Share

TRANSMIGRASI QIAO ZHI JING

"Tidak masuk akal. Masuk ke dalam novel yang sedang kubaca? Ini tidak mungkin. Aku pasti sedang bermimpi," gumam seorang wanita yang tengah menekuk lututnya sembari mengikis kuku jarinya karena syok dan ketakutan menghadapi kenyataan yang tengah dia alami.

"Nona Kedua, buka pintunya. Apa Anda baik-baik saja? Nona Kedua, tolong jangan seperti ini."

BRAK!

BRAK!

BRAK!

Seorang pelayan berusaha menerobos masuk ke dalam kamar majikannya yang telah lama mengurung diri di dalam kamarnya. Sebelumnya, majikannya yang dipanggil Nona Kedua itu sempat menunjukkan tanda-tanda keanehan, juga mengatakan hal-hal absurd, lalu mengurung dirinya di kamar sendiri.

"Nona kedua ... ."

"Pergi! Pergi kalian semua!!!" usirnya dengan lantang.

Qiao Zhi Jing. Mereka memanggilnya Nona Kedua, seorang putri dari Klan Xing. Anak dari seorang Jendral yang sangat dihormati. Rasanya benar-benar gila. Dia berharap agar segera bangun dari mimpi yang dia anggap mimpi sial ini.

Dia memang bernama Qiao Zhi Jing, tetapi bukan Qiao Zhi Jing si putri kejam. Qiao Zhi Jing hanya seorang gadis SMA yang senang membaca novel di perpustakaan kota. Kebetulan, dia menemukan sebuah novel yang di dalamnya terdapat satu karakter figuran antagonis yang kejam dan memiliki nama yang sama dengannya.

"Dan sekarang, aku malah masuk ke dalam novel yang sedang kubaca. Bahkan terbangun di tubuh antagonis yang kejam. Tidak masuk akal. Ini mustahil. Aku ingin pulang ke rumah, tapi bagaimana caranya? Haaa!" Qiao Zhi Jing sangat frustasi.

***

"AARGGHH!!!"

"Tahan sebentar. Sedikit lagi akan selesai," kata sang tabib.

Di dalam sebuah ruangan, tampak seorang wanita yang terluka parah dan merintih kesakitan kala seorang tabib mengobati luka di tubuhnya. Wanita itu terbaring di atas ranjang sembari menahan perih tatkala obat menyentuh kulitnya yang terluka parah. Luka cambuk, dan yang terparah adalah luka bakar yang memanggang dagingnya hingga ke tulang.

"Sayang sekali. Tubuh seorang wanita tidak boleh memiliki bekas luka. Qiao Zhi Jing, bukankah dia terlalu kejam? Apa kau tidak ingin balas dendam?" kata seorang wanita yang senantiasa menunggu di sampingnya.

"N-Nona pertama, terimakasih. Saya belum sempat mengatakannya tadi. Semua orang tahu betapa kejamnya Nona Kedua. Nona pertama menyelamatkan saya saja itu sudah membuat saya sangat bersyukur. Jika tidak, sekarang saya sudah mati," ucap sang wanita yang tengah diobati. Wanita itu beridentitaskan seorang pelayan.

Sementara wanita lain yang menunggu di sampingnya adalah majikannya yang bernama Qiao Li Ying. Dia adalah Kakak Qiao Zhi Jing. Sedangkan Qiao Zhi Jing adalah orang yang telah menghukum sang pelayan bernama Chun Tao.

Qiao Zhi Jing sebagai seorang Tuan Putri utama dari klan Xing, keluarganya termasuk salah satu keluarga yang berkuasa. Ayahnya adalah seorang jenderal kekaisaran yang telah menjabat lama dan mendapatkan banyak anugerah. Qiao Zhi Jing dapat leluasa bersikap semena-mena karena identitas ayahnya yang begitu terhormat. Sementara ayahnya yang selalu berperang di kamp militer, tidak pernah sempat mendidiknya. Begitupula ibunya yang juga ikut berperang bersama ayahnya di perbatasan. Sejak Qiao Zhi Jing dilahirkan, dia tidak pernah menerima kasih sayang dari kedua orangtuanya. Sementara dia dititipkan kepada neneknya yang memiliki temperamen buruk dan juga terkenal kejam. Didikan neneknya sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental Qiao Zhi Jing, hingga membuatnya tumbuh menjadi wanita terkejam dan ditakuti semua orang.

