Share

Bab 16

Saat aku sedang sibuk menangis tiba-tiba datanglah seorang Ibu paruh baya dengan dandanan menor dan berperawakan besar, sepertinya dia mau ke toilet juga.

Dia memperhatikanku dari atas sampai bawah, kepo banget sih jadi orang?

"Ngapain ngeliatin saya kaya gitu, Bu?" refleks dia terkejut saat aku bertanya.

"Oh, kamu bisa ngomong? kirain saya kamu bisu?" kini gantian aku yang terkejut dengan ucapannya, mulutku langsung melongo.

"Maksud Ibu apaan? kenapa ngatain saya bisu? ini saya bisa ngomong, sembarangan ngatain orang!" jawabku sengit.

"Kamu waras apa gila sih? saya jadi bingung," dia malah garuk-garuk kepalanya yang mungkin udah penuh kutu.

"Enak aja ngatain saya gila, sembarangan banget! saya waras lah!" ucapku berapi-api, karena sudah sangat emosi sekali.

Seenaknya banget ngatain aku yang cantik jelita begini dibilang orang gila. Mentang-mentang dandanan aku kaya gini! Huh.

"Kalau kamu waras, nggak mungkin dandanan kamu kaya orang gila begini. Oh iya, saya baru ingat. Kebanyakan or
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status