Share

Bab 6

Ceklek. Pintu pun terbuka dan ternyata benar feelingku kalau itu pasti dia lagi. Huft!

"Mbak Ella? ada apa ya?" dia malah senyam-senyum sendiri, membuatku bergidik ngeri. takut-takut kalau ternyata dia lagi kesurupan.

"Hm … Mbak Nina, aku boleh nggak minta tolong?" jawabnya sok manis sambil garuk-garuk kepalanya sendiri.

"Minta tolong apa, Mbak? kalau saya bisa ya bakal saya bantu," ujarku lagi.

"Hm … saya mau pinjem suaminya, eh nggak deh, maksudnya mau minta tolong sama Mas Rian, untuk membetulkan kran air di rumah saya, soalnya suami saya belum pulang kerja, tolong ya Mbak?" seketika mataku terbelalak saat dia bilang mau meminjam suamiku? what? Big No!!

@@@

Seketika aku tertegun mendengar ucapan si tetangga aneh ini, yang tak lain yaitu Mbak Ella. Astaghfirullah! sabar Nina, istri sabar disayang suami.

"Mbak, gimana? boleh nggak minjem Mas Rian-nya sebentar? Aku janji nggak bakal sampe semalaman kok, apalagi sampai nginep, hehe." dia mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahku yang masih terpaku karena ucapannya, dia pun cekikikan kaya kuntilanak.

"Saya tanya dulu ya, sama orangnya. soalnya lagi main sama anak-anak juga," lalu aku pun langsung masuk ke dalam tanpa basa-basi lagi karena sudah terlanjur kesal oleh ulahnya, sedangkan dia menunggu di luar, tak kusuruh masuk. males amat!

@@@

"Pah, tuh dicariin sama fans-nya," aku duduk di sofa, sambil mengerucutkan bibir, lalu Mas Rian yang masih sibuk bermain dengan anak-anak kemudian menoleh dan langsung mendekatiku karena penasaran.

"Fans? fans siapa, Mah?" Dia mendekat lalu duduk di sebelahku.

"Ya si 'wewe gombel' itu lah! Huft!" jawabku kesal. Lalu Mas Rian membingkai wajahku dengan kedua tangannya.

"Kamu cemburu ya? cie …, jadi makin sayang deh, kalau kamu cemburu? gemees … deh, sama istriku ini, masa suaminya dicariin wewe gombel, dia malah cemburu, hehehe." seketika aku tersipu malu, lalu Mas Rian mencubit hidungku, iseng. meleleh kan, kalau digituin sama suami, apalagi suami sendiri, jangan sampai sama suami orang ya? hehehe.

"Emangnya dia mau ngapain lagi, Mah?" Mas Rian bertanya lagi, namun belum sempat aku menjawab, sudah terdengar lagi suara pintu diketuk dengan keras. Aduhh! tolong Nina ya Allah, dari serangan pelakor ini.

Dug!

Dug!

Dug!

"Mas Rian … Mas … tolongin Ella ya? please! suami Ella belum pulang, dia pulangnya larut malam soalnya, masih lama," terdengar suara Mbak Ella yang teriak-teriak di depan pintu, lalu kami berdua refleks memukul kening yang mendadak terasa pusing.

Lalu aku pun keluar mengikuti Mas Rian, sedangkan anak-anak kubiarkan bermain di ruang tamu.

Ceklek. Pintu terbuka. raut wajah Mbak Ella seketika berubah jadi berseri-seri, karena melihat Mas Rian keluar dari rumah. dan itu sangat membuatku makin eneg! Huh!

"Ehem, mau minta tolong apa ya, Mbak?" tanya Mas Rian pada si wewe gombel tersebut.

"Hmm, itu loh, Mas. kran air di rumah aku kan rusak, airnya nggak bisa nyala. Nggak tau deh kenapa. Mas, mau kan bantuin aku? " jawabnya dengan suara mendayu-dayu yang membuatku mual, seketika mau muntah. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status