" haaa arif ,ternyata dia mengenal michelle " kata abdul hamid dalam hatinya sambil menghampiri arif dan michelle
Abdul hamid tiba tiba saja berhenti tepat dibelakang bangku yang diduduki oleh arif dan michelle karena dia mendengar perkataan michelle kalau dia tidak ingin kehilangan dirinya
" haaaa aku nggak mau rif, aku nggak mau kehilangan abdul hamid karena aku sangat mencintainya bahkan jika tuhan mau dia bisa mencabut nyawaku lebih dulu dari pada nyawa abdul hamid sebab aku nggak bisa kehilangannya walaupun hanya sedetik dan aku tidak bisa membayangkan bagaimana hidupku tanpa adanya abdul hamid disampingku " jawab michelle menangis dipelukan arif
" hmmm sudahlah chel kamu jangan menangis atau bersedih lagi karena aku akan membantu kamu untuk membujuk abdul hamid untuk kemoterapi karena aku mengenalnya bahkan aku tinggal dirumahnya " kata arif tersenyum dengan memeluk michelle
" benar
" sudahlah arif, bukan hanya kamu saja yang terpukul dengan hal ini tapi aku juga dan ada hal penting yang harus kita bahas sekarang adalah " kata ali seraya membisikkan semuanya pada arif dan membisikkan rencananya" astaga ali, aku benar benar nggak menyangka kalau dia bisa sejahat itu dan baiklah aku akan membantu kamu tapi berjanjilah kalau kamu harus mengantarkan aku ke makam wilona sekarang " jawab arif dengan menghapus air matanyaAli mengiyakan permintaan arif dan setelah itu ali membantu arif untuk naik ke kursi roda lalu membawanya pergi ke makam wilonaSesampainya dimakam wilona, arif tak kuasa menahan tangisnya sehingga membuatnya terjatuh dari kursi roda" haaaa wilona kenapa kamu begitu cepat meninggalkan aku dan aku belum sempat mengatakan kalau aku mencintaimu, haaaa " tangis arif sambil memeluk makam wilonaTernyata tanpa arif dan ali sada
Terkadang hidup tak sesuai apa yang kita inginkan, kadang kala, kita merasa bahagia, hingga kita lupa apa itu, kesedihan dan air mata.Kadang juga, kita merasa hidup itu, tidak berguna, tak berarti dan hanya penuh kesedihan serta air mataHanyalah hujan yang menjadi teman dikala air mata berjatuhan.Laura menari ditengah derasnya hujan untuk meluapkan kesedihan dan air matanya .Di saat itu, hati Laura sangat hancur, harapannya sudah tiada dan kebahagiaan telah hilang"Mengapa, mengapa hidupku seperti ini? Mengapa tuhan menghukumku seberat ini? Mengapa! " teriak Laura penuh air mata ditengah hujan sore itu.Laura terduduk saking ketidak berdayaannya saat itu, tak lama kemudian ada seseorang yang memayunginya.Laura menoleh ke arah belakang dan ternyata orang itu, adalah Romeo sahabatnya dari kecil .Romeo memarahi L
Maira pergi dari Romeo tanpa berkata apa pun.Di saat Maira pergi, barulah dia sadar jika dia telah melukai hati Maira dengan menyebutnya Laura."Ya tuhan! Apa yang sudah aku lakukan, huft, maafkan Maira!" gumam Romeo.***Malamnya, Siddarth mengajak Laura berdansa di tengah ribuan bintang dan terangnya bulan malam itu .Mereka terlihat sangat bahagia, siddarth merasa jika malam itu, adalah saat yang pas untuk mengatakan jika besok Laura sudah bisa melihat lagi, karena dia sudah mendapatkan donor mata."Laura! Apa kamu tahu, malam ini sangat indah, malam ini, kita di temani seribu bintang yang berkelip di langit, serta bulan bersinar sangat terang. Tetapi tidak seterang wajahmu!" ungkap Siddarth tersenyum sembari menatap Laura, dengan masih berdansa"Hmm, Siddarth terimakasih ya, karena kamu sudah hadir dalam hidupku, aku bahagia bisa bersamamu dan terimakasih s
Tiara memohon meminta maaf pada Arif, meski sejuta kali pun Tiara memohon maaf padanya. Dia tetap tidak akan membatalkan niatnya untuk mengakhiri hidup Tiara."Jika Lo tidak ingin mati konyol di tangan gue, jangan pernah mengganggu keluarga Hartabrata kusuma!" ucap Arif pada TiaraTiara memegang kaki Arif untuk memohon ampun, bukannya menyuruh Tiara melepaskan tangannya dari kakinya, dia malah menendang Tiara hingga terjatuh ke dalam jurang yang di bawahnya sudah di sambut oleh sungaiTiara ternyata hanya bermimpi jika dia akan di lempar ke jurang oleh Arif, abangnya Siddarth yang sangat jahat dan licik.Saking sepertinya nyatanya mimpi Tiara, dia sampai terjatuh dari tempat tidurnya ."Gak, gue gak mungkin langsung memberitahukan semua kebenarannya pada Laura, sebab, gue sangat tahu jika Bang Arif akan bunuh gue jika gue berani menghancurkan rencana merek
