Share

Memerankan Daffa Anderson

Semenjak pertemuan kedua mereka pun sering ketemu, bahkan dia Minggu ini Daffa sering berkunjung ke rumah Rosella, Daffa semakin gencar mendekati Rosella, deadline dari investor sudah semakin dekat namun dia masih belum bisa membahas ke arah tanah dengan Rose. Berbeda dengan Rose yang semakin hari semakin nyaman dengan Daffa. 

"Bagaimana ini pak, investor sudah mulai mengoceh, dia menuntun proyek untuk segera di realisasi? sedangkan Rosella belum juga menjual tanahnya," kata Ray

Daffa pun memijat pelipisnya, dia sungguh bingung, selama dua minggu dekat Rosella dia belum bisa menemukan cara untuk mengobrol ke arah situ dengan Rosella.

"Temui mereka Ray, bilang ke mereka dua Minggu lagi, proyek sudah bisa di mulai." Daffa pun memerintah pada Ray namun dia sendiri masih ragu.

"Anda yakin bos?" tanya Ray penuh penekanan.

"Yakin, aku tak akan menunda lagi, aku harus mendapatkannya dengan cara apapun," jawab Daffa.

Mereka berdua pun kalut dengan pikiran mereka masing-masing.

Suatu hari di restoran, pak Sony berbicara dengan Rosella.

Apa pak?" teriak Rosella kaget.

Matanya terus membola menatap bos nya, tubuhnya kini panas dingin mendengar permintaan pak Sony. Bagaimana tidak dia meminta Rosella membawa Daffa Anderson untuk menghadiri acara Anniversary restoran.

Tentu itu tidak mungkin buat Rosella, Daffa Anderson saja Rosella tidak kenal, bahkan wajahnya saja dia tidak tau.

Kini dia pun terjebak dalam sandiwaranya sendiri, dia mencoba menolak permintaan pak Sony namun malah ancaman yang ia dapatkan jika tidak membawa Daffa Anderson.

"Kenapa sangat sulit bagimu untuk membawa Daffa kesini? dia begitu mencintaimu pasti dia mau," bujuk pak Sony

"Daffa sibuk pak." Aku pun memberi alasan namun pak Sony tak mau alasan apapun.

Mau nggak mau Rosella harus mengangguk, menyetujui permintaan pak Sony walaupun dia sendiri tidak tau bagaimana.

Dengan langkah lemas Rosella mengambil motornya lalu melajukan nya menuju rumah. Saat sampai di rumah dia membuang tubuhnya di sofa,memikirkan langkah selanjutnya.

Tangannya mengambil ponsel di saku, tanpa aba-aba mengetik tentang seorang Daffa Anderson.

Mata Rosella membaca jejeran tulisan, kata demi kata dia baca akhirnya dia menemukan ide untuk mengibuli pak Sony.

"Aku akan meminta bantuan orang untuk menjadi Daffa Anderson. Yeah, begitu saja toh jarang yang tau wajah Daffa seperti apa" gumam Rosella

Keesokan harinya, setelah bekerja Rosella melajukan motornya untuk segera pulang. Saat sampai di rumah Rose bukannya masuk ke dalam dia malah melamun di depan rumahnya. Dia sungguh bingung meminta tolong pada siapa.

"Sulit juga cari cowok untuk memerankan Daffa Anderson," gumamnya.

Tiba-tiba Daffa datang dan mengagetkan Rosella

Dor

"Meletus balon hijau eh mas ganteng," ucapnya latah

Daffa hanya tertawa mendengar latahan dari Rosella.

"Iihhh mas ganteng ngagetin aja, gak tau apa orang lagi melamun," kata Rosella dengan lesu

"Apa yang kamu lamun kan Rose?" tanya Daffa

"Aku sedang mencari pria mas," jawabnya

Daffa pun duduk di sebelah Rosella, raut wajahnya menunjukan raut wajah bingung. Dia merasa bingung dengan kata-kata Rose yang menurutnya ambigu.

"Mencari pria? untuk apa? dijadikan pacar?," tanya Daffa bingung.

Rosella hanya mengangguk dan menggelengkan kepala, Daffa pun semakin dibuat bingung.