"Dia telah membuatmu seperti ini. Apa kau tidak dendam kepadanya? Dia telah membuat tubuhmu cacat. Tubuh seorang gadis adalah hidupnya, tapi iblis itu telah menghancurkan hidupmu. Apa kau bisa menerimanya begitu saja?" Qiao Li Ying semakin menghasut Chun Tao agar tertarik untuk membalaskan dendamnya.

"Tapi Nona, aku takut jika ... ."

"Jangan takut. Aku akan berusaha melindungimu. Asalkan kau bersedia melakukannya, aku pasti akan membantumu," timpal Qiao Li Ying dengan tekadnya yang bulat.

Di detik itu, Chun Tao mulai goyah. Dalam lubuk hatinya, sudah lama menyimpan dendam terhadap Qiao Zhi Jing yang kerap menyiksa dirinya. Dengan bantuan Qiao Li Ying, kemungkinan dia akhirnya bisa melampiaskan amarahnya.

"Setidaknya, kau harus memberi pelajaran kepada wanita iblis itu. Bagaimana?" desak Qiao Li Ying.

Semua orang memanggil Qiao Li Ying Nona pertama. Mereka mungkin menghormati Qiao Li Ying sebagai anak pertama Jenderal Qiao. Namun, meskipun dia adalah anak pertama, dia bukanlah anak kandung Jenderal Qiao. Sebelum dikaruniai anak, Jenderal Qiao sempat mengadopsi seorang anak perempuan yatim piatu yang terlantar. Dia ditemukan di lokasi medan perang. Karena merasa kasihan, Jenderal Qiao pun membawanya pulang dan mengadopsinya menjadi putrinya. Setelah berlalu satu tahun menjadi anak adopsi Jenderal Qiao, akhirnya mereka dikaruniai anak perempuan yang diberinama Qiao Zhi Jing.

Sejak Qiao Zhi Jing sang putri kandung Keluarga Qiao dilahirkan, posisi Qiao Li Ying pun semakin terlengser. Tentu saja semua orang lebih menyayangi Qiao Zhi Jing, karena di dalamnya mengalir darah Klan Xing. Keberadaan Qiao Li Ying pun perlahan tak dianggap dan sering mendapat perlakuan buruk karena statusnya.

Kesempatan di depan mata. Qiao Li Ying tidak ingin membuang kesempatan untuk menyingkirkan Qiao Zhi Jing.

Seketika kedua telapak tangan Chun Tao mengepal. Sorot matanya yang teduh tak berdaya, kini menajam dan dipenuhi kabut kegelapan. Hatinya mulai dipenuhi oleh dendam. Qiao Li Ying berhasil memprovokasi Chun Tao dengan mudah.

"Nona, aku ingin balas dendam. Aku tidak bisa hidup tenang sebelum menyingkirkan wanita kejam itu. Anda benar. Jika bukan aku, pasti akan ada orang lain yang akan melakukannya. Biarkan aku yang memulainya. Sekarang aku sudah tidak peduli. Asalkan bisa membunuhnya, aku akan melakukan apa pun. Nona, tolong bantu aku," cetusnya dengan geram, beserta tatapan matanya yang berapi-api.

'Tidak kusangka, ternyata semudah ini menghasutnya. Baguslah. Adik, kau tunggu saja. Lihat sampai kapan kau akan bertingkah sombong. Setelah kau mati, maka semua yang telah kaurebut dariku akan kembali menjadi milikku!' batinnya, "keputusan bagus. Seorang wanita kejam sepertinya memang harus disingkirkan. Aku akan membantumu."

Malam festival lentera, sehari sebelum pernikahan Qiao Zhi Jing dan Pangeran Bai Wuxin. Pada malam itu, jalanan Kota sangatlah ramai. Lentera terang benderang terpajang di sepanjang jalan. Pada malam itu, Qiao Zhi Jing tengah keluar berjalan-jalan bersama dengan pelayannya.

Saat tiba di tepi sungai, seperti biasanya Qiao Zhi Jing menyalakan lentera dan berdoa untuk keselematan orangtuanya yang selalu bertempur di medan perang. Namun tiba-tiba ...

"Qiao Zhi Jing, dasar wanita iblis! mati saja kau!!!" teriak wanita yang mendorong Qiao Zhi Jing dari belakang.

BYURRR!!!

Seseorang tiba-tiba mendorongnya dari arah belakang. Qiao Zhi Jing terjatuh ke sungai dan tenggelam karena tidak bisa berenang.

"Nona! Tolong! Tolong!"

"Cepat tangkap dia!!!"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status