Ayu sebenarnya risi diajak Pria yang mirip Marvel pergi . Apa lagi satu mobil yang sama. Ia merasa seperti wanita rendahan yang gampang diajak pria yang baru bertemu. Bahkan pertemuan mereka belum ada sehari melainkan baru dua jam lalu.Tapi, Najma memaksa ia harus seperti ini. Dari pada Najma harus pergi berdua dengan pria yang mirip Marvel ini. Itu jauh tidak mungkin dan jauh lebih berbahaya.Ayu duduk di jok belakang, sementara Najma duduk bersebelahan dengan Bayu. Najma berinteraksi seperti bukan pada orang lain. Melihat interaksi Najma seperti interaksi ia dengan Marvel dan anehnya sang anak bisa langsung akrab seperti itu. Padahal dia Bayu yang wajahnya memang sangat mirip dengan Marvel."Om, kemana aja? Kenapa enggak pernah jenguk Aku sama Mama? Kami begitu kesulitan, apalagi sekarang mama enggak jadi nikah karena...."."Najma, apa yang sedang kamu bicarakan? Kenapa malah bahas itu?" Ayu menyela perkataan Najma, sengaja karena Najma seperti ingin menceritakan kemalangan dirinya.
Bukan hanya Bayu, Ayu pun terkejut kenapa bisa bayu membeli eskrim kesukaannya? kebetulankah? "Memang ini eskrim kesukaanmu? " tanya Bayu pada Najma."Iya, masa om lupa sih. eskrimnya enak makasih ya om"najama kembali menikmati es kirm yang dibelikan oleh bayu.Bayu berjalan mendekat ke arah Ayu, ia ingin tahu lebih dalam tentang Marvel karena kemungkinan jika dirinya adalah marvel."Apa kamu juga terkejut sama sepertiku?" tanya Bayu tiba-tiba saat ia berhasil duduk di samping Ayu.Ayu menoleh ke samping, ke arah di mana bayu duudk."Apa?" tanya ulang ayu sebab dia belum mengerti maksud dari perkataan bayu."Apa kamu terkejut karena aku membelikan eskrim kesukaanmu dan najma?"Ayu tertawa kecil, ia berpura-pura tidak kepikiran. padahal dia merasa heran . TAPI ia berusaha untuk menepisnya, mungkin saja ini adalah kebetulan yang kebetulan."untuk apa aku terkejut mungkin saja kamu kebetulan ingin membeli eskrim itu, ia kan?""Tapi in bukan kebetulan. Tiba-tiba aku ingin mengambil es
Sepanjang perjalanan menuju Rumah Bayu. Najma dan Bayu tidak hentinya terus tertawa. Ayu yang melihat dari jok belakang hanya bisa tersenyum. entahlah saat Bayu bercerita jika sebenarnya dia bukanlah Bayu. Nama Bayu hanyalah pemberian dari orang yang menyelamatkan dirinya. Dengan demikian Ayu jadi memiliki harapan besar. Jika kemungkinan dia adalah Marvel.Ayu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Bayu, hingga dia bisa mengalami kecelakaan dan ia hilang ingatan. dulu ia suudzon padanya. Ayu pikir Marvel sengaja menghilang, sengaja meninggalkan dirinya hingga apa yang dia lakukan kepadanya membuat hatinya porak-poranda, di saat hatinya tertarik padanya lalu ditinggalkan begitu saja. Kini dia tahu faktanya, telah terjadi sesuatu pada Marvel dan entah apa yang akan dia lakukan hingga ia berakhir di kota ini.Tanpa Ayu ketahui sebenarnya Bayu pun selalu curi-curi pandang dari balik spion mobilnya. Ia juga merasa lega setelah bercerita kepada Ayu. Ia pun berharap besar bisa meng
Bayu menepuk pundak Ayu membuat ayu langsung terlonjak kaget. Ia tersadar dari angannya, ia menatap pada Bayu dan juga Widya ia jadi merasa bingung sendiri. "Apa bisa kamu ceritakan jika memang kamu mengenal Bayu?' ucap Widya kepada Ayu. ayu memberanikan diri untuk menguatkan,ia pun mencoba untuk berpikir positif. yang terjadi saat bersama kedua orang tua Rendy tidak akan terulang kembali. Ayu begitu berharap hal buruk saat bersama kedua orang tua Rendy tidak terjadi sekarang.Dengan menarik napas ayu mencoba untuk bercerita secara perlahan."dulu aku dan dia adalah teman SMA. kami satu kelas Lalu beberapa tahun kemudian kami tidak bertemu. Baru bertemu saat proses perceraianku dengan ayah anakku. karena dulu perekonomian ku sangat sulit sekadar untuk menyewa pengacara aku nggak mampu. temanku yang mengusulkan Bagaimana kalau Marvel yang menjadi pengacara. jujur waktu itu nggak tahu jika Marvel seorang pengacara. ketika ada kesempatan aku ketemu dengan Marvel dan itu adalah pertemua