Tak sengaja bola mata Rosella memandangi Daffa, tangannya pun membolak-balikkan wajah dan tubuh Daffa. Wajah yang sebelumnya lemah dan tak bersahabat kini menjadi sumringah.

"Kenapa nggak kepikiran dari tadi ya," batin Rosella.

Bibir Rosella pun melengkung. Dia sungguh senang telah menemukan jalan keluar.

Daffa yang masih bingung pun bertanya lagi

"Apa sih Rose?" 

"Aku membutuhkan laki-laki untuk menjadi Daffa Anderson, dan kelihatannya mas ganteng cocok memerankan peran itu," kata Rose dengan tersenyum

"Apa?" Daffa pun membulatkan matanya di kaget dengan permintaan Rosella.

Daffa pun berdiri

"Ayolah mas, please tolong aku," pinta Rosella dengan memohon

"Bukankah Daffa Anderson tergila-gila padamu kenapa kamu nggak meminta bantuan padanya saja," saran Daffa dengan tersenyum sinis

Rosella pun menceritakan semua pada Daffa, kalau sebenarnya dia berbohong. Bahkan sampai sekarang dia pun tidak pernah tau wajah Daffa Anderson.

"Baiklah aku akan membantumu namun kamu juga harus melakukan apa yang aku mau," tawar Daffa

"Apa itu?" tanya Rosella

"Nanti setelah tugasku selesai akan aku beritahu kamu," jawab Daffa

"Apaan sih mas ganteng, jangan-jangan mas ganteng minta itu, ogah aku," terka Rosella lalu menyilangkan tangan ke dadanya.

"Aku tidak se brengsek itu Rose," sahut Daffa kesal

"Lalu?" tanya Rosella lagi

"Sudahlah intinya akan menguntungkan mu," jawab Daffa kesal karena Rosella banyak bertanya.

Akhirnya mereka pun make a deal, dan kini Daffa mendapat les khusus dari Rosella untuk berakting menjadi Daffa.

Tentu Daffa berpura-pura mengikuti arahan dari Rosella

"Mas ganteng cepat menguasai jadi boz besar ya, bahkan cocok sekali jika memakai jas seperti ini" kata Rosella sambil menempelkan jas mendiang ayahnya di tubuh Daffa.

"Besok akan aku sewakan jas untuk mas Daffa" kata Rose

"Biar aku menyewa sendiri, kalau kamu yang menyewakan takutnya nggak muat lagi," sahut Daffa

"Nanti sekalian sewa mobil ya mas, dan juga menyewa aksesoris yang biasa dipakai Daffa, pokoknya buat sesempurna mungkin biar semua yakin kalau mas ganteng adalah Daffa Anderson," timpal Rosella

"Siap Rose, tenang saja aku akan melakukan yang terbaik buat kamu, asal kamu yang bayar tagihannya soalnya aku nggak punya uang." Daffa pun tersenyum

"Siap mas ganteng." Rosella mengangkat ibu jarinya

Daffa pun tersenyum, "pucuk dicinta ulam pun tiba," batin Daffa

Hari yang ditunggu pun tiba, Rosella meminta Daffa untuk datang lebih awal dan pulang lebih cepat supaya tidak ada yang tau dan curiga, namun Daffa tidak kunjung datang sehingga Rose pun was-was.

Rosella duduk di kursi yang disiapkan spesial untuknya dan juga Daffa, karena Daffa tak kunjung datang pak Sony memberondongnya dengan banyak macam pertanyaan, hingga dia bingung harus menjawab apa. Acara pun sudah di mulai namun Daffa masih belum datang.

"Mana kekasihmu Rose?" tanya pak Sony

"Namanya juga boz besar pak, mungkin masih sibuk," jawab Rosella dengan ketar-ketir takut kalau Daffa tidak dapat mobil dan lain lain sehingga tidak datang.

"Tapi ini acara sudah di mulai, awas kalau kamu ingkar janji," ancam pak Sony.

"Iya-iya pak, sebentar lagi pasti akan datang," sahut Rosella

Para wartawan pun berlarian, mereka melihat Daffa Anderson sudah datang.

"Itu kelihatannya Daffa Anderson.

