
Radit mencoba menenangkan Julie pada saat itu.Dia tahu wanita itu benar-benar lemah bahkan dengan keadaan gelap.
Dia tahu Baju Julie itu sudah sobek bahkan bukit kembar wanita itu hampir tercuat keluar.
Dia menanggalkan jaketnya.
"Pakai ini kita harus bersembunyi dulu karena kaki aku tidak kuat untuk berlari lagi" ucap Radit yang meringis kesakitan.
"Dit,tapi aku takut"ucap Julie manja bahkan Deru nafasnya terasa oleh Radit serta degup jantungnya yang berdebar itu terasa karena mereka sangat dekat.
bersambung .....
Semua kisah cinta memang amatlah manis terasa sepergi Deru ombak yang mengalun ngalun seakan menari-nari di pesisir pantai.Sama halnya yang dirasakan oleh Julie pada saat itu."Dit, mau sampai kapan kita berada disini Dit? Aku mengantuk"lirih Julie dia menguap menandakan bahwa ia ingin sekali tidur."Jul, gue cuma takut karena bisa saja mereka nunggu kita diluar"ucap Radit datar."Tapi aku ngantuk Dit"ucap Julir manja.Radit langsung memeluk Julie dengan keadaan yang sangat mengantuk Julie pun tertidur dipelukan Radit."Den, mengapa kalian disini?"tanya seorang kakek-kakek pada Radit yang membuat Radit sedikit curiga mengapa ada orang di dalam hutang selarut itu."Den, jangan takut.Saya orang baik Den"ucap Bapak itu tersenyum ramah pada Radit.&nbs
Terkadang apa yang kita pikirkan belum tentu kita dapatkan. Apalagi tentang perasaan tidak semudah itu kita mengutarakan apa yang ada di hati kita.Karena tidak semudah itu pula mengutarakan Apa maksud tujuan kita. Mungkin dengan memendam rasa itu bisa menjadi sedikit kelegahan karena mencintai diam-diam itu sangatlah menyakitkan bukan?Sama seperti dirasakan oleh Julie terhadap Radit korban yang ia tabrak itu. Dia mencintai korban tabrakan yang ia lakukan bukan inginnya jatuh cinta, tapi dia juga bingung entah kapan rasa itu datang padanya. Hanya saja dia hanya mencintai Radit dalam diam." Jul please, ini cuma mimpi Jul, gue nggak bakal bisa jalan lagi kalau tidak dibantu dengan tongkat ini!" bentak Radit pada Julie.Dengan sabar Julie pun duduk dan menjongkok menghadap Radit.Dia menggulung jenis Radit sampai ke lutut.
***Sudah 1 minggu lamanya Radit dan Tika seakan memiliki perasaannya kembali mereka berdua memutuskan untuk balikan karena Radit masih sangat mencintai Tika dan melupakan kesalahan yang pernah dilakukan oleh Tika yang meninggalkannya begitu saja ketika dia mengalami kecelakaan yang disebabkan oleh Julie.Tapi semua itu Radit sudah berjalan dengan normal tidak ada luka, tidak ada kepincangan diantara mereka berdua Karena itulah yang diinginkan oleh Radit.Dia juga berupaya untuk cepat sembuh dan kembali berjalan dengan normal Itu juga semua karena Tika.Sesaat dia melupakan wanita yang telah berjuang yang membuat dia kembali Melangkah dengan normal seperti itu.Dia melupakan sosok Julie,Julie yang selalu berkata lembut. Julie ketika dibentak dia hanya tersenyum getir.Julie
***Dikampus Julie bertemu dengan Rendy,Laki-laki yang selalu mengharap akan Julie bisa menerima cintanya."Ehk,Rendy apa kabar?"ucap Julie gugup dia hanya basa-basi."Jul ,bukan nya ini sudah tiga bulan saat aku menyatakan kalau aku menyukaimu,sekarang aku menagih janjimu!"ucap Rendy yakin.Karena Julie sendiri yang menjanjikan meminta waktu pada Rendy untuk menerima cintanya. Dengan gugup Julie pun dan menolak Rendy karena Julie merasa bukan Rendy lah dihatinya melainkan Radit yang tidak tahu bahwa Julie telah diam-diam mencintanya.Begitu pula dengan Radit tapi Radit takut kalau Julie