Maira menghapus air matanya, Maira berjalan keluar kamarnya untuk menemui Romeo.Di perjalanan ke rumah Romeo, tanpa sengaja dia melihat Romeo sedang menangis terisak di bangku taman rumahnya."Kenapa Romeo menangis seperti itu, apa yang terjadi? Apa dia menangis karena pernikahan kita gagal?" tanya Maira dalam hatinya sambil mendekat ke arah Romeo.Ternyata Romeo sedang menangis memandangi fotonya bersama Laura di saat dia berulang tahun pada tahun lalu.Romeo bersedih karena pada tahun ini. Dia tidak bisa melewati ulangtahunnya bersama Laura gadis yang sangat dia cintai."Jadi, Romeo hari ini ulangtahun, aku harus melakukan sesuatu untuk membuatnya berbahagia di hari ulangtahunnya!" ucap Maira dalam hatinya lalu pergi dari rumah Romeo."Tuhan, hanya satu yang aku minta pada ulangtahunku, yaitu, aku bisa menghabiskan waktu bersa
Kepala Siddarth penuh dengan darah serta tangannya keluar dari jendela mobilnya.***Laura berdansa bersama Romeo di restoran itu, sedangkan Maira menangis menyaksikan kebahagiaan Romeo pada malam itu."Aku harus berani menyatakan cintaku pada Laura malam ini, aku tidak mau kehilangan Laura untuk yang kedua kalinya, aku tidak mau cintaku di dahului lagi seperti Cruz yang lebih dulu menyatakan perasaannya pada Laura!" ucap Romeo dalam hatinya sambil menatap Laura yang sedang berdansa dengannya.Romeo kemudian berhenti berdansa, lalu dia naik ke atas panggung untuk menyanyikan sebuah lagu spesial untuk Laura."Malam ini, saya akan menyanyikan sebuah lagu untuk orang yang sangat spesial dalam hidup saya dan dia juga sudah mempersiapkan kejutan ulangtahun untuk saya pada malam ini dan orang itu, adalah Laura, wanita cantik yang sedang berdiri didepan saya ini!" ucap Romeo terseny
Dokter menyuruh Laura untuk melepaskan pelukannya dari Siddarth, Dokter ingin membawa mayat Siddarth keruang jenazah."Siddarth, Siddarth.." tangis Laura terisak dengan terduduk dilantai.Ternyata Laura hanya sedang bermimpi, Laura sampai menangis saking dia takut jika mimpinya menjadi nyata.Laura berjalan ke arah ruangan Siddarth sambil menangis dan mengatakan jika dia tidak mau kehilangan Siddarth."Sidd, aku tidak mau kehilangan kamu, aku sangat mencintaimu, jadi aku mohon, kamu jangan pergi tinggalkan aku" tangis Laura sambil memandang Siddarth yang masih belum sadar dari jendela.***Paginya, Arif memukul meja makan di saat Fera dan Adjie sedang sarapan pagi bersama."Ada apa ini? Kenapa kamu pagi-pagi gini sudah datang ke rumah papa? Apa kamu ada kabar soal Siddarth?" tanya Adjie yang sedang memenangkan Arif yang em
Laura merasa sangat bahagia bisa sedekat ini dengan Siddarth, meskipun Siddarth belum ingat apapun tentangnya.Terdengarlah suara orang sedang membuka pintu ruangan Siddarth, alangkah kagetnya Laura melihat Cruz begitupun sebaliknya Cruz kaget melihat Laura.Tubuh cruz langsung bergemetar melihat Laura sedang bersama abang tirinya yaitu, Siddarth."Bang Sidd, kenapa kamu bisa bersama Laura? Apa Laura ini kekasih Abang, seperti yang mama jelaskan padaku, jika kamu kecelakaan karena mama dan papa melarang kamu untuk menikah dengannya?" tanya Cruz dengan matanya sudah memerah ingin menangis."Jadi, benar jika kamu adalah kekasihku? Seperti yang dia katakan padaku?" tanya Siddarth pada Laura.Laura hanya terdiam sambil menatap Cruz dan berpikir, jika selama ini, orang yang dia cintai dan orang yang sudah menghapus tangisan dalam hidupnya adalah Abang tiri dari orang yang sudah menyakiti perasaannya serta membuat tang