Ayo ayo kita kesana" ucap salah seorang wartawan.

Rosella pun berlari keluar dan melihatnya, dan betapa kagetnya dia melihat Daffa datang dengan luxury car yang bersimbol kan kuda jingkrak

"Mati aku. Kenapa dia menyewa luxury car, berapa yang harus ku keluarkan untuk menyewanya" gumam Rosella dengan lirih

Daffa pun turun dari mobil dengan gaya khasnya lalu membuka kaca mata hitam yang dia pakai.

Banyak wartawan yang menghampirinya namun pak Sony segera menghalau mereka semua dan membawa Daffa masuk.

"Selamat datang pak Daffa," sapa pak Sony yang mendapat senyuman dari Daffa

Seketika Rosella tersihir dengan ketampanan Daffa, matanya terus saja menatap Daffa yang berjalan menghampirinya.

"Halo.... Sayang, maaf aku datang terlambat, ada meeting mendadak." Daffa pun  langsung memeluk Rosella bahkan mencium keningnya.

Rosella pun kaget namun dia tetap berpura pura tersenyum untuk mengibuli para wartawan.

"Aku sangat merindukanmu sayang," imbuh Daffa dan lagi-lagi mencium Rosella.

Wartawan pun mengabdikan moment langka ini

"Aktingnya jangan berlebihan, gak pake peluk dan cium juga kali," bisik Rosella sambil tersenyum palsu

Daffa tak menggubris kata-kata Rosella dia terus saja memeluk Rosella dengan erat

Beberapa wartawan pun melontarkan pertanyaan pada Daffa

"Apa anda sangat mencintainya pak Daffa?"

"Iya tentu aku sangat mencintainya, dia adalah wanita terhebat yang amat sangat aku cintai," jawab Daffa

Banyak pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh wartawan, setelah selesai tanya jawab dengan wartawan, Daffa kembali memeluk Rosella

Pak Sony pun mempersilahkan Daffa duduk begitu pula dengan Rosella

"Rose, bagaimana penampilanku. Kira-kira sudah mirip Daffa Anderson pa belum?" tanya Daffa dengan berbisik

Rosella mengangkat ibu jarinya dengan raut wajah yang sulit diartikan.

Lalu dia pun berbisik

"Mas ganteng, kamu lebih cocok jadi artis karena menjiwai sekali peran jadi Daffa Anderson, lihatlah semua percaya," kata Rosella

"Aku berlatih dengan giat Rose," sahut Daffa

"Tapi mengapa mas ganteng menyewa luxury car?"

"Karena Daffa Anderson selalu menggunakan luxury car Rose, mana mungkin Daffa menggunakan City car," jawab Daffa dengan tersenyum.

"Iya tapi bagaimana kita membayar semua ini mas, bahkan gaji ku setahun tidak cukup untuk membayar sewa luxury car mas," kata Rosella ketar ketir.

"Sudahlah Rose, nanti biar aku atur yang penting sekarang semua percaya kalau aku Daffa Anderson." Daffa mencoba menenangkan Rose yang kacau.

Daffa pun tersenyum puas melihat Rosella kacau,

Jamuan pun dikeluarkan oleh pak Sony, semua di khususkan untuk Daffa Anderson.

Saat asik makan, tiba tiba ada dua orang wanita mendatangi Daffa

"Pak Daffa bisakah anda menyumbang panti asuhan kami?" tanya orang tersebut lalu menyodorkan berkas pada Daffa

Daffa pun membacanya lalu memberikan cek yang selalu dibawanya. Dia menuliskan nominal yang cukup fantastis sehingga membuat Rosella ingin pingsan. Kepala Rosella teras berputar ingin rasanya dia melempar Daffa keluar.

Dia seperti naik roller coaster, jantungnya di buat berdetak cepat.

Rosella mencubit tangan Daffa dan berucap

"Mas ganteng jangan berlebihan aktingnya mas, bagaimana kalau mereka tau itu cek palsu."

Daffa pun tersenyum,

"Kamu dulu yang mulai Rose, mari kita lanjutkan sandiwara ini," batin Daffa

 

 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ayda Ghidook
tenang Rose gak akan meledak kok .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status