hanya kasihan padanya pikir Radit karena Julie hanya sekedar tanggung jawab dan membantunya. Sementara itu dirumah Radit,Ibu Radit sedang berbinca
***Terlihat Radit masih menelusuri jalanan kota,karena tergolong agak jauh, dia harus kembali ke Villa yang ada dipuncak karena Radit dan Mamanya itu lebih senang menginap di Villanya dari pada harus menginap dihotel karena itu adalah Peninggalan Eyangnya dari Ibunya.Lagi pula dia besok akan kembali ke Singapur,karena Radit tinggal di Singapur dia hanya pulang ke indonesia bila ada urusan saja.Memang hubungannya dengan Ayahnya sudah membaik, dia lebih memilih untuk tinggal dekat Ayahnya karena dia berantusias belajar bisnis dengan Ayahnya itu.Sementara Julie berfikir kalau papanya masih bertemu dengan relasinya.Dia berfikir mana mungkin ada orang dirumah sekarang Julie masih didalam mobil memang jalanan memang sudah sepih tapi Julie tetap santai memang ini sudah kebiasaannya kurang lebih sudah satu tahun lamanya Julie menjadi dokter umum di rumah sakit disalah satu dikota itu.
Dengan kejadian semalam Julie menjadi takut karena bagaimana dia bisa mempertanggungjawabkan ke suaminya kelak karena ia sudah tidak suci lagi.Dia membereskan semua keadaannya setelah membersihkan diri dia pergi meninggalkan Radit yang nyawanya belum terkumpul itu.Tapi Radit merangkulnya dari belakang"Dit,lepasin aku.Aku udah kotor dit,aku takut jika aku..."ucap Julie panik.Radit menyeka air mata Julie,dan memeluknya."Aku akan segera menikahi kamu Jul,kamu jangan takut,tidak akan terjadi apa-apa dengan kamu"ucap Radit menenangkan Julie.Julie menyentuh luka dibagian perut Radit yang sudah mengering itu."Gak Dit,kamu gak tahu bagaimana Papa aku,dia selalu konsisten mengenai janjinya dengan sahabatnya itu jika aku akan dinikahi oleh anaknya kelak dit"ucap Julie menghindar."Tapi,bagaimana kalau benih cintaku itu tumbuh dirahimm
***Hari itu Julie memutuskan untuk pergi ke Bandung lagi pula dia masih menyimpan alamat Radit.Dia membuka kotak ukuran standar yang ada disudut kamarnya itu.Julie memilah-milah kertas yang tersusun rapih didalam kotak itu ada photonya bersama Radit yang terlihat masih lugu membuat dia tersenyum konyol memandang photo lawas itu.Julie membulatkan dirinya karena calon suaminya yang sudah meninggalkannya dia berupaya sebaiknya agar dia cepat untuk bertemu dengan Radit Segera.Dia pamit kepada Ayahnya dan mengambil cuti selama satu atau dua mingguan.Dia ingin fokus menemui Radit.Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali itulah prinsipnya saat itu.Julie melajukan mobil mini coper kuningnya saat ia menabrak Radit dulu.Dia sangat beran
***Julie merasa sangat hancur dan sakit dia merasa sangat sakit hati."Mengapa sesakit itu rasanya,berarti Radit sudah Tuhan berikan kepadaku hanya saja aku tidak sepeka itu menanggapinya.Aku sangat menyesal seandainya saja bisa ku putar waktu aku akan memperbaikinya"Ucap Julie Lirih.Dia masuk ke dalam Bar yang berada didaerah itu.Julie seperti orang yang patah semangat, dia memesan minumannya. Dia benar-benar kalut dengan buah cintanya yang hancur itu.Hingga Julie setengah mabuk dengan linangan air matanya itu tak henti-henti mengalir terus.Dia sangat frutasi akan hubungannya yang tak sempurnah itu.Dia merasa sudah cukup tenang dia melangkah oleng karena ia ingin keluar dari Bar itu.Hingga ia terjatuh dipelukan pria yang minum disana.Melihat Julie yang mabuk membuat pria itu ingin mencari kesempatan untuk mengerjainya.Julie berusaha untu