"Apa yang kamu lakukan, hah! harusnya saat Bayu merasa kesakitan kamu jangan tunjukin foto itu. Kamu sengaja kan?" Tuduh Widya dengan marah kepada Ayu, sontak membuat Ayu tertunduk sebentar lalu kembali mengangkat kepala ia bersitatap dengan Widya."Aku bukan bermaksud ingin menyakiti Bayu, aku hanya ingin membuat ingatannya kembali. Bukankah dia inginnya seperti itu?""Bagaimana jika Bayu bukanlah Orang yang kamu kenal? Jangan terlalu percaya diri." Widya berucap seolah tidak ingin ayu melakukan cara untuk mengembalikan ingatan Bayu."Menurut nenek, apakah mungkin di dunia ini ada orang yang begitu mirip tanpa celah? anak kembar sekalipun tidak akan semirip itu, pasti akan ada satu atau dua perbedaan. Bayu dan Marvel begitu sangat mirip. hanya nama yang berbeda itu pun karena ia kehilangan ingatannya. Anakku saja tidak bisa pungkiri , dia mengenali calon ayahnya," ucap Ayu, ia ingin Widya sadar dan tidak mau disalahkan atas apa yang terjadi kepada Bayu.Awalnya Ayu takut , Dia t
"apa yang sebenarnya Nyonya ingin tanyakan?" tanya asisten rumah tangga itu kepada Ayu.Awalnya Ayu merasa ragu tapi ia ingin tahu yang sebenarnya hingga ia tidak salah mengambil tindakan. "Apakah kamu tahu jika Pak Bayu itu bukan cucu kandung Bu Widya?" Tanya Ayu dengan sangat hati-hati. Awalnya Ayu mengira jika asisten rumah tangga bu Widya akan bungkam atau memilih diam. Namun dugaannya tidak terbukti. Yang ada asisten rumah tangga itu malah menceritakan semua tanpa terkecuali."Iya Nyonya tentu saja aku tahu. waktu itu Kalau tidak salah bu Widya hendak pergi ke Jakarta, tapi di perjalanan menuju Jakarta masih daerah Bandung, nyonya melihat seseorang terkapar di pinggir jalan." Asisten rumah tangga itu menjeda sejenak perkataannya lalu kembali bercerita."Mungkin Pak Bayu tadinya korban tabrak lari. Atau mungkin ia korban begal. tidak ada identitasnya sama sekali. Dari dilihat dari keadaan Pak Bayu, terlihat seperti orang yang dibuang. Merasa kasihan, bu Widya pun turun ia hendak
Ayu kembali ingin meraih tangan Marvel dan memintanya untuk ikut bersama dirinya. Namun saat ayu hendak meraih tangan Marvel seseorang menarik kedua tangannya. Ayu menengok ke sisi kiri dan kanan. Ia bisa melihat dua pria bertbubuh kekar memegangi tangannya lalu menarik paksa hingga ia berjauhan dengan marvel."Ini apa-apan? Lepasin gak!" titah ayu seraya berusaha untuk me lepaskan diri dari cekLan duanpriA bertubuh kekar"Bawa wanita ini keluar! Dia mengganggu tuan." titah Widya pada dua bodyguard itu.Tanpa banyak bicara', bodyguard itu langsung menyeret tubuh Ayu. Ayu terus meronto ia bahkan berteriak seperti orang yang sedang disakiti."Lepasin! Aku enggak mau pergi dari sini sebelum membawa Marvel bersamaku" teriak Ayu, Saking tidak ingin diseret. Ayu memegangi apa pun yang ia lewati. seperti saat ini ia memegangi lemari di kamar Bayu."Marvel tolong percaya padaku. Kamu itu Marvel bukan Bayu. kamu calon Suamiku, kamu harus menikahiku." Usaha Ayu untuk menahan dari dua bodygua
"Kamu bicara apa? kamu adalah cucuku," ujar Widya pada Marvel. "Tapi aku bukan Bayu! aku Marvel,":ucap Marvel sepertinya ingatannya benar-benar sudah kembali. Tiba-tiba Dia teringat pada Ayu, tanpa menunggu Widya berkata lagi, Marvel langsung beranjak dia hendak mencari Ayu. "Kamu mau ke mana, nak?" Widia menahan langkah Marvel. "Aku harus pergi. Aku sungguh tak ingat kenapa aku bisa sampai di sini. aku harus menemui Ayu dia pasti mencari ku, dia pasti mengkhawatirkan ku," Ujar marvel lalu ia pun berlalu meninggalkan Widya. Widya yang belum bisa menerima jika Marvel sudah sembuh langsung mengejarnya. "Kamu mau ke mana? Tolong jangan tinggalin nenek," ujar lagi Widya, kali ini widya bahkan terlihat memohon. "Ini bukan tempatku dan aku sama sekali enggak kenal sama anda. Aku saja bingung kenapa ada di tempat ini." ujar Marvel. "Nenek yang sudah menyelamatkan kamu. apa kamu tega mau pergi begitu saja?" ujar Widya. Marvel terlihat berpikir sejenak, hingga ia pun inga