Share

Bab 5 - Ciuman

“Apa maksud kamu dengan ini?” Tanya Reynald setelah membaca beberapa berkas yang di berikan oleh Clara.

“Kamu sudah baca kan? Itu surat perjanjian kita tentang pernikahan palsu kita.” Kata Clara dengan santainya.

“Sial!! walau aku terpaksa menikahimu, tapi aku tak pernah berfikir pernikahan kita main-main.” Jawab Reynald penuh penekanan.

“Terus... Kamu ingin kita menikah selamanya dan hidup bahagia seperti di negeri dongeng gitu? Hello... Rey.. Kamu mabuk?”

“Cla... Aku bukan orang yang bisa dengan mudah mempermainkan sebuah komitmen seperti pernikahan. Apa kata orang tuaku nanti saat tau aku menceraikanmu setelah dua tahun menikah?”

“Ya bilang saja kita nggak cocok.” Jawab Clara dengan enteng.

Reynald menghela nafas panjang. Astaga.. Dari mana datangnya wanita menyebalkan seperti Clara ini?

“Dan satu lagi. Tidak akan pernah ada hubungan badan antara kita, oke? Aku nggak suka di sentuh oleh orang selain orang yang kukehendaki.” Clara berkata penuh dengan keangkuhannya.

“Bagaimana jika suatu saat kamu yang ingin kusentuh?”

“Kamu mimpi? Hahhaha” Clara tertawa Lebar.

Aku bersumpah akan menundukkan kesombonganmu itu dengan cinta.’ Gumam Reynald dalam hati. Cinta?? Tunggu dulu, kenapa dirinya berbicara cinta ketika memikirkan wanita sialan ini??? Sial..!!

***  

Reynald nampak gugup ketika bertemu dengan Aryo Wibowo, Ayah Clara. Reynald mengira jika Clara adalah keturunan orang luar mengingat panggilan Clara terhadap ayah dan ibunya, tapi ternyata Clara Asli orang Indo bahkan masih sedikit memiliki keturunan ningrat.

Beberapa kali Reynald bertemu dengan Om Aryo saat memiliki proyek kerja sama. Namun tentu saja kali ini sedikit berbeda karena saat ini dirinya bertemu dengan Om Aryo sebagai seorang yang akan menikahi puteri semata wayangnya.

“Wahh jadi nak Reynald yang akan menikahi Clara ya?” Tanya Om Aryo pada Reynald.

“Tentu saja Dad.. Clara sama Rey sudah pacaran lama.” Kata Clara yang saat ini tanpa sugkan lagi bergelayut mesra di lengan Reynald. Sedangkan Reynald sendiri sibuk menenangkan  pikirannya dan sesuatu yang akan meledak dalam dirinya.

“Jadi nak Reynald, kapan orang tua nak Reynald datang kemari?”

“Emm.. Mama kebetulan masih sakit Om. Jadi sementara ini saya sendiri yang akan melamar Clara secara langsung.”

Mendengar perkataan Reynald, entah kenapa tubuh Clara seakan menegang. ‘Saya sendiri yang akan melamar Clara secara langsung’ perkataan Reynald itu entah kenapa seakan-akan menegaskan jika Reynald sungguh-sugguh ingin menikahi Clara.

“Baiklah Nak Reynald, tapi saya ingin kalan menikah dalam jangka waktu satu bulan ini.”

“Apa?? Dad.. Kenapa secepat itu??”

“Kamu tunggu apa lagi Cla?? Kamua mau kalau Daddy memaksamu untuk...”

“Baiklah Om..” Potong Reynald kemudian. “Saya akan menikahi Clara dalam jangka waktu satu bulan.” Kata Reynald dengan tegas membuat Clara membulatkan mata ke arahnya.

Ya.. Apa lagi yang harus di tunggu. Kisah cintanya dengan Dina sudah kandas, tak ada lagi cinta yang ia miliki, belum lagi tanggung jawab akan janjinya untuk menikahi Clara. Reynald adalah lelaki yang penuh dengan tanggung jawab dan perkataan yang dapat di pegang. Mungkin memang Claralah jodohnya. Toh nanti jika jodohnya adalah Dina, Jodoh itu sendirilah yang akan menyatukan mereka kembali.

*** 

“Kamu gila ya..” Omel Clara pada Reynald yang saat ini sudah di seret Clara ke kamarnya yang kedap suara. “Bagaimana bisa kita menikah dalam jangka waktu satu bulan?”

“Bukankah kamu yang ingin kita segera menikah.?”

“Hello Rey.. Aku ini Model kelas atas. Mana mungkin pernikahanku bisa dilaksanakan dalam jangka waktu satu bulan, Aku butuh persiapan, dan butuh pesta mewah yang Wooww.. kamu ngerti nggak??”

“Aku nggak butuh semua itu.”

What?? Kamu ini pelit apa gimana sih?”

“Aku hanya butuh istri yang baik.”

‘Jleeebb...’ Entah kenapa perkataan Reynald sedikit membuat Clara salah tingkah.

“Dengar ya Rey.. Memang aku yang memintamu untuk menikahiku, tapi itu semata-mata untuk menghindari permintaan menyebalkan dari orang tuaku. Sisanya, Kamu bukan apa-apa untukku, jadi jangan anggap aku istrimu atau menganggapmu sebagai suamiku.”

Lalu dengan cepat Reynald meremas kedua bahu Clara, mendorongnya hingga jatuh terentang di atas ranjang, memenjarakan kedua tangannya dan tanpa sungkan lagi Reynald menindihnya.

“Heiii Sialan.. apa yang kamu lakukan..??” Clara meronta dibawah tidihan Reynald. Clara tak menyangka jika Renald bisa berubah menjadi lelaki yang kuat dan sedikit mengerikan untuknya. Ya, jujur saja saat ini perasaan Clara adalah takut pada Reynald.

“Dengar Cla.. Aku sangat tidak suka dengan wanita yang menyebalkan seperti kamu apalagi wanita itu adalah calon istriku. Kamu belum kenal siapa aku Cla.. jadi jangan sok menjadi Boss disini.” Kata Reynald penuh dengan penekanan.

“Hahahah kamu pikir aku takut sama ancaman kamu?” Ejek Clara.

“Aku nggak butuh rasa takut kamu, yang aku butuhkan adalah rasa hormatmu pada calon suamimu.”

“Calon.Suami.Bohongan.” Clara Berbicara penuh penekanan di setiap katanya.

“Tidak ada kata ‘Bohongan’ dalam kamusku.” Lalu dengan cepat Reynald menyambar bibir Clara, membungkamnya dengan ciuman penuh gairah, menikamati setiap sudut dari bibir Seksi tersebut. Sialan!! Kenapa seperti ini?? Dirinya tak pernah berciuman segila ini saat dengan Dina, Tapi dengan wanita menyebalkan ini, Reynald seakan bisa hangus terbakar oleh gairah hanya karena berciuman panas. Hawa nafsunya membesar, membara seakan-akan menyalakan api dalam tubuhnya. Sial!!! Rasa apa ini?? Apakah hanya hawa nafsu semata???

-TBC-

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status