Share

Bab 18 Terbelenggu Rasa Gengsi

Nara yang mendengar bahwa Ardhan terus menolak setiap kali ia ajak sarapan membuatnya memilih untuk tak menanyakan hal yang sama lagi. Ia cukup duduk, diam, sembari menikmati makanan yang begitu menggoyang lidah tersebut.

Sesekali Ardhan melirik ke arah makanan itu, tetapi kemudian ia berjalan pergi untuk mengenakan pakaian pantainya.

10 menit lengang ....

Ardhan sudah kembali dengan penampilan yang kece. Ia mengenakan baju pendek bermotif dengan celana jeans pendek di bawah paha.

"Saya sudah siap, ayo kita berangkat sekarang saja!" ajak Ardhan tanpa mau tahu apa yang sedang Nara inginkan.

Ardhan bersikap seolah tidak peduli kepada Nara yang belum selesai menyantap semua sarapan paginya.

Nara mengambil air minum dan meneguknya perlahan. Ia mendongak ke arah suaminya yang tengah berdiri di hadapannya tersebut dengan mengenakan kacamata hitam.

"Saya masih makan, Mas. Bisa tunggu sebentar lagi saja, tidak?"

"Nanti saja makan lagi. Kita harus pergi sekarang sebelum sore."

Padahal, walau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status